Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33-sayang
Alya melangkah cepat keluar dari kantin, mencoba menahan rasa mual.dia melangkah menaiki tangga menuju rooftop.
begitu ia sampai di rooftop, sosok laki-laki sudah berdiri membelakangi nya laki-laki itu adalah Valen.
kedua tangannya berada di saku celana, rambutnya sedikit berantakan tertiup oleh angin.
"ngapain lu manggil gua? " tanya Alya.
"masih mual? " tanya Valen
"masih" ucap Alya
"lu beneran ngak kenapa-napa, gua khawatir,bener ngak mau periksa ke dokter? " tanya Valen khawatir.
"ngak perlu Val"jawab Alya
"minum dulu, tadi pasti capek kan naikin tangga" ucap Valen membuka sebotol air mineral lalu memberikannya ke pada Alya.
"makasih" ucap Alya meminum air mineral itu.
"Sama-sama" ucap Valen.
skip pulang sekolah
di rumah, saat ini ke dua anak curut itu sedang berada di ruang tamu, menonton acara kesukaan mereka.
mulut Alya sedari tadi sibuk mengunyah snack bungkus yang berada di tangannya.
ting
notifikasi pesan HP Valen.
"siapa yang ngechat? " tanya Alya, mulutnya masih sibuk mengunyah Snack ciki.
"liat aja" ucap Valen memberi hpnya ke Alya.
Alya mengambil HP itu.
"pasport? " tanya Alya
"tanggal lahir kamu" ucap Valen
Alya membuka HP Valen, dan ternyata ada seorang cewek yang mengechat Valen.
dia mengirim foto saat Valen sedang berada di sebuah ruangan berduaan bersama dengan wanita selain dia. mendadak Alya menjadi cemburu
"siapa Aly? " tanya Valen
"liat aja sendiri"memberi HP itu ke Valen, Valen melihat foto yang dikirim oleh seorang yang tidak dikenal.
"oh ini, kamu jangan cemburu dia itu Lyra temen lama aku"ucap Valen
"siapa yang cemburu" ucap Alya
"kamu"ucap Valen
"ngak, aku ngak cemburu "ucap Alya
"masa" ucap Valen
"iya" ucap Alya
Valen langsung memeluk pinggang Alya dari belakang dan mencium pipi Alya.
"tenang aja cewek di hati aku cuma satu yaitu kamu Alya adinda salsabila" ucap Valen
blushh
pipi Alya memerah seperti tomat, meskipun sudah sering di cium oleh Valen namun tidak tau kenapa dirinya masih saja salting.
"sayang" panggil Valen entah sejak kapan dia memanggil Alya dengan sebutan 'sayang'
"hm"
"mulai sekarang jangan panggil lu-gua oke" ucap Valen
"ya,terus panggilnya apa? " tanya Alya
"sayang aja" ucap Valen
"ngak" ucap Alya
"loh emang nya kenapa? " tanya Valen
"pokoknya ngak mau" ucap Alya
mata Valen berkaca-kaca, hidungnya memerah
"hiks.. hiks.. Alya jahat" ucap Valen menangis
"eh jangan nangis" Alya berusaha menenangkan Valen
"Alya jahat, hiks.. hiks... " ucap Valen yang masih saja menangis di pelukan Alya.
"iya, iya, Alya jahat, Alya minta maaf ya, Alya bakal panggil Valen dengan sebutan sayang" ucap Alya setelah itu akhirnya Valen berhenti menangis.
Alya mengusap pipi Valen yang masih basah oleh air mata.
“Nih, udah jangan nangis lagi, jelek kalo nangis,” ucap Alya pelan.
Valen langsung mendongak cepat.
“Jelek??” matanya membulat, dramatis banget.
Alya buru-buru meralat, “Bukan..bukan gitu maksudnya, sayang..”
mata Valen kembali berkaca-kaca, hidungnya kembali memerah.
dan menangis..
"hiks.. hiks.. Alya jahat ngatain Valen jelek.. " Valen masih menangis
"eh bukan gitu maksudnya.. " ucap Alya masih berusaha menenangkan Valen
"hiks.. hiks.. "
"udah ya jangan nangis lagi, Valen ganteng ko, jangan nangis lagi ya" ucap Alya mengelap air mata di pipi Valen.
akhirnya Valen berhenti menangis lagi.
"huhhh.. akhirnya berhenti juga dramanya.. ngurusin nih anak sama kayak ngurusin Anak bayi" gumam Alya.
Valen masih berada di pelukan Alya.
Alya masih mengusap kepala Valen pelan-pelan, seperti menenangkan anak kecil yang habis ngambek.
Valen memeluknya erat banget, sampai-sampai Alya hampir susah napas.
“Sayang… udah berhenti nangis ya?” tanya Alya, suaranya lembut.
Valen mengangguk pelan, pipinya masih nempel di bahu Alya.
“Tapi… jangan bilang aku jelek lagi.”
Alya menahan tawa.
“Iya deh, iya. Suami aku ganteng banget, puas?”
Valen langsung mendongak, matanya berbinar kayak lampu neon.
“Banget?”
Alya mengangguk tegas. “Banget.”
Valen langsung tersenyum lebar, polos banget.“Berarti Alya sayang sama Valen?”
"iya, Alya sayang banget sama Valen" ucap Alya tersenyum