"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.33.
Ibu Wati berpikir bahwa putri bungsunya itu masih perlu menikmati hidup, sehingga biarlah kakaknya yang berusaha mencari cara untuk menghentikan teror santet tersebut.
"Apa mas? menikmati hidup? Hah...hahaha!" ucap Intan sambil tertawa seperti orang yang sedang frustasi.
"Mas pikir aku bisa menikmati hidup hah! Tidak mas...tidak, Intan sama sekali ndak bahagia justru setia hari bersedih sebab memikirkan nasib keluarga kita, keluarga yang awalnya sangat bahagia tanpa kekurangan satu pun kini malah satu persatu menghilang pergi. Tinggal Intan sendirian, kesepian, mas tahu itu hah! Mas satu-satunya keluarga yang Intan miliki tapi mas dengan teganya pergi ninggalin Intan tanpa pesan apa pun, itu yang mas mau sebagai kebahagiaan Intan? Intan sama sekali ndak bahagia mas! Intan justru tertekan akan semua ini...hiks!" teriak Intan menatap lekat kakak laki-lakinya.
mengatakan semua ini justru membuatnya tersiksa, tidak ada rasa bahagia dalam hidupnya setelah semua orang pergi seolah kehidupannya berhenti bergerak saat ibu nya meninggal dan kakaknya pergi meninggalkan dirinya.
"Maaf dek...maafkan mas yah. Kamu tenang saja setelah ini mas akan mencari cara untuk tetap menyelamatkan keluarga kita, santet ini harus kita musnahkan!" ucap Rizky.
"Intan harus ikut mas, Intan tentunya harus membantu mas dalam menemukan orang yang sangat sakti dalam menyelamatkan keluarga kita mas!" jelas Intan, yang tentunya tidak akan membiarkan Rizky pergi sendirian.
Biarlah semua harta yang ia punya dan rumah besar ini ia tinggalkan begitu saja, karena menurut intan percuma saja ia memiliki banyak harta jika ia hidup sendirian dan kesepian.
"Tidak dek, kamu harus di rumah saja. Jaga peninggalan rumah bapak dan ibu, biarlah mas yang mengurusnya, mas akan memastikan bahwa dirimu akan selamat jika perlu mas akan mengorbankan diri mas pada iblis itu untuk setidaknya memberikan kamu waktu sepuluh tahun lagi dek bisa bertahan hidup," ucap Rizky tulus.
Mendengar hal itu, intan bersimpuh dibawah kaki kakak laki-lakinya itu, memohon pada dirinya untuk tidak melakukan hal gila itu semuanya akan selesai jika mereka bekerja sama. Bukan malah mengorbankan diri seperti kedua orang tua mereka pada iblis, hanya untuk memberi tenggang waktu sepuluh tahun kemudian.
"Ndak mas...Intan Ndak mau! Hiks...Intan mau mas hidup bersama Intan terus, kita bisa cari dukun atau orang pintar bersama mas. Jangan pernah mengorbankan diri mas untuk Intan, bisa saja itu akan menjadi hal yang sia-sia. Aku mohon mas jangan lakukan itu..hiks..hiks!" ucap Intan dengan berderai air mata, hal itu membuat Rizky tampak terkejut.
"Maksudnya dek, mas tidak mengerti?" tanya Rizky yang bingung dengan ucapan adiknya barusan.
"Ya sia-sia mas! Karena setelah sepuluh tahun gimana? Intan akan tetap mati kan? Mas kira sepuluh tahun itu waktu yang lama? Itu cuma sebentar mas...jadi untuk apa mengorbankan diri demi waktu yang sia-sia, lagian jika mas melakukan pengorbanan juga seperti bapak dan ibu, belum tentu juga intan akan mendapatkan dukun atau orang pintar yang mampu menangani hal ini, mas saja yang sudah pergi sepuluh tahun tidak mendapatkan apa-apa kan? hanya tangan kosong dan menjadi tidak sehat bukan?" jelas Intan, bahwa semuanya adalah sia-sia.
Itu semua adalah tipu daya iblis yang memanfaatkan ketakutan manusia untuk membuatnya berlindung padanya, padahal itu juga sama dengan mati bukan? Hanya di tunda untuk sementara waktu saja.
"Tapi mas jika melakukan ritual pengorbanan nanti bukan hanya untuk kamu dek...!" ucap Rizky yang membuat Intan tersentak kaget.
"Maksud mas apa? Siapa lagi yang memang akan menjadi korban selain kita?" tanya intan.
Hingga setelah nampak berpikir panjang, dengan sekali hembusan nafas Rizky memberitahu sebuah rahasia yang membuat Intan tercengang.
"Aditya!" ucap Rizky.
"Hah, Aditya mas? Bukannya itu anak mba Risma kan, dia Ndak ada hubungan darah turun bapak mas, Ndak mungkin santet itu akan terjadi pada dirinya. Mas ini kalau bercanda jangn kaya gini dong!" ucap Intan kesal.
"Sebenarnya Aditya adalah keturunan bapak dek!" ucap Rizky.
"Degh...degh...!"
"Apa maksud mas, aku Ndak ngerti sama sekali?" tanya intan bingung.
"Sebenarnya waktu itu pernah terjadi sebuah kesalahan yang tidak seharusnya terjadi, bapak khilaf dek. Waktu itu bapak sedang ribut sama ibu terus bapak pergi dari rumah setelah seminggu bapak pulang dan membawa serta mba Risma yang meminta pertanggung jawaban namun ibu menolaknya karena ibu tidak ingin di madu akhirnya bapak memilih untuk meninggalkan mbak Risma dan mbak Risma pun menerima hal itu karena ia tidak tega melukai hati ibu, ia lebih memilih menanggungnya sendirian. Setelah sembilan bulan mbak Risma melahirkan putra laki-lakinya itu dan ibu yakin itu anak bapak jadi ibu meminta bapak untuk tetap bertanggung jawab walaupun tidak bisa menikahi mbak Risma tapi bapak harus tetap membiayai kehidupan mbak Risma dan putranya, Aditya. Jadi itu alasan mas untuk mengorbankan diri bukan hanya untuk kamu tapi untuk Aditya juga karena itu permintaan dari ibu biar bagaimana pun Aditya tetap darah daging bapak!" jelas Rizky.
Mendengar hal itu membuat Intan terkejut, ia bertanya-tanya kapan kejadiannya kenapa dirinya tidak mengetahui tentang hal itu.
"Hah! Mas Ndak bohong kan? bapak Ndak mungkin melakukan hal itu mas hiks...kenapa aku seperti orang bodoh di keluarga kita mas, kenapa hanya aku sendiri yang Ndak mengetahui hal itu..hiks..hiks..kalian tega sama aku mas!" ucap Intan kembali berderai air mata.
"Ibu yang melarang kami untuk tidak boleh menceritakan hal itu kepadamu dek, ibu tidak mau kamu jadi bahan bully-an di sekolah karena ulah bapak. Waktu itu terjadi ketika kamu sedang melakukan kegiatan Pramuka selama seminggu jadi kami memilih untuk menyembunyikan semuanya!" ucap Rizky tertunduk ia merasa bersalah kepada adiknya itu.
"Hiks...hiks...kalian tega sama aku mas!" teriak Intan.
Ssuai judulnya,,,, apakah semua nya akan mati😔😔