Dewi Ular Seosen 3
Angkasa seorang pemuda yang sudah tak lagi muda karena usianya mencapai 40 tahun, tetapi belum juga menikah dan memiliki sikap yang sangat dingin sedingin salju.
Ia tidak pernah tertarik pada gadis manapun. Entah apa yang membuatnya menutup hati.
Lalu tiba-tiba ia bertemu dengan seorang gadis yang berusia 17 tahun yang dalam waktu singkat dapat membuat hati sang pemuda luluh dan mencairkan hatinya yang beku.
Siapakah gadis itu? Apakah mereka memiliki kisah masa lalu, dan apa rahasia diantara keduanya tentang garis keturunan mereka?
ikuti kisah selanjutnya.
Namun jangan lupa baca novel sebelumnya biar gak bingung yang berjudul 'Jerat Cinta Dewi Ular, dan juga Dunia Kita berbeda, serta berkaitan dengan Mirna...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode-30
Ditempat lain, Angkasa merasa serba salah dengan melawan pertarungan bersama Kavita. Sebab gadis itu setengah manusia dan setengah iblis.
Disisi lain, Kavita sangat berbahaya, dan jika dibiarkan hidup, maka akan membuat kerusakan yang lebih parah, yaitu dimana Ia dapat menyebarkan virus yang diidapnya kepada orang lain jika ia sampai menggigit.
Kavita memberikan serangan balasan kepada Angkasa, lalu mencoba menggigitnya, mungkin berharap jika pria itu akan sama sepertinya, dan mereka dapat hidup bersama.
Dengan cepat sang pria menangkisnya dengan menggunakan keris Chakra Mahkota Langit, hal itu membuat gadis yang sudah berubah menjadi setengah iblis harus terpental jauh, dan tanpa sadar masuk hingga kedalam goa.
Braaaaak
Ia menghantam dinding, dan membuat getaran yang cukup kuat.
Mereka yang ada didalam goa tersentak keget, lalu menatap dinding goa yang bergetar seolah mengalami gempa.
Terlihat stalaktit seperti akan patah, dan hal itu membuat mereka harus segera keluar dari dalam goa.
Pelita bergoyang dengan cahaya yang meliuk karena getaran yang terjadi membuat letak wadahnya tidak seimbang.
Dita meraih Pisau ditangan Shasa, lalu menghujamkannya didada Rey dan menariknya hingga terluka lebar.
Ia melepaskan Galuh. Lalu Dita memerintahkan mereka untuk segera keluar dari dalam goa.
Haris membantu Jennifer dan juga Feby. Namun saat akan keluar melalui pintu depan, ia melihat kerangka manusia yang terlihat sudah berdebu tergeletak didekat dinding.
Gigi depan yang ompong yang masih melekat dibagian mulut dan tertinggal ditengkorak kepala itu, membuat ia mengenalinya.
Ia meyakini jika itu adalah milik sang ayah.
Ia menyambarnya, lalu membawanya serta keluar dari dalam goa.
Saat mereka tiba didepan pintu goa, terlihat Kavita menghadang mereka dengan senyum seringai.
Jennifer membolakan kedua matanya. "Vit, kamu kenapa?" tanyanya dengan wajah bingung. Bahkan ia melihat jika sahabatnya itu memiliki gigi taring yang mencuat dari sudut bibirnya.
Ditempat lain, Dita bertarung melawan Rey yang saat ini berusaha untuk melumpuhkannya. "Apakah kau gadis itu? Ayolah! Aku ingin merasakan tubuhmu, dan dagingmu pasti sangat gurih, serta darah yang manis," Rey menelan salivanya membayangkan betapa nikmatnya tubuh Dita.
Ia tak perduli dengan lukanya yang menganga dibagain dada. Bahkan kepalanya yang terluka tak juga terasa olehnya.
Dita menggenggam erat pisau ditangannya, ia tampak tak senang karena menjadi terget dari Rey. "Dasar iblis sialan, kau kira aku ini camilan!"
Ia melemparkan pisau ditangannya, dan kali ini berhasil mengenai kening Rey, dan tampaknya tak hal yang berarti, ia seolah tak merasakan sakit sedikitpun
Gadis itu mencoba mengamati sosok mengerikan tersebut, sebab sekuat apapun, pasti ada titik lemahnya.
Rey berjalan menghampri Dita dengan langkah yang cukup berat sembari mencabut pisau yang menancap dikeningnya, Pak Putro yang berada dibelakangnya bersiap untuk memukul kepala sang gadis dengan menggunakan tulang paha milik Sherly.
Dita berjalan mundur dan terus menjaga jarak. Rey sudah bersiap menghujamkan pisau ditangannya, sedangkan Pak Putro tampak menyambutnya dengan pukulan yang cukup kuat.
Saat bersamaan, Dita berjongkok dengan gerakan yang cukup cepat, lalu berguling kesisi kiri dan menjauh. Gerakan tak terduga itu, membuat pisau ditangan Rey tertancap dileher Pak Putro, sedangkan tulang yang dilayangkan oleh sang dosen, mendarat diubun-ubun sosok berbulu tersebut.
"Aaaaaaaa,,," pekik keduanya secara bersamaan.
Belum hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dialami, tiba-tiba saja seekor ular kobra bersisik emas membelit keduanya.
Hal itu membuat Dita tercengang, namun ia mengambil kesempatan untuk pergi meninggalkan goa yang semakin bergetar dibagian dindingnya.
Kedua pria itu mengerang kesakitan saat ular semakin mempersempit jalan pernapasan mereka.
Sang Ular Kobra juga memberikan satu gigitan diubun-ubun Rey dan menyuntikkan bisa neurotoksinnya dan mempererat belitannya.
Dipintu depan, para mahasiswa tertahan karena Kavita mencoba menghalangi mereka. Ia mencoba menyerang Jennifer yang notabene adalah sahabatnya sendiri.
Namun penyerangannya gagal karena Angkasa mencoba menyerangnya. Sepertinya Kavita tidak dapat dibiarkan hidup, karena akan memberikan dampak yang sangat fatal.
Dita menatap para rekan-rekannya, lalu menarik mereka keluar dari goa, sebab langitnya-langitnya seolah hendak runtuh.
"Ayo, cepatlah!" Dita menarik Jennifer dan membantunya keluar. Sedangkan Galuh membawa Shasa, serta Haris menyelamatkan Feby.
Setelah mereka berhasil keluar, Dita kembali masuk ke dalam dan mengingatkan para rekannya agar menjauhi dinding tebing karena potensi untuk runtuh sangat besar.
"Dita, jangan masuk!" pekik Sasha dengan rasa takut dan khawatir.
"Jangan khawatirkan aku, menjauhlah dari dinding tebing." pesannya pada mereka, lalu melesat masuk ke dalam goa untuk membantu Angkasa mengatasi Kavita yang mengganas.
Melihat kehadiran Dita, Angkasa tersenyum tipos, setidaknya gadis itu perduli padanya. "Pergilah, bawa mereka dari sini, aku bisa mengatasinya," Angkasa mendorong Dita keluar dari goa.
"Pergi! Cepat!" teriaknya dengan nada perintah.
Dita merasa dilema. Mungkin Angkasa bemar, ia harus menyelamatkan rekannya.
Dengan terpaksa, Dita kembali keluar dengan berlari yang cukup kencang. Benar saja, rekannya tak ingin beranjak tanpanya.
"Ayo! Menyingkirlah daru sini, dinding tebing akan roboh!" ia membantu Jenifer untuk meninggalkan lokasi dan menuju hutan pinus, namun hatinya gelisah saat membayangkan apa yang akan terjadi pada sang Dekan.
Mengapa ia begitu sangat khawatir? Sembari berlari, kepalanya terus menoleh kearah belakang. Ia berharap jika sang Dekan akan keluar dari goa dengan selamat.
Hatinya semakin gelisah, saat melihat beberapa dinding tebing yang terdiri dari material bebatuan mulai longsor.
"Pak," gumamnya lirih dalam hati. Ia merasakan hatinya sangat takut jika pria itu mengalami masalah. Namun keselamatan rekan-rekannya menjadi tanggungjawab yang harus ia laksanakan.
Baaaaaammm
Terdengar sebuah dentuman keras yang berasal dari bebatuan yang runtuh sebesar ban mobil kontainer.
Tubuh Dita seolah lemah, namun mencoba terus melangkah membawa rekannya menjauh agar tidak terkena bebatuan yang mungkin saja bergelinding.
Didalam goa, Angkasa menghunuskan kerisnya yang terpaksa menghujam jantung sang gadis, saat berusah untuk menggigitnya.
Sontak saja hal itu membuat Kavita membolakan kedua matanya. Cairan pekat berwarna merah keluar dari lukanya, lalu sebuah kilauan cahaya ungu memendar diruangan goa, dan membelit tubuh Kavita, dan membuat gadis itu harus meregang nyawa.
Angkasa tak memiliki pilihan. Langit-langit goa semakin bergetar hebat. Ia menarik kerisnya, dan kedua mata Kavita memercikan darah pekat, sembari menyeringai. Saat bersamaan, sosok Ular Kobra bersisik emas melesat dengan cepat dan menyambar tubuh Angkasa keluar dari dalam goa dan membawanya menjauh dari dinding tebing, lalu melepaskannya begitu saja dan menghilang ditengah kegelapan malam.
Saat bersamaan, Kavita yang sedang terluka parah mencoba keluar dari.dalam goa, namun sekelebatan wanita yang cantik menggerakkan jemari tangannya, dan menutup pintu goa, baik dari depan maupun dari belakang.
kedua orang tuanya langsung bertemu biar bisa langsung nikah trus tamat, soalnya kak Siti mau fokus ke begu ganjang 😙😙
aduhh knp g di jelasin sih kannksihan dita nya klo kek gtu ya kann
Dia itu klu gak salah yg tinggal di rumah kosong yg dekat dg rumah orang tua nya Satria yaa , kak ❓🤔