Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 : Apakah Dia Seistimewa Itu
“Bagaimana kondisi Mima?”tanya Jeriko melalui sambungan telpon dengan Jerome. Jeriko melihat dengan jelas pertengkaran antara Jemima dan Reynhard di depan pintu. Bagaimana pria itu mencengkeram erat tangan adiknya. Belum ucapan menyebalkan yang keluar dari mulut bajingan seperti Reynhard. Membuat Jeriko merencanakan pembalasan paling kejam yang pernah ada.
“Baru saja tidur. Dia baik-baik saja. Hanya sangat marah. Dia merasa selama ini begitu bodoh, bisa terperdaya oleh bajingan itu” ucap Jerome
“Tangannya tak apa?” tanya Jeriko lagi
“Hmm, hanya memar sedikit. Daddy pasti akan menghancurkan tangan pria itu melihat tangan Mima” jawab Jerome sambil terkekeh. Mereka memiliki temperamen yang buruk adalah dari ayahnya yang juga sama, tak akan pernah membuat mudah bagi yang mengusik miliknya. Apalagi itu wanita, double J yakin jika ayahnya akan mematahkan tangan Reynhard jika mengetahui apa yang sudah dilakukan pada puteri kesayangannya.
Jeriko tertawa, “Kau benar! Maka ceritakan pada Daddy! Aku ingin melihat bajingan itu menerima sedikit shock terapi”
Jerome terkekeh mendengar keinginan kakaknya, “Besok kita akan pulang dan langsung menuju rumah sakit. Mima akan bertemu dengan Wijaya untuk membatalkan perjanjian mereka dan memilih mundur. Setelahnya dia akan mengacau di rumah Prayoga dan memutuskan keluar dari rumah”
Jeriko terdiam, “Biarkan Mima tinggal di rumah mereka beberapa hari Jerome! Beri dia satu pengawal yang ikut menemaninya. Kita harus memberi Mima kesempatan menekan Fiona dan ibunya. Lalu biarkan Finn menjemputnya di rumah itu. Kita lihat apa yang akan dilakukan Fiona. Tebakanku dia akan menargetkan Finn!”
Jerome terdiam tampak memikirkan usulan kakaknya kali ini. Ini akan merubah banyak rencana yang mereka sudah susun sebelumnya. Tapi benar kata Jeriko, Jemima seharusnya diberi kesempatan untuk menekan Fiona dan ibunya.
“Daddy tak akan setuju dengan ini kak!” ucap Jerome kemudian
Jeriko mendengus, “Kirimkan Akane untuk menemaninya”
Jerome menaikkan alisnya dan senyum cerah langsung terbit di bibirnya. Akane, adalah salah satu asasin yang dimiliki Dom Securitas. Dia adalah yang terbaik diantara semuanya. Dan bagusnya lagi Akane bukan tipe robot pembunuh tanpa ekspresi, gadis itu begitu ceria untuk ukuran seorang pembunuh. Bila menggunakan seragam SMA, gadis itu bahkan masih sangat pantas. Namun ketika sudah berurusan dengan senjata, Akane bisa membunuh bahkan sebelum kau selesai berkedip.
“Oke! Aku akan mengurus semuanya, tapi aku akan membicarakan pada Mima dan daddy dulu” ucap Jerome
“Hmm” jawab Jeriko lalu mereka mengakhiri pembicaraan mereka.
Jeriko kembali memfokuskan pada semua dokumen di depannya, dia sedang berada di ruang kerjanya. Pekerjaannya masih sangat banyak, begitupun dengan urusan Valeri yang masih menjadi tanda tanya siapa sebenarnya yang berada di balik semua ini.
Sudah jelas bahwa Arthur Calvin bukan satu-satunya yang mengincar Valeri. Namun siapa dan kenapa itu yang belum ditemukan Jeriko. Bersamaan dengan itu, Hiro masuk ke ruang kerja Jeriko.
“Bos, Arthur akan dipindahkan hari ini.” Lapor Hiro
Jeriko mengangkat kepalanya dan mengangguk, “Lakukan sesuai rencana!”
Hiro mengangguk, “Lalu bagaimana dengan Viviane?”
“Culik dia dalam waktu bersamaan, agar polisi berpikir dia yang sudah membantu Arthur kabur” ucap Jeriko
Hiro mengangguk, “Baiklah. Aku sudah menyiapkan pertanda palsu atas pelarian mereka”
Jeriko mengangguk lagi. “Perketat keamanan Valeri dan peringatkan Felix, aku tak ingin kejadian kemarin terulang, atau aku sendiri yang akan membunuhnya!”
Hiro mengangguk, “Siap bos”
Hiro langsung meninggalkan Jeriko untuk melakukan semua perintah bosnya. Hiro sangat sibuk akhir-akhir ini. Selain mengurus semua yang berhubungan dengan Valeri dan Jemima, kini pekerjaannya bertambah saat Akane orang yang biasanya bertugas memilah job yang diterima ditarik oleh Jerome untuk khusus mengawal Jemima di rumah ayah palsunya, otomatis pekerjaan itu akan dilimpahkan pada Hiro. Meskipun Akane tetap membantunya melakukan tugas itu secara jarak jauh.
***
“Aku baik-baik saja mom. Jangan khawatir. Jeriko menjagaku dengan sangat baik. Sekarang bahkan dia memintaku tinggal di mansionnya. Keluar dengan banyak pengawalan. Jadi mommy tenang saja ya” ucap Valeri saat dia sedang bertelpon dengan Bella di sela kegiatannya yang cukup padat.
Bella memang selalu menelponnya dan menanyakan perkembangan kasusnya juga kondisinya. Bella benar-benar menaruh harapan akan memiliki menantu Valeri sepertinya. Sama dengan yang dia lakukan selama ini pada Ciara dan semua keponakannya, Bella selalu menyempatkan waktu untuk menelpon dan menanyakan kabar, terutama yang perempuan. Karena selama ini Bella kehilangan Jemima, dan itu menjadi kebiasaan sampai sekarang.
“Baguslah. Hubunganmu dan Jeriko baik-baik kan Val?” tanya Bella lembut
“Baik mom. Bagaimana dengan Mima mom? Apakah masalahnya sudah selesai?” tanya Valeri
Bella tersenyum, ini salah satu alasan kenapa Bella menyukai Valeri. Valeri bukan hanya sedang dekat dengan Jeriko, tapi gadis itu juga mencoba memperhatikan semua keluarga Jeriko. Dia sungguh gadis yang penuh kepedulian.
“Dia sangat bersemangat memainkan perannya. Meskipun sebenarnya daddy melarangnya pulang ke rumah itu, Daddy marah saat melihat tangan Mima memar usai menemui Reynhard. Namun Mima meyakinkan daddy untuk memberinya waktu bermain dengan ibu dan adik palsunya itu” ucap Bella
Valeri terkekeh, “Aku bisa membayangkan bagaimana perasaannya mom. Dihianati itu memang sangat memuakkan. Aku pun merasakannya, aku merasa sudah sangat bodoh selama ini. Jadi biarkan dia membalas semuanya mom”
Bella tersenyum dan mendengus, “Kau pasti akan membelanya kan Val! Kalian berdua memang cocok sekali!”
Valeri terkekeh mendengar omelan Bella. Berbicara dengan Bella sangat menyenangkan, sudah seperti Valeri berbicara dengan Zea, ibu kandungnya sendiri. Begitu lembut, dan sangat perhatian. Valeri mengakhiri panggilannya setelah kode untuk segera masuk ke studio diberikan.
Saat ini dia sedang diundang di sebuah acara talkshow lagi di sebuah stasiun TV. Semenjak kasusnya terangkat, tawaran untuk datang ke stasiun TV meningkat drastis dan pihak manajemen memikirkan keuntungan dibalik semua tawaran itu. Sehingga manajemen memilih untuk menerima beberapa tawaran itu.
Dan sekarang dengan tetap ditemani Felix dan anggotanya yang sekarang semakin ketat menjaganya. Valeri menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh pembawa acara gossip itu dengan sangat lancar dan baik. Sampai sebuah pertanyaan membuat Valeri terdiam.
“Ada gossip yang mengatakan bahwa kau sudah memiliki tambatan hati sekarang?” tanya host itu
Valeri terdiam, dia belum ada pembicaraan dengan Jeriko akan seperti apa hubungan mereka di depan public. Jeriko memang sudah berjanji untuk saling mencoba benar-benar mencintai, namun sesungguhnya Valeri tak tau bagaimana sejatinya perasaan Jeriko padanya. Dan bagaimana tanggapannya bila Valeri mengakuinya di depan public seperti sekarang? Apakah dia akan marah? Dan membuat mereka bertengkar? Sayangnya acara kali ini ditayangkan live, dan mau tak mau Valeri harus memberikan jawabannya.
Valeri tersenyum, “Ya, kurasa seperti itu”
Si host langsung tersenyum lebar, sepertinya dia sedang mendapatkan jackpot sebuah kabar besar yang bahkan belum tersiar dimanapun. Masalahnya memang sebuah foto tak sengaja diterima stasiun televisi itu yang memperlihatkan Valeri sedang di pelukan seorang pria, masalahnya pria itu tak tampak wajahnya.
“Bolehkah aku menyimpulkan bahwa karena dia kau bisa setegar ini menjalani semua proses hukum yang sedang berjalan?” tanya si host lagi
Valeri tersenyum lembut dan mengangguk, “Ya, jika bukan karena dia, aku rasa aku sudah memilih menerima tawaran ayahku untuk pulang saja ke Selandia Baru dan menjadi seorang peternak” ucapnya menyambut godaan host itu
Host itu langsung terkekeh, “Apakah dia seistimewa itu? Waahhh apakah kamu keberatan memberitahu siapa dia?”
Valeri tersenyum, “Terus terang ya. Mungkin belum waktunya. Aku harus bertanya padanya apakah dia bersedia dikejar wartawan setelah Namanya kusebut disini” candanya
Host itu tertawa renyah dan mengangguk, “Baiklah. Berarti dia bukan seorang dari dunia intertainment.” Simpulnya. Dan Valeri hanya tersenyum menanggapi, “Lalu apakah kau menghilang beberapa waktu lalu saat berita ini tersiar adalah bersamanya?”
Valeri mengangguk pelan, “Ya, lebih tepatnya bersama dengan keluarganya dan keluargaku pastinya. Dan saat aku bersama dengan mereka, aku merasa mendapat banyak suntikan energi dan dukungan, sehingga aku bisa dengan berani muncul lagi ke layar kaca”
Host itu langsung tersenyum dengan mata berbinar, “Pertemuan keluarga? Apakah itu artinya kau akan segera menikah dengannya?”
Valeri terkekeh dan menggeleng, “Aku tidak menyebut sebagai pertemuan keluarga. Kami hanya yah, berlibur bersama. Dan sama sekali belum ada pembicaraan kesana”
Host itu mengangguk paham, “Baiklah, sepertinya tak ada lagi yang akan dijawab dari pertanyaanku terkait sosok pria misterius yang menjadi sosok malaikat penolong bagi seorang Valeri Evania ini. Kita tetap akan menunggu kalian mempublish hubungan kalian. Valeri Evania, terima kasih sudah berkenan hadir di acara ini.”
Valeri terus menyunggingkan senyumnya sampai host menutup acara itu dan Valeri selesai dengan pekerjaannya. Valeri menggenggam tangannya takut. Sepertinya dia sudah berbicara terlalu banyak malam ini. Bagaimana jika Jeriko marah karena Valeri menyebutnya dan keluarganya. Itukan sama saja dengan menyeret Jeriko dan keluarganya ke lingkar huru hara media sosial. Hal yang selalu menemani seorang penyanyi besar seperti Valeri.
“Nona, mobil sudah siap. Kita akan pulang sekarang” ucap Felix saat melihat Valeri tak juga berdiri dari kursinya dari sepuluh menit lalu, padahal Frisca sudah selesai membersihkan make up dan membantu Valeri mengganti pakaiannya.
Valeri menggeleng, “Aku akan pulang ke apartemen malam ini Felix. Tolong bilang sama Jeriko”
Felix mengerutkan keningnya, lalu matanya menatap Frank yang berdiri tak jauh dari Valeri. Tapi Frank langsung menggeleng karena dia juga tak tau apa rencana Valeri. Felix kemudian maju selangkah lebih dekat ke Valeri.
“Nona, tapi bos memintaku segera membawamu pulang ke mansion” ucap Felix
Valeri langsung menoleh dan menatap Felix takut, “Enggak Felix. Aku mau pulang ke apartemen malam ini. Kalau Jeriko tidak mengijinkanku pulang ke apartemen miliknya, aku akan pulang ke apartemen milikku!”
Felix mengerutkan keningnya bingung. Perintah siapa yang harus dia turuti sekarang?! Apakah Valeri dan Jeriko sedang bertengkar? Kenapa membuat Felix berada di tengah-tengah begini. Felix mengeluarkan ponselnya, hendak menghubungi Jeriko. Tapi Valeri langsung berdiri dan merebut ponsel Felix.
“Felix, aku membayar untuk jasa pengawalanmu pada perusahaan Dom Securitas! Dan itu artinya akulah majikanmu! Kau harus menurut dengan perintahku!” ucap Valeri tegas
Felix menatap ngeri ke Valeri, dia memang secara prosedur harus mengikuti perintah Valeri. Tapi nasibnya ada di tangan Jeriko. Lagian siapa suruh wanita di depannya ini menjalin hubungan dengan bosnya. Membuatnya susah saja! Jika itu klien lain, Jeriko tak pernah mencampuri masalah pengawalan. Dia hanya mengontrol tentang SOP dan pembayaran, tapi karena saat ini situasi berbeda, membuat Felix terjepit.
“Baik nona. Saya akan mengantar anda kembali ke apartemen. Tapi setelah itu saya tetap harus melaporkan semuanya ke bos Jeriko” ucap Felix
Valeri mengangguk, “Oke, tapi setelah aku sampai apartemen!”
Felix mengangguk, “Akan saya lakukan”