Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.
Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.
"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."
"Lo ngomong sama gue? "
"Iya Aleesha."
"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.
"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."
Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Bunda Meila
Aleesha berjalan menuju keluar mansion Ethan. Aleesha sedaritadi sudah berusaha menahan tawa, tapi saat ini Aleesha sudah tidak kuat. Ia pun tertawa dengan lepas.
Mengingat kejadian barusan tawanya semakin sulit untuk berhenti. Ethan yang malu karena salah paham langsung merebut dua kotak cookies dari tangannya lalu masuk ke dalam mansion dengan cepat.
"Hahaha pasti dia malu banget, jadi pengen liat deh wajah malu si Sethan."
Gerak-gerik Aleesha rupanya diamati oleh satpam yang menatapnya heran. Pasalnya Aleesha terus tertawa sendiri, membuat pak satpam bingung.
"Nona kenapa terus tertawa? Apakah ada yang lucu? " tanya pak satpam.
"Ada lucu banget malahan pak, saya pamit pulang ya pak," ujar Aleesha sopan.
"Iya non," pak satpam mengamati Aleesha yang berjalan menuju ke mansion nya yang terletak di depan mansion ini.
"Dia udah pergi pak? " suara seseorang yang berada tepat di dekat telinganya membuat pak satpam kaget. Pak satpam memegang dadanya yang berdegup kencang karena terkejut.
"Tuan muda ngangetin aja, untung saya gak jantungan."
"Maaf pak, bapak gak kenapa-kenapa kan? Mending kita ke rumah sakit aja takutnya bapak beneran kena serangan jantung," ucap Ethan khawatir karena melihat pak satpam memegang dadanya.
"Saya baik-baik aja tuan muda."
"Syukurlah," Ethan memandang sekitar seperti memastikan bahwa tidak ada Aleesha.
"Tuan muda sedang apa? "
"Cewek yang barusan udah pergi pak?"
"Sudah tuan muda, nona Aleesha baru saja pergi."
Ethan menatap pak satpam."Bapak kenal sama Aleesha? "
"Kenal tuan muda, nona Aleesha anaknya bu Meila yang tinggal di depan mansion ini."
"Di depan? Maksudnya Aleesha tinggal disana? " tanya Ethan menunjuk mansion depan mereka.
Pak satpam menganggukkan kepalanya."Iya tuan muda."
Ternyata apa yang dikatakan Aleesha benar bahwa ia tidak mengikutinya atau sengaja nyari rumahnya. Rupanya reaksi Aleesha yang tadi terkejut sungguhan, sepertinya Aleesha sama sepertinya yang baru mengetahui bahwa mereka tetanggaan. Kalau begini Ethan merasa semakin malu, karena sikapnya emang sudah keterlaluan karena selalu menuduh Aleesha. Rasa bersalah muncul begitu saja di hatinya.
Gue bersikap jahat banget tadi nuduh dia. Gue merasa bersalah, tunggu merasa bersalah? ngapain gue merasa bersalah, sikap gue itu wajar aja soalnya Aleesha emang suka ngikutin gue jadi wajar kalau gue berfikir begitu, jangan merasa bersalah orang kayak dia gak pantes dapat rasa bersalah dari gue, karena dia selalu bully orang lain terutama Grace
Ethan menggelengkan kepalanya, lalu menganggukkan kepalanya. Membuat pak satpam yang melihat itu bingung.
"Tuan muda? "
"Eh iya kenapa? " Lamunan Ethan buyar begitu pak satpam memanggilnya.
"Tuan muda baik-baik aja? "
"Saya baik-baik aja pak, oh iya saya mau ke rumah sakit," Ethan menaiki motor sport yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka. Ia lalu memakai helm full face nya.
"Saya berangkat pak," Ethan menyalakan mesin motonya lalu mengendarainya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"Hati-hati tuan muda," pak satpam melihat kepergian Ethan yang mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"Yang satu ketawa-ketawa sendiri, yang satu lagi geleng-geleng terus ngangguk-ngangguk, anak muda jaman sekarang emang aneh kelakuannya," pak satpam berjalan kembali menuju pos satpam.
Aleesha baru saja tiba di mansion, langsung disambut oleh Meila yang berdiri di dekat pintu. Sepertinya Meila berdiri di sana sedaritadi.
"Bunda ngapain berdiri disana? " tanya Aleesha memicingkan matanya curiga.
"Bunda gak ngapa-ngapain, bunda cuman lagi menikmati pemandangan lewat jendela ini," Meila menatap jendela yang tepat berada di samping pintu.
"Jangan bohong bunda, kalau mau liat pemandangan lebih bagus liatnya di balkon bukan disini."
"Bunda pengennya disini."
"Bunda kenal sama Ethan? " tanya Aleesha memancing agar Meila mengatakan yang sebenarnya.
"Gak kenal sih tapi bunda tahu, Ethan orang kamu suka kan? " jawab Meila antusias menatap berbinar Aleesha.
"Iya tapi itu dulu bunda."
"Mau dulu atau sekarang sama aja kamu masih suka kan sama dia."
"Enggak bunda, perasaan aku udah gak ada buat dia."
Bukan perasaan gue sih perasaan Aleesha asli
"Gak ada? Kenapa? " tanya Meila.
"Ethan suka sama cewek lain jadi aku nyerah dan memilih menghilangkan perasaan ini," menurut Aleesha ini alasan paling masuk akal.
Gak mungkin kan gue bilang menjauh karena Ethan salah satu malaikat maut gue
Meila menatap sedih Aleesha."Kamu yakin? Apa mereka udah pacaran? "
"Gak tahu sih belum ada kabar mereka jadian tapi mereka dekat banget, mungkin aja mereka backstreet."
"Shasha mereka aja belum pacaran kan jadi kenapa kamu udah nyerah duluan, sebelum mereka pacaran kamu masih ada peluang buat deketin Ethan."
"Jadi bunda udah tahu kalau Ethan tetangga kita? " Meila menganggukkan kepalanya.
"Bunda sengaja nyuruh aku yang antar cookies buat dia," Meila menganggukkan kepalanya lagi.
"Jadi bunda pengen aku bisa dekat dengan Ethan? " Meila menganggukkan kepalanya lagi.
Ternyata benar apa yang dipikirkannya bahwa Meila sengaja melakukan semua itu. Ternyata Meila tahu sebanyak itu.
Gawat kalau sampai bunda terus membuat gue sama Ethan dekat, gue harus hentikan ini sekarang
"Bunda dengerin aku, aku udah gak suka lagi sama dia, jadi bunda jangan nyuruh aku kayak barusan agar bisa dekat dengan Ethan, karena itu percuma Ethan gak akan pernah suka sama aku, karena yang ada dihatinya hanya ada Grace," Aleesha memasang wajah sesedih mungkin agar Meila percaya.
"Siapa Grace? "
"Cewek yang disukai Ethan, jadi bunda berhenti deketin aku dengan Ethan, karena hal itu membuat aku sedih dan membuat hati aku makin terluka," Aleesha memegang tangan Meila agar meyakinkan Meila bahwa ia sungguh-sungguh.
"Iya bunda ngerti," Meila memegang tangan Aleesha tak kalah erat.
"Kalau gitu aku ke kamar dulu, aku harus menenangkan hati aku," Aleesha berjalan menuju ke tangga agar sampai ke kamarnya yang berada di lantai atas.
Akting gue bagus banget udah cocok jadi artis pasti gue bakal dapat piala Oscar nih
Meila melihat kepergian Aleesha dengan sedih. Ternyata putrinya begitu sakit hati kehilangan orang yang disukainya.
Meila menelepon seseorang, tak lama orang yang di telepon menyahutinya.
"Cari tahu siapa Grace, dia salah satu murid Luminaria High School."
"Baik saya akan mencari tahu."
Panggilan itu dimatikan sepihak oleh Meila. Meila menatap ke depan dengan pandangan yang berapi-api.
Sebaik apa sih Grace-Grace itu sampai-sampai Ethan lebih memilih dia dibanding Shasha. Kalau dia gak sebaik itu bunda akan buat kamu mendapatkan cinta kamu, Shasha. Apapun yang putriku inginkan akan aku kabulkan, baik itu harta, kekuasaan, ataupun cowok. Bunda takut karena kamu sakit hati kamu malah ingin kembali bersama Grey. Bunda gak akan biarin itu terjadi
