Huang Xuan— 15 tahun seorang anak muda dari desa Hitam. Lima tahun yang lalu sosok misterius datang membuat kekacauan di desa Hitam, menewaskan banyak warga desa termasuk kedua orangtuanya.
Di usianya yang telah mencapai 15 tahun, Dia mengikuti sebuah Kompetisi bela diri di Sekte Pedang Surgawi. Tetapi ia mendapat sebuah kabar tentang desa Hitam yang akan di hancurkan.
Huang Xuan pun berjuang untuk melawan orang-orang kuat, bahkan saat itu ia hampir kehilangan nyawanya sendiri.
Sejak saat itu, Huang Xuan terjatuh kedalam kegelapan, menjadikannya pribadi yang dingin dan kejam.
Tetapi, di perjalanan kultivasinya, ia terlibat konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta kisah cinta segitiga yang rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
Saat itu, jejak matahari terbenam menghilang segera langit berubah menjadi gelap. Di depan teras rumah, Huang Xuan duduk di kursi kayu, menatap hutan yang efektif lebat dengan pepohonan nya yang besar.
Rumah Chao Ying itu berada di luar wilayah Sekte Pedang Surgawi. Namun, itu masih berada di puncak Gunung Nirwana, dimana lokasinya hanya berjarak lima ratus meter dari tembok pembatas Sekte Pedang Surgawi.
Huang Xuan duduk, pandangannya kosong, kedua tangan bertumpuk didepan perutnya. Bahkan, saat itu ia hanya mengenakan celana, tanpa mengenakan pakaian atasnya.
Dari dalam rumah, Chao Ying keluar dari balik pintu kayu, ia mengenakan piyama putih sedikit kebiruan. Rambut hitamnya di sanggul, sehelai rambutnya jatuh di depan mata sebelah kiri.
"Xuan~~~" seru Chao Ying sembari membawakan satu teko teh hangat.
Namun, Huang Xuan menoleh dengan lemah, ia pun segera memalingkan kembali pandangannya ke depan, melihat mengarah kepada hutan yang lebat.
Malam itu sangat gelap, namun setetes air hujan tak kunjung turun. Angin sepoi-sepoi menerpa tubuhnya yang tanpa mengenakan sehelai kainpun.
Chao Ying, menuangkan teh hangat kedalam gelas. Tetapi, Huang Xuan seketika mundur, ia pun berkata: "Jangan bilang bahwa ini teh yang sama dengan yang tadi!" ujar Huang Xuan dengan nada yang cukup dingin.
Chao Ying pun segera tersenyum, sembari mengulurkan tangan yang tengah memegang gelas, ia berbicara, "Aiya, kamu ini, Xuan. Mana mungkin aku menggunakan bahan seperti itu lagi, omong kosong!" ucap Chao Ying.
Sangat ragu, bahkan itu sangat ragu. Tetapi, Huang Xuan dengan perlahan mengambil cangkir teh di genggaman Chao Ying.
Lalu, ia pun segera menikmatinya. Namun itu cukup panas, membuat ia hanya mencicipinya saja.
Kemudian, Chao Ying pun duduk tepat di pangkuan Huang Xuan. Dan Huang Xuan pun segera merangkul pinggang Chao Ying kemudian berkata, "Apakah, kamu yakin dengan hubungan ini?" tanya Huang Xuan, nadanya begitu lemah.
"Kenapa tidak, tentu saja aku yakin, Xuan!" jawab Chao Ying.
Huang Xuan pun menghela nafasnya.
"Aku takut aku hanya akan menjadi beban bagimu, Ying'er." ucap Huang Xuan dengan raut wajah yang sedikit di tekuk.
"Aishhh, kamu tenang saja. Aku tidak akan pernah memperdulikan hal seperti itu, dapat hidup bersama orang yang aku cintai, itu sangat membuatku bahagia. Tapi Xuan, bagaimana dengan Qin Yi, bukanlah dia juga kekasihmu? Aku pernah mendengar bahwa ia berkata dirinya adalah kekasihmu." tanya Chao Ying.
Huang Xuan kembali menghela nafasnya, "Akupun tidak tahu apa yang direncanakan gadis itu. Kekasih, itu hanya pernyataan sepihak, aku tidak pernah menyetujuinya. Namun, aku selalu mengiyakan dengan alasan aku tidak ingin terlalu banyak berbicara dengannya saat itu, tetapi, aku takut ia menggapnya serius!" ucap Huang Xuan.
"Hmmm, jadi begitu! Baiklah, aku tidak keberatan jika aku harus menjadi yang kedua, biar bagaimanapun, dia nampak benar-benar mencintaimu, dan aku tidak ingin merebut dirimu dari Qin Yi, aku bukan wanita seperti itu. Walaupun aku jelas sangat mempunyai perasaan ini terhadapmu, Xuan!" ujar Chao Ying.
Namun, pernyataan Chao Ying, jelas membuat Huang Xuan terheran-heran. Memegangi tengkuknya, ia tidak dapat berkata apa-apa. Hanya terdiam dengan segala keanehan.
Huang Xuan pun tersenyum kecil, ia pun berkata: "Hubungan antara aku dan kamu adalah sebuah kecelakaan, begitu juga dengan kedekatan ku dengan Qin Yi. Aku tidak dapat menyangkalnya. Namun, saat ini sebaiknya kita tetap fokus kepada kompetisi." ujar Huang Xuan.
Chao Ying pun tersenyum, ia pun menjatuhkan kepalanya di dada Huang Xuan.
Di sisi lain, disebuah tempat di dalam Sekte Pedang Surgawi. Suatu tempat yang ramai, aneka ragam penjual makanan di sepanjang jalan. Itu adalah tempat dimana para murid sekte bermain, menghabiskan waktunya untuk bersantai setelah berlatih. Lebih tepat lagi jika disebut sebagai pasar malam di dalam Sekte Pedang Surgawi.
Qin Yi, berjalan di tengah jalan yang permukaannya terbuat dari batu bata.
Ratusan bahkan tak terhitung jumlahnya, begitu ramai dan meriah. Semua orang terlihat ceria menikmati malam itu. Namun, tidak untuk Qin Yi! Raut wajahnya menunjukan suatu kekesalan, hingga ia pun berjalan sembari menghentakkan kakinya cukup keras, "Kemana sebenarnya Xuan pergi!" gumam Qin Yi dengan kedua tangan yang menyilang di dada, wajahnya cemberut.
Namun, langkah kakinya seketika terhenti! Disaat Qin Yi melihat sosok hitam yang berdiri di atas atap bangunan yang besar.
Sosok hitam berdiri menatap dengan tajam terhadap Qin Yi. Namun, tidak sedikitpun wajah ataupun kulit yang terlihat. Hanya sepasang mata yang menyala berwarna merah darah, dan jubah hitam yang menyelubungi seluruh tubuhnya.
'Siapa dia, kenapa ada orang seperti itu didalam sekte!' gumam Qin Yi didalam hatinya.
Namun, disaat Qin Yi kembali mengangkat kepalanya dan mengarah melihat atap bangunan, namun sosok hitam itu telah menghilang, menyisakan cahaya bulan sabit yang cukup terang.
Qin Yi kembali memalingkan kepalanya, mengarah kebawah. 'Kemana orang itu pergi!' pikirnya didalam hati.
Namun, saat itu ia tengah mencari Huang Xuan, dan tidak memperdulikan tentang sosok hitam yang baru saja dilihatnya, ia pun kembali berjalan di tengah keramaian, terus mencari dan mencari Huang Xuan.
Di rumah Chao Ying, nampak Huang Xuan yang tengah duduk berkultivasi dengan kaki yang menyilang.
Kedua matanya terpejam, hingga ia memasuki alam kesadarannya.
Di alam kesadarannya, ia kembali mempelajari teknik Pedang Pembelah Gunung.
Huang Xuan ingin menyempurnakan satu-satunya jurus yang ia kuasai. Walaupun saat ini ia juga mampu memanfaatkan elemen petir didalam tubuhnya untuk digunakan dalam hal kecepatan.
Namun, ia tidak bisa untuk terus menerus menggunakan kecepatan untuk melawan dan menghindari musuh, ia jelas harus mempunyai suatu kemampuan sebagai andalannya.
Saat itu, naga putih terbang di udara yang dingin berkabut. Permukaan tanah dipenuhi oleh salju putih. Melihat naga putih yang terbang di langit, Huang Xuan terdiam, ia berpikir 'Kenapa aku merasa tubuh Ling'er semakin membesar, bukankah ini baru satu Minggu saja!' gumamnya didalam hatinya.
Namun, ia tidak terlalu memperdulikannya, ia pun mulai berlatih untuk menyempurnakan jurus pedang Pembelah Gunung.
.
.
Di sisi lain, di ruangan khusus.
Kaisar Qin Luo bersama lima tetua tertinggi Sekte Pedang Surgawi nampak tengah sangat serius.
Kaisar Qin Luo berkata, "Aku merasakan aura iblis yang baru saja berada didalam sekte, kenapa ada hal seperti itu didalam sekte Pedang Surgawi?" tanya kaisar Qin Luo dengan tegas.
Tetua Feng Tian pun membungkuk, kemudian ia berbicara: "Aku pun demikian yang mulia, aku juga merasakannya. Namun, ini adalah pertama kalinya ada aura iblis yang kami rasakan, dan mungkin itu sangat kuat, bahkan mungkin ia berada pada tingkatan ranah Kaisar Tempur." ujar tetua Feng Tian dengan sangat serius.
"Kaisar tempur!"
"Kaisar tempur!"
Tetua Xin Chen dan Hua Lao menyambar dengan serentak.
"Hmmm ... jika ada seorang praktisi iblis yang menyusup kedalam sekte, aku takut hanya ketua sekte yang mampu menghadapi orang itu!" ucap tetua Yun Yun.
"Hhmmm, sampai kapan Yun Xian terus menerus mengasingkan diri. Cepat, perketat penjagaan di sekte pedang surgawi, dan sebarkan perintahku kepada seluruh praktisi di dataran tengah untuk memasuki mode siaga, aku takut praktisi ras iblis itu akan mengacaukan dataran tengah!" ucap kaisar Qin Luo dengan tegas.
"Siap menerima perintah yang mulia!" jawab serentak lima tetua sekte pedang surgawi.
tapi, siapa sebenarnya putri salju itu, dan sepertinya dia sangat kuat dimasa lalunya.
apalagi pas muncul sosok Malaikat Kekaisaran Qin Yi, aku ngebayangin gimana tingkahnya saat itu.
kalo aku jadi Huang Xuan, pasti ngakak ketawa.
tapi, masih penasaran sama putri salju, kemana dia sebenarnya?
dimasa depan, pasti kamu menjadi orang yang hebat /Determined//Determined//Determined/