"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
janji suci
Hari ini adalah hari minggu, Sejak pagi-pagi Yola dan Sky sudah bersiap dengan pakaian formal. Yola menyempatkan membuat sarapan dan stok lauk untuk Langit, karena Yola dan Sky hendak pergi ke gereja untuk melakukan pemberkatan dan pengucapan janji suci pernikahan.
Sebenarnya Yola ingin mengajak Langit, tapi terkesan terlalu egois karena Langit belum pulih sepenuhnya. Langit pasti akan merasa kesulitan karena acaranya pasti lama, jika di paksakan takutnya tejadi hal yang tidak di inginkan.
Langit sendiri juga tidak mau ikut, dia mengatakan ingin dirumah saja karena muak melihat Sky. Setelah selesai memasak dan bersiap, Yola dan Sky pergi menuju gereja besar yang ada di pusat kota.
"Sky.... lo gapapa kan?." Tanya Yola tiba-tiba.
"Emangnya gue kenapa?." Heran Sky.
"Soalnya pernikahan kita sepi, ngga ada kerabat ataupun saudara. Bener-bener cuma kita berdua aja, kalo lo sebenernya ga suka lo terus terang aja. Lo ga perlu nahan diri gara-gara gue Introvert, gue bisa kok bertahan satu hari kalo emang lo mau undang kerabat." Ucap Yola.
"Lo mungkin lupa, gue ngga punya kerabat." Ucap Sky.
"Hah?." Yola ngeblank, tidak ada deskripsi tentang keluarga Sky di cerita asli.
"Bokap gue Usianya udah tua waktu nikah sama Nyokap. Gue lahir saat mereka udah usia senja, intinya kedua orangtua gue sama-sama udah sendirian. Kerabat jauh mungkin masih ada, tapi gue ga peduli karena selama ini gue survive sendirian tanpa bantuan mereka sama sekali." Ucap Sky.
"Terus waktu kejadian kebakaran itu, ngga ada satupun kerabat yang datang buat jadi wali lo?." Kaget Yola.
"Ngga, gue cuma di urus sama Pengacara gue saat ini. Waktu itu Pengacara gue umurnya masih 20an, menurut gue dia kasih gue figur Ayah tanpa sengaja karena gue bergantung sama dia." Ucap Sky.
"Its Oke, gue juga sendirian. Kita mulai dari berdua dulu ya." Yola tersenyum, mengelus pundak Sky.
"Justru lebih kasian lo." Ucap Sky.
"Apa maksudnya? lo ngejek ya?." Kesal Yola.
"Ngga, Yola asli tuh anak panti dan diadopsi sama paruh baya yang gapunya anak. Mereka kaya tapi mereka meninggal waktu Yola masih SMP, Yola sempet rebutan hak waris sama kerabat jauh dari orangtua angkatnya. Waktu itu Yola pertama kali cerita sama gue dan awal pertemanan kita itu dari sana, Yola yang sadar diri akhirnya lepasin semuanya dan bener-bener ngga minta apa-apa. Pengadilan akhirnya memutuskan Perusahaan orangtua angkat Yola bakal di kasih ke kerabat, sedangkan Yola cuma dapat rumah paling kecil dan tabungan yang cukup buat dia hidup sampe tua." Ucap Sky bercerita.
"Tapi termasuk masih baik itu kerabatnya, masih di kasih tunjangan hidup sampe tua." Ujar Yola.
"Itu karena rumah yang kita tempati sekarang itu di beli atas nama Yola, mungkin mereka tau bakal ada perebutan warisan setelah mereka udah ngga ada dan takut Yola jadi gelandangan. Untuk uang tunjangan itu Yola pernah cerita kalo itu tabungan pribadi di rekening Yola, kerabat ga tau menau soal uang itu mereka taunya Yola cuma dapet rumah." Ucap Sky, terlihat mengingat-ingat.
"Takut banget nanti mereka ngurusin hidup gue yang udah tenang ini." Yola merasa lelah.
"Tenang aja, kan ada gue." Aku tersenyum.
Mereka terus berbincang ringan hingga mobil masuk ke dalam parkiran Gereja. Karena ini hari minggu, jadi mereka akan ibadah lebih dulu.
Setelah ibadah selesai, pendeta mengumumkan jika akan ada pemberkatan pengantin secara sederhana. Para jemaat mengurungkan niat untuk pulang, mereka ingin menyaksikan pernikahan Yola dan Sky.
Tanpa gaun, tanpa riasan mencolok, hanya dua insan dengan pakaian sederhana dan sopan. Para jemaat yang melihat itu merasa terharu, apalagi melihat keterangan jika kedua mempelai sama-sama sudah tidak punya orangtua.
"Saudara Sky Alexander Luis, apa kau bersedia menerima Yolanda Vioni sebagai Istri. Mencintai dan menghormatinya dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin hingga maut memisahkan kalian?."
"Ya, saya bersedia." Jawab Sky tegas.
"Yolanda Vioni, apa kau bersedia dan menerima Sky Alexander Luis sebagai suamimu. Menghormati dan menemaninya dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin hingga maut memisahkan kalian?."
"Ya, saya bersedia."
"Atas restu tuhan yang mendengar sumpah kalian, dengan ini kalian telah sah menjadi pasangan suami istri. Kalian boleh berciuman."
Sky tersenyum menatap Yola yang sudah berkaca-kaca, mereka bahagia meksipun sederhana. Mereka juga merasa terharu karena ada yang mau melihat sumpah pernikahan mereka, bahkan tepuk tangan dan sorak Sorai terdengar bergemuruh di ruang ibadah.
Sky mencium Yola dengan penuh rasa syukur, meskipun sederhana dan tertutup. Dia bersumpah akan membawa Yola hidup bahagia, tanpa kekurangan apapun.
Sekarang keduanya telah SAH secara Agama dan Negara. Sky menyerahkan surat nikah pada Pendeta, pendeta memberikan cap dan tanda tangan sebagai bukti bahwa dia lah yang menikahkan sesuai aturan yang ada.
Yola dan Sky mengucapkan terimakasih dengan senyum manis pada para jemaat, Pengacara Sky datang buru-buru membawa beberapa bingkisan kue, untuk para jemaat yang sudah mau menyaksikan.
Sky sendiri tidak menyuruh, dia merasa senang karena lagi-lagi pengacara nya melengkapi apa yang dirinya lupakan. Sky memeluk pengacaranya selayaknya pria, merasa senang dan berterimakasih.
"Terimakasih Kak." Ucap Sky tersenyum tulus.
"Syukurlah kau sudah tumbuh dengan baik, selamat atas pernikahan kalian berdua. Aku datang ingin memberitahu soal pindahan sekolah Langit." Ucap Pengacara Sky, bernama Geo.
"Apa ada masalah?." Tanya Sky.
"Bukan masalah besar, hanya saja aku menutupi identitas Langit yang merupakan anak sambung dari kalian berdua. Ini demi kebaikan bersama, kepala sekolah sudah tau tapi dia mau menutup mulut." Ucap Geo.
"Ya aku percayakan padamu, aku dengar istrimu sebentar lagi akan melahirkan anak kedua. Pergilah cuti selama satu bulan, aku akan mengirim hadiah untuk calon anakmu." Ucap Sky tersenyum.
"Terimakasih banyak, kau benar-benar anak yang baik." Geo merasa tersentuh.
"Hahaha pasti sulit bagimu mengurusku selama ini, aku sudah besar dan bisa mengatasi masalahku sendiri. Pergilah menghabiskan waktu dengan keluargamu, titipkan permintaan maafku pada mereka karena sudah membuatmu sibuk." Ucap Sky.
"Baiklah." Geo akhrinya pulang dengan senyum senang.
Setelah Geo pergi, Sky menggandeng tangan Yola menuju parkiran. Mereka akan berpacaran sebentar sebelum pulang kerumah.
"Aku sangat tersentuh tadi, ternyata kau sangat baik ya." Ucap Yola, setalah duduk di kursi samping kemudi.
"Tidak juga, aku hanya ingin membalas Budi. Karena hanya Kak Geo yang selalu ada di sisiku, meskipun itu memang pekerjaannya tapi aku sangat berterimakasih." Ucap Sky.
Yola tersenyum hangat, ada debaran aneh dalam hatinya setelah menikah sungguhan. Dia merasa Sky jadi terlihat lebih berkharisma dan visual nya ugal-ugalan.
Ting
"gue main"
Ada pesan masuk di ponsel Sky, Sky bisa langsung melihat pesan dari layar utama. Itu nomor Langit, Sky mengerutkan kening heran dan menunjukkannya pada Yola.
"Izinkan saja, pasti dia jenuh di rumah terus." Ujar Yola.
Sky akhirnya memberikan jawaban singkat "ya" pada Langit, setelah itu Sky mengajak Yola untuk pacaran di caffe atau taman. Intinya menghabiskan waktu berdua sebagai pasangan baru.
nanti siang up lg yaahh...banyak2 😅😅