Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Bukan hanya Bu Rita yang menampar Xia tapi juga Nella dan Dimas, sedangkan Lila entah kemana membawa Rafa pergi.
Sehingga sudah membiru sampai bibir Xia mengeluarkan darah saking kerasnya tamparan yang di layangkan Nella
" Shiiittt, awas kalian " Xia berusaha menahan rasa sakit itu dengan sekuat tenaganya.
Karena ini kesempatan, jadi terus saja mereka lakukan menyiksa Xia hingga Xia babak belur tak berdaya sekarang.
Hahahaha....
" Makanya jadi orang tu tahu diri, posisi nyonya bramasta hanya cocok untuk ku, kamu wanita miskin tidak pantas dengan posisi itu " Nella dengan kejamnya mengatakan itu sambil terus melayankan tamparannya pada Xia.
Plak... plak
" Shiiittt... " Xia hanya bisa menahan itu sekarang karena tidak dapat berbuat apa-apa.
Begitu juga dengan bu Rita yang juga terus memukul Xia meluapkan kekesalannya karena di usir putranya sendiri.
Plak... plak
" Rasakan itu, gara - gara kamu anakku mengusirku, dasar perempuan tidak tahu diri rasakan ini " plak plak... bu Rita sambil terus memukul Xia.
" Hahaha, kasihan sekali kamu sayang, tapi maaf aku tidak bisa berada di pihak mu lagi karena kamu sekarang sudah tidak memiliki apa - apa, jadi rasakan saja itu hahahaha... " Dengan teganya Dimas membiarkan itu.
Padahal dalam ingatan Xia, sebelumnya Dimas lah tempatnya bersandar, menjadi pendengar keluh kesahnya, sampai membuat Xia dewasa jatuh cinta karena keperdulian Dimas padanya.
Tapi sekarang melihat semua itu, sungguh Xia tidak menyangka kalau ternyata semua itu hanya kebohongan semata.
' Kamu lihat kan Xia, ternyata dia juga tidak ada bedanya dengan mereka, bodoh sekali kamu Xia sudah mempercayai pria ini dulu ' batin Xia meratapi kebodohan Xia dewasa yang tidak bisa melihat bagaimana aslinya pria yang sudah menjadi selingkuhan Xia dewasa itu.
Dengan puasnya mereka menyiksa Xia meluapkan semua kekesalan dan kemarahan mereka pada Xia.
Dan Xia sendiri berusaha bertahan dengan sisa kemampuannya karena Xia yakin kalau sang suami pasti akan datang untuk menyelamatkannya.
Benar saja, di saat Xia sudah tidak sanggup lagi saking lemahnya sekarang, karena terus di siksa ketiga orang itu, akhirnya yang Xia harapkan datang.
" Hentikan... " seseorang datang dengan kerasnya bersuara.
Dengan penglihatan yang tidak terlalu jelas karena memar di seluruh wajahnya, dapat Xia lihat kalau yang datang itu adalah sang suami.
Sedangkan mereka bertiga sangat terkejut, tidak menyangka kalau Brian datang.
" Brian, kenapa kamu bisa ada di sini " ucap mereka bertiga bersamaan.
Tanpa menunggu lama lagi langsung saja Brian menuju ke arah sang istri yang sudah tidak berdaya.
" Tahan dia " perintah Nella yang langsung memerintah ke enam anak buahnya.
Entah dari mana langsung muncul ke enam orang yang sudah menculik Xia tadi dan langsung menghadang Brian.
" Brengsek, kurang ajar kalian... " langsung saja Brian melawan semua orang itu sekaligus.
Hiiiiaaa... buk buk buk...
Dengan marahnya Brian menghajar ke enam orang yang di perintahkan Nella, sedangkan Nella bu Rita dan Dimas menyaksikan saja saat Brian melawan semua anak buah Nella itu.
Sedangkan Xia di sisa kesadarannya, dapat melihat kalau saat ini sang suami melawan beberapa orang itu berusaha untuk menyelamatkannya.
Karena tidak kuat lagi akhirnya Xia tak sadarkan diri dan langsung pingsan dalam keadaan yang sangat parah mengenaskan.
" Xia... Bertahan Xia " Brian semakin marah, dan langsung menghajar habis - habisan keenam anak buah Nella itu.
Karena kemarahan dan emosi yang luar biasa, Brian menjadi bringas tanpa ampun, tidak butuh waktu lama akhirnya ke enam anak buah Nella semua tumbang babak belur tak berdaya di hajar Brian.
Melihat itu, Nella, Dimas dan bu Rita menjadi ketakutan karena tidak pernah melihat Brian semarah itu, bahkan Brian saat ini seperti iblis yang mengamuk saking marahnya menghajar ke enam orang itu.
Buk buk buk
Sampai ke enam orang itu sudah tidak berdaya tetap saja masih di hajar Brian saking emosinya.
Setelah semua tumbang, Brian langsung menuju ke arah ketiga orang yang sudah menyakiti istri tercintanya itu.
Plak... plak... plak...
Ketiga tamparan itu langsung Brian layangkan tidak perduli kalau salah satunya adalah ibunya sendiri.
" Aw shiiittt... Tega sekali kamu Brian " bu Rita tidak Terima.
Sedangkan Nella dan Dimas tidak berani bersuara melihat kemarahan Brian saat ini yang seperti iblis mengamuk.
Plak... plak... plak...
Tamparan kembali Brian layangkan pada ketiganya tidak perduli yang di katakan bu Rita barusan.
" Aw shiiittt... " jerit ketiganya saking kerasnya tamparan Brian sampai ketiganya tersungkur dengan bibir yang sudah mengeluarkan darah.
" Tega sekali kamu Brian, aku ini ibumu kenapa kamu melakukan itu shiiittt... " jerit bu Rita yang juga emosi karena perbuatan Brian.
" Apa tega mama bilang, lebih kejam siapa lihat yang kalian lakukan terhadap istriku, kurang ajar kalian " plak... plak... plak... " kembali Brian layangkan saking marahnya apalagi melihat sang istri sudah tidak sadarkan diri.
" Brengsek kalian hiiiiaaa... " buk buk buk...
Dengan membabi buta Brian menghajar Dimas dan Nella bergantian saking marahnya.
" Berhenti Brian, jangan pukul mereka lagi " bu Rita berusaha menghentikan Brian.
Brian tidak mendengarkan dan terus memukul Dimas dan Nella bergantian sampai keduanya sudah tidak berdaya.
" Maafkan aku Brian shiiittt... " jerit Nella di sela Brian yang terus memukunya.
Sedangkan Dimas tidak bersuara sepatah pun karena tidak di beri kesempatan untuk bersuara oleh Brian.
Buk buk buk...
Brian tidak perduli, karena saking emosinya tarus saja menghajar kedua.
" Hentikan Brian, hentikan... " bu Rita terus menghentikan Brian tapi tidak berhasil karena Brian tidak memperdulikannya sama sekali.
Buk buk buk...
Saking keras pukulan dan terus Brian lakukan akhirnya Nella dan Dimas sudah tak sadarkan diri dengan kondisi babak belur sama seperti keadaan Xia sekarang.
Baru setelah itu Brian berhenti, " Rasakan itu, apa yang sudah kalian lakukan pada istriku kalian juga harus merasakan, hmm... " langsung Brian tinggalkan dan langsung menuju pada sang ibu.
Bu Rita langsung mundur melihat Brian seperti kesetanan dengan mata merah dan wajah yang sudah memerah saking emosinya.
" Kenapa mama bisa setega ini, tidak bisakah aku bahagia dengan keluarga ku ma, kenapa ma kenapa... " bentak Brian saking marahnya di hadapan ibunya itu.
Hal yang tidak pernah Brian lakukan, membentak dengan keras pada sang ibu saking emosinya,
" Brian dengarkan mama dulu " ucap bu Rita dengan takutnya di bentak anaknya dalam keadaan emosi seperti itu.
" Cukup ma, kali ini mama sudah keterlaluan, aku tidak bisa menoleransinya lagi, mama tanggung sendiri akibat perbuatan mama " bentak Brian lagi yang langsung berlalu menuju sang istri yang sudah tidak sadarkan diri.
Mendengar itu bu Rita langsung ketakutan, meskipun tidak tahu apa yang akan di lakukan Brian padanya, tapi akibat bentakan Brian saja sudah membuatnya takut setengah mati.
Tidak lama, asisten Brian datang bersama beberapa polisi dan langsung membereskan semuanya.
Bertambah gemetar bu Rita saking takutnya melihat kedatangan para anggota kepolisian itu.
