Mengejar Cinta Pak GM

“Amanda.” Laki-laki itu memanggil Amanda. Amanda menoleh ketika mendengar suara seseorang memanggilnya. Alangkah terkejutnya Amanda melihat siapa yang memanggilnya. Yanuar ikut menoleh ke arah pandangan Amanda. Seorang laki-laki muda berdiri di sebelah meja mereka. Ia adalah Radit, anak teman Sinta yang pernah dijodohkan kepada Amanda.

“Mas Radit.”

“Hai, lama kita tidak bertemu. Apa kabar?” Radit mengulur tangannya, ia mengajak Amanda bersalaman.

“Baik.” Amanda menyalami tangan Radit. Yanuar memperhatikan Amanda dan Radit yang sedang bersalaman. Amanda tidak tersenyum kepada Radit. Sikap Amanda terlihat kaku.

“Tadi sewaktu saya datang, saya tidak melihat kamu. Namun, ketika saya hendak pulang saya baru melihatmu. Sudah lama datang?” tanya Radit.

“Baru beberapa menit yang lalu. Amanda juga tidak melihat Mas Radit,” jawab Amanda dengan singkat. Yanuar memperhatikan Radit yang sedang berbicara dengan Amanda.

“Kalau tahu kamu makan di sini, kamu bisa bergabung dengan saya dan teman saya,” ujar Radit. Amanda tidak menjawab, ia hanya tersenyum kaku.

Amanda sadar kalau Yanuar sedang memperhatikan mereka. “Oh, iya. Amanda lupa.”

“Mas Radit, kenalkan ini Bang Yanuar. Dia General Manager Hotel Sultan,” kata Amanda sambil menunjuk ke Yanuar dengan sopan. Yanuar beranjak dari kursi lalu mengulurkan tangan ke Radit. Radit pun menyalami tangan Yanuar. “Radit.”

“Bang Yanuar adalah calon suami Amanda,” lanjut Amanda.

Seketika raut wajah Radit pun berubah. Ia terkejut sekali mendengar perkataan Amanda. Ia menoleh ke Amanda. “Maksud kamu apa? Bukan kah kita sedang dijodohkan?” Terlihat raut kecewa di wajah Radit.

“Amanda tahu kalau kita dijodohkan. Tapi Amanda sudah mempunyai calon sendiri, yaitu Bang Yanuar,” jawab Amanda.

“Mama kamu tahu kalau kamu mau menikah dengan dia?” Radit menunjuk ke Yanuar.

“Mama sudah tahu. Bahkan Mama memberikan restu kepada Bang Yanuar untuk menjadi suami Amanda,” jawab Amanda dengan tenang.

Kekecewaan Radit bertambah setelah mendengar jawaban Amanda. Ia kecewa karena Sinta menjodohkan Amanda kepadanya tapi diam-diam Sinta memberi restu pria lain untuk menikahi dengan Amanda.

Radit menghela napas. “Mengapa Tante Sinta tidak memberitahu mama saya kalau perjodohan kita dibatalkan?” tanya Radit dengan wajah kecewa.

“Mungkin Mama sedang sibuk sehingga belum ada waktu berbicara dengan Tante Ides,” jawab Amanda. Ia yakin, kalau suatu hari nanti Sinta akan memberitahu Ides tentang hal ini.

Radit menghela napas lalu ia mengulurkan tangan kepada Yanuar. “Selamat ya, Bang. Abang sudah memenangkan hati Amanda,” ucap Radit.

Yanuar menjabat tangan Radit. “Terima kasih,” jawab Yanuar.

“Jaga Amanda baik-baik, Bang!” kata Radit.

“Sudah pasti saya akan menjaga Amanda dengan baik,” jawab Yanuar.

“Kalau begitu saya permisi. Selamat tinggal Amanda.” Radit pun meninggalkan meja Amanda dan Yanuar. Ia pergi dengan hati yang kecewa. Amanda merasa kasihan melihat Radit. Tapi mau bagaimana lagi cinta Amanda hanya untuk Yanuar seorang. Amanda dan Yanuar melanjutkan makan.

.

.

.

Hari terus berlalu akhirnya hari pernikahan Amanda dan Yanuar pun tiba. Acara akad nikah Yanuar dan Amanda di adakan di rumah Bobby. Acara akad nikah Amanda dan Yanuar menggunakan adat Jawa. Akad nikah hanya dihadiri oleh keluarga terdekat serta tetangga dekat.

Pukul delapan pagi sebuah mobil sedan Mercedes Benz keluaran terbaru berhenti di depan rumah Bobby. Mobil itu adalah milik Bobby yang digunakan untuk menjemput Yanuar dan keluarganya.  Dua orang karyawan Wedding Organizer membukakan pintu mobil. Yanuar keluar dari dalam mobil bersama dengan kedua orang tuanya serta Yulia. Yanuar nampak gagah dan tampan mengunakan busana pengantin adat Jawa berwarna putih.

Kedatangan Yanuar disambut hangat oleh Bobby dan Claudia. Claudia mengalungi kalung yang terbuat dari rangkaian bunga melati di leher Yanuar. Kemudian Bobby dan Claudia berdiri di samping Yanuar, mereka jalan beriringan menuju ke dalam rumah. Orang tua Yanuar dan Yulia beserta keluarga lain memgikuti dari belakang.

Di dalam rumah sudah ada penghulu yang duduk di depan meja untuk akad nikah.  Yanuar dan Bobby duduk berhadapan di meja untuk akad nikah. Rombongan keluarga Yanuar dipersilahkan untuk duduk. Sebelum akad nikah dimulai ada kata sambutan dari keluarga calon pengantin. Setelah itu pembacaan ayat suci Al Qur’an.

Selesai  pembacaan Al Qur’an barulah acara akad nikah dimulai. Sebelum ijab kabul Amanda dipanggil untuk hadir di acara akad nikah. Amanda keluar dari kamar. Ia menggunakan kebaya pengantin adat Jawa berwarna putih. Rambutnya yang panjang ditata dengan menggunakan sanggul adat Jawa.

Amanda berjalan menuju tempat akad nikah di dampingi oleh kedua kakak iparnya yaitu Ine dan Rahma. Sesampai di meja untuk akad nikah, Amanda duduk di samping Yanuar. Yanuar memandang Amanda melalui ujung mata, Amanda nampak sedang menunduk. Kuku-kuku jemari tangan Amanda diwarnai dengan pewarna kuku berwarna merah. Sangat serasi dengan tangan Amanda yang berkulit putih. Di tangan Amanda ada beberapa lembar tissue.

“Sudah bisa kita mulai?” tanya penghulu.

“Sudah, Pak,” jawab Yanuar.

Tanpa harus menunggu lama acara akad nikah pun dimulai. Bobby menjabat tangan Yanuar dan akad nikah pun dimulai. Bobby membaca ijab, setelah selesai pembacaan ijab Yanuar langsung membaca kabul. Dengan lantang Yanuar membaca kabul sehingga sah lah Amanda menjadi istri Yanuar.

Semua orang yang hadir di acara akad nikah Yanuar mengucapkan hamdalah karena Yanuar dan Amanda sudah resmi menjadi suami istri. Tanpa Amanda dan Yanuar sadari di antara para tamu yang hadir ada seorang laki-laki muda yang bukan dari pihak keluarga. Ia duduk bersama dengan keluarga Amanda dan Yanuar.

Lelaki itu adalah Radit. Ia menyaksikan pernikahan perempuan yang ia cintai dengan perasaan yang hancur dan sedih. Radit sengaja hadir di pernikahan Amanda untuk memandang wajah Amanda yang terakhir kali. Ia mengusap air mata yang menetes di pipinya. Ia tetap menyaksikan akad nikah Amanda dan Yanuar dari awal sampai akhir.

Setelah melakukan serangkaian penandatanganan akta nikah, pemasangan cincin dan pemotretan kedua mempelai, para tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan. Para keluarga memberikan ucapan selamat kepada Yanuar dan Amanda. Setelah semua keluarga memberikan selamat barulah Radit menghampiri Yanuar dan Amanda.

Radit melangkah dengan tenang mendekati pasangan yang sedang berbahagia. Namun, alangkah terkejutnya Yanuar dan Amanda melihat Radit datang menghampiri mereka.

“Hai.” Radit tersenyum kepada Yanuar dan Amanda.

“Mas Radit?!” ujar Amanda. Amanda tidak merasa mengirimi kartu undangan kepada Radit. Ia hanya mengirim undangan kepada orang tua Radit.

“Kenapa Mas Radit ada di sini?!” tanya Amanda.

“Jaga-jaga kalau calon suamimu tidak datang. Saya siap menggantikannya,” jawab Radit dengan tenang.

Amanda langsung mengerucutkan bibirnya ketika mendengar jawaban Radit. Yanuar menatap tajam ke arah Radit.

.

.

.

Hallo pembaca yang budiman, terima kasih masih setia menunggu Amanda dan Yanuar.

Deche minta maaf karena selama 2 hari Deche tidak up. Selama 2 hari ada kejadian yang membuat Deche sulit untuk konsentrasi, jadi Deche nggak bisa menulis dan edit. Tapi hari ini Deche cuma bisa up 1 bab. Padahal cerita ini masih panjang. Mau bagaimana lagi, kemampuan Deche cuma bisa ketik 1 bab sehari.