NovelToon NovelToon
YOTH: The Mystery Laboratory

YOTH: The Mystery Laboratory

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Konflik etika / Perperangan / Robot AI
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang remaja laki-laki yang berumur 15 tahun bernama Zamir pergi ke pulau kecil bersama keluarganya dan tinggal dengan kakeknya karena ayahnya dialih kerjakan ke pulau itu.

kakek Zamir bernama kakek Bahram. Kakek Bahram adalah oramg yang suka dengan petualangan, dan punya berbagai pengalaman semasa hidupnya.

Saat kakeknya sedang membereskan beberapa catatan lama. Ada selembar catatan yang menuliskan tempat yang belum kakek Bahram ketahui tentang pulau ini. jadi kakek Bahram mengajak cucunya Zamir untuk ikut menyelidiknya.

Akankah mereka menemukan tempat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunci Tersembunyi

Naurah langsung melepaskan tangannya dari layar itu.

"apa ini?" dahinya sedikit mengerut.

"sepertinya itu yang kita cari rah." Elysia berkata dengan semangat karena kami sudha tidka menemui jalan buntu.

"iya... Tapi kalau pakai scan tangan begini, bagaimana kita bisa diizinkan oleh alat ini? Jelas yang dicari adalah tangan pekerja khusus yang disuruh kesini." Naurah berkata.

Itu benar, tidak ada pekerja lagi disini, kalau kuncinya pakai kode telapak tangan begini, jelas akan rumit.

Kami semua jadi memperhatikan layar di dinding itu. Yang tidka lama kemudian berkamuflase menyamakan corak dan warnanya dengan dinding sekitarnya. Seakan tidak ada layar disana.

Aku melirik ke bagian dinding sekitar layar itu juga.

"ini apa?" aku berkata, sambil menunjuk satu lubang kecil berbentuk persegi panjang di atas layar tadi.

Kakek mendekati lubang yang kutunjuk, memperhatikannya lebih baik.

"ini jelas terlalu rapi untuk disebut sebagai retakan dinding." kakek berkata, berfikir sejenak.

Aku dan teman-temanku ikut berfikir, memikirkan kegunaan lubang kecil itu.

"apa ini untuk memasang alat yang menyimpan data telapak tangannya?" kakek berkata.

"mungkin, kalau begitu ada alat kecil yang menyimpan data pekerja khususnya? Tapi kenapa begitu?" tanyaku.

"bisa jadi ketika ada pekerja yang buru-buru dan sedang memakai sarung tangan, agar lebih cepat. Atau juga mungkin karena para pekerja itulah yang tidak pede dengan tangan mereka ketika sedang kotor bekerja, meminta petinggi apartemen membuatkan fungsinya." jawab Eron.

Kami semua tertawa kecil dengan candaan Eron.

"ya, baiklah, apapun itu kita harus balik ke ruangan security sebelumnya lagi untuk memeriksa meja Turza lebih teliti." kakek berkata, bangkit dari posisi jongkoknya sisa memeriksa lubang tadi.

"setidaknya di ruangan ini kita bisa membuat kotak kayu agar kita bisa merasa lebih aman saat jalan di teras." kakek berkata, melirik tumpukan kotak kayu di pojokan ruangan sisi dinding berpintu.

Aku dan teman-temanku mengangguk. Jadi kami mengotak-atik kotak-kotak kayu disini dulu, sampai lapisan bawahnya lepas dna isinya dikeluarkan.

Setelah enam kotak yang sesuai dengan ukuran kami selesai diotak-atik. Kakek beru mendekati pintu.

Pintu terbuka ketika aksesnya sudah terpasang. Aku dan teman-temanku keluar satu-persatu dengan jalan jongkok di dalam kotak kayu masing-masing.

Kakek yang terakhir keluar, menutup pintu, sama-sama mengenakan kotak kayunya.

Kami pergi ke arah ruangan security sebelumnya lagi. Aku yang memimpin jalan dengan kakek yang berjaga di belakang. Monster tadi masih cukup jauh.

Saat sudah dekat, kakek yang bergerak ke depan. Lalu baru saat sudah di depan pintu ruangannya, kakek membukanya.

Kami semua masuk. Lalu saat pintunya sudah kakek tutup, baru kami keluar dari kotak kayu masing-masing.

Aku menatap sekitar ruangan, puas juga aku lama-lama keruangaan ini terus. Sudah tiga kali kami kesini, dna kuharap ini yang terakhir kalinya kami di dalam ruangan ini.

Kami langsung mendekat ke meja kerja Turza yang sebelumnya. Kali ini kami membaca catatan-catatan pekerjaannya lebih teliti.

"sepertinya ini anak-anak." kakek berkata setelah beberapa detik memeriksa.

Kakek meletakkan selembar catatan di meja untuk aku dan teman-temanku baca.

"sudah besok saja aku dialihkan pekerjaan, ke ruangan security yang berada di bagian lain lantai sembilan ini. Yaitu bagian gedung di antara unit 976 dan 977. Sebenarnya tidak ada yang spesial juga tentang itu, tapi aku mencatat ini untuk mengingatkan diriku sendiri agar tidak lupa membawa kotak dan senter itu. Bisa-bisa aku dimarahi atasan kalau aku melupakannya." begitulah isi catatannya.

Catatannya singkat, tapi sudah lebih dari cukup untuk memberi informasi tambahan kalau jalan kami sejarang tidak buntu.

"kotak dan senter? Apa hubungannya?" Naurah bergumam setelah membaca catatan itu.

Tapi jelas belum ada yang bisa menjawabnya selagi kami tidak memeriksanya langsung. Jadi kakek menyuruh kami bersiap-siap, karena perjalanan kali ini sedikit lebih jauh. Kami memakai kotak kayu masing-masing.

Lalu memulai perjalanan lagi. Formasinya seperti biasa, aku di depan, kakek di belakang.

Di tengah perjalanan, atau bahkan perjalanannya belum setengah saja kakiku sudah terasa kebas. Jalan jongkok ini lama sekali sampainya, ditambah lagi perjalanannya cukup jauh. Tapi kami tidak punya pilihan lain, tidka mungkin kami istirahat di tengah teras.

Setidaknya monster rajut arah memutarnya sama dengan kami. Jadi dengan jarak yang cukup jauh dan kecepatan yang hanya sedikit berbeda dia belum akan ketemu dengan kami dalam waktu dekat.

Sampai akhirnya beberapa detik kemudian. Aku memutuskan agar kami berhenti sebentar, yang lain juga setuju.

Kami hanya meluruskan kaki dan minum air putih masing-masing. Tidak lama, kami juga melepas kotak kayu kami sebentar, bersandar di dinding unit lantai sembilan.

Setelah itu baru kami melanjutkan perjalanan dengan jalan jongkok lagi. Walau belum sepenuhnya bertenaga, kakiku sudha terasa jauh lebih baik dibanding sebelumnya, semoga yang lain juga begitu.

Lalu akhirnya kami sampai di depan ruangan security yang dimaksud. Kakek membukakan pintu, kami masuk satu-persatu.

Saat kakek menutup pintu. Kami semua langsung melepas kotak kayu masing-masing, akhirnya bisa bernafas lega dan tenang.

Dilihat-lihat, posisi isi dari ruangan security ini sama seperti ruangan securitynya. Bedanya, alat yang ada bersandar di dindingnya bukan pemukul bisbol, tetapi linggis.

Aku saja tertegun ketika melihat itu. Entahlah kenapa alat tukang malah nyasar kesini, atau mungkin itu memang alat security.

Aku tidak tau apa yang ada di sekitar ruangan ini jika linggis itu memang alat penjaganya.

Ada juga dinding ruangan yang menggantungkan target mainan dartboard. Seperti panahan kecil dengan melemparkan busur kecil, entah kenapa ada mainan anak-anak disini, sepertinya pekerja disini memang suka main-main saat waktu luang.

Di bawahnya tepat di lantai berserakan beberapa busur kecil, dengan hanya satu busur yang tertancap di targetnya, yaitu di tengah.

"sepertinya kita harus cari yang mana meja Turza dulu." Elysia berkata.

Kami semua mengangguk, mulai memeriksa ruangan ini. Mencari catatan yang menyinggung nama Turza.

"eh, ini mejanya." Bhanu berkata, padahal baru beberapa detik kami memeriksa.

Kami semua langsung mendekat ke meja di depan Bhanu. Saat sudah melihat meja itu, kami paham kenapa menemukan meja Turza kali ini mudah, di catatannya ada profil namanya.

Kakek membuka laci mejanya perlahan, tidak dikunci. Lalu kakek mengeluarkan sesuatu, bukan catatan ataupun pena, melainkan sebuah kotak kayu kecil berbentuk balok.

Tapi untuk membukanya ada kode lima digit.

"bagaimana kita bisa ketemu kodenya?" aku bertanya.

"ada sesuatu lagi disini." kakek mengambil satu benda lagi di laci meja itu.

Yaitu senter ultraviolet, senter kecil yang malahan seperti senter mainan.

Tapi senter itu sudah lebih cukup untuk membuat kami semua saling tatap. Sepertinya kami tau apa fungsinya ini.

1
Mythril Solace
episode yang udah di like sama aku itu yang udah di revisi ya, jadi kalau masih ada typo atau kata yang ngak nyambung bilang ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!