NovelToon NovelToon
Suara Dari Bayangan

Suara Dari Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Keluarga / Romansa / Pembantu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: MOM MESS

“Aku dibesarkan oleh seorang wanita yang tubuh dan jiwanya hancur oleh dunia yang tak memberinya tempat. Dan kini, aku berdiri, tak hanya untuk ibuku… tapi untuk setiap wanita yang suaranya dibungkam oleh bayangan kekuasaan.”

Mumbai, tengah malam. Di ruang pengadilan yang remang. Varsha memandangi tumpukan berkas-berkas perdagangan manusia yang melibatkan nama-nama besar. Ia tahu, ini bukan hanya soal hukum. Ini adalah medan perang.

Di sisi lain kota, Inspektur Viraj Thakur baru saja menghajar tiga penjahat yang menculik anak-anak perempuan dari desa. Di tangannya, peluru, darah, dan dendam bercampur menjadi satu.

Mereka tidak tahu… bahwa takdir mereka sedang ditulis oleh luka yang sama–dan cinta yang lahir dari pertempuran panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Darah Membeku.

Beberapa pria mulai mendekati Varsha kembali. Selendangnya di tarik. Badannya di dorong sampai tersungkur di tanah.

"EYY." Teriak Viraj yang melihat Varsha di dorong. Pria mesum mulai menatap Varsha dengan napas kasar.

"JANGAN SENTUH DIA!"

"EY DIAM KAU! Jika kau berani berteriak akan ku lucuti wanita ini di sini."

"Sekarang kita lihat, sehebat apa wanita ini bermain." Pria itu perlahan mulai mendekati Varsha.

Varsha perlahan mundur. Ia terlihat sakit, tapi tatapannya seperti api yang membara.

Satu pria menendang perut Varsha keras.

Varsha terbaring, lemah, hampir pingsan. Pria itu mulai membuka bajunya sendiri, bersiap menjatuhkan kehormatan Varsha.

Viraj meronta dengan seluruh tenaga.

"HEY! LEPASKAN DIA AKU MOHON!"

Tidak peduli dengan teriakan Viraj. Pria itu terus melanjutkan aksinya dan kini mulai lebih dekat dengan Varsha.

DORRR!

Peluru memecahkan kepala pria itu. Otaknya muncrat ke lantai. Tubuhnya tumbang di atas tanah.

Semua terdiam. Mereka serentak menoleh. Dari gerbang depan, siluet seorang pria muncul perlahan. Jaket kulit hitam, dengan wajah penuh amarah.

Jay.

Viraj menatapnya. Matanya sedikit membelalak, antara tak percaya dan penuh harapan.

"Kak Jay?"

Jay mengeluarkan senapan otomatis dari mobilnya. Senapan dengan lambang kebanggan keluarganya. Simbol itu sangat familiar, membuat beberapa pria yang sadar langsung membeku ketakutan.

"Tu-turunkan senjata kalian!" Ucap pria itu panik meminta semua rekannya menjatuhkan senjatanya.

"Hey, ada apa?"

"Hernandes. Di-dia... Anggota keluarga Hernandes."

"Kau tau dari mana?"

"Simbol itu ada di senjatanya."

"Bisa saja dia hanya minjam pada Hernandes. Nyalinya tidak sekuat tenaga Hernandes."

Naashir tertawa puas di tengah rasa sakit dan luka di bibirnya. "Orang luar?"

Semua langsung menatap Naashir. "Hernandes tidak pernah meminjamkan senjata mereka pada orang biasa. Mereka juga pilih-pilih pemegang senjata itu. Dan dia... Dia Mijay Hernandes. Putra bungsu Tuan Alvarez Hernandes."

Semua terkejut. Mereka langsung melepaskan Viraj dan juga Naashir. Sebagian merasa takut dan mundur. Sebagian lagi belum terlalu kenal Hernandes, dan memilih untuk tetap melawan.

"Kak Jay. Bagaimana kakak bisa kesini?"

Jay menceritakan bagaimana dia bisa datang ke tempat itu. Saat sedang menanyai teman-teman Billu, salah satu dari mereka mengatakan kalau sebelum ke mall mereka sempat pergi ke toko emas terlebih dahulu. Jay langsung datang ke toko emas tersebut untuk mengecek CCTV. Dan tak berselang lama dari kamera CCTV terekam jelas pria itu masuk ke dalam toko itu. Pria yang sama, yang terekam CCTV mall pada saat Billu di culik.

Saat Jay ingin mengejar, dia melihat mobil Viraj sedang mengejar pria itu. Untuk mengumpulkan bukti lebih banyak Jay bertanya pada kasir toko emas. Pria itu membayar menggunakan kartu kredit atas nama Devraj Malhotra. Jay mencatat nomor kartu kredit tersebut lalu meminta rekan intel nya mengecek. Setelah mendapatkan alamat itu, Jay langsung ke tempat tujuan atau markas Devraj. Bedanya Jay masuk melalui jalur lain yang bisa di akses menggunakan mobil. Sisanya dia meminta intel untuk mencari tahu siapa Devraj Malhotra.

"Viraj. Kau benar... Walaupun kau seorang polisi. Tidak menjamin polisi mau membantu kasus mu. Kali ini aku berdiri di samping mu bukan sebagai polisi. Melainkan seorang ayah yang mengharapkan putrinya kembali." Kali ini Jay menatap Viraj dengan senyuman.

"Kau pergilah dengan Varsha. Selamatkan putri kita. Aku akan menangani di sini bersama dengan Naashir." Viraj mengangguk dan langsung berlari bersama dengan Varsha masuk.

"Kau siap Naashir?"

"Kak Jay. Aku tidak ada senjata."

Jay tersenyum lalu melemparkan pistol untuknya. Pistol ukuran yang cukup besar. "Are you ready?"

"Sangat siap kak."

Jay mengangkat senapan, dan...

DORR! DORR! DORRRRRR!

Tembakan beruntun memenuhi markas. Langit di atas Dubai mulai beranjak kelabu. Awan gurun menggantung berat, seolah langit ikut menahan napas atas apa yang akan terjadi malam itu.

Viraj melangkah masuk ke markas besar Devraj dengan darah di tangan dan amarah di dada.

Begitu kaki mereka menapak lantai batu di ruang utama markas, lorong-lorong sunyi berubah menjadi arena perang. Lampu kuning redup bergantungan di langit-langit, menciptakan bayangan panjang yang membuat tempat itu seperti gua neraka.

Tiba-tiba—dua pria bertubuh besar melompat dari lorong kiri, masing-masing membawa parang. Viraj mengangkat pistol dan langsung menembaki mereka semua.

DOR! DOR!

Kepala mereka menggelinding sebelum tubuh mereka jatuh. Suara tembakan membelah keheningan. Tapi itu hanya awal.

Delapan pria keluar dari ruangan sebelah, bersenjata tongkat logam dan senapan rakitan. Mereka menyerbu.

"VARSHAAA! Pergi cari MAHI!"

Varsha mengangguk dan lari menuju lorong-lorong dalam, menyusuri pintu-pintu gelap dan menyelinap di antara bayangan.

Sementara itu, Viraj bertarung sendirian. Tembakan demi tembakan melesat. Tangannya berdarah karena sayatan parang. Tapi wajahnya tetap dingin. Mata seorang ayah yang tak akan mundur meski maut datang.

Salah satu musuh tertawa mengejeknya, "Kau pikir bisa keluar hidup-hidup setelah masuk ke sini?"

Viraj yang berdarah-darah, mencengkeram kepala lawan dan membenturkannya ke tembok. "Jangan percaya diri dulu. Kali ini kau yang tak bisa keluar hidup-hidup dari sini."

Singkat cerita, jumlah musuh terus bertambah. Viraj mulai limbung. Pukulan dari belakang membuatnya berlutut. Seorang pria mencoba menikamnya. "Be... Berapa jumlah kalian sebenarnya." Viraj berusaha menahan pisau yang hampir menusuk perutnya.

Tapi tiba-tiba—

DOR! DOR! DORRRR!

Ledakan senapan otomatis memecah keheningan. Para penyerang langsung tumbang satu per satu. Jay muncul dari sisi kiri lorong, dengan napas tenang. Naashir juga muncul dari sisi lain, sambil memuntahkan peluru.

Viraj jatuh terduduk, darah mengalir dari pelipisnya, tapi senyum kecil muncul di wajahnya. Jay membantu Viraj berdiri.

Varsha berjalan perlahan. Nafasnya memburu, matanya tajam menatap tiap pintu. Suara detak jantungnya lebih keras dari langkahnya sendiri.

"Mahi... kamu di mana...?"

Setelah beberapa menit mencari langkahnya terhenti.

Sebuah pintu besi berwarna cokelat tua berdiri di hadapannya. Di depannya, tiga pria berjaga—berotot, bersenjata, dan wajah mereka seperti pemburu yang lapar darah.

"Tak mungkin menyerang langsung… terlalu berisiko."

Ia mundur beberapa langkah, bersembunyi di balik lemari besi besar. Nafasnya tak stabil. Lalu—langkah kaki tiba-tiba muncul.

Jay dan Naashir muncul di belakangnya. Tak lama, Viraj menyusul dengan darah masih menetes di keningnya.

Viraj dan Jay maju lebih dulu. Tembakan senapan memecah penjagaan. Semuanya tumbang dalam sesaat. Naashir menyusul dari dua sisi, menembak tepat ke kepala dan dada musuh.

Pintu kamar terbuka perlahan. Jay dan Viraj berhenti menembak. Mereka menatap ke arah pintu. Dari dalam, Mahi dan Billu muncul. Tubuh mereka lemas. Mata mereka sembab. Tapi bukan itu yang membuat semua orang membeku.

1
chan @eenusxn
.🩷🩷
Aisyah Suyuti
menarik
sknrts
heh??? daddy??😭🙏🏻
angradarma
Dek. lu masih ingat gua gak?
angradarma
KEJUTAN ANJAY
Yeonjun’s wife
HERNANDES IS BACK
Yeonjun’s wife
WHAT— ini serius atau borongan?!??
Yeonjun’s wife
Langsung ingat karakter Arjun Sarkar😭🙏
Yeonjun’s wife
Ceritanya seru, aku suka banget terutama untuk karakter Varsha😍👍keren abizzzzz, btw semangat buat author udh buat karya sekeren ini. Tetap jaga kesehatan tor, wi lop yu 😘🔥
angradarma
Sejauh ini ceritanya seru banget. Penulisan rapi, dan mudah di mengerti. Tinggal typonya aja yang di perbaiki lagi ya tor😁btw suka juga sama alur ceritanya yang menceritakan tentang wanita2 hebat♥️semangat terus tor.
angradarma
makin seru aja nih. lanjut dong tor🙏
angradarma
LANJUT PLEASE. MANA BOLEH LAGI SALTING GINI DI POTONG!🙄
satya
Good job👍🔥
Doni Nanang
keren lanjutkan..
jangan lupa mampir ya kak...
Yeonjun’s wife
LANJUT PLEASE
Yeonjun’s wife
KETEN BANGET🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!