NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Miliarder Timur Tengah / CEO
Popularitas:107.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Alena Prameswari percaya bahwa cinta bisa mengubah segalanya.

Tapi setelah tiga tahun menikah dengan Arga Mahendra, ia sadar bahwa kesetiaan tak akan berarti bila hanya satu pihak yang berjuang.

Saat pengkhianatan terbongkar, Alena memilih pergi. Ia menerima proyek desain di Dubai... tempat baru, awal baru.

Tanpa disangka pertemuan profesional dengan seorang pangeran muda, Fadil Al-Rashid, membuka lembaran hidup yang tak pernah ia bayangkan.

Fadil bukan hanya pria miliarder yang memujanya dengan segala kemewahan,
tetapi juga sosok yang menghargai luka-luka kecil yang dulu diabaikan.

Namun cinta baru tak selalu mudah.
Ada jarak budaya, gengsi, dan masa lalu yang belum benar-benar selesai. Tapi kali ini, Alena tak lari. Ia berdiri untuk dirinya sendiri... dan untuk cinta yang lebih sehat.

Akankah akhirnya Alena bisa bahagia?

Kisah ini adalah journey untuk wanita yang tersakiti...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 34.

Suara ombak memecah di pantai Samirah, resor kerajaan paling mewah di pesisir selatan.

Alena berjalan di pasir putih dengan dress santai, angin laut menerpa jilbabnya.

Fadil mengenakan kemeja linen putih, ia tersenyum menggoda.

“Yang Mulia Ratu Samirah,” katanya menggoda, “Perintah hari ini apa? Berjemur, berenang, atau… menculik suamimu ke vila?”

Alena menatapnya sinis tapi matanya tak bisa berbohong. “Kau tidak bisa diam tenang lima menit, ya?”

“Tidak bisa,” Fadil mendekat, “Karena pemandangan di depanku terlalu indah.”

Ia melingkarkan tangan di pinggang Alena dari belakang, menciumi wajah istrinya dari samping.

Alema berpura-pura meronta. “Fadil, kita di tempat umum!”

“Tempat ini pribadi, sayang. Jadi tak akan ada orang lain. Dan, kebetulan…” ia berbisik lembut di telinganya, “Aku sedang ingin memandangi istriku tanpa gangguan siapapun dan juga... memakanmu dengan lahap.”

Alena tertawa, lalu membalas dengan mendorong suaminya ke laut. Tepat sebelum Fadil tercebur, dia menarik istrinya. Mereka terjatuh ke air bersama, saling menyiram dan tertawa seperti dua remaja yang baru jatuh cinta.

Beberapa jam kemudian, keduanya duduk di teras vila sambil menikmati matahari terbenam di cakrawala.

Alena bersandar di bahu Fadil, berbisik lembut. “Terima kasih, karena membuatku percaya cinta itu... tidak harus rumit.”

Fadil mengecup kening Alena. “Aku juga berterimakasih, kamu membuatku percaya… bahagia itu sederhana dan cukup kita bersama.”

.

.

.

Sementara itu di Istana, Putra Mahkota Ammar dan Putri Yumna tengah menjalankan tugas diplomatik pertamanya. Yaitu menyambut Duta Besar dari Kerajaan Zafira.

Ammar tampil dengan pakaian resmi hitam berbordir emas, Yumna di sampingnya memakai gaun biru laut dengan mahkota kecil di rambutnya.

Mereka tampak sempurna, pasangan muda yang elegan tapi berjiwa lembut.

Duta Zafira menunduk hormat. “Kerajaan kami menaruh harapan besar pada kerja sama ini.”

Ammar tersenyum ramah, tapi tatapannya sebentar berpaling pada Yumna.

“Ide perjanjian ini datang dari Putri Yumna,” katanya dengan bangga. “Ia lebih pandai dariku dalam hal diplomasi.”

Yumna menatapnya dengan tatapan geli. “Dan juga, sepertinya aku lebih sabar darimu jika menyangkut pekerjaan.”

Semua tamu tertawa ringan.

Namun di sela-sela formalitas, Ammar mencuri waktu berbisik lembut di telinga calon istrinya.

“Kau tahu kenapa aku memintamu ikut andil dalam tugas pertama ini?”

“Karena aku pandai bicara?” Yumna mengangkat alis.

“Bukan,” Ammar tersenyum lembut, “Karena aku tidak bisa melewati waktuku tanpa menatapmu, meski itu hanya satu jam saja.”

Yumna berpura-pura menghela napas, menahan senyum. “Kau makin mahir menggodaku, laki-laki sepertimu... berbahaya bagi produktivitas.”

Ammar balas berbisik, “Dan kau berbahaya bagi kewarasanku.”

Mereka saling bertukar pandang, lalu kembali ke meja perundingan dengan profesionalisme sempurna. Namun senyum di wajah keduanya membuat semua orang tahu, cinta mereka begitu kuat dan nyata.

Sementara di tempat lain, Noura yang kini sering dimintai datang oleh Yumna sedang mengajari anak-anak yatim dari lembaga kerajaan. Mereka sedang menggambar bunga dan pemandangan. Khalid muncul tanpa diundang, membawa sekeranjang es krim.

“Kau menganggu lagi?” Noura mendesah. “Kau bukan sukarelawan tetap.”

“Sekarang sudah, aku mendaftar pagi ini.”

“Untuk apa?”

“Untuk memastikan kau tidak terlalu sibuk sampai lupa makan siang.”

Anak-anak tertawa kecil, sementara Noura hanya bisa memutar mata. Tapi ketika salah satu anak kecil memeluk Khalid dan berkata riang.

“Pangeran, kamu dan Nona Noura cocok sekali!”

Wajah keduanya langsung merah.

Noura berdeham, menunduk menata kuas. “Anak-anak jangan bicara sembarangan.”

Khalid menatap perempuan itu dengan tatapan nakal. “Tapi aku setuju.”

“Kau—!”

Khalid hanya memasang senyum pangeran elegan andalannya.

.

.

Bandara pagi itu penuh sorotan kamera.

Pangeran Fadil dan Alena baru saja turun dari jet pribadi, baru pulang dari bulan madu selama tiga minggu di Riviera dan Marrakesh.

Namun bukannya tampil kaku dan berwibawa seperti biasanya, Fadil dan Alena malah tampak seperti sepasang remaja yang baru pertama kali jatuh cinta.

“Aku bilang jangan bawa koper sendiri,” gumam Fadil sambil mengambil tas dari tangan Alena.

“Aku bisa kok,” protes Alena. “Lagian ini cuma koper kecil.”

“Sekecil apa pun, tugas suami adalah membawa beban istrinya.” Jawab Fadil sambil tersenyum, tapi ucapannya membuat para petugas bandara yang berdiri di belakang mereka saling melirik menahan senyum.

Alena menggeleng, tapi matanya berbinar. “Kalau begitu, kau harus siap membawa beban emosiku juga... suamiku.”

Fadil tertawa kecil. “Itu beban paling berat, tapi aku rela menanggungnya seumur hidupku.”

Mereka melangkah keluar sambil bergandengan tangan.

Semua orang yang melihat mereka hanya bisa menghela napas panjang, pasangan ini terlalu mesra bahkan untuk ukuran keluarga kerajaan.

Begitu tiba di istana, Alena langsung menarik Fadil ke taman belakang. Di sana, Ammar, Yumna, Khalid, dan Noura sedang duduk menikmati teh sore dan cemilan sambil membahas persiapan pesta kerajaan.

“Akhirnya pengantin kita kembali!” seru Noura, bertepuk tangan.

Yumna tersenyum hangat. “Kalian terlihat lebih segar dari sebelumnya.”

“Segar?” Khalid menyelipkan nada menggoda. “Lebih seperti… berkilau.”

Alena langsung menatapnya tajam, tapi Fadil menepuk pundak Khalid. “Kalau kau ingin tahu rahasia kami, tunggu giliranmu menikah dulu.”

“Menikah?” Noura mengangkat alis ke arah Khalid. “Dia bahkan belum berhasil mengajakku makan malam normal tanpa membuat suasana tegang.”

Khalid langsung menatap prempuan itu, pura-pura tersinggung. “Karena kau selalu menolakku dan mencoba menjaga jarak, Noura.”

“Cih!” Noura mendelik.

Ammar sampai menahan tawa, sementara Fadil menambahkan, “Lihat, cinta itu memang menular… bahkan pasangan yang belum resmi pun selalu saja berdebat manis.”

Yumna menimpali. “Kalau kalian terus berdebat seperti ini, pernikahan kalian nanti pasti akan banyak lelucon!”

Seketika ruangan dipenuhi tawa. Sore menjelang malam, suasana taman pun mulai sepi.

Alena dan Yumna duduk berdua, sementara Noura sudah diantar pulang oleh Khalid.

“Aku iri sedikit,” kata Yumna setengah bercanda. “Kau dan Fadil terlihat seperti tidak bisa hidup tanpa bersentuhan.”

Alena tertawa kecil. “Kami hanya berusaha tidak menyia-nyiakan waktu.“

Yumna menatap bunga di depannya. “Aku harap... aku dan Ammar akan bahagia tanpa gangguan siapapun.”

"Apa kau terganggu oleh sesuatu? Apa Layla mengganggumu?“

“Tidak, dia tak akan berani padaku.“ Yumna terkekeh.

“Jangan biarkan siapa pun merusak keyakinanmu pada hubungan kalian. Kadang, yang berbahaya bukan kebohongan besar... tapi bisikan kecil yang membuat kita ragu.”

Yumna diam sejenak, lalu tersenyum samar. “Kau benar, aku akan mengingat itu.”

Malam itu, Fadil dan Alena kembali larut dalam keintiman di kamar rumah pribadi milik Fadil. Suara lirih dan desah lembut menyelinap di antara dinding, menyatu dengan bisikan malam yang malu-malu mendengar hasrat mereka.

Beberapa saat kemudian, keduanya berdiri di balkon setelah selesai, diterpa angin lembut yang membawa aroma kota. Fadil memeluk Alena dari belakang, dagunya bertumpu di bahu sang istri. Cahaya lampu kota memantul di mata mereka, hangat dan damai.

“Sayang,” gumam Fadil pelan, napasnya menyapu leher Alena, “Sekali lagi… boleh?”

Alena menoleh separuh, senyumnya menggoda. “Kau belum bosan juga denganku?”

“Belum. Kau tahu aku belum pernah melakukannya dengan wanita lain… jadi jangan salahkan aku kalau aku selalu ingin menyentuhmu.”

Alena terkekeh pelan, matanya menatap suaminya dengan geli. “Kau memang tak pernah puas, ya?”

Fadil hanya tersenyum, menariknya lebih dekat.

Wanita itu menggeleng sambil tertawa kecil. Ia tahu betul di malam pertama, Fadil masih canggung dan gugup. Ia yang menuntun, mengajarkan perlahan pada suaminya. Sekarang semua berubah, Fadil jauh lebih berani tapi tetap penuh kasih setiap kali memeluknya.

Malam itu berjalan tenang. Tidak ada gairah yang terburu, tidak ada amarah masa lalu. Hanya dua hati yang akhirnya bisa bernafas lega. Dalam dekapan, dalam cinta yang tumbuh dari luka dan kesetiaan.

1
Ari Peny
fadil cakap jg dlm bertindak
Tiara Bella
penjahat yg sama ternyata....harus cepet dibasmi tuh pangeran Fadil sm pangeran Khalid penjagatnya
Fera Susanti
dia hamil🤭
Maya
noura hamil ini mah,,,beneran....fix
Aisyah farhana
mungkin kah Noura hamil yahh
Ida Haryono
ceritanya bagus spt keadaan yg nyata dlm kehidupan.....lanjut ya bagus
Azahra Rahma
ternyata bahaya ada di mana²
Ari Peny
hamil y
yeni kusmiyati
hamil
yeni kusmiyati
Manisnya
Desyi Alawiyah
Hamil, Noura hamil... Fix, udah pasti ini 🤭🤭🤭
Rere💫: Wkwkwk iya 😄
total 1 replies
Tiara Bella
Naura hamil kah Thor....
Desyi Alawiyah: Owalah... salah lagi deh aku... 🤣🤣🤣

Maaf Kak 😭

Akhir-akhir ini lagi sering kurang fokus, mungkin kurang minum air putih /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 6 replies
Zhafran Althaf
so.sweet sekali 😍😍😍
Azahra Rahma
manis banget si pangeran Khalid
Azahra Rahma
wahhh beneran nyusulin nih si Noura ??
resia
the best
Aisyah farhana
Soo sweet Noura ini sangat pantas bersanding dengan Khalid penyeimbang keren
Ari Peny
lanjuuuut
Ari Peny: siaaaaap👍👍👍
total 2 replies
Desyi Alawiyah
Mantap Noura... Jaga baik-baik suamimu, jangan sampai dia direbut sama wanita jahat diluar sana...

Dan untuk Juliette, semoga dia juga menemukan pria yang tulus mencintainya..
Desyi Alawiyah
Hmmm Noura beneran menyusul dong... ☺☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!