NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dikta Nekad Mengajak Arena Lari!

Chapter 27

Next Guys 💞😍💞

melewati hari demi hari, akhirnya besok adalah hari punca kebahagiaan Justin dan Arena. Justin sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang belum selesai, Dia tidak melibatkan Arena sesuai janjinya, Arena hanya tinggal duduk manis dan menikmati saja. terlihat wajah bahagia Justin tidak bisa untuk di sembunyikan!bahkan menunggu hari esok saja rasanya sudak sabar.

hari ini Justin berencana mengajak ke rumah Arena mengantar baju seragam untuk kedua kakaknya, mereka akan mengenakan baju yang sama namun hanya beda warna saja dari Mama dan Papa Justin.

dari dekor, pelaminan, tempat, katering, semua sudah selesai. Justin tidak melewatkan satu pun pekerjaan yang seharusnya perempuan yang menangani di hari pernikahan, ini justru sebaliknya Dia yang sibuk sendiri mempersiapkan semuanya. Bagas sudah pasti ada bersama Tuan Muda, menemani Tuan Muda menyiapkan segala sesuatunya! memberi masukan sekiranya ada yang kurang karena kebahagiaan Tuan Muda adalah kebahagiaan nya.

" Gas, Kamu lanjut handle!Saya mau ketempat Arena sebentar!"

" Baik Tuan!"

Justin bergegas pergi ke toko baju untuk mengambil pesanan, baru setelah itu kerumah Arena. sepanjang perjalanan Dia asik tersenyum bahagia sesekali melihat toto Arena yang Ia pajang di dalam mobil, hidup Justin semuanya tentang Arena bahkan di tempat-tempat pribadinya pun selalu Ia bawa meski hanya foto. " Arena, sebentar lagi Kamu akan menjadi milikku!tidak ada yang bisa mengambilnya dariku" gumam Justin sembari menyetir mobil.

setibanya di toko, Justin langsung mengambil pesanan untuk Mama, Papa, Bagas, Dony, dan kedua Kakak Arena. Justin tidak punya banyak teman hanya mereka yang ada di saat susah senangnya. Sikap Justin yang sangat tegas membuat pergaulannya terbatas!tidak banyak yang bisa mengerti dirinya, jadi ya...jika ada yang bertahan berart mereka hebat. Dony sudah mengenal Justin sejak sekolah menengah pertama (SMP) pertemanan mereka sudah hampir enam, tujuh belas tahun jadi wajar jika Dony memahami baik buruknya Justin, mereka juga tumbuh besar bersama! hanya Saja Dony lebih memilih bisnis Ekstrem seperti Biliar, lapang tinju, dan diskotik. semua usaha Dony tak lepas dari bantuan Justin!mulai dari materi, properti bangunan Justin ikut andil, itu sebabnya Dony sangat menghargai Justin meski dia sedikit bandel namun di depan Justin Dia tetap hormat dan takut. hehe penguasa bisnis tidak ada yang berani menentang.

setelah di persimpangan saat ingin berbelok, Justin melihat mobil terparkir di halaman rumah Arena " Siapa tamu Arena siang-siang begini? mobil ini..." Justin seperti mengenal mobil yang ada di depannya ini. benar saja, ini adalah mobil Dikta. " Mau apa Dia datang kesini?" Justin tidak mau curiga, Dia turun dan melihat apa yang sedang mereka lakukan.

Justin tidak bersuara sedikitpun, Dia ingin mendengar pembicaraan antara Dikta dan Arena.

(Percakapan Arena dan Dikta)

" Ren, pikirkan lagi apa yang baru saja Aku tawarkan!Kamu harus ingat, menikah itu bukan untuk main-main. Kamu menyesal nanti sungguh tidak berarti sama sekali"

" Kak Dikta, keputusan Aku tidak akan berubah!"

" Arena coba lihat Aku? (Dikta menggenggam kedua tangan Arena) Ayo kita pergi dari kota ini, apa yang Justin berikan Aku bisa berikan untuk Kamu. pikirkan baik-baik, Aku tau Kamu masih mencintai Aku Arena! Aku bersedia meninggalkan semuanya dan memulai hidup baru bersama Kamu" Dikta membujuk Arena untuk yang terakhir kalinya Dia berharap rayuannya ini berhasil.

" Kak Dikta, ini bukan soal harta! dan juga bukan karena Justin kaya"

" Lalu karena apa Arena? tolong beri Aku penjelasan supaya Aku bisa terima?"

Arena terdiam, tidak mungkin Dia mengatakan semuanya!dari awal memang sebuah paksaan, tapi...Arena tidak memungkiri perlakuan Justin sekarang sudah perlahan membuatnya nyaman.

" Jawab Arena! Arena Aku sangat mencintai Kamu, apa yang Kamu inginkan Aku akan usahakan! tolong ikut Aku pergi dari kota ini dan kita akan bahagia"

Arena terdiam, tidak tau lagi bagaimana caranya menolak Dikta.

Justin mendengar semuanya, kedua tangannya mengepal hebat. Dia ingin marah sejadi-jadinya bahkan rasanya ingin membunuh Dikta. namun kali ini Justin tidak bertindak, Dia akan mempercayai keputusan Arena " Saya percaya Kamu tidak akan mengecewakan Saya Arena, Kamu pasti menepati janji Kamu untuk menikahi Saya" mata Justin berkaca-kaca lalu Dia melangkah pergi, meski hatinya sangat kacau Dia harus bisa bertahan dan mengontrol emosinya!janjinya terhadap Arena sudah bisa Dia tepati untuk mempercayai Arena sepenuhnya hanya tinggal bagaimana Arena menyikapi keputusan Dikta yang nekad itu.

setelah di mobil Justin terdiam, Dia meraih foto Arena dan mengecupnya lembut " apakah kali ini Kamu akan bertahan dengan Saya Arena? atau...Kamu lebih memilih pergi bersama Dikta? Aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk berdebat, cintaku yang terlalu besar sudah tidak bisa menyakiti Kamu. Aku harap Kamu menepati janjimu Arena! Memilih Hidup Bersamaku"

Justin pulang dengan hati sedih dan gelisah. kebahagiaan yang seharusnya berlangsung lama kini merubah moodnya menjadi galau tak bertujuan. Dia kembali ke apartemen, tak lama setelah itu menelpon Bagas agar segera menyusulnya kesana.

Justin melamun sembari menatap kosong ke arah balkon, apa yang di dengarnya tadi terus saja menghantui pikirannya. sudah habis beberapa batang rokok, tidak biasanya Justin seperti ini!Bagas tiba dan melihat banyaknya rokok di atas meja, "Apa yang terjadi? apakah Tuan Muda sedang galau?" Bagas bertanya-tanya dalam hati

" Tuan Muda, ada apa ini?"

Justin masih diam sembari terus mengisap rokoknya...

" Tuan, apa...ada masalah lagi?"

" Bagas, apa besok Saya...akan benar-benar menikah?"

" tentu saja Tuan, kenapa tidak?"

" Apa Kamu yakin Arena akan menikahi Saya?"

" tentu Tuan, besok sudah waktunya! jangan berpikir yang bukan-bukan Tuan!"

" Entahlah, Saya sendiri masih ragu"

" Saya yakin Nona Arena akan menikah dengan Tuan!"

" semoga saja Gas!"

" Ehm"

" Tolong Kamu ke rumah Arena, antar baju untuk kedua kakaknya"

" Bukannya tadi..."

" Saya hanya ke toko, tiba-tiba berubah pikiran! Kamu saja yang mengirimnya kesana"

" Baiklah Tuan kalau begitu, Saya kesana dulu"

" Ehm!" Justin menyambung kegiatan merokoknya untuk melepas rasa curiga yang terlalu besar terhadap Arena.

Bagas sudah tiba di rumah Arena, terlihat Arena duduk di teras sembari bermain ponsel. Bagas mendekat dan langsung menyapa Gadis itu.

" selamat siang Nyonya!"

" Eh, pak Bagas! masuk Pak"

" tidak apa-apa disini saja Nyonya, Saya kesini mau mengantar pesanan dari Tuan Muda untuk kedua Kakak Nyonya"

" Apa ini Pak Bagas?"

" Baju untuk kedua Kakak Nyonya untuk Nikahan Nyonya dan Tuan Muda besok" jelas Bagas

" Oh, makasih ya Pak sudah repot-repot antar kesini"

" Sama-sama Nyonya, kalau begitu Saya permisi dulu"

" Iya Pak, hati-hati"

Bagas tersenyum lalu beranjak pergi.

Arena langsung membawa masuk seragam kedua kakaknya, bahkan sampai kakaknya pun Justin perhatikan dan Dia selalu berusaha memberikan yang terbaik. " Maaf Kak Dikta atas penolakannya, Saya benar-benar tidak bisa meninggalkan Justin!Saya akan menunaikan janji Saya, pelan-pelan akan menerima cintanya" ucap Arena sembari tersenyum kecil.

Arena langsung mengabari Justin, baju yang Dia titipkan ke Bagas sudah di terima dengan baik tanpa ada cacat sedikitpun. Sore ini Arena meminta Justin untuk menemaninya, Rania juga ikut karena Dia ingin memilih barang-barang penting bersama sahabatnya. Justin akan menjemputnya nanti sekitar pukul dua sore, jika tentang Arena!Justin selalu mengutamakannya.

Bersambung...💞💞💞

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!