Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Sekitar satu jam kepergian Khansa dan kang Gani, datang tiga truk yang mengangkut batu bata dan semen , satu mobil lagi muat pasir dan satu lagi muat material dari besi kayu dan yang lain....kedatangan ketiga truk itu jelas mencuri perhatian warga disekitar para tetangga pada kepo..mereka langsung keluar dan melihat barang belanjaan siapa yang datang hingga tiga truk...memang Khansa beli banyak material karena bangun rumah dari fondasi dan Khansa ingin buat rumah empat kamar dengan ukuran yang luas...
Untung, meskipun pak Asraf terkenal egois dan jahat, tapi dia tidak menjual tanah yang masih sisa peninggalan kedua orang tuannya, dan tanah itu masih sangat luas...
"Wah...ternyata Khansa yang beli material ini."
"Nggak nyangka sama Khansa, berkat kebaikannya sampai membuat hidupnya berubah seperti ini, baguslah kasihan juga selama ini mereka tersiksa karena harus menelan hinaan dari orang-orang disekitar.." kata bu Dewi...
"Iya, ya. Sekarang Khansa sudah bisa renovasi rumah" sahut bu Tari.
"Halah itu aja sok, baru juga punya uang sedikit aja sombong..." ucap bu Isma...entah kenapa bu Isma terlihat sangat membenci Khansa.
"Kau kenapa Isma? kelihatan sekali kamu tidak menyukai Khansa dan keluarganya." ucap bu Hilda menatap Isma...
Seperti biasa gosip kembali menyebar dengan cepat, bahkan sudah sampai di telinga keluarga Wandy dan istrinya..Gelisah dan panas hati seolah menjadi pertanda jika mereka merasa iri dan dengki sekali dengan perubahan hidup Khansa..
Nova tidak terima jika kehidupan Khansa berubah apalagi sedang renovasi rumah..
"Apa....!! Bibi tahu dari mana?" tanya Nova menatap pembantu keluarga Wandy.
"Tadi bibi lihat sendiri ada mobil muat banyak barang ke rumah non Khansa non."
" Kok bisa sih mereka bisa bagun rumah segala? Berapa banyak uangnya? Perasaan sudah beli tanah pak Anton seratus lima puluh juta, terus beli bibit untuk menanam bawang dan yang lain butuh banyak modal, kok bisa masih ada?" Nova benar-benar penasaran berapa banyak uang yang katanya di berikan orang kota tersebut kepada Khansa.
"Halah, nanti juga habis. Kalau duitnya udah habis palingan juga nangis kelaparan lagi, supaya apa coba dia mau bangun rumah? Supaya dia nunjukkan ke kita kalau dia banyak uang begitu..!!ibu rasa dia sengaja bangun rumah supaya kita merasa iri padanya, ya kali seorang juragan iri pada orang miskin..!!" hina bu Farda.
"Benar bu, maklum orang susah baru pengang uang segala macam mau beli, nanti kalau habis pasti menangis lagi, ngemis kerja sana sini, nyari utangan beras sana sini. Orang miskin ya miskin aja yang merasa bersaing dengan orang..!!" ucap Nova yang sebenarnya merasa iri pada Khansa.
Wandy yang mendengar ucapan sang istri merasa panas hatinya, dapat di pastikan wanita yang dia nikahi memiliki perangai yang sangat buruk sekali.
"Mendingan Khansa, dari pada kamu nggak becus jadi istri nggak bisa masak gurus suami aja nggak, emang kamu bisa kayak Khansa membantu ekonomi keluarga? Kau tahu nya duduk angkat kaki di rumah dan tinggal sorong tangan ke suami kalau butuh...kelihatan sekali kamu iri sama Khansa.." ucap Wandy.
"Apaan sih mas, aku ini istrimu kenapa kamu selalu membela perempuan miskin itu...!!" teriak Nova tidak terima dengan perkataan Wandy.
Wandy yang malas melihat istrinya memutuskan untuk pergi, dengan alasan mau pergi ke warung bu Narsi karena ada janjian sama orang. Padahal sebenarnya ia hanya ingin melihat Khansa, sengaja lewat di depan rumah Khansa yang sudah di tumpuk dengan banyak bahan material..
Wandy memilih nongkrong di warung milik bu Narsi didekat pasar malam, Biasanya di sana almarhum pak Asraf dan bapak-bapak yang lain berkumpul, Wandy memesan kopi dan gorengan satu piring sebagai teman nongkrong...ada juga beberapa anak muda yang sedang nongkrong.
Salah satu anak muda sepantaran dengan Wandy mendekatinya sembari berkata:" Wan, Khansa buat aku aja, ya."
"Apaan sih, nggak jelas" Wandy kesal.
"Maaf- maaf aja ya, Wan. Sebenarnya Khansa jauh lebih cantik dari pada Nova, meskipun mereka masih ada ikatan saudara. Bagiku miskin sedikit tidak masalah yang penting bisa merubah keturunan ketiga anak gadis bu Tika pada cantik-cantik. Selain cantik Khansa juga gadis baik dan ramah berbeda dengan Nova yang perigai buruk..."
"Kata Orang Khansa gila karena gagal menikah denganmu, tapi nyatanya. Justru sekarang hidupnya semakin membaik berkat temannya dari kota itu aku sih berharap Khansa dapat suami yang jauh lebih baik dari kamu Wan...Aku rasa suatu saat pasti kamu akan menyesal telah menikahi Nova dan menghianati Khansa, maaf ya Wan jika kamu tersinggung dengan perkataan ku tapi jujur aku tidak sengaja mendengar pembicaraan Nova dan juga pak Guntur soal pria yang pernah datang ke acara nikahan kalian dan mengaku sebagai pasangan Khansa. Kamu tahu tidak, ternyata itu Rencana Nova dia berniat mempermalukan Khansa di hari pernikahan kalian.."
Wandy terkejut namun tidak ada tanggapan darinya, dadanya panas membara menahan emosi..
"Eh, kata bu Hilda, laki-laki yang datang kerumah Khansa sangat tampan. Bisa jadi nanti malah berjodoh sama Khansa karena biasanya orang baik akan bertemu dengan orang baik pula."
Tidak bisa di pungkiri jika Wandy masih menaruh hati pada Khansa. Menikah dengan Nova selain karena desakan orang tuanya Wandy juga kena guna-guna dari Nova dan ayahnya..
"Aku yakin kalau laki-laki itu suka sama Khansa. Kalau tidak, ngapain dia kasih duit sebanyak itu untuk beli tanah, modal tanaman dan bahkan bangun rumah itu makan modal bukan sedikit.."
"Iya kalau di pikir-pikir benar juga katamu...kalau hanya bantu karena temannya tidak mungkin bukan?"
Semakin panas dan gelisah hati Wandy, sebenarnya ia belum siap jika Khansa di miliki laki-laki lain selain dirinya padahal Khansa sendiri yang sudah menikah dengan raja jin penunggu hutan.
Jika Khansa yang saat ini sedang bahagia bersama keluarganya karena rumahnya akan di bangun berkat Kara, Suami tak kasat mata. Berbeda dengan Wandy yang perasaan sangat gelisah dan merasa cemburu karena kedekatan Khansa dengan pria dari kota itu...
Setelah Wandy pulang dari warung ia hanya mengurung diri di kamar tidak mau keluar sampai malam...
Saat waktunya tidur, Nova yang selama menikah belum merasakan halnya suami istri meminta Wandy untuk melakukan tanggung jawabnya sebagai suami istri, namun lagi-lagi Nova kecewa karena penolakan dari Wandy...
Wandy selalu beralasan jika dirinya kelelahan karena baru dari gudang, padahal tidak...penolakan Wandy terhadap Nova membuat perempuan itu murka..
Selama menikah Wandy tidak pernah menyentuhnya walaupun tidur satu kamar tapi bedah tempat tidur...hali itu membuat Nova ngumpet kesal..Tapi ia Tidak bisa marah demi menjaga sikap dan meluluhkan hati Wandy agar benar-benar mencintainya..
"Mau aku ambilin minum mas, atau mau aku pijitin..?" tanya Nova.
"Nggak usah sok manis deh, nggak perlu, kamu tidur sana!!" tolak Wandy dan berlalu begitu saja.. Tadi hendak mau tidur nggak jadi.
Wandy memilih keluar dan duduk di saung dekat samping rumah tempat biasa dia ngopi kalau kalut..setiap kali Wandy suntuk dia duduk di saung itu, berharap Khansa lewat depan rumahnya agar dia bisa melihat wanita cantik yang pernah mengisi hari-harinya dulu sebelum penghianatan itu terjadi..
"Pasti mas Wandy masih cinta sama Khansa, m akanya dia bersikap acuh begini kepadaku. Aku nggak akan membiarkan kamu hidup dengan tenang Khansa jika kamu masih menganggu rumah tangga aku sama mas Wandy..." batin Nova.
Ingin sekali ia melabrak Khansa, tapi sudah malam dan dia tidak punya alasan dan masalah. Penolakan Wandy hanya bisa simpan dalam hatinya...
Bersambung....
Jahat Bangat.😡😡😡