AKU DEPRESI BUKAN BERARTI DIAM

   Dona melihat kedua orang itu yang sudah tidak bisa di hentikan hanya diam ia tidak memiliki nyali untuk melerainya.Alex mulai memperlihatkan kepribadian yang selama ini ia sembunyikan dia langsung mencekik Alana hal itu membuat sang istri terkejut dan langsung histeris dengan apa yang sang suami lakukan.

"Mas Jang seperti ini kenapa kamu tiba tiba seperti ini."

Alex menatap Dona tajam .Alana tertawa melihat tingkah sang ayah"hahahah sungguh domba hitam yang menunjukan jati dirinya ya." sambil memperbaiki kerah bajunya.

"Jadi apa yang ingin kalian sampaikan cepat katakan saya tidak memiliki waktu untuk melayani sampah seperti kamu tuan alex."

"Alana!!"bentak Dona dia tidak sanggup menahan kemarahannya lagi karena sang anak dengan tidak sopan memanggil suaminya dengan sangat lancang.

"Pelan kan suaramu bunda saya takut kau akan masuk rumah sakit karena pita suara mu terganggu." Alana memperingati sang bunda agar tidak berteriak.

"Kamu sudah benar benar berbeda siapa yang mengajarimu seperti itu kau tidak memiliki rasa hormat sama sekali?"tegas Dona mengingatkan akan perilaku anaknya itu.

"Apa bunda mengajari saya sopan santun hmmm?"dia maju dengan langka pelan dan tegas kedepan sang bunda dan mendekatkan wajahnya dia tersenyum tidak sampai itu saja ia mendekatkan bibirnya di dekat telinga sang bunda lalu berbisik "bunda akan gila setelah tau apa yang suami tercintamu lakukan lihat saja waktu itu akan datang dan jangan salahkan saya karena tidak memperingati bunda."berbisik sambil mundur kembali ke belakang memberikan ruang untuk sang bunda bernapas.

Alex mulai emosi melihat Alana yang membisikan sesuatu kepada sang istri ia takut kalau Alana benar benar tau sesuatu dengan dirinya atau mungkin rahasia yang selama ini dia tutup rapat.

"Tujuan kami kesini bukan untuk berdebat tapi ada sesuatu yang kami ingin bicarakan." Alex pun berbicara dia berharap bisa mengalihkan pembicaraan kedua orang itu entah apa yang mereka bisikkan tapi Alex takut akan hal itu.

"Saya tidak memiliki waktu lagi." tolak Alana dengan sangat kasar

Sedangkan sang istri Masi diam mencerna apa yang anaknya katakan dia takut akan hal hal buruk yang di sembunyikan oleh sang suami.Dia memperhatikan wajah sang suami ia melihat sedikit rasa ragu yang dia dapatkan apa Alana benar ada suatu hal yang dia tidak tau,"tapi apa yang di sembunyikan suamiku sampai tidak memberi tahu hal itu."tanya dalam hati

"saya ingin kau menerima Yasmin sebagai sekertaris di kantormu." ucap Alex tanpa basa-basi .

Alana menaikan alisnya apa dia tidak salah dengar apa yang ayahnya katakan"apa itu perintah?" lagian itu perusahaan saya jadi terserah saya kenapa dengan perusahaan mu? apa sudah mulai bangkrut atau kau merencanakan sesuatu yang buruk sehingga kau menyuruh anak itu masuk ke dalam perusahan ku?"

Alex mulai gelisah dia mulai berkeringat dingin sedikit meremas ujung jasnya bagaimana Alana tau kalau dia ingin Yasmin berkerja di sana dan memarahi matai Alana.

"Saya tidak akan menerimanya lagian dia sedang melanjutkan kan studying di Amerika kenapa dia ingin pulang bukan ka itu hal yang patut di pertanyakan?"

Alana keluar dari ruang privat itu kerena sudah punya janji dengan Alaska.kini semua geng IRONS memilih melanjutkan studi masing masing namun tidak dengan Alaska dia langsung mengambil alih perusahaan sang Dedy.Farel memilih melanjutkan studinya di universitas xx yang ada di sini tidak seperti gia dan Danu yang ada di Australia.

Alana juga tidak berniat untuk melanjutkan pendidikannya dia bukanya tidak mau tapi tidak percaya kepada siapapun yang mengurus wasiat yang di tinggalkan sang opah.