The Secret Miranda

Jodi mengusap wajahnya kasar, nampak dia berkali kali mengembuskan nafas berat, melihat istrinya yang tidak mau bicara, sudah berkali-kali Jodi mengajak bicara MIranda tapi dia hanya diam, yang membuat Jodi khawatir kini Miranda menggigil suhu tubuhnya begitu panas, wajahnya saja sekarang sungguh sangat pucat, dan tiba-tiba Miranda tak sadarkan diri.

Seketika Jodi panik, “Mira, sayang kamu kenapa, ?” Jodi terus menepuk-nepuk pipi Mira.

Saat ini juga Jodi langsung memesan taksi untuk membawa Miranda kerumah sakit.Tak lupa dia juga menghubungi Lila untuk datang kesini, karena hanya Lila yang sangat dekat dengan keluarganya,Jodi menyuruh Lila kesini untuk menemani Malik , karena tidak mungkin untuk Jodi membawa Malik ke rumah sakit.

“Pa , mama kenapa?, Tanya Malik saat melihat mamanya digendong oleh papannya.

“Mama sakit Malik, papa mau bawa mama kamu kerumah sakit,kamu tunggu dirumah gak apa-apa kan, nanti ada tante Lila kesini. oke boy!!”. Jawab Jodi memberitahu Malik.

“Ma…” Malik memanggil mamanya ,, “mama kenapa ma…!!”..

“Mama baik-baik aja kan Pa? “ tanya Malik lagi, dia sangat sedih melihat mamanya yang tak berdaya, “ Tangan mama kenapa pa? “ Malik terus bertanya membuat Jodi bingung harus menjawab apa.

“Malik dengerin papa ya.. kamu doa kan mama supaya mama cepat siuman dan sembuh, papa berangkat dulu taksinya itu sudah datang, kamu kunci pintunya ya, sebentar lagi tante Lila kesini.

Malik hanya mengangguk sambil menatap kepergian papanya membawa mamanya kerumah sakit.

“Mama… “ Lirih Malik pelan.

Dan tak lama Lila datang bersama Olivia anak keduanya, untuk menemani Malik.

Malik langsung memeluk Lila begitu dia datang, “Tante, mama sakit tante..mama tadi pingsan gak bangun-bangun,! Ucapnya sambil menangis.”Malik takut tante, Malik takut mama gak bangun-bangun!”... Huuuu.. Hiks…hiks..hiks… mama..!!”

“Hush, Mama Mira pasti sembuh ko, sekarang kan lagi dibawa sama papa kerumah sakit, pasti mama sembuh, Malik doain mama ya, supaya mama baik-baik aja,dan cepat pulang lagi ke rumah! udah jangan nangis lagi ya!!”. Lila mengusap lembut kepala Malik..

LIla jadi merasa kasihan melihat Malik yang seperti ini..

“Iya masa anak cowok nangis, cengeng!!”. celetuk Olivia membuat Malik seketika berhenti menangis.

“Biarin, emangnya anak cewek aja yang boleh nangis?”Jawab Malik tak suka pada Olivia.”Lagian aku nangis kan karena aku sedih mama aku sakit”.

“Sama aja, huu… cengeng ..cengeng…” Olivia malah mengejek Malik ,

“Aku gak cengeng ya!!”.. teriak Malik sambil menatap Olivia dengan sengit.

“kalau gak cengeng kenapa nangis!!”..huu… Malik cengeng.. !!” Olivia terus saja mengejek Malik.

“Nggak ya, aku gak cengeng!!” Terik Malik lagi, dia benar -benar kesal dengan Olivia kenapa juga dia harus ikut kesini.

“EH, udah-udah ko malah berantem??,Ucap Lila yang kini berada di tengah-tengah Malik dan Olivia.

“OLivia kamu gak boleh gitu sama Malik gak baik sayang , Ayo minta maaf !!” Lila menasehati Olivia anaknya.

Malik merasa senang karena tante Lila memarahi Oliv, dia menjulurkan lidahnya pada Olivia, seketika Oliv langsung melotot tak suka…

“APA… APA… “ Ucap Oliv sambil bertolak pinggang.

“Oliv.. “ Tegur Lila membuat Olivia kicep.”Mama kan suruh kamu minta maaf sama Malik.”

Malik tersenyum menyeringai,sambil kembali menjulurkan lidahnya, ‘ We”....

“Mama, lihat Malik ngeledek Oliv” adunya pada Lila..

“Bohong tante, mana ada. Malik dari tadi diam aja ko, Oliv nya aja yang usil” Jawab Malik cepat.

“Oliv . kamu gak boleh nakal sayang!!.

Lagi-lagi Malik meledek Oliv dengan menjulurkan lidahnya lagi.. sampai-sampai kini giliran Oliv yang menangis.

“Makanya jangan mengejek orang kalau gak mau diejek lagi, giliran dibalas nangis kan! Gerutu Malik dalam hatinya.

Malik di lawan.. kenalin nih anaknya papa Jodi sama mama Miranda.

*****

SEmentara itu Jodi sampai dirumah sakit, Miranda langsung dibawa ke UGD dan segera diperiksa oleh dokter yang sedang berjaga. Jodi duduk di ruang tunggu, nampak Jodi begitu khawatir, dia takut Miranda kenapa-napa, Pasalnya ini bukan kali pertama Miranda seperti ini.

SEtelah lama menunggu dokter pun keluar setelah memeriksa Miranda, Jodi buru -buru menghampiri Dokter itu.

“Bagaimana keadaan istri saya dok?” tanya Jodi khawatir..

“Istri anda baik-baik saja, hanya kelelahan dan dehidrasi,sebentar lagi pasti siuman.Anda tidak perlu khawatir.

Saya malah mau menanyakan sesuatu pada anda ,maaf sebelumnya apa sebelumnya sudah terjadi sesuatu pada istri anda karena saya lihat banyak bekas luka sayatan ditangannya, juga luka yang baru di tangan sebelah kirinya, sepertinya itu belum lama karena lukanya masih basah?... boleh saya tau jika anda tidak keberatan menceritakannya?...

Jodi terdiam, dia nampak ragu untuk menjawab.

“Tidak apa-apa jika anda tidak mau mengatakannya, sebentar lagi istri anda akan dipindahkan ke ruang rawat.Kalau begitu saya permisi… “ dokter itu mulai melangkah , namun Jodi menghentikan dokter itu, “Tunggu dok, !!”Dokter itu langsung menghentikan langkahnya,” Ya..

“Istri saya pernah depresi, dia selalu melukai dirinya sendiri, dengan membenturkan kepalanya , menjambak rambutnya sendiri bahkan seperti yang dokter lihat di tangannya, dia sering menyayat lengannya jika dia merasa sedih , atau marah. tapi itu dulu, karena setahuku istriku sudah sembuh, tapi tadi saya juga tidak tau kenapa dia kembali melukai dirinya sendiri dengan menyayat lengannya.Seharian dia mengurung diri hingga berakhir dia pingsan dok”..

Sebelum berbicara dokter itu nampak menghela nafas.”Apa istri anda punya trauma? hingga dia berbuat seperti itu ?.”

Jodi mengangguk mengiyakan.

“Sebaiknya setelah pulang dari sini anda harus membawa istri anda ke psikiater untuk berkonsultasi, apakah depresinya itu sudah benar-benar sembuh apa belum, karena kalau sudah sembuh mana mungkin istri anda akan melakukan hal seperti itu dengan melukai dirinya sendiri.Karena jika dibiarkan itu akan sangat tidak baik untuk keadaan mental istri anda, bisa saja istri anda mengalami gangguan kejiwaan.” Dokter itu menatap pada Jodi.

“Maksud dokter, istri saya gila?”.

“Tidak, bukan seperti itu , hanya saja jika kondisi istri anda terus dibiarkan begitu saja tanpa adanya penangan itu bisa mengakibatkan gangguan kejiwaan, apalagi dengan melukai dirinya sendiri,itu bisa berakibat sangat patal.”

‘Anda bisa memulainya dengan membawa istri anda ke psikiater untuk berkonsultasi dulu, untuk mengetahui kondisi mental istri anda yang sebenarnya.Jika keadaanya mentalnya baik,istri anda cukup berkonsultasi saja, tapi jika sudah menghawatirkan istri anda perlu mendapatkan perawatan nantinya.Itu hanya saran dari saya saja”. dokter itu tersenyum setelah itu pergi.

KIni Miranda sudah dipindahkan keruang rawat, Jodi duduk disamping tempat tidur Miranda.Dia terus menggenggam tangan istrinya itu.

Sedari tadi Jodi terus memikirkan kata-kata dokter tadi, apa seharusnya memang Miranda harus dibawa ke psikiater?.Apa keadaan mentalnya terganggu lagi setelah kemarin mengetahui fakta tentang adik tirinya itu?,,Jodi terus menerka-nerka.Jika benar Jodi akan sangat marah pada Yulia, susah payah dia berusaha menyembuhkan Miranda dulu sekarang harus terjadi lagi.

Jodi tidak mau kalau sampai Miranda jadi gila, bagaimana pun Miranda harus sembuh.

" Jika sampai saat ini kamu masih mampu bertahan dari apa yang kamu alami, Abang bangga padamu Miranda". Lirih Jodi mencium tangan istri nya itu.. lalu mencium kening Miranda lembut.

Sampai saat ini Miranda masih belum juga bangun..

"Abang menyayangi kamu Miranda". . Bisiknya tepat di telinga Miranda..

***

Semoga Miranda cepat sembuh, kasihan Malik :⁠-⁠(