Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34_
begitu tiba di Indonesia. Laura segera menemui leondra di rumah. Leondra, adik nya yang di tugaskan untuk menjaga Ella. Laura sangat cemas, dia takut terjadi sesuatu pada leondra.
" Lo udah pulang? Ko nggak ngabarin?" tanya leondra terlihat Santai.
Laura tidak menjawab pertanyaan leondra. Dia memeluk leondra dengan erat, dia tahu ini pasti sangat berat untuk adiknya itu.
" ada apa?", tanya leondra binggung.
" Lo sudah mendengar berita tentang mama?" tanya Laura menatap leondra dengan wajah cemas bahkan hampir menangis.
" sudah" jawab leondra santai.
Nadanya memang santai, tapi matanya tidak bisa berbohong. Ada luka di sana, ada kesedihan yang di pendam.
" Lo tidak papa?" tanya Laura lagi.
Leondra tersenyum " Lo kenapa sih? Aneh banget. Bukanya ini yang kita mau? " tanya leondra.
Bukan yang leondra mau, tapi yang Laura dan kaivan mau. Leondra hanya tidak ingin menjadi penghalang misi kaivan. Kaivan sudah sejak lama ingin melakukan hal itu, namun dia menunda nya karena memikirkan leondra.
" Lo serius? Lo beneran nggak papa? Pria itu membunuh mama" ujar Laura merasa heran dengan respon leondra.
" kakak salah paham, bukan pria itu yang membunuh mama. Tapi..... Kaivan" ujar leondra.
Laura shock berat. Kaivan yang membunuh mama? Kenapa bukan pria itu saja yang di bunuh? kenapa harus mama? Meskipun dia juga membenci mamanya. tapi di dalam lubuk hati terdalam nya dia masih berharap keluarga mereka kembali seperti dulu meskipun tanpa sosok ayah.
sebelum menjalankan misinya. kaivan lebih dulu meminta izin pada leondra. Kaivan tahu, leondra yang paling menyayangi wanita itu. karena leondra setuju makanya dia segera memulai nya.
" Lo kenapa jadi aneh begini? Padahal biasanya Lo selalu bilang ingin membunuh mama. Lo benci mama. terus kenapa tiba tiba Lo kek gini?" tanya leondra heran.
" yaa Lo benar, gw benci mama " ujar Laura" akhirnya nya dia mati " lanjut nya dan air matanya menetes keluar mengalir membasahi pipinya.
mulut dan hatinya tidak sejalan. Otaknya memang ingin ibunya mati, tapi hatinya tidak. Dia tetap anak perempuan yang butuh seorang ibu.
" tidak usah menangis, ini bukan akhir dari segalanya" ujar leondra menghapus air mata Laura lalu memeluk kakak kembarnya itu.
tapi sialnya, air matanya ikut menetes. Tidak sedikit kenangan mereka bersama ibu mereka. rasanya sangat Berat untuk kehilangan wanita itu.
•••••••••
" kenapa Lo bunuh mama doang? Kenapa nggak Juna sekalian?" tanya Rani saat ini berada di rumah kaivan dan menemui pria itu langsung.
" karena gw masih menghormati wanita itu sebagai ibu gw" jawab kaivan dingin " mati terlalu mudah untuk Juna, gw mau dia tersiksa selama sisa hidupnya. sampai dia merasa mati segan hidup pun enggan"
Kaivan tidak mengambil keputusan begitu saja. Jika dia mau memang dia bisa membunuh Juna sekalian. tapi rasanya jika pria itu langsung mati rasanya tidak seru.
dan untuk Laily? dia memang memilih wanita itu langsung mati agar tidak merasakan hidup yang tersiksa dengan kehilangan pria yang dia cintai, lalu juga kehilangan harta yang nanti akan membuat wanita itu gila.
setidaknya Kaivan masih sedikit baik.
" terus sekarang dia di penjara? Lo yakin dia akan tersiksa di sana?" tanya Laura.
" tentu, gw akan memastikan dia mendapatkan hukuman berat dan akan membusuk di penjara. gw akan membayar orang orang yang ada di dalam sel bersama Juna untuk memukuli pria itu setiap hari" ujar kaivan menceritakan rencananya" jika perlu gw akan membayar gay untuk memperkosa nya setiap malam " lanjut nya.
Laura tersenyum miring. Dia lupa siapa kaivan, pria yang tidak akan memiliki belas kasihan pada siapapun yang bermasalah dengan nya. Kaivan akan membalas dendam nya sampai puas.
" oke, gw percaya sama Lo" ujar Laura.
" ada hal penting lain yang harus Lo jawab" ujar kaivan serius.
" apa?" tanya Laura binggung.
" Lo udah menikah dengan Grayson?" tanya kaivan menatap serius Laura.
" yaa " jawab Laura seadanya. tidak mungkin juga dia bohong, dia yakin kaivan sudah tahu semuanya.
" Lo di paksa? " tanya kaivan.
Laura terdiam. dia tidak langsung menjawab. Dia mengingat kembali moments itu. dia juga meresapi perasaan nya belakangan ini.
" awalnya iyaa, tapi sekarang....." Laura ragu untuk mengatakan nya. apa ini tidak terlalu cepat?
" lo menikmati nya? " tebak kaivan.
Laura menghela nafas " yaa, sepertinya gw jatuh cinta padanya" jawab Laura.
" kau yakin? gw bisa saja menyingkirkan Grayson dari hidup mu jika pria memaksa mu"
" tidak perlu " ujar Laura" mungkin ini saatnya gw mengikhlaskan masa lalu gw" ujar Laura serius.
Mungkin Grayson memang orang yang di kirimkan untuk mengantikan Kendra di hatinya. Grayson dan Kendra tidak jauh berbeda. Mereka sama sama baik dan romantis. Hanya saja beda cara.
Laura juga tidak ingin terus terjebak di ingatan masa lalu. Hidupnya terus berjalan, dia harus menikmati hidupnya dan menjalani nya dengan baik.
" baiklah kalo itu mau Lo" ujar kaivan tidak memaksa.
