seorang wanita yang sering di perlakukan tidak baik oleh ibunya sendiri,harus menjalani kehidupan nya yang sulit,bahkan ibu kandungnya sendiri lebih menyayangi anak angkat nya dan suami baru nya.
wanita itu mengira laki-laki yang bersama dengan ibunya itu adalah ayah kandung nya,tapi setelah kenyataan terungkap dia sangat terkejut,dan sempat putus asa.
disaat dia ingin mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang pemuda yang berpakaian rapi berbicara padanya.
Penasaran dengan kelanjutan nya,,yuk simak cerita author ini.. 😍❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ke angkuhan Tiara
Ke esokan harinya,dara yang sedang menikmati sarapannya sendiri diruang makan tiba-tiba melihat kedatangan seorang pengawal yang berjalan dengan tergesa-gesa.
melihat itu dara mengentikan sarapannya dia menatap pengawal itu dengan serius.
" ada apa ? kenapa kamu terlihat ketakutan? " tanya dara dengan heran.
pengawal itu menarik nafasnya dalam-dalam dia menunduk dan mulai berbicara.
" nona diluar ada nona Tiara dia datang bersama dengan nyonya delima " beritahu nya pada majikannya.
dara terdiam dia mengetuk-ngetuk meja makan dengan tenang
" siapa itu tiara? " tanyanya dengan menaikkan alisnya.
" nona tiara adalah putri tertua nyonya delima, dan nyonya delima memilki dua anak yang pertama nona tiara dan anak kedua bernama nona olivia " jelasnya dengan serius.
dara mengangguk dia menatap pengawal itu dengan tersenyum lembut.
" bawa mereka masuk" ucapnya dengan tegas, pengawal itu langsung mengangguk dia berjalan meninggalkan dara diruang makan.
dara yang melihat kepergian nya tersenyum menyeringai.
" ternyata mereka belum merasa jera juga,, baiklah aku akan meladeni mereka dengan tangan terbuka,dan untuk wanita yang bernama tiara aku merasa penasaran dengannya. " ucapnya dengan tersenyum jahat.
disisi delima dan tiara yang baru saja duduk diruang tamu,mereka melihat rumah mewah yang selama ini ingin mereka dapatkan.
" enak saja dia tinggal dirumah kakek,, aku sudah lama ingin tinggal disini !! tapi mama selalu gagal mendapatkan rumah ini dan sekarang wanita sialan itu yang tinggal disini" ucapnya dengan dingin,delima hanya diam dia duduk dengan santai dan menatap rumah yang terlihat sepi.
tak....tak...tak...
mendengar suara sepatu hak tinggi kedua wanita itu menatap dara yang sedang berjalan kearah mereka dengan tersenyum lembut.
tiara yang melihat kecantikan dara langsung merasa iri dia tidak senang ada yang lebih cantik darinya.
" wahhh rupanya ada tamu ? kenapa pagi-pagi sekali kalian sudah datang kemari ? apa ada hal penting yang ingin kalian bicarakan?? " tanya dara dengan ramah.
delima menatap nya dengan tajam.
" apa kamu bilang tamu?? jadi kamu merasa rumah ini sekarang sudah menjadi milikmu ?? huuuuhh jangan mimpi kamu aku tidak akan membiarkan rumah ayahku jatuh ke tanganmu !! " kecam delima dengan mata melotot.
tiara mengangguk dia duduk dengan angkuh dan menatap dara dengan tatapan rendah.
" apa yang dikatakan mama itu benar jangan merasa bangga dulu, karena rumah kakekku akan tetap jatuh ke tangan mamaku !! " ucap tiara dengan angkuh
bukannya merasa marah dara justru tertawa terbahak mendengar ucapan kedua wanita yang ada dihadapannya,mereka yang melihat dara tertawa merasa heran.
" apa yang lucu dari ucapanku kenapa kamu tertawa ? apa kamu sudah mulai tidak waras? oh aku hampir melupakannya Paman davian kan memang tidak waras, mungkin kamu juga ikutan tidak waras " ucap tiara dengan tersenyum remeh
tawa dara terhenti dia menatap tiara dengan tajam.
" jangan berbicara sembarangan seperti itu di kediaman ku !! aku bisa saja mengusirmu dari sini sekarang juga !! tapi karena kamu itu sepupuku aku akan berbicara baik-baik padamu dan juga Bibi apa yang kamu inginkan kenapa kamu masih datang ke rumahku ? apa kamu melupakan jika semua harta kekayaan Kakek sudah jatuh ke tanganku ? dan nama perusahaan serta aset-aset Yang lain sudah atas namaku juga " ucap dara dengan santai.
brakkkkkkkkkkkkkk
tiara memukul meja dengan marah, dia meradang mendengar ucapan dara yang membuatnya tidak terima jika semua aset sudah atas nama sepupunya.
" omong kosong !!!! Aku tidak percaya jika kakek memberikan semua harta kekayaannya padamu, aku ini juga cucunya jadi aku berhak atas hartanya, aku datang ke sini karena ingin meminta perusahaan kakek yang saat ini kamu pimpin, karena perusahaan itu adalah bagianku" kecam tiara dengan nafas memburu.
" itu benar dan rumah ini adalah rumah ayahku !! jadi rumah ini akan menjadi milikku !!sekarang kemasi barang-barang mu secepatnya sebelum kesabaran ku habis " ucap delima dengan tajam..
para pengawal saling memandang mendengar ucapan delima, ingin rasanya mereka tertawa karna ucapan delima yang menurut mereka sangat konyol.
" apa itu saja yang ingin kalian bicarakan ?? apa tidak ada lagi yang kalian inginkan ? " tanya dara dengar serius.
delima saling memandang dengan tiara mereka menatap dara dengan tersenyum sinis.
" ya kami datang kesini memang ingin mengambil milik mamaku !! karna sekarang kamu sudah tau bereskan semua barang-barang mu " ucap tiara dengan angkuh.
dara mengangguk dia tersenyum lucu melihat wajah angkuh sepupunya, dan dia menatap pengawalnya dengan tersenyum menyeringai.
" karna sudah tidak ada lagi yang ingin kalian bicarakan,,,kalian antar tamu kita keluar karna hari ini aku masih banyak urusan " ucap dara dengan dingin..
kedua pengawal itu mengangguk dan berjalan mendekati tiara dan delima yang terlihat melotot.
" apa yang kalian lakukan ?? lepaskan aku sialan!! lepaskan,,,dara kamu wanita tidak tau diri seharusnya kamu yang aku usir dari sini!! karna rumah ini rumah ayahku " teriak delima meronta-ronta,sama dengan tiara dia berteriak Sepanjang jalan sedangkan pengawal itu tidak memperdulikan teriakan kedua wanita itu.
setelah mereka mendorong delima dan tiara keluar gerbang pengawal itu mengunci gerbang kediaman dewangga.
" seperti ucapan nona muda, kalian tidak di izinkan memasuki mansion dewangga lagi !! " ucap salah satu pengawal itu dengan dingin.
delima mengepalkan tangannya dia merasa dara telah mempermalukan nya.
" awas saja kalian,aku akan membalas perlakuan mu ini ! dan mas davian aku akan membuat mu lebih menderita lagi " ucapnya dengan dingin.
tiara hanya menunduk dan menutupi wajahnya saat melihat banyak orang yang berlalu lalang, dia merasa takut jika ada yang mengenalinya.
" sialan ini semua karna wanita kampung itu " gumam tiara dengan lirih, akhirnya mereka meninggalkan kediaman dewangga dengan marah.
*******
di sisi reyhan yang baru saja menyelesaikan pekerjaan nya, dia melihat asisten nya yang baru saja memasuki ruangannya
" ada apa ? kenapa kamu terlihat cemas ? " tanyanya dengan heran.
asisten itu memberikan laporan dan melihat tuannya dengan serius.
" tuan dari kemaren saya menghubungi no anda tapi tuan tidak mengangkat telpon saya,,seharusnya tuan kemarin mengadakan pertemuan dengan perusahaan dewangga tapi karna tuan tidak bisa dihubungi jadiny mereka membatalkan pertemuan itu " beritahunya dengan takut-takut.
brakkkkkkkkkkkkkk
reyhan memukul meja kerjanya dengan keras, dia menatap tajam asistennya.
" bagaimana mungkin hal sepenting itu kamu tidak memberitahu ku secara langsung?? apa mereka belum menghubungi pihak perusahaan kita ? " ucapnya dengan geram, bagaimana mungkin dia tidak marah jika pertemuan nya kali ini bersama dengan perusahaan yang terkenal di kota ini.
" sudah tuan dan siang ini anda akan melakukan pertemuan dengan perusahaan itu di restoran yang ada didekat kantor pusat" ucapnya dengan hati-hati.
reyhan menghela nafasnya dia bersandar di kursi nya dengan mengusap wajahnya.
" persiapkan semuanya jangan sampai ada kesalahan !! dan kita harus bisa bekerja sama dengan perusahaan dewangga!!! " ucapnya degan nada menekan.
asisten nya hanya mangangguk dia berjalan mempersiapkan semua berkas-berkas yang akan mereka bawa.
