Delia Anindita seorang gadis modern yang selalu caria, mudah bergaul dan sangat di sukai teman-teman karena baik hati, meskipun anak orang berada Delia tak pernah pandang bulu dalam berteman
Delia yang masih kuliah semester akhir di jodohkan olah orang tua nya dengan anak teman lama ayah nya yang tak lain lulusan pesantren bergelar sarjana ekonomi yaitu Reyhandra Prasetyo
bagaiman kisah Delia ikuti kelanjutan nya ya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
merindukan mu
1 tahun kemudian
Sudah satu tahun ini Delia menetap di Semarang, bekerja di salah satu perusahaan besar disana dan itu semua atas rekomendasi dari ayahnya, ayahnya yang menitipkan Delia kepada pemilik perusahaan tersebut yang tak lain adalah kawan lama sang ayah
Orang tua Delia masih menetap di Belanda, yang rencana awalnya hanya 6bulan di Belanda tapi karena satu dan lain hal mengharuskan orang tua Delia berada disana lebih lama hingga saat ini belum bisa pulang ke Indonesia
Sedangkan Rey sejak kepergian Delia Rey berubah menjadi sosok yang emosional dan tempramental, dia sering marah-marah dan sikapnya berubah dingin kepada siapapun
kehilangan Delia menjadi pukulan terbesar bagi dirinya, kesalahan dan sikap tak tegas nya yang membuat Rey kehilangan seseorang yang sangat ia cintai
dan Arumi masih terus berusaha mengejar Rey, meskipun anak yang di kandungnya sudah tiada karena Arumi mengalami keguguran saat usia kandungan nya masih kecil ia tetap berusaha memanfaatkan kepergian Delia untuk mendekati Rey seperti hal nya saat ini ia sedang berusaha membujuk rey
" Rey... Makan siang yuk " ajak Arumi yang sengaja datang ke kantor Rey untuk mengajak Rey makan siang bersama
" sorry aku sibuk, silahkan keluar dari sini aku banyak kerjaan " kata Rey dingin
" Rey... Sampai kapan kamu akan seperti ini, aku tau kamu masih mengharapkan Delia tapi buat apa Rey? Delia udah pergi ninggalin kamu gitu aja, tanpa peduli dengan perasaan kamu, kenapa kamu masih mengharapkan dia? Buka mata kamu Rey ada aku yang selalu ada buat kamu " kata Arumi
" mungkin dulu aku pernah mengecewakan kamu tapi aku janji, aku akan menebus semua kesalahan ku yang dulu dengan selalu menemani dan menerima kamu apapun keadaan nya asal kamu mau membuka kembali hatimu buat aku,kita jalani semua nya dari awal lagi seperti dulu ya " kata Arumi mencoba meraih hati Rey
" keluar kata ku, semua ini terjadi karena ulah kamu!!! Dan aku ga akan pernah mau mengulang kebodohan ku untuk menjalin hubungan dengan kamu " kata Rey tegas
hayu Arumi terasa sakit, satu tahun yang lalu ia berhasil menyingkirkan Delia dengan berharap akan bisa merebut kembali hati Reyhandra tapi setelah satu tahun berlalu harapannya hanya tinggal harapan, Rey tetap menunggu Delia dan tak menghiraukan dirinya
" baik, aku akan keluar tapi aku harap kamu ga menyesal Rey, karena menyia-nyiakan ketulusan ku " ucap Arumi lalu keluar dari ruang kerja Rey dengan hati kesal
Aksa yang melihat raut wajah Arumi penuh emosi sudah bisa menebak apa yang terjadi
" muka nya asem banget, kaya nya abis kena semprot tuh " gumam Aksa lalu masuk ke ruangan Rey
" Rey... Jangan lupa besok kita harus ke semarang untuk bertemu pak Anggara " kata Aksa
" duh... Gue sampe lupa, besok banget ya? " tanya Rey
" iya lah Rey, besok jam 10 pagi kita sudah take off jadi lo jangan kesiangan ya " kata Aksa
Setalah kepergian Delia Rey memang kurang disiplin, sering telat datang ke kantor karena kesiangan, maklum saja sejak tak ada Delia Rey sulit tidur dan selalu tidur menjelang pagi hingga membuat nya selalu datang terlambat ke kantor
" oke gue usahakan " kata Rey
" Dessy udah Dateng? " tanya Rey
" udah, ada tuh di meja nya " kata Aksa
" suruh kesini ada yang mau gue tanyakan " ucap Rey
" oke, kalo gitu gue sekalian balik ke ruangan " ucap Aksa
" oke " jawab Rey
Lalu Aksa memanggil Dessy
" sayang.. Kamu di panggil ke Rey " ucap nya pada Dessy
" ada apa? " tanya Dessy
" mana aku tau, udah sana " suruh Aksa
" hemm " Dessy mengangguk lalu bangkit dari kursinya dan masuk ke ruangan Rey
" permisi pak " ucap Dessy
" duduk Des " Rey mempersilahkan Dessy duduk di depan nya
" Des saya mau tanya soal Delia, apa selama ini dia ga pernah menghubungi kamu? tolong jawab jujur Des, selama ini kalian kan teman baik mustahil dia ga pernah hubungin kamu " kata Rey
" mmm... Maaf pak saya ga bisa bilang apa-apa soal Delia, sudah berkali-kali bapak tanya soal ini dan berkali-kali pula saya tetap pada jawaban yang sama " kata Dessy
" Des... Saya mohon tolong saya, selama ini saya masih bisa bertahan meskipun rasanya lelah, tapi sekarang rasanya sudah ga bisa Des, perasaan rindu dan rasa bersalah ini terus-menerus menghantui saya, saya ingin bertemu Delia saya sudah ga bisa menahan nya lagi, saya merasa hampir mati Des, saya mohon... Apa kamu ga bisa melihat sehancur apa saya sekarang? " ucap Rey dengan mata berkaca-kaca
Dessy merasa iba terhadap Rey, ia bisa melihat penyesalan yang begitu dalam dari mata Rey
" pak, sebenarnya saya sudah janji pada Delia untuk tidak memberikan info apapun pada anda atau siapapun yang menanyakan tentang dia, tapi melihat anda begitu menyesali perbuatan anda mungkin ga ada salahnya saya bicara sedikit "
" ga apa-apa Des katakan apapun yang mau kamu katakan saya sangat senang meskipun hanya sedikit berita tentang Delia " kata Rey
" selama ini Delia baik-baik saja dan dia juga masih di Indonesia tapi maaf saya ga bisa kasih tau dimana dia berada " kata Dessy
" jadi Delia bukan di Belanda bersama orang tua nya? " tanya Rey
" ga pak, Delia ada di Indonesia dia ga pernah ikut ke Belanda " kata Dessy
" lalu apa dia pernah menanyakan saya? " tanya Rey
Dessy menggeleng
perasaan Rey sedikit kecewa
" segitu kecewa nya kamu sama aku sayang, sampai kamu tak berminat sekedar menanyakan kabarku " batin Rey
" maaf pak, ada lagi yang bisa saya bantu? " tanya Dessy
" ga ada, terimakasih " ucap Rey
" baik kalo gitu saya permisi, saya doakan semoga anda dan Delia segera menemukan titik terang dalam masalah ini, percayalah pak sejauh apapun terpisah jika memang jodoh nya Tuhan pasti menyatukan kalian " kata Dessy
" iya amiin... " ucap Rey
Lalu Dessy keluar dari ruangan Rey
Hati Rey sedih mendengar pernyataan Dessy dimana Delia tak pernah menanyakan nya, padahal kenyataan nya Delia sering sekali curhat kepada Dessy sambil menangis menceritakan kerinduannya pada Rey tapi lagi-lagi Delia tak mau ada orang lain yang tau soal itu, dia ingin mengubur cinta nya sendirian