NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Tamat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JARUM BAMBU MIMPI BURUK

...***...

Pangeran Shoi-ming benar-benar menikmati perburuan hari itu, begitu bersemangat menggunakan panahnya.

"Gusti pangeran ketiga memang hebat." Pujinya dengan nada semangat.

"Hei! Kalian! Kumpulkan hasil perburuannya!." Perintahnya pada temannya.

"Baik."

Respon mereka dengan baik.

"Gusti pangeran ketiga, sebentar lagi hari mau gelap." Ia memberi hormat. "Sebaiknya Gusti pangeran ketiga segera kembali ke tenda."

"Baiklah." Pangeran Shoi-ming menarik kudanya berbalik arah. "Saya rasa sudah cukup hari ini."

Namun ketika hendak berbalik arah, ada lima orang berpakaian serba hitam mengenakan topeng penutup wajah menghadang.

"Kurang ajar! Siapa kalian?!." Pangeran Shoi-ming segera turun dari kuda, mengambil ancang-ancang, karena mereka hendak menyerangnya.

Pertarungan tidak bisa dihindari, prajurit yang menjaga Pangeran Shoi-ming tentunya terlibat dalam pertarungan itu.

Sementara itu dari balik pohon ada seseorang yang sedang mengintai Pangeran Shoi-ming, ia bersiap-siap dengan jarum bambu yang akan ia tiup ke arah Pangeran Shoi-ming.

"Fhuh!."

Jarum bambu itu mengarah dengan kencangnya, akan tetapi tubuh Pangeran Shoi-ming ditarik oleh seseorang dengan menggunakan tali gaib oleh seseorang.

"Eagkh!." Pangeran Shoi-ming terkejut, karena tiba-tiba saja tubuhnya melayang ke udara. "Uwah!." Kali ini mendarat ke tanah, dan hampir saja terjatuh.

"Sial!." Umpat pemuda misterius yang merasa gagal mencelakai Pangeran Shoi-ming.

"Benang tali gaib? Rasanya tidak asing." Pangeran Shoi-ming melihat ke arah seorang pemuda berpakaian hanfu hitam.

Pemuda itu mengeluarkan pedangnya, ia menghadang semua tembakan jarum bambu yang berdatangan.

"Kurang ajar! Kenapa malah diserang?!." Pangeran Shoi-ming merasa kesal, menggunakan kekuatannya untuk menghalangi jarum bambu agar tidak mengenai tubuhnya.

Cukup memakan waktu yang lama, menunggu jarum bambu berhenti berdatangan. Pemuda itu melompat mendekati Pangeran Shoi-ming.

"Gusti pangeran baik-baik saja?." Ia memberi hormat.

"Siapa kau? Kenapa kau menolong saya?." Pangeran Shoi-ming mengamati penampilan pemuda itu.

"Hamba-." Belum sempat ia menjawabnya, ia melihat adanya jarum bambu yang hendak menancap ke tubuh Pangeran Shoi-ming, akan tetapi ia berhasil menarik tangan Pangeran Shoi-ming. "Awas!."

Pangeran Shoi-ming melompat ke sana ke mari menghindari tembakan jarum bambu, kakinya terpeleset ketika hendak mendarat ke tanah.

"Gusti pangeran!." Pemuda itu menggunakan kakinya untuk menghalangi jarum bambu yang hendak menusuk Pangeran Shoi-ming.

Cekh!.

"Eagkh!." Pemuda itu berteriak kesakitan, tubuhnya ambruk ke tanah. Sakit yang luar biasa mendera paha kanannya, tubuhnya terasa panas.

"Hei!." Pangeran Shoi-ming panik melihat itu.

Di saat itu juga Raja Ruo Xuan dan Pangeran Chaoxiang datang, melihat kejadian itu.

"Kegkhakh!." Pemuda itu berteriak kesakitan, ia tidak dapat menahan rasa sakit yang berlebihan mendera tubuhnya.

Serangan Jarum Bambu juga berhenti, Pangeran Shoi-ming menarik tubuh pemuda itu agar tidak terkena serangan lainnya.

"Adik!." Pangeran Chaoxiang mendekat, ia bingung dengan apa yang terjadi.

"Shoi-ming!." Raja Ruo Xuan juga mendekat, ingin melihat siapa yang telah menyelamatkan Pangeran Shoi-ming.

Deg!.

"Wu xian?!." Jantungnya hampir copot setelah memastikan penampilan pemuda itu.

"Wu xian?."

Pangeran Shoi-ming dan Pangeran Chaoxiang heran.

"Wu xian! Apa yang terjadi padamu?!." Raja Ruo Xuan sangat panik, ia menunduk, agar sejajar dengan Wu Xian.

Wu Xian yang dalam keadaan kesakitan langsung memeluk Raja Ruo Xuan.

"Tolong saya ayahanda Raja." Bisiknya sambil menahan sakit. "Saya terkena racun mimpi buruk." Ia mengerang kesakitan, matanya terasa berat, dipaksa tidur agar melihat mimpi buruk yang mencekam.

Tanpa pikir panjang Raja Ruo Xuan langsung menggendong Wu Xian, membawanya ke tenda darurat.

"Eh? Paman Raja!."

Pangeran Shoi-ming dan Pangeran Chaoxiang mengejar Raja Ruo Xuan yang pergi dalam keadaan panik.

"Wu xian? Apa yang terjadi padamu sebenarnya?." Dalam hatinya berusaha menahan segala amarah di hati. "Apa yang sedang coba kau lakukan?." Hatinya terasa sakit, apalagi Wu Xian mendadak memanggilnya dengan sebutan ayahanda Raja?.

...***...

Tenda Jendral Xiao Chen Tao.

Brakh!.

Terdengar suara gebrakan yang sangat keras.

"Bagaimana bisa gagal?! Apakah kalian tidak bisa melakukan tugas dengan benar?!." Amarah Jendral Xiao Chen Tao keluar begitu saja.

"Maafkan kami tuan, ada seseorang yang menghalangi serangan jarum bambu." Jelasnya dengan rinci. "Dia juga menjadi tameng, melindungi Gusti pangeran ketiga dari serangan jarum bambu yang kami lepaskan."

"Diam kau!." Balas Jendral Xiao Chen Tao penuh amarah. "Kalian memang tidak becus!."

"Lantas? Apa yang harus kita lakukan ayah?." Jianhong memberi hormat.

"Kita terpaksa mundur, jangan sampai meninggalkan jejak." Jendral Xiao Chen Tao sangat kesal. "Dan kalian? Segera pergi dari sini! Atau aku bunuh kalian!."

Kelima pemuda bertopeng itu langsung meninggalkan tempat.

"Bagaimana dengan serangan di tempat lainnya?." Jendral Xiao Chen Tao melirik ke arah anaknya. "Apakah gagal juga?."

"Pendekar yang saya kirimkan tewas dengan cara yang aneh ayah." Jawabnya. "Mereka menerima cakaran di tubuh, serta wajah mereka menghitam."

"Apa?!." Jendral Xiao Chen Tao sangat terkejut. "Memangnya siapa prajurit bayangan itu?!."

"Apakah ayah tidak mengetahuinya?." Responnya.

"Kaisar sama sekali tidak mau mengatakan pada kami, siapa saja prajurit bayangan itu?." Jendral Xiao Chen Tao tampak resah. "Kaisar sangat menyembunyikan identitas mereka."

"Kalau begitu hambatan kita bukan lingyun kai saja ayah." Ia tampak berpikir keras. "Kita juga harus mewaspadai prajurit bayangan dari kaisar." Ia menghela nafas pelan. "Jangan sampai perbuatan kita ini diendus kaisar melalui prajurit bayangan."

"Ya, kau benar juga." Jendral Xiao Chen merasa resah, karena gagal melakukan rencana meracuni pangeran kaisar melalui jarum bambu mimpi buruk.

...***...

Tenda darurat.

Raja Ruo Xuan segera membaringkan tubuh Wu Xian di tempat tidur.

Plak!.

Raja Ruo Xuan, Pangeran Shoi-ming, dan Pangeran Chaoxiang terkejut melihat Wu Xian menampar wajahnya, bahkan menggigit tangannya saat menahan sakit.

"Wu xian! Tenanglah wu xian!." Raja Ruo Xuan segera menarik tangan Wu Xian yang terlihat berdarah bekas gigitan.

"Jangan biarkan saya tidur! Eagkh!." Sekuat tenaga ia berusaha tersadar. "Sakit! Sakit! Tidak! Tidur!." Wu Xian menangis dan merintih, kepalanya terasa sakit, pikirannya terasa kacau.

"Wu xian! Bertahanlah Wu xian!." Raja Ruo Xuan memeluk erat tubuh Wu Xian, suasana hatinya tidak karuan melihat keadaan Wu Xian yang seperti itu.

"Paman Raja, saya akan mencarikan tabib." Pangeran Shoi-ming memberi hormat. "Saya akan segera kembali." Setelah itu Pangeran Shoi-ming segera meninggalkan tempat.

"Apa yang harus saya lakukan paman Raja?." Pangeran Chaoxiang juga panik.

"Tolong ikatkan kain di paha kanannya." Raja Ruo Xuan melihat ada darah yang mengalir di paha kanan Wu Xian, ada jarum bambu juga di sana masih tertancap dengan kuatnya.

"Eagkh! Tidak! Jangan biarkan saya tidur!." Wu Xian berusaha berontak, tubuhnya menolak untuk tidur, tapi matanya terasa berat.

"Wu xian! Tenanglah wu xian!." Raja Ruo Xuan memeluk erat tubuh Wu Xian. "Aku di sini! Jangan takut! Aku tidak akan membiarkan kau kesakitan!." Raja Ruo Xuan juga menangis melihat Wu Xian menangis menahan rasa sakit yang mendera tubuhnya.

"Paman Raja?." Dalam hati Pangeran Chaoxiang heran melihat Raja Ruo Xuan menangis, memperhatikan seseorang seperti ia memperhatikan anak kandungnya.

Apa yang terjadi sebenarnya?. Bagaimana keadaan Wu Xian setelah terkena racun mimpi buruk?. Apakah ia akan selamat dari ancaman bahaya?. Temukan jawabannya.

...***...

1
Nurcahyo Budi Susetyo
jgn lama2 updatenya thor....jd penasaran
Sarah Q. M
Sedikit saran aja kakak author, kalau misalnya ngasih flashback di novel mending dituntaskan dulu deh, jangan dulu balik ke timeline sekarang. Iya, aku tau kalau di live action emang suka begitu dan bisa-bisa aja. Masalahnya ini novel yang setiap perpindahannya aja wajib ada labelnya dulu kayak, "kembali lagi ke masa itu... " atau "Beberapa bulan yang lalu... " dan kalau mau dijeda dulu scene flashbacknya juga harus kasih label "kembali lagi ke masa kini " jadi mending kayak gitu dulu habis scene Lingyun Kai dibawa ke sana, terus scene sekarang dengan obrolan mreka yang dengerin ceritanya Kai, terus lanjut flashback lagi. Meskipun ini saran aja yah kalau mau bikin flashback yang dijeda dulu di cerita-cerita berikutnya.

Soalnya kalau kayak gini, pas pertama kali ada scene lanjutan dari flashback agak membingungkan pembaca tentang latarnya di awal banget. Meskipun pada akhirnya pembaca tidak sebodoh itu untuk belum bisa nebak kalau ini lanjutan flashbacknya /Smile/.
Rettofuaia: muehehehe
total 3 replies
Sarah Q. M
Yeyyy sudah direstui! 🤭
Rettofuaia: dah terdesak itu, makanya direstui daripada menerima hukuman berat
total 1 replies
Sarah Q. M
"Kau ini biasa apa?" kok aku jadi agak bingung yah sama kalimatnya. Typo kah thor? Gak enak di dengar dan bikin bingung untuk dicerna 🙂
Rettofuaia: woke,,, entar diperbaiki lagi 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Sepengetahuanmu~
Rettofuaia: hm,,, bagaimana sepengetahuan mu tentang pangeran Qiang Long
total 3 replies
Sarah Q. M
Kok pendek banget?. ceritanya terlalu seru sihhh 🤩
Rettofuaia: terima kasih selalu mendukung karya aku
total 1 replies
Sarah Q. M
Bentar, bentar... kakak pertama yang mana nih maksudnya?
Rettofuaia: 3 menitan keknya
total 5 replies
Sarah Q. M
keturunan Kaisar kayaknya semuanya punya sifat manja dan aura charming-charming yang kuat dan memikat yah? 💖 ✨
Rettofuaia: Kaisarnya aja manja apalagi anaknya 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
Lanjyuttt! Jangan berhenti!! (nada karakter merah putih one for all) 🤣
Sarah Q. M
"Tepis kuat tangan istrinya" gak sih harusnya? 🙂
Rettofuaia: salah ya?
total 3 replies
Sarah Q. M
Puas aku akhirnya beliau tau juga ☺
Rettofuaia: juga takut sama lingyun kai
total 1 replies
Ezza
lanjut terus kak jangan lama lama
Rettofuaia: akan diusahakan secepatnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Kalau dipikir-pikir Kai identitasnya banyak bener dah. Apa gak pusing tuh keluarganya (all protagonis di sini) 😩. Ada Lingyun Kai, Wu Xian, Rua Yuxuan, dan yang paling membagongkan tentu Yang Mulia Pangeran Keempat. Buset banyak banget 😂.
Rettofuaia: hooh, tapi yang tau dia 1 orang cuma An Hong, dan Mingmei yang punya insting yang tinggi
total 3 replies
Sarah Q. M
Aku jujur agak kecewa sama alur Qianlong sama Lingyun Kai di cerita ini. Qianlong ini kayak kurang dapet spotlight gitu, padahal dia anak kandungnya Jenderal Xiao Chen Tao. Sayang banget kematiannya terlalu cepet. Anehnya pas baru tau dia anak jendral kayak la langsung nurut aja. Padahal 'kan harusnya dia lebih terikat sama keluarga yang udah bertahun-tahun bersamanya.

Terus, masa dia gak ada rasa sayang atau apa gitu sama keluarga kaisar yang udah besarin dia? Aneh aja gitu, kecuali emang dari awal dia udah gak suka sama "keluarganya" dan ngerasa saingan terus sama kakak-kakaknya buat jadi pewaris. Tapi, masalahnya, hal-hal kayak gitu tuh gak ada sama sekali di ceritanya. ☹️

Malah, kalau Qianlong gak terlalu disorot gitu, mendingan dia dijadiin protagonis aja. Jadi, dia nolak perintah jenderal dan milih ngelindungin keluarga yang udah nampung dia selama ini. Terus, dia kerja sama sama Kai. Itu pasti lebih keren, lebih seru, dan lebih epik! 😩

Nah, kalau kayak gini, Qianlong tuh kayak karakter yang nanggung banget. Mau dikasihanin, dia malah kayak gak tau diri karena berkhianat. Tapi, mau dibilang puas juga kayak "Rasain lo! Emang dasar anak bapaknya!" kita juga gak pernah dikasih liat gimana sifat Qianlong sebelumnya. Jadi, gak ada alasan buat kita ngerasa iba atau puas sama kematiannya. Akhirnya, karakter dia tuh kayak terkesannya gak ada gunanya, gak hidup, dan malah bikin bingung 😕❓.
Sarah Q. M: Ongeyy
total 4 replies
Ezza
lanjut terus kak
Rettofuaia: sedang diusahakan,,, masih menunggu dipublikasikan. terima kasih dukungannya ya 😘
total 1 replies
Sarah Q. M
Heh! Berani-beraninya kamu mengumpati An-hongku tercinta! 😤.
Meski dalam keadaan tak terkendali tetep agak sedikit kesal aku wak 😃.
Rettofuaia: Aman kok
total 5 replies
Sarah Q. M
Racun keramat ☠️💀
Rettofuaia: racun paling mematikan
total 1 replies
Sarah Q. M
Dimana Xin-qian thor?!! Dia harus tau Ruo Yuxuan itu Lingyun Kai!!!
Rettofuaia: sabar, masih ada lanjutannya
total 1 replies
Orimura Ichika
semangat author 😆😆😆✊
Rettofuaia: woke,,, 😍
total 1 replies
Sarah Q. M
Sedikit kasihan sih aku sama Si Qianlong yang mati. Tapi bersyukur juga karena dosanya belum sebanyak bapaknya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!