"Aku tidak pernah memaksa siapapun untuk mencintai ku, dan jika pun cinta segitiga ini tetap harus berlanjut maka aku akan pastikan bahwa aku akan menjadi pemenang nya. apapun yang terjadi nantinya." ucap Daisy yang sudah putus asa karena tidak bisa melepaskan diri dari cinta yang terus membelenggu nya.
Dengan luka dan tetes air mata gadis cantik itu melanjutkan langkahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Akhirnya percakapan Daisy dan Tia di telfon itu pun terputus, Daisy pun kembali dengan fikiran nya yang masih kacau balau saat ini, semoga saja Tia benar-benar membawa pulang putranya karena sampai mati pun dia tidak rela kehilangan putra semata wayangnya itu.
Tidak peduli Adam anak Aksa, atau anak Adam sahabat Daisy yang jelas selama ini Adam adalah putra Daisy.
Daisy akan segera meresmikan Adam sebagai anak adopsi nya meskipun itu mungkin terdengar sangat menyakitkan bagi Adam kecil saat dia tumbuh dewasa nantinya, yang jelas dengan adanya surat yang diberikan oleh sahabatnya Emili dan Adam dia memiliki bukti yang kuat meskipun mungkin Adam bukan darah daging nya, tapi Aksa tetap sudah menguburkan jenazah bayi Emili jika mereka benar-benar tertukar dan dengan begitu mereka impas.
Daisy akan kembali ke Jerman untuk mengurus surat-surat tersebut yang akan meresmikan Adam menjadi putranya secara sah meskipun dia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Daisy masih memiliki aset yang bisa dia jual untuk membayar biaya nya, dia rela kehilangan apapun termasuk cinta nya pada Aksa asal putranya bisa kembali dan menjadi dan tidak ada lagi orang yang akan menggugat hubungan ibu dan anak diantara mereka.
Ya Daisy pun mulai menyingkap semua, saat ini dia bangkit dari duduknya menyiapkan apa saja persyaratan yang dibutuhkan untuk semua itu.
Sementara untuk urusan pernikahan yang berada di ujung tanduk Daisy tidak ingin lagi peduli dengan itu, biarkan saja dia dituntut di pengadilan, karena sudah pasti pegawai KUA pun masih memiliki bukti tentang pernikahan nya dengan Aksa.
Disana tercatat bahwa istri pertama Aksa setuju dengan pernikahan kedua Aksa, dan seharusnya Aksa lah yang akan disalahkan atas semua yang terjadi.
Dan jika pun Aksa cuci tangan Daisy tetap tidak peduli dengan itu, karena dia juga akan menggugat cerai Aksa setelah urusan Adan selesai.
Saat Daisy sedang sibuk dengan berkas-berkas penting miliknya, Daisy dikejutkan dengan kedatangan Aksa yang langsung masuk kedalam kamar nya sambil berkata."Jangan minta Adam untuk kembali jika kamu ingin terbebas dari tuntutan, pikirkan tentang kariermu yang bisa lenyap dalam sekejap dan setelah itu kamu pun akan kehilangan Adam untuk selamanya."ucap Aksa sambil menatap kearah meja dimana ada banyak foto berserakan.
"Maaf tuan, Adam adalah putra saya terlepas dari mana dia berasal saya memiliki bukti yang kuat untuk itu semua. Dan untuk masalah tuntutan hukum itu silahkan segera resmikan karena saya pun sudah tidak sabar untuk berpisah dengan laki-laki tidak bertanggung jawab seperti anda."ucap Daisy tegas.
"Kau pikir saya akan melepaskan mu, jangan harap Daisy, ingat anak pembunuh akan membayar hukuman atas apa yang telah orang tuanya perbuat."ucap Aksa tegas.
"Stop!!! Jangan pernah menyebut papah ku sebagai pembunuh! Dia tidak bersalah atas apa yang ayah anda tuduhkan! jika memang dia punya bukti atas tuduhan itu kenapa tidak sedari dulu dia tuntut papah saya!! Saya rasa anda bukan orang bodoh, tapi nyatanya kalian sama-sama licik! Coba tanyakan pada ayah anda tentang semua itu. "ujar Daisy yang kini menunjuk kearah meja.
"Apa maksud mu Daisy?"tanya Aksa yang kini menatap kearah apa yang telah ditunjukkan oleh Daisy.
"Semua bukti ada di sana, anda mungkin tidak akan pernah percaya itu, tapi itu adalah bukti nyata dari orang yang telah tiada yang kalian tuduh dengan begitu keji, setelah itu anda bisa menunggu surat gugatan cerai dari saya tuan."ucap Daisy yang kini membereskan foto dan tulisan yang sudah di cetak sebelum nya.
Aksa pun langsung meraih semua itu dan melihat semua dengan seksama disana terdapat tahun dan tanggal foto diambil dan disimpan nya.
"Ini?"ucapan Aksa terhenti sambil menatap Daisy yang kini terlihat berwajah datar.
"Silahkan anda keluar dan bawa semua itu, anda juga bisa tuntut saya di pengadilan jika anda ingin menghilangkan bukti tentang semua kebenaran itu, tapi ingat Tuhan tidak pernah tidur, dia tau semua yang terjadi. Kalian semua bisa bersekongkol untuk menghancurkan saya, tapi jika semua tidak terbukti saya harap anda tidak akan pernah menyesal, saya sudah kehilangan orang-orang terdekat saya dan saya bersyukur karena dengan semua yang terjadi saya bisa tau sifat kalian semua yang begitu munafik, sekarang anda bisa keluar dan mulai saat ini jangan pernah injakan lagi kaki anda disini."ucap Daisy yang kini membuat Aksa terdiam di tempatnya.
"Kenapa? Apa semua masih kurang jelas?"ujar Daisy dengan begitu dingin nya.
"Aku tidak peduli lagi dengan bukti-bukti ini tapi yang jelas sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikan mu."ujar Aksa dengan tegas.
"Heh, lucu sekali tuan, bukankah anda sendiri yang mengatakan bahwa pernikahan kita tidak resmi karena semua itu terjadi atas paksaan dari wanita penggoda seperti saya? Lalu bagaimana nana bisa tiba-tiba anda berubah pikiran setelah anda mengatakan semua itu dengan penuh keyakinan dihadapan semua orang dan mungkin seluruh dunia sudah tau tentang itu. dan apa anda pikir saya akan tetap bertahan disamping anda, laki-laki yang jelas-jelas sudah mengkhianati saya dengan begitu kejamnya? Tidak tuan mulai detik ini kita tidak memiliki i,
"Cukup Daisy Wijaya aku salah aku minta maaf, aku akan perbaiki semuanya aku salah aku keliru aku minta maaf,"ucap Aksa yang kini telah menyadari kesalahannya saat dia sadar bahwa dia telah dipermainkan oleh ayahnya sendiri agar dia berpisah dengan Daisy.
"Maaf? Apa anda pikir kata Maaf itu cukup untuk mengembalikan semua yang telah hancur menjadi utuh kembali. Sebaiknya anda segera keluar dan bawa semua bukti itu agar anda bisa melihat dunia yang begitu kejam ini, saya tidak akan pernah memaafkan anda semua termasuk orang-orang yang telah memfitnah papah saya sebelum kalian semua bersujud dan meminta maaf di makam ayah saya."ucap Daisy dengan tegas.
"Honey aku janji akan meminta maaf dan bersujud di hadapan makam papah mu, aku juga akan mengembalikan semuanya padamu termasuk Adam putra kita."ucap Aksa yang kini berlutut di hadapan Daisy, tapi sayang Daisy justru malah pergi meninggalkan Aksa.
"Dy sayang please maafkan aku! Aku tidak bisa kehilangan mu, aku tau aku salah aku telah percaya pada daddy. Tapi aku mohon maafkan aku aku pun memiliki bukti tentang tuduhan itu, itulah kenapa aku begitu hancur saat dihadapkan pada kenyataan dimana istriku adalah anak dari orang yang telah menghabisi nyawa mommy ku sendiri, meskipun kenyataannya aku keliru... Aku bersalah padamu honey maafkan aku."ucap Aksa yang kini memeluk Daisy dari belakang dengan tangis penuh penyesalan, tapi Daisy tidak sedikit pun bergeming.
...*****...
"Kamu mungkin bisa bersujud dan meminta maaf di hadapan makam papah ku, tapi bagaimana dengan seluruh keluarga mu. Terutama daddy mu yang sebenarnya adalah seorang pengkhianat terbesar."ucapan itu masih terngiang di benak Aksa yang kini terus minum minuman keras karena sudah tidak kuat lagi menahan beban hidup nya.
Dalam keadaan hancur Aksa pulang do papah oleh asisten pribadinya menuju ke kediaman keluarga Dimitri, oleh asisten pribadinya yang sempat dihubungi oleh bartender sebuah club malam yang Aksa datangi.
Kris Levin yang setia pun langsung bergegas menjemput Aksa disana, dia pun membawa satu anak buah nya yang membawakan barang-barang Aksa termasuk amplop coklat yang sempat ia bawa dan diletakkan di dalam mobil.
Sesampainya di rumah nyonya Sisilia pun begitu terkejut melihat putra sambung nya itu dalam keadaan mabuk parah dan kini dipapah oleh Kris Levin.
"Apa yang terjadi kenapa kamu begini nak, apa ada masalah yang tidak bisa kamu selesaikan secara baik-baik, ingat keadaan putrimu sedang memburuk saat ini.."ujar nyonya Sisilia.
"Kau tau mom, kau tau apa yang sebenarnya terjadi tapi kau tetap tutup mulut karena suamimu yang kejam itu. Ah aku lupa dia adalah pria yang telah membuat ku ada di dunia yang begitu kejam ini, ya... dia juga yang menciptakan dunia yang seperti neraka ini... apa dia pantas disebut sebagai ayah, jika dia sendiri berniat menghancurkan masa depan ku sebagai putranya?"ujar Aksa yang kini tertawa terbahak-bahak dan kemudian menangis sesenggukan sambil berkata bahwa ia menyesal telah lahir di dunia ini, dia juga menyesal karena terlahir sebagai putra dari seorang Dimitri Smith yang memiliki segalanya.
Mendengar racauan Aksa nyonya Sisilia hanya bisa menitikkan air mata, sementara tuan Dimitri hanya terdiam di tempatnya sambil mencerna kata-kata dari putranya yang jelas-jelas menghantam jantung nya.
Tapi apa tuan Dimitri berubah pikiran, tentu saja tidak dia tetaplah pria angkuh yang tidak pernah tergoyahkan oleh apapun.
Dia meraih amplop coklat itu dan mengeluarkan semua isinya, matanya membulat saat melihat itu dalam sepersekian detik, tapi kemudian dia kembali bersikap biasa saja bahkan nyonya Sisilia tidak bisa menebak pikiran suaminya sendiri.
"Dad aku mohon hentikan semua ini, kasihan putra kita, dia sudah cukup tersiksa karena kehilangan ibu kandung nya. tolong jangan ditambah lagi penderitaan nya, dia putra kita satu-satunya..."ucap nyonya Sisilia.
"Apalah arti anak laki-laki jika dia terus membangkang pada orang tuanya, aku bersumpah akan menyingkirkan apa yang selama ini menjadi benalu dalam hidup putraku."ucap tuan Dimitri bukannya luluh tapi malah semakin menjadi-jadi.
Sementara di kediaman Daisy tepat di pagi hari, Tiana datang bersama dengan Adam layaknya seseorang yang baru kembali dari liburan.
Tiana dengan hebohnya menghambur memeluk Daisy dan mengatakan semua yang telah mereka lalui begitu juga dengan oleh-oleh yang saat ini dia berikan, dan Daisy pun meladeni permainan Tiana dengan begitu apik hingga puncaknya dia membawa Adam kedalam dekapannya dan memeluk erat putranya dengan menghujani Adam dengan kecupan penuh kerinduan.
Jika Tiana bisa berakting sesempurna itu maka Daisy pun bisa, hingga saat Adam Daisy mandikan anak laki-laki nya berceloteh mengatakan semua hal yang telah ia lewati termasuk tentang Aurora yang mengaku sebagai ibu kandung nya.
Mungkin selama ini Tiana berfikir bahwa Adam adalah anak penurut hingga saat dia dan Aurora meminta dia untuk merahasiakan semua itu dari Daisy dia tidak akan membocorkan nya. Tapi Adam tetaplah malaikat kecil yang tau siapa yang harus dia percaya, hingga saat dia bilang.
"Aku sangat mencintaimu mu mom, aku tidak akan pernah meninggalkan mu, kau adalah satu-satunya ibu di dunia ku bukan orang lain, tidak peduli apapun yang terjadi nanti."ucapan anak kecil seusia Adam itu tidak mungkin berdusta.
Daisy pun menangis sesenggukan sambil memeluk Adam dengan begitu eratnya sambil berterimakasih kepada putranya itu.
Sampai tangis itu reda karena Adam bilang dia tidak ingin melihat mommy nya bersedih, dan hanya ada senyum di wajah Daisy, akhirnya dengan sekuat tenaga Daisy menahan tangisnya dan tersenyum pada putra semata wayangnya itu.
"Kau mungkin tidak terlahir dari rahim ku malaikat kecil ku, tapi aku yakin Tuhan sudah menjodohkan kita untuk saling melengkapi hidup kita."ucap Daisy yang kini menatap lekat wajah tampan yang dia bingkai saat ini.
Daisy bahkan sampai mengunci diri di dalam kamar dan menghabiskan waktu bersama Adam yang kini melakukan apapun di dalam kamar sang mommy yang sangat ia rindukan.
Disini kita bisa belajar bahwa hubungan darah tidak sekuat hubungan batin, Daisy dan Adam mungkin tidak punya ikatan darah, tapi mereka memiliki ikatan batin yang terjalin secara alami.
Sementara Tiana saat ini sudah berkemas, dia tidak akan tinggal lagi di rumah Daisy karena kesepakatan nya dengan Aurora sepupunya itu.
Ya, Aurora adalah sepupu Tiana tanpa orang-orang sadari. Dan saat ini mereka yang dulu berseteru kini kembali akur untuk kerja sama yang mereka lakukan.
Lagi-lagi karena uang, Tiana mengkhianati Daisy, Aurora menjanjikan keuntungan yang besar jika Tiana berada di pihak nya.
Saat ini Daisy tidak tau bahwa Tiana tengah terlilit hutang yang diakibatkan oleh kebangkrutan perusahaan keluarga nya, bahkan dia sudah kehilangan segalanya termasuk rumah yang kelurganya miliki, bahkan gaji nya sebagai seorang pengacara pun tidak bisa melunasi hutang tersebut, mungkin bisa tapi itu butuh waktu puluhan tahun mengingat hutang itu bahkan mencapai sepuluh triliun rupiah.
Tiana memang hebat sebagai seorang pengacara, tapi dia masih terbilang junior diantara para senior yang saat ini lebih unggul darinya.
Sementara dengan bekerja sama dengan Aksa dan Aurora dia bisa membayar cicilan tersebut. Perusahaan besar milik sang daddy kini telah lenyap dan meninggalkan hutang banyak yang diwariskan padanya.
Tentu saja di posisi Tiana saat ini itu sangat tidak mudah, sehingga dia bisa melakukan apa saja termasuk mengkhianati sahabat terbaiknya.
Dan jangan lupa selama ini bahkan Tiana berani' memotong gaji art yang bekerja di rumah Daisy selama Daisy berada di luar negeri, semua itu untuk memenuhi kebutuhan harian nya.
Sungguh miris tapi sepertinya tuhan pun masih berbelas kasih terhadap nya hingga semua yang dia lakukan tidak diketahui oleh siapapun.