ZENA ANANTA PUTRI seorang gadis yang dikenal bar-bar dan suka membaca novel. Tiba-tiba bertransmigrasi ke novel yang ia baca dan parahnya lagi tak hanya Zena yang bertransmigrasi melainkan keluarganya juga?.
Bagaimana kehidupan mereka setelah tahu mereka bertransmigrari?.
Yu mampir yuu
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaaa
😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
SELAMAT MEMBACA
"Cepet kalian setuju gak sama saran bunda?." tanya sang bunda yang berharap anak dan menantu nya itu setuju.
"Gak/Setuju." ucap Zeana dan Rakael kompak namun, berbeda jawaban.
"Jadi, gimana? Yang bener dong Ze." ucap sang bunda.
********
"Gak ya, aku gak mau orang tau kalau aku udah nikah." tolak Zeana membuat semua orang bingung.
"Kenapa gak mau?." tanya mama mertua Zeana.
"Y-ya belum mau aja, udah deh nanti aja jangan bahas yang kaya gini ah." ucap Zeana yang belum mau untuk mempublikasikan pernikahan mereka.
"Kenapa Ze lo gak mau sama abang gue?." tanya Amel yang sedari tadi diam mendengarkan drama-drama yang disuguhkan.
"Diem deh lo." sinis Zeana.
"Oke, gini aja aku mau pak Rakael ngulangin ijab kobulnya karena belum sah dimata hukum juga kan?." ucap Zeana so tau.
"Kata siapa? Kita udah sah secara agama dan hukum. Tapi, kalau kamu mau aku ngulangin ijab kobulnya sekarang juga bisa." balas Rakael santai. Ternyata diri nya terlambat pikir Zeana.
"Jadi, gimana kamu ijab kobul ulang?." lanjut Rakael bertanya.
"Gak usah." ketus Zeana. Hingga mendapatkan cubitan dari bunda nya.
"Shh sakit bun." ringis Zeana sembari mengusap-usap bekas cubitan bunda nya.
"Ya lagian kamu gak sopan banget sama suami kamu." balas sang bunda sinis.
"Udah-udah, kita jangan ikut campur yang terpenting sekarang Zeana udah nerima nak Rakael sebagai suami nya. Selebihnya tentang resepsi atau mempublikasikan pernikahan mereka itu terserah mereka." ucap sang ayah menengahi.
"Dih, kata siapa aku nerima." celetuk Zeana dan itu membuat dirinya kembali dicubit oleh sang bunda tercinta.
"Ih bunda sakit tau." cemberut Zeana karena kesal diri nya terus dicubit oleh bunda nya.
"Udah sih, jangan banyak drama deh kamu." omel sang bunda.
"Bukan drama tapi kan aku emang gak mau." bela Zeana yang kekeuh dia tak ingin menerima Rakael.
"Kenapa sih? Dia juga orang yang kamu suka kan?." tanya bunda bingung. Pasalnya Zeana memang menyukai Rakael ah bukan Rakael lebih tepatnya Andra.
"Dih so tau." hawab Zeana sinis.
"Yaudah sih kak, terima aja masa kakak gak mau punya suami ganteng kaya bang Rakael." celetuk Melinda yang lelah dengan drama Zeana.
"Dih gue gak akan tertipu sama kegantengan dia, nyesel gue dulu pernah suka sama ni orang." batin Zeana menggerutu. Entah apa yang terjadi dengan Zeana sehingga ia berkata seperti itu.
"Heh malah bengong." tegur sang abang yang melihat Zeana melamun.
"Bapak kan punya pacar ngapain nikahin saya?." celetuk Zeana membuat semua yang ada disana terkejut.
"Rakael kamu punya pacar?." tanya sang mama yang sudah siap memberikan siraman rohani.
"Hah? Enggak kok ma." balas Rakael bingung.
"Bohong, buktinya kemarin bapak ngajak saya makan. Terus bapak bawa perempuan berarti itu pacar bapak kan?." ucap Zeana santai.
"Itu bukan pacar saya." balas Rakael.
"Prettt." balas Zeana.
"Dia itu sepupu saya, Fina." jelas Rakael sembari melihat Zeana yang cuek dengan jawaban Rakael.
"Udah-udah, sekarang kalian mending istirahat." ucap papa Rakael melerai.
"Udah sana tuh kamarnya yang itu." titah sang bunda yang melihat anak nya terus menggerutu.
"Kalau gitu kita permisi dulu ya." ucap Rakael pamit menuju kamar, sembari menarik tangan Zeana lembut.
"Ck, ngapain sih pak narik-narik segala." sinis Zeana yang kesal karena tangan nya ditarik. Mereka sekarang sudah berada di dalam kamar.
"Kenapa sih kamu sensi banget lagi datang bulang hmm?." ucap Rakael yang bingung dengan tingkah istri nya.
"Kalau iya kenapa?!." ucap Zeana tambah sinis dengan tatapan yang tajam.
"Bapak juga ngapain sih nikahin saya." lanjut Zeana yang kesal.
"Loh emang gak boleh?." tanya Rakael sembari menaikkan satu alis nya.
"Gak." ketus Zeana.
"Saya kan mau tepati janji saya." balas Rakael santai.
"Janji? Janji apa?." tanya Zeana bingung.
Janji apa ya kira-kira??
...♡♡♥︎♡♡...
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚
INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.
MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.
DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.
LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE.
❤️🔥😘😚
semangat nulisnya😍😍😍😍
aku lanjut baca ya...
" Ya udah kalau udah puas ayo pulang ".
Yang benar :
"Yaudah, kalau udah puas ayo pulang."
tanda titik harusnya masih ada dalam tanda kutip yah Kak, terus kata "Yaudah" itu masih satu kata, kalau ditulis "Ya udah" kesan dan dibacanya jadi kayak "Iya" dan "udah" beda kak. Kalau bisa pakai pengggunaan tanda baca ( , ) (.) dan (!) dengan benar untuk memperjelas intonasi nada dan bikin pembaca gak pusing bacanya 😄
Mungkin bisa lebih baik kalau :
Setelah sampai di ruang tamu, Zena langsung terkejut karena....
"Abang!!!!"