Traumaku Keberuntunganku

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

"ZAHRAA!!!!!.........hah.....hah.....

Laki-laki itu terbangun dan menepati dirinya ada didalam kamarnya sendiri, Ia melihat sekitarnya dengan nafas yang tersengal-sengal dan keringat yang bercucuran

Ia Menyenderkan tubuhnya di atas ranjangnya dengan sedikit bernafas lega karena ternyata kejadian tadi hanyalah sebuah bunga tidur saja

Ya, Laki-laki itu tertidur kembali setelah melaksanakan sholat tahajud dan istikharah untuk meminta sebuah petunjuk

Reynand meraup mukanya dan menyugar rambutnya ke belakang "Astaghfirullahaladzim, Mimpi apa gue barusan"

Dengan samar ia mendengar suara adzan subuh yang berkumandang, dengan segera ia menuruni Kasurnya dan pergi untuk melaksanakan sholat subuh

Selesai melaksanakan kewajibannya itu ia duduk bersila diatas sajadahnya dengan terus mengucapkan istighfar untuk mendapatkan ketenangan dihatinya

"Ya Allah, Apa mimpi tadi adalah sebuah petunjuk darimu?? Apa yang harus hamba lakukan ya Allah dan apa artinya mimpi tadi??" Gumam reynand dengan memandang langit-langit kamarnya

Dengan segera ia mengangkat kedua tangannya untuk berdoa

"Ya Allah apapun yang terjadi hamba mohon kepadamu, jangan biarkan iblis berbuat yang membuat hamba jauh darimu

Jika memang mimpi hamba tadi adalah sebuah petunjuk darimu dan benar-benar terjadi hamba mohon ya Allah jagalah Zahra tetap dalam perlindunganmu......

Jika memang Dia yang engkau takdirkan kepada hamba, maka hamba mohon jagalah ia dari segala marabahaya. Izinkanlah hamba untuk terus memperbaiki diri sebelum pantas untuk bersanding dengannya ya Allah.......

Jika perasaan yang hamba rasakan sekarang adalah Bagian dari perancangan dan kehendak mu, izinkanlah aku memintanya untuk menjadi takdirku

Jika dia bukan yang terbaik untukku, lembutkanlah hatinya dan jadikanlah dia pribadi yang baik. Jika Hamba belum baik untuknya, maka jadikanlah hamba seseorang yang pantas untuk menjadi imam nya

Dan jika memang dia adalah takdir yang hamba nantikan, maka satukanlah kami dalam sebuah ikatan yang engkau ridhoi...........Aamiin"

Laki-laki itu segera berdiri dan mengambil sebuah benda yang ada dalam lacinya, ia segera membawa benda itu menuju balkon kamarnya dan duduk di sofa balkon itu

Matahari yang belum terbit membuat cuaca begitu dingin diluar kamar itu, rambut laki-laki itu berterbangan karena angin yang bertiup sedikit kencang

Tetapi laki-laki itu justru menikmatinya dengan memandang gelang yang putus ditangannya

Ia mengingat kembali mimpinya yang terus berputar di otaknya itu, Apakah perempuan yang di mimpinya itu sedang baik-baik saja sekarang??

Kenapa dimimpinya ia begitu sangat sedih?? Bukankah mereka baru bertemu beberapa hari lalu?? Bahkan laki-laki itu juga mentraktirnya es krim

Laki-laki itu semakin gusar memikirkannya, Ia melihat tangan kanannya yang memegang gelang itu. Tangan itu juga lah yang digenggam oleh gadis yang ada di mimpinya

Reynand Mengulum senyumnya, wajahnya mulai bersemu merah. Ia baru menyadari sekarang bahwa ia jatuh cinta sejak pertama kali bertemu gadis itu

Dulu saat pertama kali bertemu dengan Zahra, ia hanya menganggap perasaan nya itu hanya sekedar suka karena wajah imut gadis itu

Setelah ia memikirkannya lagi, Ia bukan hanya sekedar suka kepada Zahra. Perasaannya itu mulai tumbuh sebuah rasa ingin memiliki gadis mungil itu

Gadis yang terus bersarang di dalam pikirannya akhir-akhir ini, Reynand belum pernah merasakan hal ini selama hidupnya

Baru gadis itu, Gadis yang ia temui pertama kali dalam sebuah kejadian yang kurang mengenakkan untuknya. Tetapi hal itu justru membuatnya bersyukur karena pertemuan itu

Padahal pertemuannya dengan gadis itu hanya beberapa kali bahkan bisa dihitung dengan jari saja tetapi betapa Jahatnya gadis itu yang terus menari dipikirannya Tanpa memperdulikan perasaannya

Reynand menghela nafasnya dan menggenggam erat gelang yang berada ditangannya, ia memejamkan matanya dan menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya

Pikirannya terus bertanya-tanya apakah gadis itu baik-baik aja?? Hatinya sedikit gusar karena ketidak tenangan itu

..............

Pagi harinya ia mendengar suara Bundanya yang sepertinya sedang memasak di dapur, ia segera berlari menuruni tangga untuk menemui bundanya

"Bun, Masak apa???" tanya reynand yang memeluk ibunya dari belakang

"Hm?? Tumben tanya?? biasanya aja kamu nggak peduli dengan apa yang bunda masak"

"Hehehe semua masakan bunda kan enak, jadi rayyan makan semuanya"

"Hmmmm Kalau kamu mulai puji-puji bunda gini pasti ada maunya kan??" tanya Bu Reyna dengan menghadap ke anaknya dan memicingkan matanya

"Bunda suudzon aja, Padahal kan Yaaa..............Memang iya Rayyan ada maunya hehe"

"Hahahaha kamu ini, ada-ada saja. Ada apa hm?? Kamu mau apa dari bunda??" tanya Bu Reyna mengelus pipi anaknya itu

"Masakan bunda emang enak kok, Bahkan ratingnya yang terbaik di seluruh dunia. Boleh rayyan minta nomornya penjual kue??" Tanya reynand ragu-ragu

"Isshh kamu ini, Bukankah kamu udah punya nomornya penjual kue langganan kita??" tanya Bu Reyna yang kembali fokus pada masakannya

Reynand menggigit bibir bawahnya, Ia memikirkan alasan untuk membuat bundanya itu percaya kepadanya

"Emmmm.....Rayyan udah sedikit bosen sama kue langganan kita, beberapa hari lagi rayyan ada acara sama temen-temennya rayyan karena itu Rayyan mau suguhkan kue yang paling enak untuk mereka"

"Kenapa kamu nggak coba kue buatan nak Zahra aja??Kuenya kan yang paling enak diantara semua kue yang kita coba, temen-temen kamu pasti ketagihan deh"

Dan Boom!! Reynand mengulum senyumnya, Akhirnya bundanya itu kemakan juga dengan Alasannya

"Zahra??? Kan rayyan nggak punya nomornya? Gimana caranya rayyan bisa pesan kue kalau begitu"

"Coba kamu cari tuh di handphone bunda, Bunda lagi masak. Cari sendiri gih" suruh Bu Reyna kepada anaknya itu

Dengan tetap mempertahankan senyumannya reynand dengan segera mencari kontak Zahra di handphone bundanya dan menyalinnya ke kontak handphonenya

"Ketemu??" tanya Bu Reyna kepada anaknya

"Ketemu Bun, Reynand keatas dulu ya? Makasih kontaknya" Ucap reynand tersenyum manis kepada bundanya itu

"Nanti kalau waktunya makan segera turun!" Teriak Bu Reyna karena anaknya itu yang sudah jauh diatas tangga

"Iyaaa" Jawab reynand dengan berlari memasuki kamarnya

Reynand Berjalan mondar-mandir di depan televisi kamarnya, Handphonenya sudah memperlihatkan kontak Zahra yang sudah tersimpan

Jantungnya berdegup kencang, ia sedikit ragu untuk menekan tombol telepon atau tidak. Tetapi hatinya sangat mengkhawatirkan keadaan gadis itu

Dengan memantapkan Hati dan pikirannya ia memencet layar handphone itu dan......

Tit......

Laki-laki membelakkan matanya karena terkejut, Bagaimana tidak??? Ia salah memencet tombol handphonenya ke video call

Dengan Wajah yang panik ia segera memencet tombol mati pada handphone itu tetapi sayang Dari layar handphonenya sudah Terpampang wajah seorang gadis yang ada di pikirannya akhir-akhir ini

📲 "Oh?! Kak reynand??" tanya terkejut Zahra dari seberang sana karena wajah laki-laki itu yang tidak terlihat jelas di layar dan hanya terlihat rambutnya saja

Reynand meringis pelan dan merutuki kesalahannya itu.........

...----------------...