Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Sesampainya di depan Mansion Orang Tua Devan, Nasya melihat tak ada mobil Devan sama sekali sehingga membuat nya lega saat ini
"Dia gak ada" ucap Fernandes yang seakan tau apa yang di pikirkan Nasya saat ini
"Iya Pak" ucap Nasya malu saat ketahuan memikirkan Anak nya
Nasya dan Pak Fernandes mulai turun dari mobil yang langsung di sambut oleh Istri nya yang juga Mami Devan
"Sya" sapa Mami dengan wajah bahagia saat ini sambil memeluk nya dengan erat dan menyalurkan rasa kangen nya saat ini
"Nyonya" ucap Nasya pelan yang pasrah di peluk saat ini dengan erat dan Nasya pun membalas pelukkan nya
"Nyonya..Nyonya..lupa kamu kalau harus manggil Mami" omel nya sambil terkekeh
"Oh ya Mami" sapa Nasya ulang
"Mami kangen tau lama banget kamu menghilang selama setahun ini, Mami sampai bingung mau cari kamu ke mana, karena kata Devan, dia udah nyari sampai ke Alamat yang kamu berikan di Kampus itu ternyata sama sekali gak ada" cerita Mami
"Ehem...Ehem.." ucap Pak Fernandes di belakang Mami yang sejak tadi datang, Sang Istri malah langsung ngobrol dengan Nasya
"Eh Sayang, maaf ya, Aku keasyikan ketemu Nasya jadi nya lupa" cengir Sang Istri
"Untung Cinta, ya gak apa Sayang, Papi masuk dulu ya, ntar nyusul jangan lupa kalau sudah selesai cerita sama Nasya" ucap Papi tersenyum
"Ya Pi" cengir Mami yang melihat Suami nya mulai bergegas pergi ke kamar mereka
"Sya, Mami baru tau pekerjaan asli mu Nak saat ini, kamu wanita luar biasa, Mami sangat bangga pada mu" ucap Mami sambil membawa Nasya duduk di sofa
"Mami gak marah dengan pekerjaan yang ku jalankan saat ini?" tanya Nasya terkejut
"Ya gak lah, Mami malah pengen liat aksi mu saat menghabisi lawan-lawan mu Sya, pasti seru" ucap Mami dengan penuh semangat
"Oh syukur deh Mi, Aku kira Mami membenci ku karena pekerjaan ini" ucap Nasya tersenyum senang melihat wanita di depan nya yang sebenarnya sejak pertemuan pertama mereka dahulu, Nasya mulai menyayangi nya, namun karena permasalahan dengan Devan, akhir nya semua berakhir
"Sya, kamu istirahat dulu sore ini, ntar malam kita makan malam bersama ya, Nanti supir yang ngantar kamu pulang, tenang aja" ucap Mami
"Tapi Nasya tidur di mana Mi?" tanya nya yang memang merasa kelelahan setelah penerbangan Pagi tadi
"Kamu tidur di kamar Devan aja, Sya" ucap Mami
"Gak Mi, Aku tidur di sofa aja deh, gak enak" ucap nya menolak
"Kenapa gak mau Sya? Apa yang kamu khawatiran? Sheila?" tanya Mami langsung
"Mami tau?" tanya Nasya dan Mami mengangguk pelan
"Sejak Devan tau jika Sheila hanya memanfaatkan nya saja, dia sudah gak pernah lagi ketemu Sheila, Sya dan hanya nama mu saja yang ada di hati Devan selama ini" cerita Mami
"Mami udah tau semua nya Sya, sebab kamu meninggalkan Devan, awal nya Mami sangat kesal sekali sama Devan telah cuekin kamu, eh setelah ketahuan ini semua Devan kayak Orang gi*a, Sya" ucap nya
"Maksud Mami? Apa Mas Devan masuk Rumah Sakit Jiwa?" tanya Nasya bingung
"Nah kalau itu mending Sya, nah ini dia nyariin kamu sampai ke pelosok-pelosok tempat yang pernah kamu datang bersama Devan, terus terkadang dia nangis-nangis sendiri, kadang dia pulang sampai ma*uk Sya, terus kalau lagi datang nya kangen sama kamu tu, kasian banget deh, patah hati sekali, tapi itu bagus sih Sya buat dia yang sia-sia kan kamu" kekeh Mami
"Kok bagus Mi?" tanya Nasya heran melihat Mami nya malah bilang bagus melihat kelakuan Anak nya yang hampir g*la
"Ya Bagus, siapa suruh dia gak hargai kamu saat kamu ada di samping nya dulu, malah ngejar mantan nya yang hanya manfaatin dia dan kamu tau Devan sekarang gimana, Sya?" tanya Mami dan Nasya menggeleng karena waktu beberapa hari bersama Devan dan teman-teman nya membuat nya menutup hati sangat ketat
"Dia sekarang menjadi Bos yang sangat dingin dan cuek, bahkan selama setahun ini dia gak pernah dekat sama cewek mana pun, Sya" cerita Mami dan Nasya pun hanya terdiam saat mendengar semua cerita Mami Devan tersebut
"Ya udah, kamu tidur di kamar Devan aja ya, Mami gak sempat bersih-bersih kamar tamu, Devan gak akan ke sini kok Sya, tenang aja kamu" ucap Mami tersenyum
"Ya deh Mi" sahut Nasya pasrah tak nyaman menolak nya dua kali
Nasya lalu di bawa Mami ke kamar tidur Devan yang ternyata di lantai 2
"Sya, istirahat dulu ya, kamu pasti lelah sekali setelah penerbangan" ucap Mami lembut dan Nasya mengangguk pelan
Nasya langsung memasuki kamar Devan yang di dominasi Abu kehitaman saat ini yang Nasya lihat dan Nasya merasa kan aroma Devan di seluruh kamar ini yang sangat di rindukan nya dan itu mengingatkan kenangan setahun lalu saat dia tinggal di Apartemen Devan dahulu
Nasya langsung melepas pakaian nya dan hanya menggunakan tank top saja untuk nya tidur saat ini, kemudian Nasya mulai tidur nyenyak dan memasuki alam mimpi nya
Saat Nasya sedang tertidur nyenyak, Nasya merasa kan seakan bibir nya saat ini di kecup oleh Seseorang beberapa kali di dalam mimpi nya dan ketika Nasya mulai tersadar kemudian Nasya mulai membuka mata nya, merasa ada seseorang tadi duduk di sebelah nya, namun ternyata setelah Nasya mencari Siapa yang duduk di sebelahnya, ternyata saat ini dia hanya sendirian di kamar Devan, tak ada siapa pun di kamar nya
Nasya pun memutuskan untuk langsung mencuci wajah nya dan membersihkan nya
Dan ternyata saat ini waktu menjelang makan malam pun tiba, Nasya yang di ketuk pintu oleh Mami Devan mulai membuka pintu nya
"Ayo Sya, kita makan dulu" ucap Mami
"Ya Mi" sahut Nasya sambil membawa tas selempang nya sejak tadi yang tak pernah di lepas nya sedikit pun
Sesampai nya di Meja Makan, Nasya terkejut melihat keberadaan Devan di sana dan Devan yang melihat Nasya telah berada di meja makan hanya tersenyum manis saat ini menatap nya
"Maaf ya Sya, Devan ada di sini, Mami juga gak tau kenapa dia bisa pulang malam ini" ucap Mami dengan nada kesal
"Jangan gitu Mi dengan Anak sendiri masa kesal" ucap Devan tersenyum
"Sya, duduk dekat Mami aja ya, jangan sama dia" ucap Mami dan Nasya mengangguk pelan, karena merasa suasana saat ini sangat lah tidak nyaman untuk nya
"Ayo Sya makan yang banyak, badan mu sangat kurus di banding kan dulu" ucap Mami
"Ya Mi" sahut Nasya patuh sambil memakan makanan di piring dan tak ingin menatap Devan yang berada di depan sana, karena Nasya dapat melihat jika Devan selalu menatap nya tanpa henti saat ini
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA KAK..