NovelToon NovelToon
Unknown Baby

Unknown Baby

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:28.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ka Umay

PERINGATAN!
CERITA INI BIKIN NGAKAK

"Itu kartu keluarga kita. Sekarang kita keluarga secara hukum," kata Faiq masih mencoba mengembalikan akal sehatnya yang kini hampir hilang.

Myesha membaca kartu itu, tertulis nama paling atas Faiq Akbar Alamsyah sebagai kepala keluarga, di bawahnya ada nama dia, Myesha Anindita. Lalu yang terakhir nama anak yang baru mereka temukan.

"Jadi sekarang statusku istri dan ibu?" pertanyaan dari Myesha lolos begitu saja. Terasa linglung ketika mengatakannya.

****

Faiq adalah seorang dokter gigi. Selama 28 tahun hidup dia tidak ada cita-cita untuk menikah. Ia sudah tenang jauh dari keluarga dan menyewakan lantai atas rumahnya untuk seorang komikus bebas brisik bernama Myesha.

Selama dua tahun mereka hidup berdampingan sebagai pemilik dan penyewa, tak ada masalah apapun hingga datang bayi di depan rumah mereka. Kesalah pahaman pun terjadi hingga mengharuskan mereka menikah dan merawat sang bayi sampai menemukan orang tua kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ka Umay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Poster

Myesha mencoba mengingat nama Mila, samar-samar teringat seorang nama yang pernah disebutkan penjaga musola waktu itu.

"Mbak komikus boleh minta tanda tangan buat Mila? Pasti dia seneng banget kalau tahu komikus kesayangannya datang ke rumah."

"Boleh, nggak masalah Mbak."

"Kalau begitu ayo ke kamar Mila."

Wanita itu mengajak Myesha ke bagian rumah yang lain. Menuju kamar dengan hiasan penuh coretan di pintu masuk.

"Mila umur berapa, Mbak?" tanya Myesha ketika mengikuti wanita itu masuk ke dalam kamar.

"Sembilan belas tahun, Mbak. Bapak mertua nguliahin dia di Jakarta eh malah nikah."

"Nikah sambil kuliah juga nggak masalah," jawab Myesha.

Karena sewaktu dia kuliah juga banyak teman yang kuliah tetapi sudah menikah. Pernah dia iri karena selalu sendirian, ingin memiliki pasangan juga.  Tetapi karena harus bekerja sebagai komikus demi membayar uang kuliah dia tidak bisa berkencan seperti temannya yang lain.  Sementara sahabat yang dia tunggu perasaannya sibuk pacaran tidak peka sama sekali.

Kamar berukuran 6x8 tampak sempit dengan berbagai barang. Ranjang lengkap dengan dua bantal dan satu bantal guling berwarna hujau muda. Lemari besar di sisi kanan dengan kaca seluruh badan. Ada meja rias, jendela di sisi kiri terbuka langsung menuju ke samping rumah.

Dari semua itu mata Myesha dikejutkan dengan berbagai foto karakter Yusha, tokoh utama di komiknya. Dari mulai Yusha kecil sampai Yusha dibenci oleh orang-orang.

Alasan komiknya mendapat rating buruk adalah karakter Yusha yang dekat dengan tokoh antagonis, mereka lebih suka Yusha mendapatkan istri tokoh Adelion yang seorang putri kerajaan dibanding Rili yang seorang penyihir. 

Myesha tidak merespon permintaan pembaca dan bersikukuh, karena tokoh Rili menjadi jahat bukan tanpa alasan. Tetapi pembaca selalu mau enaknya saja dan kebanyakan tak menghargai pencipta jika kemauannya tidak dituruti.

"Lengkap juga ya koleksi Mila," ucap Myesha masih melihat berbagai barang milik Mila.

Ada foto anak berseragam SMA, bandok bunga yang dikenakan terlihat pas dengan wajah bulatnya. Ada tahi lalat di samping bibir.

"Ini Mila, Mbak?" tanya Myesha sembari menunjuk foto yang terpajang di dinding.

"Iya, dia jelek ya," jawab wanita itu sembari mencari sesutu di laci.

"Nggak jelek banget kok, cuma jelek aja."

Myesha mengamati foto itu,  pipi Mila tembem.  Matanya bening,  dan senyumnya cukup manis.  Ia beralih ke foto Mila yang lain. Tampak foto seisi kelas yang tersenyum lebar bersama seorang guru perempuan yang sangat cantik. Sepertinya Mila memiliki masa SMA yang indah.

"Tolong tanda tangan di sini, Mbak. "

Wanita itu menyerahkan sebuah poster sampul komiknya,  tidak terlalu besar.  Myesha segera menandatangi poster itu sembari menuliskan kalimat semangat untuk Mila. 

"Makasih, kalau Mila ngeliat ini pasti seneng banget."

"Iya, Mbak sama-sama.  Makasih juga undah boleh numpang kamar mandi."

Mereka mengobrol sebentar sebelum suara tangis Yuno terdengar, mengharuskan Myesha keluar menghampiri bayi itu.

Langit sudah semakin gelap dan hampir magrib,  Wandi menyarankan untuk solat magrib di rumahnya sebelum pulang ke Metro. 

Tak ada pilihan lain untuk Faiq dan Myesha,  dari pada harus repot di jalan mencari mushola memang lebih baik numpang di rumah Wandi.

Selepas magrib dua insan itu pulang ke Metro, menyusuri jalan aspal sempit menuju jalan utama. Ada banyak belokan dan Faiq mencoba mengingat jalan yang tadi dilalui. 

Tak seperti berangkat, Yuno tidak tidur. Bayi dengan pipi gembul itu nyaman di pangkuan Myesha. Lampu penduduk menyala tetapi tidak ada lampu penerang jalan.  Mereka hanya mengandalkan lampu mobil. 

"Wandi itu kasihan, adiknya setelah nikah malah hilang." Faiq memulai obrolan setelah keluar dari jalan sempit. 

Kini mobil melaju di jalan lintas timur, menuju Sukadana. Di jalan utama selalu ramai kendaraan, tak horor seperti jalan sempit seperti di desa Wandi tadi. 

"Namanya Mila, 'kan?"

"Kok kamu tahu?"

"Dia penggemar komikku. Tadi istri Wandi yang cerita."

"Kasihan dia, umurnya masih muda tapi nikah sama orang yang nggak jelas. Suaminya saja tidak bisa dihubungi, keluarga mau melaporkan suaminya tapi tidak ada bukti."

"Itulah makanya jangan asal nikah."

Mereka lupa bahwa mereka lebih asal soal pernikahan dibandingkan Mila. 

"Ada cemilan nggak? Biar nggak ngantuk?" tanya Faiq. 

Mobil sebentar lagi keluar dari daerah Sukadana menuju Pekalongan, langit malam dengan hawa dingin membuat mereka berdua menutup rapat-rapat jendela mobil. 

Myesha meraih tasnya, membuka dan memberikannya kepada Faiq supaya mengambilnya sendiri. 

"Ini tadi aku masukin banyak makanan ke tas," ucap Myesha. 

"Oalah pantes toples-toples di depan meja kita kosong."

Ternyata Myesha yang menghabiskan jajanan yang tersedia untuk tamu. 

"Ialah, nyumbang banyak ya harus dapet makanan banyak," jawab gadis itu. 

Sekali lagi mereka ternyata benar-benar cocok walaupun pernikahan mereka asal.

.

.

.

.

bersambung

Jangan lupa vote yang banyak buat dedek Yuno ya ≧ω≦

1
Amoy Ima
cerita nya jadi main detektif conan...😂😂😂
DEWI MULYANI
perut sampe sakit karena ketawa🤣🤣🤣🤣🤣
Musri
tahun 2025 baru Nemu novel ni,baru awal bab dh suka...🫰
aku juga tinggal d METRO Lampung thor 😁
Hilmiya Kasinji
Luar biasa
anna
aku lagi lagi nidurin anak aku Thor, pengen mewek tiba2 ketawa... untung anak ku nggak ke bangun🤣🤣
entah lh, seperti pernah membaca novel mu ini sebelumnya, tapi kemudian bingung... serasa baru baca pertama kali.
jangan2 aku ketularan jadi Riki🤪🤪🤪🤪
anna
emang novel ini ternyata pernah aku baca Thor, baru ingat aku😍😍😍
anna
kok aku baru ketemu ini novel tahun 2025 ya, padahal perasaan pernah baca karya mu Thor yang lainnya. tapi setelah ku lihat judul-judul karya mu nggak ada yg ku kenali🤔
apa aku salah orang ya(author)🤔🤔🤔
ngakak terus aku di setiap judulnya😆😆
sampai anak ku bingung aku kenapa, karena sudah lama aku nggak ketemu novel gokil abis seperti ini. alur ceritanya pun sangat apik menurut ku😍😍
Nancy Nurwezia
begal di rampok🤣🤣🤣
Nancy Nurwezia
lupa dengan mobilnya😂😂😂
Nancy Nurwezia
gagal total mau romantis..
Shelya
Bagus banget ceritanyaa
Memed Adrianto
kucing oyen sllu jdi tersangka..
Memed Adrianto
bgus jalan cerita nya thor..
Arida Susida
suka bngett cerita nya😍😍😍
strawberry
walah... mengganggu acara aja😒... lagi konsentrasi mewek, ada yg kentut... bau lagi
strawberry
ibu pake' nomor 🤭
strawberry
pasrah.... 🤣🤣🤣
strawberry
hahaha... kurang ajar... jujur banget...
strawberry
bwhahaha... 🤣🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Tdk bs dipercaya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!