Pendekar Tiga Dunia

Sepuluh tahun telah berlalu sejak hancurnya Sekte Lembah Dewa karena penyerangan oleh Empat Sekte Aliran Hitam dan Sekte Lembah Iblis Neraka.

Lembah Iblis Neraka menjadi sekte yang disegani karena dikabarkan telah menghancurkan kediaman sekte Lembah Dewa hingga seluruh bangunannya rata dengan tanah.

Nama Shin Mu, Shin Lu dan Enam Hantu Lembah Neraka pun menjadi terkenal sebagai tokoh aliran hitam yang kejam dan tidak bisa disinggung.

Para pendekar di dunia persilatan mengetahui bahwa alasan Shin Mu menghancurkan Sekte Lembah Dewa karena salah satu muridnya terbunuh oleh seseorang dari sekte Lembah Dewa.

Namun tak banyak yang mengetahui bahwa bangunan Sekte Lembah Dewa rata dengan tanah karena amarah Jiao Xin yang gagal mendapatkan Cambuk Naga Api.

Setelah Jiao Xin sembuh dari luka dalamnya, ia menunggu beberapa hari di dekat Jurang Dewa untuk menunggu Guo Jin kembali demi merebut Cambuk Naga Api.

Namun usahanya sia-sia. Hal ini membuat amarahnya semakin besar. Dalam satu hari seluruh bangunan Sekte Lembah Dewa di hancurkannya. Berharap Guo Jin keluar dari persembunyiannya karena hal itu.

Hancurnya Sekte Lembah Dewa membuat kekaisaran Wu kehilangan setengah kedamaiannya.

Aliran Putih dan Netral yang sering membantu Kekaisaran Wu, kini menarik diri. Mereka tidak ingin mengalami hal yang sama dengan Sekte Lembah Dewa, yang selama itu selalu gigih membantu Kekaisaran dalam membantu Kekaisaran Wu menjaga kedamaian.

Karena sekte aliran Putih dan Netral menarik diri terhadap masalah di Kekaisaran Wu, kini para perampok dan pendekar aliran hitam sering berbuat sewenang-wenang dan semakin merajalela.

Hanya saja beberapa tahun terakhir, gerakan para perampok dan sekte aliran hitam mendapat perlawanan dari kelompok misterius di Lima Kota besar di Kekaisaran Wu.

Walau hanya berjumlah belasan orang namun mereka mampu mengalahkan ratusan orang perampok maupun anggota sekte aliran hitam yang berbuat kekacauan di Lima kota besar tersebut. Salah satunya adalah Ibukota kekaisaran Wu.

Belasan orang tersebut menyebut diri mereka sebagai Pasukan Bayangan Malam. karena selalu mengenakan pakaian Hitam dan topeng penutup wajah.

Kekacauan yang ditimbulkan oleh para perampok dan sekte aliran hitam tentu saja membuat gusar Kaisar Wu Mao dan para menterinya.

"Perdana Menteri Lin... apakah kau punya solusi untuk mengatasi masalah ini" Tanya Kaisar Wu Mao kepada Perdana Menteri Lin Bao. Sudah tiga tahun ini jabatan perdana menteri dijabat oleh Lin Bao yang tak lain adalah Ayah Lin Hua sekaligus Kakek Yao Chan.

Lin Bao segera memberikan hormatnya,

"Yang Mulia.. hamba sudah mendapat balasan surat dari beberapa Sekte aliran putih dan aliran Netral, semuanya tidak bisa membantu karena sedang fokus untuk meningkatkan kekuatan Sekte mereka."Jawab Lin Bao.

Kaisar Wu Mao mengerutkan dahinya, wajahnya terlihat lebih murung dari sebelumnya.

Jendral Lin Yung, panglima perang Kekaisaran Wu yang juga Kakak Lin Hua, segera berdiri. Setelah memberikan hormat, Jendral Lin Yung segera menyampaikan solusinya.

"Yang Mulia...izinkan hamba menyampaikan sesuatu hal yang mungkin bisa membantu memulihkan kedamaian kekaisaran."

Setelah Kaisar Wu Mao mengangguk, Panglima Lin Yung lalu menjelaskan sebuah ide. Ide Lin Yung adalah meminta Pelatih Pasukan Elit Kekaisaran yaitu Jendral Ma Yun untuk diutus menemui beberapa sekte aliran putih.

Lin Yung tidak menjelaskan alasannya kenapa Jendra Ma Yun yang dipilih olehnya. Sementara Lin Bao memandang puteranya dengan wajah dipenuhi pertanyaan .

Jendral Ma Yun bergabung dengan pasukan kekaisaran Wu sejak delapan tahun lalu atas rekomendasi Lin Bao yang saat itu masih menjabat menteri pertahanan.

Jendral Ma Yun adalah Jendral terkuat yang dimiliki oleh Kekaisaran Wu sejak lima tahun lalu. Jendral Ma Yun memiliki lima bawahan yang memiliki kemampuan sangat tinggi.

Panglima Lin Yung juga menjelaskan, Kelima bawahan Jendral Ma Yun merupakan Pendekat Raja. Lin Yung menjelaskan bahwa Seorang pendekar Raja mampu menghadapi dan membantai seratus prajurit kekaisaran Wu dalam waktu kurang dari satu jam.

Semua Menteri terkejut dengan informasi ini. Bahkan Kaisar Wu Mao berdiri dari singgasananya.

"Panglima Lin Yung.. apakah kau sedang mencoba menghiburku dengan ceritamu ini?" Kaisar Wu Mao menatap tajam Panglima Lin Yung.

Panglima Lin Yung segera menjatuhkan lututnya ke lantai.

"Hamba tidak berani yang mulia... hamba hanya mengatakan yang sebenarnya."

"Lalu sejak kapan kau mengetahui kekuatan mereka setinggi itu? Jelaskan semuanya kepadaku!" Kaisar Wu Mao Semakin penasaran dengan penjelasan Lin Yung.

Lin Yung menatap Ayahnya Lin Bao yang juga terlihat mengalami dilema. Akhirnya Lin Bao berdiri dari kursinya.

"Yang Mulia.. izinkan hamba berbicara. Jika Yang Mulia berkenan, Informasi ini akan hamba sampaikan secara empat mata dengan Yang Mulia"

Kaisar Wu Mao mengangguk, lalu mengajak Ayah dan Anak itu untuk memasuki ruang pribadinya. Sementara para menteri lainnya terbelalak. Belum pernah ada yang berani berkata begitu kepada Kaisar Wu Mao selama ini.

Sesampainya di ruang pribadi Kaisar Wu Mao, Lin Yung menjelaskan siapa sebenarnya Jendral Ma Yun dan kelima bawahannya secara detail

Setelah mendengar penjelasan Lin Yung, Wajah Kaisar Wu Mao berubah menjadi cerah. Setitik cahaya terang terlihat dari masalah yang sedang membayangi wilayah kekuasaannya.

Misteri keberhasilan pasukan kekaisaran Wu yang menghancurkan salah satu sekte aliran hitam yang membuat kekacauan di wilayah timur beberapa tahun lalu, kini terjawab sudah.

"Apakah mereka berenam juga yang menjadi Pasukan Bayangan Malam yang selama ini menolong rakyat dan para bangsawan?" Tanya Kaisar Wu Mao lebih lanjut.

"Itu... kalau hal itu.." Lin Yung tergagap bingung harus menjawab bagaimana.

"Hahahaha..kau tak usah menjawabnya panglima Lin Yung. Aku memahaminya, Aku berterimakasih kepada kalian berdua." Kaisar Wu Mao menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

Lin Bao dan Lin Yung terkejut. Hal itu sungguh tak pantas dilakukan oleh seorang Kaisar. Mereka berdua segera berlutut.

"Mohon Yang Mulia tidak berlaku sungkan kepada kami" Suara Lin Bao bergetar. Rasa hormat dan loyalitasnya bertambah mendalam kepada sang Kaisar atas sikap yang baru saja ditunjukan.

Kaisar Wu Mao segera mengangkat tangan Lin Bao dan Lin Yun untuk berdiri. Saat itulah Kaisar Wu Mao teringat mendiang Ayahnya, kaisar terdahulu.

"Benar sekali kata-kata Ayahanda Kaisar tentang anda dan keluarga anda Perdana Menteri Lin. Orang yang paling beliau percaya dan memiliki loyalitas yang tinggi adalah anda, untuk itulah anda diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada saat Ayahanda menjadi kaisar." Suara Kaisar Wu Mao terdengar bergetar.

Lin Bao tercekat sesaat mendengar hal itu, rasa haru menyeruak dalam hatinya mengingat Kaisar Wu Ping, kaisar terdahulu yang telah wafat karena penyakit yang telah lama dideritanya.

"Perdana Menteri Lin bagaimana kondisi Putri Lin Hua sa.." Kaisar Wu Mao segera menutup bibirnya ketika melihat wajah Lin Bao tertunduk sedih. Hal yang sama juga terjadi pada Lin Yung saat mengingat kondisi adik perempuannya saat ini.

*****