NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dianggap

Istri Yang Tak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Menikah Karena Anak / Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: annin

"Kamu harus ingat ya, Maira, posisi kamu di rumah ini nggak lebih dari seorang pengasuh. Kamu nggak punya hak buat merubah apa pun di rumah ini!"


Sebuah kalimat yang membuat hati seorang Maira hancur berkeping-keping. Ucapan Arka seperti agar Maira tahu posisinya. Ia bukan istri yang diinginkan. Ia hanya istri yang dibutuhkan untuk merawat putrinya yang telah kehilangan ibu sejak lahir.

Tidak ada cinta untuknya di hati Arka untuk Maira. Semua hubungan ini hanya transaksional. Ia menikah karena ia butuh uang, dan Arka memberikan itu.

Akankah selamanya pernikahan transaksional ini bejalan sedingin ini, ataukah akan ada cinta seiring waktu berjalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon annin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 26 Jalan Keluar

Sebagai wanita yang sudah dewasa, Shela bukan tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Terlebih mengingat apa yang sudah sering ia lakukan dengan Willy. Ia sadar, tapi takut mengakui. Semua yang dikatakan mamanya ia sangkal karena ia takut akan kebenaran yang mungkin terjadi.

Dan kini, saat dua garis merah tercetak jelas pada tespack, ia benar-benar tak bisa lari. Semua menjadi nyata. Apa yang dituduhkan mamanya adalah benar.

Shela menangis di dalam kamar. Ia tak tahu harus bagaimana sekarang. Willy menghilang, dan semua akses ditutup untuknya. Siapa yang harus bertanggung jawab sekarang?

*****

Semua tamu di pesta pernikahan Bara—adiknya Rendra—dijamu dengan istimewa. Maklum saja, mereka dari keluarga terpandang.

Rosmala dan Aditnya sibuk berbincang dengan saudara yang jarang mereka temui. Sementara Arka juga sibuk dengan sepupu-sepupunya, asik berbicara masa kanak-kakak mereka.

Maira sibuk dengan Zara yang sangat aktif dengan polahnya. Meski ada Mbak Iis, keduanya tetap kalang kabut karena tingkah Zara yang tak mau diam. Bocah itu merengek minta turun, tapi kalau dikasih turun, Zara akan lari ke sana ke mari. Tak apa kalau hanya sekadar lari, tapi Zara akan mulai membuat masalah dengan menabrak tamu, menarik baju tamu, atau bahkan taplak meja yang menjuntai. Maira tak mau Zara membuat masalah.

"Mbak, tolong pegang Zara dulu, ya, aku mau cari Mama dulu. Kita bawa Zara keluar aja." Maira pikir ini solusi tepat, membawa Zara pergi dari pesta.

"Iya, Bu."

"Zara sama Mbak Iis dulu, ya. Mama mau cari Oma dulu."

"Nggak!" tolak Zara dengan bahasa cadel, khas anak kecil.

"Sebentar aja, Sayang." Maira memberikan Zara pada Mbak Iis, meski anak itu meronta tak mau.

Segera ia mencari ibu mertuanya untuk pamit. Namun, tak semudah yang Maira duga. Ballroom ini begitu besar dan luas. Tamu pun sangat banyak. Ia sedikit kesulitan mencari ibu mertuanya.

"Cari siapa, Mai?" Tiba-tiba Rendra muncul di antara kerumunan.

Maira menoleh. "Cari Mama, Mas. Mas Rendra lihat?"

"Aku lihat tadi, sama Om Wisnu," jawab Rendra menyebut nama saudaranya yang lain.

"Di mana?"

"Kalau nggak salah di dekat pelaminan tadi. Ayo aku antar."

Maira mengangguk setuju. Ia tak mau buang waktu karena Zara sudah menunggu.

Di saat Maira berjalan dengan Rendra, tatapan mata Arka tanpa sengaja menangkap mereka. Bahkan setelah selesai berbicara dengan mamanya, Rendra masih saja mengekori istrinya.

"Makasih, Mas. Aku bawa Zara pergi dulu, ya."

"Mau antar ke tempat yang bikin Zara nggak bosen?"

Langkah Maira tertahan. Tawaran Rendra cukup menarik. Maira memang butuh tempat seperti itu.

"Di mana, Mas?"

"Ayo ikut aku." Rendra memimpin langkah. Diikuti Maira yang menggendong Zara, dan Mbak Iis di belakangnya.

Dari jarak yang cukup jauh. Arka hanya bisa melihat saja. Meski di hati muncul gejolak rasa tidak suka melihat Rendra pergi bersama istri dan anaknya.

*****

Shela tak menyerah. Setelah tadi pagi ia melihat hasil tesnya positif, ia kembali mencoba mencari Willy. Bagaimanapun pria itu harus tahu kondisinya.

Ia mendatangi rumah Willy. Lagi-lagi yang menemuinya hanya Jennifer.

"Mau apa lagi kamu nyari Willy. Belum puas dengan jawabanku kemarin. Willy udah pergi, dia nggak akan pernah nyari kamu lagi!" Jennifer masih sama sinisnya dengan kemarin.

Memberanikan diri, Shela mengambil tespack dari dalam tasnya. Ia meletakkannya ke atas meja.

Melihat benda itu Jennifer kaget, tapi ia berusaha untuk langsung menguasai diri. "Apa maksud, kamu? Kamu mau nipu kami dengan alat itu?"

"Saya nggak niat nipu siapa pun, Tante. Saya mencari Willy karena ingin Willy tahu, saya hamil. Dan ini anak Willy."

Jennifer tak langsung percaya begitu saja. Ia bahkan mentertawakan ucapan Shela. "Kamu pikir aku percaya hanya karena kamu kasih lihat alat itu?"

"Tapi apa yang aku ucapkan benar, Tante. Aku hamil anak Willy. Tolong kasih tahu di mana Willy. Aku yakin Willy tidak akan menyangkal."

Tawa Jennifer semakin keras. "Aku nggak akan masuk perangkap kamu. Willy tidak akan pernah tahu apa yang kamu katakan hari ini. Lagi pula siapa yang percaya itu anak Willy, sedang kamu sama ibu kamu itu sama saja!"

"Tante!"

"Kenapa, marah? Nggak usah sok di depan saya, mungkin Willy bisa kamu bodohi, tapi tidak dengan saya. Sekarang pergi, jangan pernah injakkan kaki kamu lagi ke rumah ini. Tidak ada tempat untuk wanita murahan macam kamu di hidup Willy!" usir Jennifer tegas.

Shela pikir kabar ini bisa meluluhkan hati maminya Willy, nyatanya ia justru semakin kasar menghina Shela. Shela menyusut air mata yang sempat menetes, ia kuatkan hatinya untuk pergi dari rumah kekasihnya ini.

"Baiklah, saya akan pergi Tante, tapi satu hal yang harus Tante ingat. Suatu hari nanti, Tante sendiri yang akan mohon-mohon sama saya agar saya membawa anak saya kemari. Ingat itu, Tante!"

Shela bahkan tak sadar akan apa yang ia ucapkan. Ia sudah terlalu sakit hati dengan ucapan Jennifer yang menyebutnya wanita murahan.

Kesedihan Shela belum berakhir. Sampai di rumah pun ia masih terus menangis sembari memegangi tespack yang ia tunjukkan pada maminya Willy tadi.

"Kamu di mana, Will? Aku hamil ...."

Berulang kali Shela menyebut nama Willy, berharap pria itu mendengar jerit pilunya.

Shela yang duduk dengan menyembunyikan wajahnya di antara lutut yang menyiku, tak sadar saat Santi masuk dan merampas tespack di tangannya.

"Jadi benar dugaan, Mama? Kamu hamil?"

Shela langsung terperanjat. Kontan ia berdiri menghadapi kemarahan ibunya.

"Ma ... itu ...."

"Apa, kamu mau menyangkal lagi? Siapa ayah bayi kamu? Willy?"

"Ma, semua ini ...." Shela bingung harus menjawab apa.

"Di mana Willy sekarang? Ayo ikut Mama temui Willy, biarkan dia bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan." Santi hendak menyeret Shela, tapi Shela tahan.

"Ma, biarkan Shela cerita dulu."

"Cerita apa lagi, Shela!" Santi benar-benar tak habis pikir akan apa yang Shela lakukan.

Shela, dengan menahan sedih dan kecewanya mulai bercerita tentang apa yang ia lakukan di rumah dan apartemen Willy. Juga penolakan yang diberikan oleh maminya Willy. Semua ia ceritakan tanpa ia tutupi sama sekali.

Santi menggeram marah. Dua kali ia harus menghadapi kasus serupa.

"Sekarang kamu nurut sama Mama. Jangan lagi membantah!"

"Tapi, Ma ...."

"Nggak ada tapi-tapi. Ikuti apa yang Mama katakan atau pergi selamanya dari hidup Mama!"

Dalam pilihan sulit ini, Shela hanya bisa mengangguk pasrah.

"Hanya Arka jalan keluar kita satu-satunya," ujar Santi.

1
TRI FAA
lanjut kk
Aurel
hadir
Juriah Juriah
lanjut kak💪🙏
Asma Susanty
dihhh nggak nyadar nih kalau dia sekarang hanya mantan mertua, arka sdh tdk punya kewajiban memberi jatah uang belanja ke dia
Lilis Yuanita
ipar adalah maut
Dew666
🥰🥰🥰🥰
Dew666
Lanjut🥰
Juriah Juriah
siapakah dia?.. lanjut kak author semangat 💪🙏
Asma Susanty
waduh, baru aja lamaran masa langsung batal
Juriah Juriah
makin menarik aja nih jln crita nya lanjut kak ...semangat kak author 💪🙏
Dew666
🌻🌻🌻🌻
Juriah Juriah
kak author sebenarnya alur crita nya lumayan bagus tapi retensi nya aga kurang ya kak?..apa up nya terlalu lm?🙏
annin: Retensi belum keluar kak, aku tuh jadi jarang up date karena kurang pede dengan cerita ini. kadang udah aku ketik naskahnya, udah 3 hari tapi mau up maju mundur.
total 1 replies
اختی وحی
up ny trllu lama gk tiap hri,jd lupa alur ceritanya
اختی وحی
knp up ny lama², sampe lupa alurnya
Juriah Juriah
up nya ga rutin ya Thor sekali nya cm 1 bab tapi walaupun lama nunggu kelanjutannya tetap kutunggu semangat thor💪🙏
annin: Terima kasih Kak atas dukungannya. Akan aku usahakan untuk update rutin.
total 1 replies
Dew666
👍👍👍👍
Dew666: 👄👩‍❤️‍👩❤️‍🩹
total 2 replies
partini
mau sarapan laper ,,lanjut thor
Juriah Juriah
jangan mau di atur mantan mertua kamu arka ga ada hak dia ngatur hidup kamu jangan terlalu bodoh arka udh fokus aja sama pernikahan kamu sama maira
annin: Kita lihat ya Kak Arka apakah benar benar bodoh atau tidak. hehehehe
total 1 replies
Juriah Juriah
selalu menunggu kelanjutan nya jangan terlalu lama dong Thor up nya 💪🙏
annin: Baik, Kak. Siap👍
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: insyaAllah
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!