Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGAI JATUH TERTIMPA TANGGA PULA
Reon segera menyusul Angelin ke kamarnya.
" Sayang." Reon menghampiri Angelin yang sedang berdandan di depan cermin. Ia mengoleskan lipstik dengan merek kebanggaan negara tempat tinggalnya.
" Kemana pacar baru kamu mas? Apa kamu mengusirnya?" Sindir Angelin.
" Sayang, jangan ngomong gitu donk." Reon berdiri di belakang kursi Angelin lalu membungkuk mengalungkan kedua tangannya ke leher Angelin. Matanya menatap Angelin dari pantulan cermin.
" Terus aku harus ngomong apa? Dia sendiri yang mengaku sebagai kekasihmu. Kalian menjalin hubungan selama satu bulan di belakangku. Aku tidak menyangka kalau kau bisa selingkuh juga. Ngakunya aja cuma cinta sama aku, tapi pada kenyataanya kamu mengkhianati aku." Ujar Angelin merasa kesal.
" Apa kamu cemburu?" Tanya Reon.
" Buat apa aku cemburu?" Angelin balik bertanya. " Seseorang bisa cemburu itu kalau dia punya rasa cinta. Sedangkan aku?" Angelin menunjuk dirinya sendiri. Ia menatap cermin hingga tatapan mata bertemu. " Aku tidak mencintaimu mas."
Cesssss...
Hati Reon seperti di remas remas, sakit namun tidak ada bekas luka.
" Kenapa?" Tanya Reon. " Kenapa kamu tidak bisa mencintaiku, padahal pernikahan kita sudah berjalan dua tahun? Apa kamu seperti Raya yang sedang mencintai laki laki lain? Apa kamu mau meninggalkan aku dan mengejar cinta di dalam hatimu itu seperti yang Raya lakukan pada suaminya?" Reon mulai terpancing emosi. Ia merasa usahanya membuat Angelin jatuh cinta telah gagal. Bahkan ia merasa telah putus asa. Apalagi kalau benar jika Angelin telah mencintai orang lain, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada hatinya.
" Apa begitu buruk penilaianmu padaku sampai sampai kamu menyamakan aku dengan wanita buruk seperti kekasih gelapmu itu?" Dengan tenang Angelin melempar pertanyaan itu kepada Reon.
" Aku tidak tahu, karena hatimu sangat sulit di tebak." Sahut Reon menjauh dari Angelin.
Saat Reon hendak pergi, Angelin mencekal tangannya. Reon menatap tangan Angelin yang mencekal tangannya.
" Lepaskan!" Ucap Reon dingin.
" Jika aku melepaskanmu, apa kamu mau mendatangi kekasihmu?" Tanya Angelin.
" Dia bukan siapa siapa bagiku. Dia hanya masa lalu." Sahut Reon.
" Lalu kenapa kau membawanya ke masa sekarang? Apa kamu frustasi karena tidak berhasil membuat aku jatuh cinta padamu? Apa kamu mau berpaling kepadanya?"
" Aku hanya memanfaatkannya demi membela kebenaran." Sahut Reon.
" Kamu menjanjikan hubungan kepadanya, kamu membuatnya berharap pernikahan sebagai hasil akhir dari hubungan kalian sekarang. Kenapa kau tidak kasihan padanya? Apa begini sifat aslimu?"
" Aku akan melakukan apapun demi mendapatkan bukti. Ini pekerjaanku, aku pernah melakukan hal serupa dan kamu tidak pernah mempermasalahkan hal ini selama ini, lalu kenapa sekarang kamu membahasnya?" Tanya Reon menatap Angelin.
" Maaf!" Angelin melepaskan tangannya. " Maaf jika aku terlalu ikut campur urusanmu mas." Imbuh Angelin, ia kembali fokus pada alat alat kosmetiknya.
" Sebenarnya kamu kenapa Angel? Kenapa kamu tidak bisa membalas cintaku? Kamu belum menjawab pertanyaanku, apakah ada pria lain di dalam hatimu?" Selidik Reon.
" Tidak ada." Sahut Angelin.
" Lalu kenapa kamu tidak bisa belajar untuk mencintaiku? Aku suamimu, bukan kah sudah sewajarnya kalau aku mendapatkan balasan cinta darimu?" Ujar Reon.
" Itu karena aku...." Angelin menjeda ucapannya.
Reon berjongkok di samping kursi riasnya. Ia menggenggam tangan Angelin, " Katakan yang sebenarnya sayang! Aku akan mendengarkannya, meskipun itu akan menyakitkan tapi aku akan berusaha untuk menerimanya." Ujar Reon.
" Bukan karena tidak bisa mencintaimu. Tapi aku sengaja membentengi hati ini karena suatu hal." Ucap Angelin membuat Reon sedikit terkejut.
" Apa maksudmu? Kenapa kamu membentengi hatimu? Ada apa sebenarnya Angel? Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?" Selidik Reon.
" Aku takut jatuh cinta padamu. Aku takut, setelah aku benar benar mencintaimu nanti, kau akan meninggalkan aku mas." Tiba tiba wajah Angelin menjadi murung.
" Apa maksudmu? Katakan yang sebenarnya!" Ujar Reon.
" Karena kecelakaan waktu itu, dokter memvonis aku tidak bisa memiliki keturunan mas."
Deg...
" A.. Apa?" Jantung Reon berdetak sangat kencang.
" Apa aku tidak salah dengar?" Tanya Reon memastikan.
" Tidak mas. Aku mandul." Sahut Angelin. " Aku tidak bisa memberimu keturunan, kau tidak akan bahagia hidup bersamaku tanpa adanya seorang anak di antara kita. Aku takut kamu akan memilih wanita lain di banding aku, itu sebabnya aku membentengi diriku di saat aku hendak terjatuh ke dalam pelukanmu." Ungkap Angelin.
" Astaga." Reon menyugar kasar rambutnya.
" Apa kamu pikir, kalau kamu mandul, aku akan meninggalkanmu?" Angelin menganggukkan kepala.
Reon tersenyum, " Tidak akan sayang." Reon mengusap pipi Angelin dengan lembut. " Aku mencintai kamu dengan tulus, dari dalam hatiku Angelin. Lalu kenapa kamu bisa punya pikiran seburuk itu tentangku?" Ujar Reon.
" Kita menikah karena perjodohan mas, dan kamu terpaksa menerima perjodohan itu karena kamu merasa berhutang budi padaku. Aku takut kalau kamu tidak benar benar mencintaiku." Ujar Angelin.
Reon berdiri lalu menarik Angelin ke dalam pelukannya. Angelin menyusupkan wajahnya ke perut sang suami.
" Aku memang menerima perjodohan ini, tapi bukan karena terpaksa Angel. Aku menikahimu karena memang aku ingin mencurahkan seluruh hati dan cintaku kepadamu karena kamu telah menyelematkan hidupku waktu itu. Aku ingin membahagiakan kamu, aku ingin kita hidup bersama dengan saling mencintai. Meskipun tidak ada anak di antara kita, kita tetap bisa hidup bahagia berdua. Aku tidak mempermasalahkan ada atau tidak adanya keturunan di antara kita. Seandainya kamu tidak bisa hamil dan kita ingin punya anak, kita bisa mengadopsinya dari panti kan." Ujar Reon.
" Maafkan aku yang telah salah paham padamu!" Ucap Angelin.
" Tidak apa, aku anggap ini akan menjadi masa lalu. Untuk ke depannya, mari kita buka lembaran baru! Mari kita saling mencurahkan cinta dan kasih sayang kita berdua. Aku ingin hidup bahagia bersamamu ke depannya. Apa kau mau?" Ujar Reon di balas anggukkan kepala oleh Angelin.
" Terima kasih telah memahami dan mau menerima kekuranganku. Aku berharap kamu bisa menepati janjimu mas, kau tidak akan pernah meninggalkan aku sampai kapan pun." Ucap Angelin.
" Aku janji, Angel." Sahut Reon mengelus kepala Angelin.
Reon mengecup pucuk kepala Angelin, " Aku harus kembali menyelidiki tentang kecelakaan yang di alami Angelin satu tahun lalu setelah kasus nona Jesi selesai. Aku akan membuat perhitungan pada tersangka tabrak lari yang di alami oleh Angelin. Sudah cukup lama pelaku itu berkeliaran bebas di luar sana. Aku akan menghukumnya demi Angelin."
**
Sidang keputusan hakim telah selesai. Nyonya Erika di jatuhi hukuman seumur hidup dengan pasal berlapis. Selain melakukan pembunuhan terhadap kedua orang tua Jesi, ia juga di tuntut atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Angelin. Raya yang mendampinginya menangis histeris. Andra yang di sampingnya hanya bisa menghembuskan kasar nafas. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Rasa cinta dan kasih sayang yang selama ini ia jaga untuk Raya, kini menguar begitu saja. Apalagi setelah tahu perbuatan keluarga Raya terhadap Jesi, perasaan Andra semakin menghilang.
" Mama!!!!" Teriak Raya ketika nyonya Erika di giring oleh beberapa polisi. Ia berlari mendekati nyonya Erika lalu memeluknya dengan erat.
" Hiks.. Mama maafkan aku! Aku tidak bermaksud membuat mama seperti ini hiks." Ucap Raya penuh penyesalan.
" Kamu sendiri yang memilih untuk jadi anak durhaka, maka kau harus menebus kesalahanmu pada mama." Ucap nyonya Erika.
" Apa yang harus aku lakukan ma?" Tanya Raya mengusap air matanya.
" Angelin telah menandatangani dokumen pengalihan aset kepada mama. Kamu harus segera mengesahkan dokumen itu lalu kau lenyapkan dia."
" Ta.. Tapi ma."
" Kalau kau tidak berhasil, mama tidak akan pernah memaafkanmu. Jangan temui mama sebelum kamu berhasil melakukan semua itu."
Setelah mengatakan itu, nyonya Erika kembali melangkah di iringi beberapa polisi. Raya menatapnya dengan tatapan kosong.
" Raya."
Raya menoleh, Andra memberikan sebuah stopmap kepadanya.
" Apa ini?" Raya mengambil stopmap itu lalu membukanya.
" Apa???? Surat cerai???"
TBC....
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.