NovelToon NovelToon
Ugly To Beautiful

Ugly To Beautiful

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kyqilla

Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengetahui kebenaran

*****

Usai berdandan, Zevana berjalan menuruni anak tangga dan kemudian menghampiri Febian yang kini terlihat tengah asik berbincang dengan kedua orang tua Zevana.

“ Aku sudah siap,ayo kak. “ Ucapnya.

Febian pun tersenyum lalu mereka berdua berpamitan dan kembali masuk ke dalam mobil Febian.

Saat berada di dalam perjalanan, tiba-tiba saja ponsel Zevana berdering, ia meraih ponselnya yang berada di dalam tas lalu kemudian melihat siapa yang menghubunginya.

Terlihat dengan jelas nama Zayn pada layar ponsel Zevana, lalu Zevana mematikan panggilan telfon tersebut dan tidak menjawabnya.

|| Mau apa lagi dia menghubungiku? Apa yang aku katakan tadi di sekolah masih kurang jelas? || Batinnya. 

“ Siapa Ze? Kok nggak diangkat? “ Tanya Febian menatap ke arah Zevana sekilas lalu kemudian kembali fokus mengendarai mobilnya.

“ Bukan siapa-siapa kak, cuma teman sekelas ku saja, dia agak sedikit mengganggu, jadi aku malas menjawab panggilan telfon darinya. “  Jawab Zevana beralasan.

Tuning…

Sebuah notifikasi pesan masuk,

{ Zayn }

{ Kenapa tidak diangkat? Apa kamu sedang bersama dengan kak Bian?} 

{ Iya } 

{ Zayn }

{ Apa aku mengganggumu? }

{ Iya}

{ Zayn }

{ Ze, aku sangat mengerti bagaimana kamu marah denganku, dan perasaanku tidak mungkin salah, aku sangat yakin saat ini kamu hanya sedang kesal saja padaku. Aku tahu kalau sebenarnya kamu masih memiliki perasaan pada ku, aku akan menunggu sampai kamu mau kembali mengakui perasaanmu yang sebenarnya itu. } 

{ Terserah, berpikirlah sesukamu, aku tidak akan merubah keputusanku.}

{ Zayn } 

{ Baiklah, karena kamu yang memintanya maka aku akan berpikir sesuka ku mengenai perasaanmu, dan aku menganggap jika perasaanmu padaku masih sama. } 

Dan Zevana tidak membalasnya, ia hanya membacanya lalu kemudian kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Dan setelah beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sampai di kediaman Syarah. Sebelum turun dari mobil Febian, Zevana mencoba untuk mempersiapkan dirinya, ia mengatur nafasnya panjang lalu kemudian menghembuskannya dengan perlahan, dan setelah itu baru turun dari mobil Febian.

“ Apa kamu segugup itu? “ Tanya Febian dengan tatapan yang terus saja mengamati apa yang Zevana lakukan.

Zevana pun hanya mengangguk, lalu ia dengan segera membuka pintu mobil Febian dan segera turun dari mobil Febian. Mereka berjalan melewati halaman depan rumah Syarah, dan sebelum sampai pintu utama, ternyata Syarah sudah menunggunya tepat di depan pintu utama dan langsung menyambut mereka dengan sambutan hangat.

“  Akhirnya kalian datang juga, nenek pikir kalian tidak akan datang. “

Syarah berbicara sambil berjalan ke arah Febian dan juga Zevana, lalu kemudian ia memeluk Febian dan setelah itu Syarah memeluk Zevana dan ia juga berbisik tepat di telinga Zevana.

“ Aku harus memberitahumu sesuatu, kamu harus mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Aku tidak ingin kamu menjadi besar kepala, dan berpikir jika aku sudah menganggap mu sebagai cucuku, kamu bukanlah cucu ku, dan sampai kapanpun akan tetap seperti itu. “ Bisiknya lalu kemudian mempersilahkan Zevana dan Febian untuk segera masuk ke dalam rumahnya.

Zevana masih bertanya-tanya dalam hatinya, ia tidak tahu apa alasan Syarah berbisik seperti itu padanya. Zevana berjalan masuk dengan tatapan bingung, lalu mereka langsung menuju ruang makan.

“Nenek sudah menyiapkan menu favorit kamu Bian, ada berbagai macam seafood, dan lihat kepiting itu, besar sekali kan? “ Ucapnya sambil menunjuk beberapa hidangan laut yang sudah berjajar di atas meja.

“ Wah, terima kasih nek. “

Febian berterima kasih sambil mengembangkan senyumannya, namun ia juga sesekali merasa khawatir karena sikap Zevana yang tiba-tiba saja berubah, dan dari raut wajahnya, Zevana juga sudah tampak terlihat sedikit murung.

Mereka pun duduk dan kemudian seorang pelayan mulai menyiapkan makan malam mereka dan mengambilkan beberapa menu makanan lagi.

Sementara Zevana, apa yang Syarah bisikkan tadi masih terus membayanginya sampai ia tidak fokus, dan saat Zevana ingin meraih gelas yang sudah berisikan jus, tiba-tiba saja tangannya tergelincir dan jus itu tumpah tepat mengenai dress yang digunakannya.

Pranggg!!!

“ Ah…” Pekiknya langsung berdiri dan kemudian ia dengan segera mengambil kain lap yang ada di atas mejanya.

“ Ze?? Kamu tidak apa-apa? “ Tanya Febian dengan wajah paniknya dan ia juga dengan segera membantu Zevana.

“ Tidak apa-apa kak, maaf kak, aku akan membersihkannya di toilet. “

Zevana segera berlari menuju toilet untuk membersihkan dressnya, dan Syarah, saat melihat Zevana yang berlari masuk ke dalam toilet, Syarah dengan segera beranjak dari duduknya.

“ Ze…Ze…dia sangat ceroboh, Bian…tunggu disini sebentar ya, nenek mau membantu Ze dulu. “ Ucapnya lalu pergi menyusul Zevana masuk ke dalam toilet nya.

Syarah berjalan menuju toilet dan kemudian ia masuk ke dalam toilet, Zevana yang menyadari keberadaan Syarah itu menjadi cukup terkejut sampai ia sedikit salah tingkah dan langsung menghadap ke arah Syarah.

“Nenek? S-sedang apa nenek? “ Tanyanya dengan gugup.

Syarah menutup pintu toilet rumahnya dan langsung menguncinya, “  Sangat kebetulan dan mungkin juga ini adalah takdir, aku harus membicarakannya sekarang juga denganmu. “ Ucapnya.

“ Membicarakannya? Membicarakan apa nek? “

“ Soal siapa dirimu yang sebenarnya, kamu sudah cukup dewasa, dan kamu harus segera mengetahuinya, dan aku harap, setelah kamu mengetahuinya, kamu bisa merahasiakannya dan jangan bilang apa-apa pada Langga dan juga Sania jika aku sudah memberitahumu. “

Zevana masih terdiam dan mencoba untuk mencerna apa maksud dari perkataan Syarah, ia juga sedikit mengerutkan keningnya karena masih belum juga paham dengan apa yang sedang dibicarakan Syarah.

“ Apa kamu ingat apa yang aku katakan tadi saat kamu datang? “ Tanyanya kemudian.

Zevana hanya mengangguk dan menunggu kalimat apa yang akan Syarah sampaikan selanjutnya.

“ Kamu bukan cucuku, dan kamu juga bukan putri kandung Langga dan Sania, orang tuamu sudah meninggal sejak kamu berusia dua bulan, mereka sahabat Langga dan Sania, kamu harus tahu kebenaran soal dirimu, dan kamu juga harus membalas budi atas kebaikan keluarga yang sudah membesarkan mu. Ze…kamu harus secepatnya menikah dengan Febian, aku memiliki sebuah proyek besar, dan aku akan lebih mudah melaksanakan proyekku itu apabila kamu segera menikah dengan Febian, kamu tidak boleh menolaknya, jika kamu menolaknya, berarti kamu sama sekali tidak tahu cara berterimakasih pada keluarga yang sudah merawat dan juga membesarkanmu selama ini. “  Ungkapnya tanpa memperdulikan seperti apa perasaan Zevana saat ini.

Seperti tersambar petir yang begitu dahsyat, kenyataan mengenai siapa dirinya membuat Zevana tidak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa menatap Syarah dengan tatapan sendunya, air mata juga sudah menggenang tepat di kedua kelopak matanya.

Keluarga yang begitu berarti dan sangat disayanginya selama ini ternyata bukan keluarga kandungnya, selama ini Zevana sudah merasa sangat bangga karena terlahir sebagai garis keturunan keluarga Willen, tapi ternyata, semua itu tidaklah benar, ia baru sadar jika semua yang terjadi di dalam hidupnya semata hanya karena kebaikan kedua orang tua angkat dan juga kakak angkatnya Alian.

Dengan nada suara yang sudah bergetar, Zevana kembali mempertanyakan siapa dirinya itu pada Syarah.

“ N-nekkk…a..apa yang nenek k-katakan barusan benar? A-apa aku bukan anak mama-dan p-papa? A-aku bukan adik k-kak Lian? A-aku bukan cucu nenek? “

“ Iya benar, kamu bukan cucuku, seharusnya dari awal aku sudah memberitahumu, tapi Langga dan Sania selalu menghalangiku dan membuatku merahasiakan ini semua, tapi sekarang, ini adalah waktu yang tepat, kamu harus membalas kebaikan keluarga Willen, mereka bahkan sudah memperlakukanmu seperti putri kandung mereka sendiri. “

Zevana masih menatap Syarah dengan tatapan tidak percaya, kini air mata yang awalnya hanya menggenang itu pun terjatuh, ia menangis dan meratapi bagaimana sikapnya yang begitu bodoh selama ini karena sudah berpikir bahwa dirinya adalah keturunan keluarga Willen.

Zevana merasakan sesak di bagian dadanya sehingga ia terus memegangi dadanya dan kemudian tangisnya pecah sehingga kini Zevana menangis dengan terisak di hadapan Syarah.

“ Berhentilah menangis, kamu tidak pantas menangis setelah menerima semua kebahagiaan yang sudah Langga dan Sania berikan padamu. Dan ingat, rahasiakan hal ini, jangan sampai Lannga dan Sania tahu lalu kemudian mereka menyalahkanku. “

Setelah selesai mengatakan apa yang ingin dikatakannya, Syarah pun kembali membuka pintu toilet dan kemudian pergi begitu saja meninggalkan Zevana yang masih menangis terisak di dalam toilet.

Zevana benar-benar hancur setelah mengetahui tentang siapa sebenarnya dirinya selama ini, dan kemudian ia kembali membayangkan betapa Langga, Sania dan juga Alian begitu menyayanginya selama ini. Zevana bahkan ingat dengan sangat jelas bagaimana Sania marah saat dirinya membahas soal perkataan orang mengenai dirinya yang bukan dari keturunan keluarga Willen, kini Zevana tahu alasan mengapa Sania sangat marah saat mendengarkan Zevana membicarakan soal garis keturunan keluarga Willen dan tentang orang-orang yang sering membandingkannya dengan Alian.

Zevana merasa sedih dan hancur, namun disisi lain ia juga sangat bersyukur karena kedua orang tua angkat dan kakaknya begitu sangat menyayanginya layaknya putri kandung mereka sendiri.

Setelah ia puas menangis di dalam toilet, Zevana segera menghapus air matanya, ia kemudian membasuh wajahnya dan mengeringkannya dengan handuk kecil yang ada di toilet tersebut.

Zevana mengatur perasaan dan juga nafasnya yang masih terisak, lalu setelah ia merasa cukup tenang dan cukup bisa mengatasi kesedihan nya, Zevana pun dengan segera keluar dari dalam toilet dan kembali bergabung dengan Syarah dan Febian di meja makan.

“Maaf aku lama…nodanya sangat sulit dibersihkan. “  Ucapnya beralasan agar Febian tidak curiga dan bertanya-tanya mengapa dirinya begitu lama berada di dalam toilet.

“ Nenek sudah memberitahu Febian tadi, cepat makanlah sebelum dingin makananmu. “  Sahut Syarah lalu meminta Zevana untuk segera memakan makanannya.

Setelah selesai makan malam, dan kini mereka masih berada di meja makan dan saat ini juga pelayan sedang menyiapkan beberapa hidangan penutup, Syarah pun langsung membahas soal pernikahan antara Febian dan juga Zevana.

“ Ze, Bian, bagaimana kalau kalian segera melangsungkan pernikahan kalian, jangan ditunda, lagi pula kamu sudah cukup umur Bian, sebentar lagi usiamu mau menginjak dua puluh delapan tahun, itu usia yang sudah sangat matang. Nenek sarankan kalian untuk segera melangsungkan pernikahan saja. “  Usul Syarah dengan tatapan mata yang terus tertuju pada Zevana.

Sementara Zevana, ia sangat mengerti arti dari tatapan Syarah, saat ini Syarah berusaha untuk membuat Zevana mendukung saran darinya, karena Syarah tahu, Febian pasti menunggu keputusan dari Zevana dan Febian juga pasti akan menuruti semua keputusan yang Zevana buat.

“ Kalau aku, aku tidak bisa mengambil keputusan ini seorang diri nek, semua aku serahkan pada Ze, dia juga masih sekolah, aku tidak mau membebani nya, hubungan kita juga baru berjalan beberapa hari ini. “ Ucap Bian.

“ Ze…bagaimana menurutmu? Bian pasti setuju dengan apapun keputusanmu. Nenek harap kamu memilih keputusan yang baik untuk dirimu dan keluargamu. “ Tanya Syarah dengan penuh penekanan dan juga maksud dalam setiap kalimatnya.

Zevana masih terdiam, ia juga sesekali membalas tatapan menusuk dari Syarah, Lalu kemudian ia menoleh dan menatap ke arah Febian, Febian juga saat ini terlihat sedang menunggu jawaban darinya. Zevana masih sedikit bingung dan masih ingin mempertimbangkannya, lalu…

“ Nek, boleh aku memikirkan hal ini terlebih dulu? Ini menyangkut masa depanku dan juga kak Bian, aku tidak boleh terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, aku tidak ingin menyesal nantinya. “ Jawabnya lalu memberanikan diri menatap ke arah Syarah.

“ Ya…ya…tentu, pikirkan dengan sangat matang Ze…kamu harus memikirkan masa depanmu dan juga keluargamu, itu sangat penting, dan nenek akan sangat berterimakasih karena kamu mau memikirkannya, dan saran nenek, tolong jangan terlalu lama memikirkannya, kamu mengerti kan apa yang nenek maksud? Semua demi kebaikan kalian, dan saat kamu berpikir, tolong juga pikirkan Langga,Sania dan juga Alian sebagai bagian dari keluargamu, karena pernikahanmu juga melibatkan kedua orang tuamu dan juga Alian, kamu tahukan Alian bahkan menunda pernikahannya hanya karena kamu. ? “

Syarah terus saja memberikan pendapat yang memojokkan Zevana, dan kemudian Zevana teringat Alian yang memang menunda pernikahannya karena ingin menemani masa remaja Zevana.

“ Iya nek, aku mengingatnya dengan sangat jelas, aku akan memberikan jawaban besok, dan aku akan menghubungi nenek terlebih dulu kalau aku sudah memutuskannya. “  Ucap Zevana dengan sudut mata yang sudah bergetar.

Sementara Febian, ia terus mengamati raut wajah Zevana, dan Febian juga bisa merasakan sedikit tekanan pada diri Zevana. Lalu Febian meraih tangan Zevana dan menatapnya dengan lembut.

“ Kamu tidak perlu terburu-buru, aku bisa menunggumu sampai kamu benar-benar siap Ze. “  Ucapnya dengan tatapan yang begitu lembut sampai membuat Zevana sedikit merasa lega karena pria yang harus menikahinya memiliki hati yang sangat lembut dan juga tulus.

1
Goresan_Pena421
semangat ya Thor.
Mila Arida: terimakasih ya 🙏💪
total 1 replies
Goresan_Pena421
apalagi yang disukain anak populer 😊
Goresan_Pena421
nah apa lagi ada yang taksir ya menurut aku si berubah penampilan gak masalah.
Goresan_Pena421
hemm ga masalah si mau bagaimana penampilan nya tapi kan kalau penampilan nya di rawat di tata terus berprestasi itu udh poin plus😊
Goresan_Pena421
murid berprestasi 💪 keren baru baca udah di sambut sama tokoh keren kaya gini.
Himura Kenshin
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
Mila Arida: maksudnya gimana? maaf ya masih pemula soalnya...
total 1 replies
My sói
Menghibur banget!
Mila Arida: makasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!