Ini kisah tentang laki-laki psycopath yang tertarik dengan perempuan galak bernama Lexa Aldora. Laki-laki yang akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan. Bahkan dengan cara kotorpun akan ia lakukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Kau aneh dan aku tidak suka. Kau pemaksa sampai membuatku heran. Aku siapa dan kamu siapa? Kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Tapi kau tiba-tiba datang dan hadir lalu mengatakan jika aku adalah milikmu. Please, jangan bermimpi. Aku adalah milik diriku sendiri. Bukan milik mu Elden." - Lexa Ardola
"Kamu cantik dan kamu adalah milikku. Kamu indah dan kamu adalah milikku. Apapun yang ada di dirimu adalah milikku. Bahkan kematian mu akulah yang menentukannya. Larilah semampumu, maka aku akan datang untuk menemukan mu. Karena kau adalah milikku. Hanya milik seorang Elden Crishtian. Jika ada yang berani menyentuh mu, maka hanya ada dua pilihan yaitu sekarat di Rumah Sakit atau pulang dalam keadaan mati." -Elden Crishtian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Sebuah Tarian (S1)
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
"Jadi, game yang pertama harus kalian lakukan adalah menari ayam goreng bersama tanpa harus keluar dari lingkaran ini." Ujar sang MC sambil menunjuk sebuah lingkaran di lantai.
Membuat kedua bola mata Lexa langsung melotot saking terkejutnya.
Bagaimana bisa Lexa menari ayam goreng bersama dengan Elden tanpa keluar dari dalam lingkaran ini sedangkan lingkaran ini saja sangat kecil?!
"Baiklah kita mulai tariannya!" Seru sang MC dengan semangat empat lima.
Sambutan meriah dan tepukan tangan mulai terdengar disepenjuru aula. Apalagi tepukan dari siswa-sisei kelas 12 IPS. Mereka terdengar paiing bersamangat dalam tepuk tangan. Tepuk tangan dalam meledek Rafael yang cemburu dengan Harry karena berdiri dan menari bersama Nanik, kekasih Rafael.
Tangan Rafael mengepal hingga membuat otot-otot tangannya terlihat. Membuat teman-teman seangkatan mereka memggeleng tidak percaya. Rafael benar-benar mudah dalam dibuat cemburu dan mudah terpancing emosinya ketika berkaitan dengan Nanik. Mereka jadi berfikir, kira-kira apa yang telah Nanik lakukan hingga membuat Rafael mudah menjadi cemburu ketika berkatairan dengan Nanik?
"Kita pasti akan menang." Bisik Elden di telinga Lexa. Membuat Lexa langsung menoleh dan tanpa sengaja hidungnya menempel ke puncak kepala Lexa. Elden menghirup pelan aroma wangi yang keluar dari rambut Lexa. Bau wangi dan harum dari rambut Lexa membuat Elden langsung terbuai dan terpana. Sungguh, baunya sangat harum dan membuat Elden betah dengan wangi itu. Rasa coklat dan vanila merupakan perpaduan wangi yang sangat pas.
Lantas Lexa yang mengerti itu langsung mendorong dada bidang Elden. Karena jika Lexa mendorong wajah Elden, Lexa tidak yakin untuk bisa melakukannya. Melihat tinggi badan Elden yang jauh tinggi darinya.
Elden tersenyum tipis dibuatnya ketika melihat respon Lexa yang selalu menolaknya. Selalu tidak suka dengan kehadirannya. Padahal hampir seluruh siswa-siswi selalu menyukainya. Menyukai dan mengagumi dirinya. Akan tetapi hal itu tidak berlaku pada Lexa. Hal itu membuat Elden merasa semakin tertantang untuk mendapatkan hati Lexa.
"Kita hitung!" Seru sang MC dengan sangat meriah. Begitupun juga dengan sambutan siswa-siswi yang tidak kalah meriah dari sang MC.
Elden dan Lexa langsung tertarik dari dunianya. Langsung menatap sekelilingnya ketika semua mata, memandang tertuju padanya.
Hal itu sukses membuat Lexa mengumpat ketika melihat golongan Ayunda menatapnya dengan pandangan tak bersahabat. Lexa yakin, jika setelah acara ini, Lexa akan di usik oleh mereka. Lalu, dengan reflek salah satu tangannya mengelus dadanya. "Sabar Lexa. Sabar." Lirihnya pelan yang masih terdengar di pendengaran Elden.
Elden menggeleng pelan ketika mendengar perkataan Lexa tadi. Lexa benar-benar terlihat menggemaskan di kedua bola matanya.
"Baiklah. Mari kita hitung sampai tiga dan kalian harus menari sesuai irama musik." Ujar sang MC yang diangguki oleh Lexa, Nanik dan Harry. Tidak dengan Elden. Elden hanya meresponnya dengan wajahnya yang datar tanpa ekspresi.
"Satu."
Siswa-siswi mulai berhitung. Begitupun juga dengan beberapa guru yang masih berada di aula untuk mengawasi murid-muridnya. Takut jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
"Dua."
"Tiga." Seru mereka dengan serempak ketika di hitungan ke tiga.
Musikpun berputar. Lagu ayam goreng mulai terdengar.
Lexa mulai menari dengan Elden yang berada dibelakang berusaha mengikuti gerakan Lexa yang berada didepannya.
Gelak tawa terdengar ketika melihat gaya tarian Elden yang sangat terlihat kaku.
Guru-guru yang melihat itu juga ikut tertawa. Bahkan ada beberapa guru yang memvideo Elden dan Lexa. Kapan lagi mereka melihat muridnya yang bernama Elden menari seperti ini? Jadi, mereka tidak ingin melewatkan moment berharga seperti ini. Ini bisa menjadi sebuah dokumentasi yang dapat ditampilkan di wisuda kelulusan nanti.
Sedangkan Harry dan Nanik terlihat sangat kompak melakukannya.
Elden yang melihat Harry bisa mengikuti gerakan tarian itu, langsung mengumpat kasar. "Sialan!" Umpatnya dalam hati. Elden tidak boleh kalah dari Harry. Mau ditaruh dimana wajahnya jika dirinya kalah dalam game seperti ini? Bisa-bisa jatuh harga dirinya sebagai kakak kelas terpopuler.
Lalu, tanpa Elden duga, tiba-tiba Lexa menyikut dadanya tanpa sengaja. Membuat Elden sedikit terkejut dan akan terjatuh. Namun, dengan sigap Lexa langsung berbalik dan menarik kerah baju Elden dengan kuat agar tidak membuat Elden keluar dari dalam lingkaran. Lexa juga tidak mau kalah dalam game ini. Lexa juga menginginkan hadiah itu.
Setelah itu tanpa sengaja pandangan mereka langsung terkunci satu sama lain. Dunia seakan berhenti berputar dari porosnya.
Lexa terpana dengan kedua bola mata yang dihiasi dengan bulu mata lentik itu. Terlihat sangat indah dan menawan. Lexa baru menyadari jika ternyata kakak kelasnya itu mempunyai kedua mata yang sangat indah. Bahkan, jika Lexa boleh, Lexa ingin menukar kedua bola mata itu dengan kedua bola matanya. Pasti akan sangat bagus jika Lexa juga memiliknya.
Sedangkan Elden juga terpana dengan kedua bola mata itu. Kedua bola mata yang selalu menatapnya galak dengan tatapan yang selalu tidak bersahabat kini terlihat sangat berbeda. Terlihat sangat indah dan menawan jika Lexa menatapnya terus seperti ini, Elden akan benar-benar membekap dan mengurung Lexa di kamar apartementnya. Cukup Elden yang melihat dan menikmatinya. Jangan orang lain.
Hal itu membuat Elden lagi dan lagi jatuh dalam pesona kedua bola mata indah itu.
Jika boleh, Elden ingin langsung menikahi Lexa, adek kelasnya. Menikah paksapun Elden bisa melakukannya. Namun, Elden juga tidak ingin membuat Lexa terpaksa jika bersamanya. Apalagi dalam berkeluarga. Elden tidak ingin Lexa hidup dengannya karena sebuah paksaan.
Karena Elden tau, sesuatu hal yang dimulai karena paksaan tidak akan berakhir baik. Namun, jika Lexa melakukannya karena suka rela, Elden tidak bisa menolaknya. Elden akan mrnerimanya dengan senang hati.
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
sayang ya pemeran utamanya bukan bram.
kasian amat ini ya keadaan yg penuh cinta ga bisa bertahan lama