NovelToon NovelToon
Aku Dijodohkan Dan Diselingkuhi

Aku Dijodohkan Dan Diselingkuhi

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:101.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Al

Gendis seorang gadis berusia 20 tahun harus rela saat kedua orang tuanya memutuskan menjodohkannya dengan seorang pemuda mapan berusia 30 tahun bernama Danar. mereka sama sekali belum saling mengenal dan bertemu. tetapi demi baktinya pada kedua orang tuanya Gendis menerima putusan itu.
Sebelum menikah Danar memberitahu Gendis kalau dia menikahi Gendis karena kemauan orang tua Danar,yang ingin Danar menikah dengan gadis baik baik. Danar juga berterus terang pada Gendis kalau dia sudah memiliki kekasih,dan akan tetap melanjutkan hubungannya dengan kekasihnya itu. Gendis pun akan meminta cerai setelah Danar mencapai tujuannya,tapi Gendis tidak tega dengan Danar dan kedua orang tuanya,karena yakin kekasih Danar bukanlah wanita baik baik. akhirnya Gendis bertahan hanya untuk mengubah Danar menjadi lebih baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 35 trauma Danar

Saat Danar terlelap,mungkin pengaruh obat yang sudah diminumnya tadi hingga membuat Danar bisa tidur lumayan nyenyak,Gendis pun meninggalkan Danar sebentar. Gendis ingin mengambil ponselnya yang tertinggal dikamarnya,sebelumya Gendis menyempatkan buang air kecil dulu dikamar mandi yang ada didalam kamarnya sendiri.

"Haaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,," tiba tiba terdengar teriakan Danar dari kamarnya. Gendis cepat menyelesaikan buang air kecil dan bergegas keluar dari kamarnya berlari menuju kamar Danar.

"Mas,,," panggil Gendis panik dan mendekati Danar saat sudah sampai didalam kamar.

Danar sudah terduduk dengan nafas tersengal,wajahnya pucat dan tampak ketakutan. Keringat mengucur dari kening dan sekitaran wajahnya. Waslap sudah terlepas dari keningnya.

"Mas,,,kenapa?" tanya Gendis panik dan memang tangan Danar yang bergetar dan juga berkeringat.

"Mas,,,tenang dulu ya" kata Gendis lagi sambil mengeringkan keringat Danar diwajahnya dengan tangannya.

"Kenapa pergi?" tanya Danar dengan suara parau dan tiba tiba langsung memeluk pinggang Gendis erat.

"Sudah aku bilang jangan tinggalin aku,dan kamu janji"

protes Danar manja.

"Iya maaf,tadi lihat mas sudah pules tidurnya,jadi aku mau ambil ponsel dulu dikamar" jelas Gendis lembut sambil mengusap punggung Danar agar tenang.

"Kalau aku sudah bilang jangan pergi ya jangan pergi,aku itu merasa kamu gak ada"

"Terus tadi teriak kenapa? mimpi buruk?".

"Bukan,,karena aku ngerasa kamu gak ada,aku bangun dan benar lihat kamu sudah gak ada dikamar,aku takut makanya aku teriak" jelas Danar polos,sumpah memang seperti anak kecil tingkahnya ini.

"Ya ampun masss,aku kira ada apa,aku sampai cepet cepet keluar dari kamar mandi,saking takut mas kenapa kenapa" jelas Gendis sedikit kesal karena ternyata hanya hal sepele tapi Danar bisa sampai histeris seperti itu.

"Kan sudah aku bilang kalau mau ke toilet gak usah jauh jauh,disini juga ada" protes Danar lagi masih terus memeluk pinggang Gendis entah dia sadar atau tidak melakukan itu. tapi Gendis memang merasakan ketakutan Danar.

"Mass,,,tadi aku mau ambil ponsel,tapi berasa kebelet juga mau pipis ya sekalian aja mas" jelas Gendis.

"Sekarang sudah tenang belum?" tanya Gendis pelan.

"Belum" jawab Danar dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Kenapa belum?"

"Takut,takut kamu pergi lagi" jawab Danar.

"Enggak,aku gak pergi lagi "

"Bohong,,,"

"Hahahaha,,massss enggak,aku gak tinggalin lagi,janji" ucap Gendis berjanji,dan berharap Danar melepaskan lingkaran tangannya dari pinggangnya,karena Gendis sudah merasa gak nyaman,dia susah bergerak.

Perlahan Danar melepaskan kedua tangannya dan menyandarkan punggung disandaran tempat tidurnya.

Gendis kembali mengeringkan keringat yang masih ada diwajah Danar dengan tissue.

Kemudian memeriksa kening Danar.

"Syukurlah,sudah reda demamnya mas" kata Gendis lega.

"Gak usah dikompres lagi" kata Gendis lagi memberitahu dan membereskan mangkuk dan juga waslap diatas nakas.

"Gak boleh pergi,biar bik Rahmi nanti yang bereskan" Danar sudah mencegah Gendis terlebih dulu,curiga Gendis akan keluar lagi meninggalkannya.

"Iya iya" jawab Gendis menenangkan Danar.

"Mau makan lagi?" tanya Gendis kemudian.

Danar menggeleng pelan.

"Ngemil apa gitu?"

"Enggak,mulutku pahit " Danar menolak.

"Iya mas,tapi jangan dibuat kosong perutnya hanya karena pahit"

"Buat jus ya" tawar Gendis lagi penuh perhatian.

"Ya sudah" Danar akhirnya menuruti permintaan Gendis.

"Bik Rahmi yang buat,kamu gak boleh pergi dari sini"

"Terus kan aku harus turun mas kasih tau bibik" protes Gendis.

"Panggil saja dari tangga bibik pasti dengar"

"Kaya Tarzan mas teriak teriak" protes Gendis lagi.

"Gak ada Tarzan perempuan" jawab Danar dan membuat Gendis geleng geleng kepala,memang gak bisa berdebat dengan Danar.

"Ya sudah tunggu sebentar" kata Gendis kemudian berdiri dari duduknya keluar kamar Danar.

Gendis memanggil bik Rahmi dari atas tangga,dan benar saja bik Rahmi segera muncul,mendekat ke arah Gendis yang juga sudah hampir turun dari tangga.

"Ada apa mbak?" tanya bik Rahmi.

"Bibik ada stok buah alpukat?" tanya Gendis

"Ada mbak"

"Oh,syukurlah. Saya minta tolong buatkan kan mas Danar jus ya bik,sama juga buatkan air jeruk hangat. Ada stok buah jeruk juga gak ?"

"Ada mbak,saya buatkan segera"

"Oh iya,jus alpukat pakai susu saja pemanisnya jangan pakai gula lagi,dan jeruk hangatnya pakai gula sedikit saja bik" pinta Gendis lagi.

"Baik mbak" jawab bik Rahmi.

Dan Gendis segera kembali lagi kekamar Danar takut Danar akan protes lagi kalau dia terlalu lama ninggalin.

"Tunggu sebentar ya mas,bik Rahmi sedang buatkan jusnya" Gendis memberitahu Danar sambil mendekat.

Danar mengangguk perlahan.

"Mas,,,kenapa sih? kalau sakit emang begini ya? Bikin orang lain gak bisa ngapa ngapain,karena harus menunggu mas?" tanya Gendis kemudian ingin tahu kenapa Danar bisa sampai seperti itu.

Danar menatap Gendis lekat.

"Kamu keberatan?" Danar malah balik bertanya.

"Enggak mas,kok berpikir seperti itu? Aku hanya aneh aja sama sikap mas ini,mas kan sudah dewasa masa bertingkah seperti anak kecil,kata bik Rahmi rewel gitu" jelas Gendis.

Danar membesarkan bola matanya saat mendengar kata rewel dan wajahnya pun memerah,entah karena apa.

"Memangnya aku anak kecil dikatain rewel?" Danar protes.

Gendis tersenyum geli.

"Kenapa protes,emang kenyataannya mas seperti anak kecil"

"Sumpah mas,aku kaget banget tadi waktu mas teriak. Hhhhh aku kira ada apa,ternyata cuman takut" cerita Gendis soal kejadian tadi.

Lagi lagi wajah Danar memerah dan menundukkan wajahnya.

"Kalau aku lihat dan perhatikan nih,,sepertinya mas trauma?" tebak Gendis.

Danar kembali menatap wajah Gendis.

Gendis menatap balik dan mencoba mencari jawaban dari mata Danar.

"Gak pengen cerita sama aku,supaya aku paham kenapa mas sampai seperti itu dan memaklumi?" tanya Gendis lagi masih berusaha mengorek apa yang menjadikan Danar seperti ini.

"Enggak,gak ada hal atau penyebabnya. Ya intinya aku hanya takut" jawab Danar.

"Dan hal seperti ini terjadi saat mas sakit aja? "

"He emm,," jawab Danar dengan hanya berdehem.

"Tapi kan pasti ada penyebabnya mas?"

"Misal waktu mas masih kecil sakit terus terjadi sesuatu yang akhirnya buat mas jadi trauma" tanya Gendis lagi sembari membetulkan selimut ditubuh Danar.

"Panas,,"kata Danar manja sambil menyingkirkan selimut itu.

Gendis pun menariknya lagi dan melepas dari tubuh Danar.

Tidak lama bik Rahmi masuk membawakan minuman pesanan Gendis untuk Danar.

"Mbak ini minumannya sudah jadi" jelas bik Rahmi sambil menyerahkan nampan pada Gendis.

"Oh iya bik,trimakasih ya" ucap Gendis sambil berdiri dan menerima nampan itu.

Bik Rahmi berlaku keluar lagi setelah permisi pada mereka berdua.

"Aduhhh kayanya segerrr banget minum beginian" Gendis mencoba membangkitkan selera Danar agar mau meminum jus dan jeruk hangat itu.

"Yuk diminum jusnya,pengganti makanan,biar sedikit kenyang mas" jelas Gendis sambil mengangkat gelas jus alpukat dan memberikan pada Danar.

Danar menerimanya kemudian meminum perlahan.

"Masih pahit rasanya" keluh Danar.

Gendis tersenyum melihat tingkah Danar yang manja dan kekanakan itu.

"Iya mas,,tapi harus dipaksa biar perut mas gak kosong" jelas Gendis lembut.

Danar menurut kemudian meneguk lagi jus itu sampai tinggal sedikit.

"Nanggung ah tinggal sedikit lagi"

Danar menatap Gendis seolah memohon tolong jangan paksa lagi.

Lagi lagi Gendis tersenyum,konyol sekali tingkah Danar. Meski garang tapi kalau sakit hilang semua sudah berubah jadi anak kecil manja yang takut ditinggal ibunya.

"Ya sudah" akhirnya Gendis mengalah.

Kemudian Gendis membersihkan sisa jus yang menempel di sudut kiri kanan bibir Danar dengan tissue.

"Memang dasar anak kecil,tuh minum jus aja sisanya nempel dibibir" ledek Gendis dan membuang tissue saat sudah selesai.

Wajah Danar memerah lagi.

"Mas sudah gak demam,semoga nanti bener bener turun ya,siang nanti makan dan minum obat lagi" jelas Gendis kemudian.

"Siapppp ibu" Danar malah meledek Gendis.

"Idihh ibu"

"Iya soalnya persis seperti ibu aku,bawel kalau aku sakit tapi perhatian" jelas Danar.

"Hemmm,,mas kangen ya sama ibu apalagi dalam keadaan begini?" tanya Gendis sambil menatap lekat Danar.

"Bangettt,padahal harusnya hari ini ke rumah ayah dan ibu kan?" kata Danar pelan.

"Iya,,tapi mas sakit,nanti saja kalau sudah enakan mas" saran Gendis.

"Iya" jawab Danar singkat.

Gendis tersenyum menatap Danar.

"Sekarang istirahat lagi,nanti aku bangunin pas makan siang" kata Gendis kemudian meminta Danar istirahat lagi.

*Tapi janji gak pergi lagi" kata Danar dan bertingkah lagi seperti anak kecil.

"Iya janji,,aku disini nunggu mas" jawab Gendis menenangkan Danar.

Danar tersenyum dan kembali merebahkan tubuhnya dikasur untuk beristirahat lagi.

Gendis setia menemani Danar dan kali ini gak akan lagi pergi dari kamar itu dengan diam diam.

Entah rasa trauma apa yang membuat Danar seperti itu. Danar masih belum mau bercerita padanya.

1
Sussy Andriany
buat Danar menyesal thor
Sussy Andriany
gendis bodoh x mau di peralatan gtu,,balas dendam lah sama si Danar tuh,biar tau rasa dia
Agnes Lia
Luar biasa
Boma
othor kemana aja,aku sllu setia menunggu ceritamu,sehat sllu ya thor🙏🙏
Ambar Trijasmine: masyaa Allah trimakasih reader tersayang,kita lanjut lagi yaaa,gak ngilang lg kok 😁😊🤗
total 1 replies
Holipah
jodohin aja si lala sama si cak mereka cocok sama2 punya ambisi
Boma
pasti tadinya bakal datang si loletot
Ambar Trijasmine: 😀😀 dia dibalik layar moms
total 1 replies
Holipah
lanjut Thor
Ambar Trijasmine: siap 🤗
total 1 replies
Boma
mantap bener kalian👍👍
Ambar Trijasmine: 🥰🥰🥰 bikin happy ya Moms 🤗
total 1 replies
Boma
oh manisnyaaa🤗🤗
Ambar Trijasmine: ☺️ jadi baper ya Moms 🥰
total 1 replies
Boma
gak bakal bosan klo gendan hubunganya sllu manis
Ambar Trijasmine: trimakasih Moms 🥰🤗
total 1 replies
Boma
moga sllu saling percaya,danar gak berubah lgi
Ambar Trijasmine: iya semoga saja Moms🥰🤗
total 1 replies
Holipah
gendis ceroboh tau ada Cakra masih aja nyamperin k meja itu & ngobrol lgi 😂😏😏
Ambar Trijasmine: 🥺🥺🥺 iya Moms
total 1 replies
Boma
moga rencananya gagal,danar janganpercaya kamu kan tau gendis mau ketemu sama lalita,moga aja danar curiga sama kerja samanya lalita n cakra
Ambar Trijasmine: iya Moms semoga Danar peka yaa 🥺🥰❤️
total 1 replies
Boma
oon bgt gendis
Ambar Trijasmine: 🥺 ayoo Gendis banyak yang kesel tuhh karena kamu terlalu lemah🤗
total 1 replies
Yumnna Naladhipa
pura2 sok kuat pura2 ga mau di temenin menjijikn kmu wnita pling bodoh
Ambar Trijasmine: 😂 jitak aja moms
Yumnna Naladhipa: gemas aku thor pingin jitak kpla nya gendis
total 3 replies
Ais Twin
Dokter Indri dan Lalita perlu di musnahkan Thor..
Ambar Trijasmine: dokter Indri sudah aman kayanya 😀 Lalita aja nih masih bertahan jadi orang jahat 🥺
total 1 replies
Ais Twin
Dokter kok sikapnya seperti itu 😏
Ambar Trijasmine: 🥺 iyaa,demi persahabatan sampai rela merusak citranya sebagai dokter,,trimakasih sudah mampir komen dan like 🤗❤️
total 1 replies
Holipah
curiga nih sama Danar kan kamu pinter banget berperan Danar 😂
Ambar Trijasmine: 🥺 semoga saja danar bener2 berubah ya 🤗
total 1 replies
Boma
benaran ya danar awas klo boong,aku bawain sianida😄
Ambar Trijasmine: 😂😂😂😂 ya ampun momss jangannn 🤗❤️
total 1 replies
Boma
bagus danar langsung tegas sama lalita,moga danar benar2 sudah berubah
Ambar Trijasmine: iya nihh Danar sepertinya mulai sadar 🤗🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!