Duda Arogan Milik Gadis Culun

Miky menelan ludah dengan susah payah. Ia mematut diri di cermin yang berada dalam kamar mandi.

Kepangan rambutnya sudah ia lepas, bahkan kacamata yang selalu menemani hari-harinya kini sudah diletakkannya di atas wastafel.

Tak lupa ia mengoleskan lip balm ber-spf ke permukaan bibirnya yang merah alami.

"Fyuh!" Miky menghela napas panjang, merapikan rambutnya yang sedikit bergelombang akibat dari ikatan kepangnya sebelum keluar dari kamar mandi.

Cklek!

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Miky yang melangkah ke arah Raga.

"Mas," panggil Miky saat kakinya berhenti di hadapan pria itu.

Raga tersadar, sontak matanya menatap ke arah Miky.

"Maaf, Mas. Semua baju dan rok Miky seperti ini, kecuali satu pakaian tidur yang—" Miky menggigit bibir bawahnya, tak sanggup melanjutkan kalimat yang membuat rona merah timbul di wajahnya.

Mata Raga tak berkedip saat menatap wajah polos Miky yang ia yakini tanpa polesan make up.

Ditatap lama seperti itu oleh Raga membuat pipi Miky bersemu merah. Miky bergerak salah tingkah. Apakah suaminya itu menyukai penampilannya yang seperti ini?

Memikirkan hal tersebut membuat perasaan Miky berbunga-bunga. Dengan malu-malu ia memanggil nama suaminya, "Mas Raga."

Tubuh Raga tersentak, matanya bergerak ke arah lain. "Jelek!" cemoohnya sambil bersedekap dada.

Rona merah di wajah Miky padam seketika. Pundaknya jatuh lesu dengan bibir bawah menonjol keluar.

Raga menegakkan kepala, ditatapnya Miky kembali dengan tatapan dingin nan tajam. "Sekalinya jelek tetap jelek. Ya, setidaknya tidak udik seperti tadi!" cibir Raga tanpa memperdulikan perasaan sang istri.

Hati Miky merasa tercubit oleh hinaan Raga. Tapi, walau begitu dirinya tetap menyusul Raga ketika kaki jenjang pria itu melangkah ke luar dari vila yang mereka tempati.

Miky mencoba mengimbangi langkah suaminya, namun ia kesulitan. Pria itu seolah sengaja berjalan cepat dengan langkah lebar.

Tak patah arang, kaki pendeknya berlari kecil hingga usahanya itu mampu membuatnya berjalan di samping Raga walau dengan napas terengah-engah.

"Mas jalannya cepat banget," keluh Miky.

Raga tak menghiraukan perkataan wanita yang berjalan di sampingnya, pandangannya lurus ke depan menatap jalan.

Sampai tiba-tiba ....

Bugh!

"Awww!" Miky mengaduh, tak sengaja ia bertabrakan dengan seseorang yang melintas di depannya.

Miky mengusap keningnya yang terasa sakit. "Maaf, maaf," ucap Miky cepat. Lalu ia mengangkat kepala, melihat siapa sosok yang membentur kepalanya.

Seorang pria berbaju serba hitam menganggukkan kepala singkat sambil tersenyum. Senyuman yang mampu membuat Miky merasa takut.

Miky termangu, pria asing itu menatapnya dalam sambil terus tersenyum. Mengerikan!

"Berhati-hatilah," ucap pria tersebut sebelum akhirnya melenggang pergi.

Miky membalik badan, ia memandangi punggung pria asing itu. Miky merasa kalimat yang diucapkan pria itu barusan mengandung makna lain. Seolah memperingatinya akan sesuatu.

Tapi apa?

Miky menggelengkan kepala, mengusir rasa penasaran yang mengusik pikirannya.

Ia kembali berbalik. Miky celingak-celinguk mencari keberadaan Raga. Namun, ia tak menemukan suaminya di tempat itu.

Dan ya, ia ditinggalkan oleh suaminya yang tak berperasaan.

Miky mendesah kasar. Mau tak mau dirinya menyusul pria itu ke salah satu restoran di pinggir pantai.

Dengan wajah berbanjir peluh, Miky tersenyum saat melihat sosok suaminya yang tengah duduk di salah satu meja.

Namun, senyuman Miky surut seketika, matanya memicing tajam menatap seorang wanita yang duduk di samping suaminya.

Siapa wanita itu? Kenapa Raga terlihat akrab dengannya ....

Bersambung ....

Hewwo Zeyeng-zeyengku🥰 Othor update 2 bab hari ini sebagai ganti libur semalam ya🤗🤗🤗