NovelToon NovelToon
Korban Perceraian

Korban Perceraian

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cerai / Keluarga / Ibu Tiri
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Kata orang, roda itu pasti berputar. Mereka yang dulunya di atas, bisa saja jatuh kebawah. Ataupun sebaliknya.
Akan tetapi, tidak dengan hidupku. Aku merasa kehilangan saat orang-orang disekitar ku memilih berpisah.
Mereka bercerai, dengan alasan aku sendiri tidak pernah tahu.
Dan sejak perceraian itu, aku kesepian. Bukan hanya kasih-sayang, aku juga kehilangan segala-galanya.
Yuk, ikuti dan dukung kisah Alif 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehancuran, Di Dua Keluarga

Sejak hari dimana mereka di palak oleh preman, hubungan antara Nanda dan Haris mulai merenggang.

Itu karena keduanya, sama-sama egois mementingkan gengsi masing-masing.

Padahal, mereka berdua telah kehilangan banyak uang, bukan puluhan tapi ratusan juta. Karena kecerobohan membeli dua toko sekaligus.

Kini keduanya saling mendiamkan, tak ada yang meminta maaf lebih dulu, sama-sama egois, sama-sama mempertahankan gengsi.

Karena ingin uangnya segera kembali, Nanda mulai mulai membuat kue dengan asal-asalan. Tak hanya itu, dia juga mulai menaikkan harga minuman serta jatah uang dari penjual nasi uduk.

Akibat dari keserakahan dan kecerobohannya, warung perlahan mulai sepi. Apalagi, di kampung nya sudah ada pesaing yang menawarkan minuman yang berkualitas, tak hanya itu, warung pesaing juga menyediakan jamu untuk para lelaki dan juga perempuan. Dan yang paling spesial ialah, jamu khusus suami istri.

"Inilah, akibat kamu tidak mendengarkan aku Nanda, lihat lah, warung kita. Semua pelanggan kita, pindah ke warung sebelah." ujar Haris kala menghitung uang pemasukan yang semakin hari, semakin sedikit.

Bahkan, mereka terpaksa harus menghentikan ke empat karyawannya. Dan orang yang jual nasi uduk juga ikut pindah, namun bukan ke warung pesaing, melainkan ke tempat lain.

Nanda hanya bergeming, rasa sesal tiada gunanya. Kini hampir satu tahun dia kehilangan uang karena beli toko terkutuk itu, akan tetapi hingga kini uang itu tak kunjung kembali, bahkan warungnya yang pertama kali juga terancam bangkrut, akibat kebodohannya sendiri.

Lain di Haris, lain juga yang dirasakan Misna.

Beberapa hari lalu, mantan istri dari suaminya kembali muncul, bukan ke rumahnya. Tapi, ke rumah ibu mertuanya. Dan kabar yang membuat hati Misna hancur ialah, sang ibu mertua mendukung agar mantan menantu kembali ke pelukan Faisal.

Seperti sekarang, saat Faisal bekerja, Nadia datang dengan alasan ingin menjenguk Raffa, dia juga membawa Raffi kembaran dari Raffa untuk ikut serta.

Tentu saja, kedatangan ibu kandungnya membuat Raffa kegirangan. Tak hanya itu, Raffa bahkan menyambut hangat ibu kandung serta saudara kembarnya.

"Ternyata, rumah ini masih menjadi tempat yang nyaman untukku. Lihatlah, hiasan dinding itu. Itu merupakan lukisan ku, lucu ya?" ujar Nadia, saat Misna menyuguhkan minuman untuknya.

"Ah iya, aku juga beranggapan begitu, makanya lukisan itu aku pertahankan. Padahal, bang Faisal sudah lelah menyuruhku agar membakarnya." sahut Misna tersenyum semanis mungkin. Bukan, itu hanya sebuah senyum palsu yang sengaja di tampilkan untuk Nadia.

Karena pada kenyataannya Faisal melarangnya untuk membuang lukisan itu, dengan alasan agar Raffa bisa ingat ibunya.

Nadia tersenyum kecut, dia kembali bangun untuk melihat dekorasi rumah yang dulu, pernah menjadi ratu disana.

"Ternyata, rumah ini udah banyak berubah ya." ujar Nadia menatap Misna yang sedang mengamatinya dari sofa.

"Iya, karena sekarang aku nyonya-nya." sahut Misna.

"Tapi ,,, kamu yakin bang Faisal suka? Bukan, kah ini terlihat sangat kampungan?" Nadia menunjukkan sebuah bofet.

"Ternyata, penilaian kita sama. Namun, bukankah ini juga rumah bang Faisal? Jadi, aku juga memberinya kebebasan untuk memilih perabot rumah." sahut Misna.

"Sial ... Kenapa dia selalu membantahnya." batin Nadia.

Nadia sengaja berlama-lama di rumah Misna, dia berniat menunggu kepulangan Faisal.

Benar saja, setengah jam kemudian, Faisal pulang. Misna yang mengetahui hal itu, langsung ke dapur, untuk mengambil segelas air minum.

Melihat itu, Nadia malah sengaja menyambut Faisal lebih dulu.

"Baru pulang bang? Sepertinya capek banget ya?" tanya Nadia duduk di kursi bersebelahan dengan Faisal.

"Kenapa kesini?" Faisal bertanya sembari melepaskan sepatunya.

"Hanya rindu Raffa." sahut Nadia.

"Kenapa baru sekarang? Sekarang Raffa udah melupakanmu." kata Faisal menatap tajam ke arah Nadia.

"Tanyakan saja pada istri mu, bagaimana tanggapan Raffa saat melihatku." kekeh Nadia.

Faisal mengernyit, dia belum paham apa yang dikatakan oleh Nadia.

"Dua bulan terakhir, kami sering sekali komunikasi." terang Nadia.

"Bagaimana bisa?" tanya Faisal.

"Ibumu, ibumu yang memberikan nomor Raffa untuknya." ujar Misna, dengan segelas air di tangannya.

"Makasih sayang!" ucap Faisal.

Tak hanya Nadia, Misna pun mengernyit mendengar panggilan dari Faisal.

"Sayang? Sepertinya, ada yang ingin buat aku cemburu." kekeh Nadia.

Faisal tak memperdulikan ucapan Nadia, dia malah menggandeng Misna untuk masuk ke dalam, tanpa memperdulikan Nadia yang berwajah pias.

Di kamar, Misna mulai mengeluh tentang kedatangan Nadia. Dia juga mengatakan tentang perubahan sikap Raffa.

"Biar nanti aku yang bicara sama ibu." ujar Faisal menenangkan Misna.

Seminggu, sebulan hingga satu tahun lamanya. Sekarang , bukan lagi Nadia yang mengunjungi Raffa, tapi bocah itu lah, yang merengek untuk tinggal bersamanya.

Dan Faisal setuju, dia berdalih agar Misna fokus pada anak perempuannya, yang sedang aktif-aktifnya.

Tapi, yang membuat Misna semakin kesal ialah, Faisal yang selalu pulang lebih terlambat dari biasanya. Dia selalu beralasan jika ia harus menemui Raffa terlebih dulu, apalagi sekarang dia juga harus membiayai Raffi, di karenakan Nadia yang sudah tidak bekerja.

Misna sudah menggatakan keberatannya tentang Faisal yangs sering ke rumah Nadia. Namun, Faisal beranggapan jika Misna terlalu berlebihan, hingga malam ini semua rasa yang di pendam Misna membludak. Dia mengeluarkan semua uneg-unegnya.

"Aku diam bang, aku diam, saat anak yang aku besarkan di rampas olehnya. Aku ikhlas ..." isak Misna, lantai kamar mereka berserakkan, dengan bantal dan juga beberapa printilan lainnya.

"Udah berapa kali aku katakan pada mu Misna, Nadia itu ibu kandungnya. Dia lebih berhak atas Raffa," bela Faisal jenggah.

"Dan kenapa baru sekarang? Kenapa ia baru datang saat Raffa sudah bisa semuanya sendiri, aku yang mendidik Raffa, aku yang mengajari Raffa."

"Cukup Misna, jangan bersikap seolah-olah kamu sangat menyayangi Raffa. Jangan kamu pikir, aku akan selalu tertipu dengan topeng mu." ujar Faisal berteriak.

"Apa maksudmu?" Misna bangkit mendekati Faisal yang berada di dekat meja rias.

"Kamu pikir selama ini aku percaya jika kamu menyayangi Raffa? Tidak! Bahkan setiap kali aku meninggalkan dia dengan mu, hatiku ikut was-was. Aku takut, sifat kejammu keluar." papar Faisal.

"Apa maksudmu, katakan! Jangan bertele-tele." tekan Misna.

"Kamu lupa, apa yang kamu lakukan pada Alif? Aku takut kamu melakukan hal yang sama pada Raffa." sentak Faisal membuat Misna membeku, tak percaya. "Aku takut Misna, Alif yang anak kandungmu saja kamu siksa dan sia-siakan, terus bagaimana dengan Raffa yang hanya anak tiri?" lanjut Faisal.

1
Santai Dyah
busyet satu juta per hari itu preman minta jatah
Wanita Aries
Hancur dahh org tua alif kena batunya
NurAzizah504
/Facepalm//Facepalm/
NurAzizah504
sebab dri memulai usaha memakai uang rampasan
NurAzizah504
satu juta euyyy
NurAzizah504
puas aku
NurAzizah504
typo, thor, di kata 'parang'.
NurAzizah504
awal yang baik utk Alif
R 💤
karma tak semanis kurma RIS
R 💤
syukurin !!
R 💤
Mandiri bgtt sih lif, hebat kamuu
R 💤
ya yang menyakiti kan kamu sendiri mis
R 💤
Tulus bgttt pakdeee
Santai Dyah
akhirnya masuk ke SMA dan arif tdk lg satu sekolah dengan Aziz
Santai Dyah
Alhamdulillah akhirnya dapat tempat tinggal
Muliana: Iya, setidaknya disana lebih aman
total 1 replies
Santai Dyah
jahat bener ayahnya Arif
Santai Dyah
kok tega Ayahnya ngak ngirim uang ke arif
Santai Dyah
wah aziz teman yang baik dagangan Arif habis sebelum masuk kelas
Wanita Aries
Rasakan nohhh org tamak
Zenun
kaya ada yang ngerjain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!