Yasmin merasa ada ikatan kuat terhadap keponakannya. Layaknya Dejavu, Yasmin merasa anaknya hidup kembali meskipun kenyataannya hal tersebut tidaklah mungkin.
Dibalik suasana hatinya yang selalu sedih ketika merindukan anaknya, ada adik iparnya yang terus menggoda Yasmin. Esther yang melihat suaminya lebih memihak kepada kakaknya, timbulah perasaan cemburu yang kini menyelimuti nya.
Akankah diantara mereka terlibat cinta segitiga? Akankah ada korban, dari rumitnya hubungan asmara mereka? Simak selengkapnya hanya di cerita ini.
Kuy, tak baca tak suka. Sudah baca baru suka❤️. Jangan lupa vote dan komen ya guys. Happy reading!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu perusahaan
" Kenapa tidak pernah memberi tahu ku jika Yasmin pernah hamil?"
" Lalu apa urusannya dengan mu mas?" tanya Esther balik. Saat ini Arvin sedang mengajak ngobrol istrinya di dalam kamar.
" Tidak ada, tetapi bukankah aku ini bagian dari keluarga mu? Berita sebesar ini kenapa tidak diberitahu?"
" Itu adalah aib aku takut membuat malu keluarga mu juga. Kakak ku hamil di luar nikah karena diperkosa," jelas Esther.
Arvin terdiam, bertanya dalam hati apakah ini karena kesalahannya dulu? Jika benar berarti ia memiliki anak lain selain Andra.
" Mas kamu kok jadi diem? Anaknya Kak Yasmin juga sudah meninggal. Jadi nggak ada yang perlu dikhawatirkan, reputasi keluarga bakal tetap aman. Kita tidak perlu menanggung malu karena aib Kak Yasmin,”
" Meninggal?"
" Iya,"
Seperti tersambar petir, Arvin benar-benar terkejut mendengar fakta ini. Ia memilih diam ketika perjamuan di keluarga istrinya tadi. Ia sibuk mencerna fakta yang baru ia dengar.
" Mas, besok aku ijin pergi sama temen-temen ya? Dua hari kayanya?" ucap Esther melanjutkan obrolan.
" Kan kamu baru pulang Esther, masa udah mau bepergian? Andra bagaimana? Dia perlu adaptasi dengan lingkungan baru? Dia belum pernah ke sini sebelumnya,"
" Ada nanny mas. Nanti aku telepon Mama Joyce buat bantu jagain Andra,"
" Mama sedang menemani papa perjalanan bisnis ke Dubai. Mereka akan menetap disana selama satu tahun," jelas Arvin.
" Ya sudah biar Andra diurus sama nanny,"
" Tidak bisakah kamu sedikit saja berubah? Tolong kamu beri perhatian lebih kepada anak kita?"
" Kenapa harus aku? Kenapa bukan kamu? Ingat ya mas dulu kamu bahkan menolak kehadirannya. Seharusnya kamu bertanggung jawab penuh mengurusi Andra. Kamu tebus kesalahan mu dulu karena pernah meragukannya, kamu juga tidak ada disaat Andra masih di dalam kandungan ku kan?"
" Aku tahu aku salah. Aku sudah berusaha menebusnya selama ini. Aku sudah setia sama kamu dan tidak pernah bermain-main dengan wanita manapun. Kamu juga tahu itu, fokus ku sekarang adalah bekerja dan menghabiskan waktu bersama keluarga,"
" Ya aku tahu kamu sudah tidak pernah mengencani wanita manapun semenjak kita rujuk. Tapi bukankah kamu melakukan itu karena penyakit mu? Kamu tidak bisa berhubungan dengan wanita manapun termasuk dengan ku istrimu sendiri,"
Arvin tidak menjawab sepatah katapun, ia merenungi penyakit yang menderanya. Ia tidak bisa bereaksi dengan wanita manapun saat ingin berhubungan, seperti itulah kira-kira penyakit yang dialami Arvin sekarang. Arvin tidak tahu mengapa hal ini menimpanya. Semua dokter spesialis sudah ia datangi, bahkan dokter di seluruh penjuru dunia belum menemukan penyebab pasti dari penyakit Arvin. Tak ayal hal tersebut kembali membuat renggang hubungan Arvin dan Esther. Di awal-awal mungkin Esther bisa menerima namun entahlah semakin lama Esther semakin mempermasalahkannya.
" Aku minta maaf Esther. Mungkin ini karma untuk ku. Aku harap kamu masih mau bertahan denganku,"
" Ya aku memang bertahan karena kekayaan mu," batin Esther.
...****************...
Yasmin buru-buru mengerjakan seluruh pekerjaannya karena siang ini ia akan kedatangan CEO baru di perusahaannya. Benar sekali, sudah satu tahun berjalan Yasmin bekerja di perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi masa kini. Sebenarnya Yasmin ingin kembali mengajar seperti dulu namun ia tidak memiliki energi untuk bertemu banyak orang. Ia memilih bekerja sebagai karyawan yang bekerja di balik layar tidak bertemu banyak orang.
Yasmin bertugas sebagai operator aplikasi yang dipopulerkan melalui kecanggihan ponsel jaman sekarang. Ia yang menangani agar aplikasi yang fokus di bidang kesehatan tersebut tidak mengalami maintenance. Karena jaman sekarang semua serba canggih dan instan, berkonsultasi masalah kesehatan pun juga bisa dilakukan melalui online.
Namun kali ini tugas Yasmin bertambah yakni mengatur beberapa berkas yang perlu diupgrade karena pergantian pemimpin. Pemilik perusahaan yang lama menjual sahamnya karena urusan pribadi sehingga membuat perusahaan ini diakuisisi oleh perusahaan lain. Beruntung tidak ada pemecatan karyawan karena pemilik baru tidak berniat melakukan perubahan yang signifikan terhadap perusahaan yang baru diakuisisinya.
" Yasmin sudah berhenti dulu ngetiknya, itu pak CEO yang baru udah datang. Buruan kesana kalau kamu nggak mau dipecat. Kita harus segera berkumpul," teriak salah satu rekan kerja Yasmin. Yasmin yang masih sibuk mengetik di bilik kerjanya merasa teralihkan karena suara temanya. Wanita itu bergegas merapikan meja dan pakaiannya untuk beranjak menyambut pemimpin baru. Yasmin bersemangat berharap pemimpinnya dapat memberikan kemajuan perusahaan.
" Buruan Yas,"
" Iya sebentar,"
Kini seluruh karyawan berdiri berjajar menunggu CEO baru mereka. Semuanya tampak antusias termasuk Yasmin. Matanya tampak berbinar ketika mobil perusahaan tiba membawa sang CEO. Yasmin tersenyum ketika melihat pintu mobil terbuka dan menampilkan sepatu CEO yang ia yakini sangat mahal itu.
" Wah tampan sekali CEO kita," gumam karyawan wanita.
" Aku dengar dia sudah beristri dan memiliki anak," jawab wanita yang berada di sebelah Yasmin.
CEO yang mereka tunggu akhirnya keluar dari mobil. Raut wajahnya menunjukkan keramahan dan juga ketegasan. Semua karyawan bertepuk tangan ketika CEO baru menyapa mereka.
" Yasmin kamu kok diem aja? Itu CEO kita sedang senyum sama kamu," ucap teman Yasmin yang malah melihat Yasmin terbengong.
Bagaimana Yasmin tidak bengong jika CEO baru di tempat kerjanya adalah Arvin adik iparnya. Salahkan ia yang sibuk dengan urusan berkas sampai mengabaikan fakta jika nama CEO barunya adalah Arvin Dhananjaya.
" Ternyata kamu bekerja di sini kakak ipar?" sapa Arvin tersenyum manis. Sontak hal tersebut membuat karyawan lain bersorak. Mereka tidak menyangka jika CEO barunya mengenal Yasmin.
" Iya, selamat datang Pak Arvin. Perkenalkan saya Yasmin sebagai staff operator di perusahaan ini,"
" Terima kasih semuanya atas penyambutan ini. Saya sedikit terkejut karena ternyata kakak ipar saya juga bekerja di sini. Bisakah nanti kakak ipar saja yang mengenalkan saya terhadap perusahaan ini?" ucap Arvin memberikan perintah.
" Maaf itu tugas,,,,,,"
" Baik pak, Yasmin pasti akan membantu bapak untuk mendalami perusahaan ini" potong atasan Yasmin yang enggan mendengar jawabannya.
Yasmin tidak takut hanya sedikit gugup saja. Mereka mungkin sudah bertemu sebelumnya namun tidak banyak yang dibicarakan. Berbeda untuk kali ini karena Yasmin adalah karyawan Arvin yang akan sering berinteraksi dengan lelaki itu.
" Baiklah pak langsung saja kita ke peresmiannya,"
Atasan Yasmin langsung mempersilahkan Arvin untuk menggunting pita sebagai bentuk simbol atas bergabung nya Arvin terhadap perusahaan. Semua bertepuk tangan atas resminya Arvin sebagai CEO baru. Ada banyak pasang mata yang kagum melihat kewibawaan Arvin dalam berbicara dan tak banyak juga yang merasa terpesona karena ketampanan Arvin meskipun faktanya lelaki itu sudah beristri.
" Beruntung sekali adik kamu bisa menikah dengan Pak Arvin. Astaga dia sangat tampan," bisik rekan kerja Yasmin. Di barisan acara, sempat-sempatnya rekan kerja Yasmin mengajak berghibah.
" Iya adik ku memang sangat beruntung,"