ANAK KEMBAR BUNDA

KEMBALI KE MANSION.

"Sayang, orang yang menculik kak afifah sudah di temukan, mereka sudah di amankan ke pihak yang berwajib!"bohongnya, padahal sudah di kurung di markas mereka untuk menyelidiki lebih teliti, jika mereka mencoba berbohong makan siaplah akan mati mengenaskan.

"Siapa sayang? apa mereka punya dendam sama kita?"tanya putri.

"Dia hanya ingin membalas dendam kepadamu karena sudah tidak menolong dan menghubunginya sewaktu kalian bertamu di sekolah pas acara pengambilan rapot si kembar!"ucapnya sambil melihat anak ketiganya yang sedang menyusui.

"Kirana?, kok dia begitu tega sih sayang dengan berbuat jahat begitu, memang dia pernah memberikan nonya, tapi aku lupa narok di mana, sebab lupa jatuh atau kena cuci di kantong celanaku. dan satu lagi, aku ingin memanggil sayang itu dengan sebutan dady atau mas, karena bagiku sangat susah di panggil sayang, dan tidak enak di dengar anak anak!"kata putri kepada suaminya.

"Baiklah, mas juga tidak masalah, tapi jika di atas ranjang boleng dong manggilnya dengan sayang?"sambung dhanan lagi.

"Terserah mas saja. tapi kalau ke kantor siang ini, sekalian jemput kakak abrian ya mas, dan kapan kakak afifah masuk sekolah , apa dia masih trauma mas?"tanya putri kepada suaminya, sebab karena kejadian itu putri nya jadi takut ke sekolah.

"Nanti kita bicarakan, mas ke kantor dulu, ada yang ingin di kerjakan, istri mas tidak boleh lelah, setelah DANIEL tidur kamu harus istirahat juga, oh iya, pulang kerja mau di bawakan apa?:tanya sang suami kepada istrinya.

"Mas kerja dulu, baik baik dirumah. jaga adikmu dan mami, ya nak!"pamitnya kepada sang istri dan juga kepada putrinya.

Di sekolah, semua anak perempuan berlomba untuk mendekat abrian, karena memeliki ketampanan, beda dengan anak anak lainnya, karena sifat dingin dan cueknya, malah membuat semua anak perempuan di kelas itu ingin mendekatinya menjadi teman mereka. karena pintar dalam hal belajar, tetapi para guru yang melihatnya hanya tersenyum karena tingkah anak anak jaman sekarang.

"Kak, boleh tidak ajari saya mengerjakan no yang ini, sebab sangat susah!"seorang anak datang menghampiri abrian dan meminta di ajari, karena sekarang pelajaran anak SD sudah seperti pelajaran anak SMP.

"Baiklah, katakan yang mana yang tidak di mengerti!"jawab abrian kepada anak itu.

"Halaman 25,no 10."abrian membolak balikkan buku besar itu dan mendapatkan halaman yang anak tadi tunjukkan, sekarang abrian membacanya. "Ini saja kamu tidak tau?"kata abrian. "Kalau saya tau tidak akan meminta bantuan kepada mu!"jawab anak itu.

"Baiklah, sekarang kita akan belajar bersama, siapa namamu?"tanya abrian. "Namaku bilqis!"jawab anak itu.

"Baiklah bilqis, karena ini sudah mau jam pulang sekolah, bagaimana kalau kau ikut aku pulang dan belajar bersama, aku punya adik kembaranku di rumah, mungkin dia akan suka bermain dengan mu!"kata abrian kepada bilqis.

"Tapi aku takut kalau ibuku datang dan melihagku tidak ada di sekolah!"kata bilqis.

"Baiklah, kita akan menunggu ibumu datang menjemput, lalu pamit lah dengan ibumu agar kita bisa belajar di tumahku!"kaya abrian, dan di iakan oleh bilqis, sambil menunggu pulang, abrian dan temn teman lainnya membaca buku sebelum bunyi lonceng.

KRING..... KRING.....

BELUM SEKOLAH BERBUNYI TANDA SUDAH PULANG.

"Kamu tidak pulang?"tanya bilqis. "Kan menunggu ibumu datang, aku juga menunggu dady ku datang untuk menjemputku."jawab abrian.

?

MAAF YA, ADA YANG BILANG CERITANYA ABRADUL. DI BILANG PUTRI MEMPUNYAI PABRIK, TAPI KOK BEKERJA DI KANTOR DHANAN, KARENA ITU KAN BEKERJA SAMA, SETELAH MENANDA TANGANI PUTRI AKAN SERING DATANG KE KANTOR ITU UNTUK MENYETOK BAHAN. NANTI AUTHOR BERI YANG SEJELAS JELASNYA, KENAPA PUTRI TIDAK BEKERJA DI PABRIKNYA. MAAF YA MEMBUAT PEMBACA KE BINGUNGAN.