NovelToon NovelToon
Gadis 5XL

Gadis 5XL

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Ayushita Dewi, gadis berusia dua puluh dua tahun tapi memiliki tubuh yang cukup oversize. 109kg dengan tinggi badan 168cm. Kehidupannya awalnya cuek saja dengan kondisi tubuhnya yang besar itu, tapi dengan pertemuan kliennya membuat jas lengkap bernama Dewangga Aldiansyah yang cerewet itu membuat Ayushita jengah dan memutuskan untuk diet.

"Cewek kok oversize."

"Jangan usik kehidupanku yang nyaman ini, mau oversize atau ngga, bodo amat!"

Tak di sangka perselisihan masalah tubuh Ayushita itu membuat Dewa lebih dekat dan akrab dengan gadis itu. Apalagi dia melihat perselingkuhan tunangan Dewangga tunangannya membuat Ayushita dan laki-laki itu semakin dekat dan menimbulkan benih-benih cinta.

Apakah mereka akan berlanjut dengan cinta? Atau selamanya akan jadi Tom and Jerry?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Calon Mertua

Penguntitan nyonya Anna pada anaknya menuju jalan protokol kembali di lakukan tanpa sepengetahuan Dewa. Dia melakukannya dengan sabar dan hati-hati, bukan apa-apa Dewa selalu menghindar dan mengelak kalau di tanya dia akan kemana dan mau menemui siapa. Dan kali ini, siang ini perempuan itu sengaja meluangkan waktu satu hari untuk membuntuti Dewa sejak pukul sebelas siang.

Karena menurut keterangan sekretarisnya Risa, Dewa akan pergi pukul sebelas tiga puluh. Seperti hari ini, sebelumnya dia menanyakan pada Risa lebih dulu. Dan perkiraannya tepat sekali, Dewa pergi dari kantornya lebih cepat bahkan dari sebelum-sebelumnya.

"Hmm, kali ini aku akan memergoki kamu sayang, siapa gadis yang akan di temui siang ini. Susah sekali memang dia kalau untuk jujur mau bertemu dengan siapa, memangnya mamamu ini mau memakan gadis itu setelah tahu kamu menyukainya," ucap nyonya Anna ketika mobilnya sudah melaju mengikuti mobil Dewa.

Jalanan cukup padat, laju kendaraan merayap sampai di lampu merah menuju jalan protokol. Karena daerah yang ramai dan banyak kegiatan ekonomi di jalan itu, maka jalan menuju jalan protokol tersebut selalu ramai.

Tak lama akhirnya mobil Dewa terparkir di sebuah gedung dengan suasana cukup ramai kali ini. Mobil nyonya Anna pun terparkir tak jauh dari butik yang sedang ramai itu, perempuan itu belum turun dari mobilnya. Dia mau melihat anaknya Dewa masuk ke dalam, dan tebakannya benar di tangannya menjunjung kantong kresek di kedua tangannya.

Dahinya berkerut melihat anaknya menenteng dua kantong kresek masuk ke dalam butik, tampak dari jauh nyonya Anna melihat Dewa di hampir seorang gadis. Memberikan kantong kresek itu padanya.

"Apa dia gadis yang di sukai? Kelihatannya biasa saja, tidak istimewa," ucap nyonya Anna masih memperhatikan dari dalam mobilnya.

Cukup lama perempuan itu memperhatikan butiknya dari mobilnya, Dewa belum keluar dari sana. Hingga nyonya Anna keluar dari mobilnya hendak masuk ke dalam butik tersebut, tapi buru-buru dia masuk lagi karena ternyata Dewa keluar lagi dengan tergesa lalu masuk lagi ke dalam mobilnya.

Mobil hitam itu pun pelan-pelan meninggalkan parkiran butik, nyonya Anna tidak mengikuti kemana anaknya pergi. Dia justru memakai kacamata hitam dan hendak masuk ke dalam butik.

Langkahnya cepat menuju butik, di sambut oleh satpam yang membukakan pintu dengan ramah. Setelah di dalam dia juga di sambut oleh pelayan dengan ramah pula.

"Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?" tanya pelayan dengan ramah.

"Hmm, cukup ramai ya."

"Ya nyonya, anda mau cari baju model apa? Nanti kami bantu mencarikan," kata pelayan lagi.

"Saya mau lihat-lihat dulu, bisa kan?"

"Tentu, silakan."

Nyonya Anna pun berjalan ke depan melihat-lihat baju yang di pajang, banyak remaja putri melihat bahkan mencoba lalu memilih baju-baju yang terpajang. Pandangannya mengedar ke penjuru butik, seakan mencari seseorang.

"Aku tidak jelas wajahnya seperti apa, tapi gadis itu tidak terlalu lama bicara dengan Dewa," gumam nyonya Anna.

Dia terus mencari seseorang, sampai di depan ruangan perempuan itu berhenti. Memperhatikan ruangan yang hanya di dekat dengan kaca, di tutup dengan tirai yang bisa di tarik ke atas.

Saat sedang berdiri memperhatikan ruangan itu, seorang gadis bertubuh besar keluar dari ruangan tersebut langsung melangkah melewatinya dengan memanggil seseorang.

"Dinda, apa pesanan dari reseller sudah di kirim?" tanya gadis bertubuh besar yang tak lain Ayushita.

"Sudah mbak, sudah di kemas dan mau di kirim ke ekspedisi," jawab Dinda.

"Bagus, hari ini cukup banyak yang masuk kan?" tanya Ayushita lagi.

"Iya mbak, dan lagi di kemas juga. Sore nanti mau di kirim ke ekspedisi juga," jawab Dinda lagi.

Percakapan itu membuat nyonya Anna tertegun, otaknya berputar dan bertanya siapa gadis bertubuh besar itu? Apakah manajer butiknya?

Ayushita kembali masuk ke dalam ruangannya, tapi sebelum masuk dia melihat nyonya Anna yang masih tertegun dengannya dan Dinda bercengkrama tadi.

"Nyonya mau cari baju ya? Banyak pilihan kok di butik ini," ucap Ayushita menatap nyonya Anna.

"Eh, ini butik anak saya kan? Maksud saya, butik yang kerja sama dengan anak saya?" tanya nyonya Anna membuat Ayushita heran dan bingung.

"Maaf, anda siapa nyonya?" tanya Ayushita.

Belum sempat nyonya Anna menjawab, Dinda menghampiri dan bicara lagi.

"Mbak, ayo makan siang dulu dengan kami. Dea sedang ulang tahun, kita makan sama-sama. Tadi kan pak Dewa juga membawa makan siang untuk kita," ucap Dinda.

"Dewa? Dia kasih makan kalian?" tanya nyonya Anna terkejut.

Tentu Ayushita dan Dinda ikut terkejut dengan ucapan nyonya Anna. Dahi keduanya mengerut heran, saling pandang dan sama-sama bingung.

"Kalian karyawan Dewa?" tanya nyonya Anna dengan antusias.

"Pak Dewa? Kami ini bukan karyawan pak Dewa, tapi pak Dewa itu memang adalah ..."

Ucapan Dinda di potong Ayushita, gadis itu menggeleng cepat agar Dinda tidak melanjutkan ucapannya.

"Maaf nyonya, anda siapa?" tanya Ayushita mulai menyelidik.

"Saya ini mamanya Dewa, apa dia sering kesini membawakan makan siang untuk pacarnya? Yang mana pacarnya ya?" tanya nyonya Anna.

Ayushita dan Dinda saling pandang, keduanya melihat nyonya Anna dengan penampilan layaknya wanita karir. Ayushita sedikit menciut melihat nyonya Anna, meski dia tidak ada hubungan spesial dengan Dewa.

"Di sini tidak ada pacar pak Dewa, nyonya. Mungkin anda salah," ucap Ayushita.

"Tapi Dewa sering datang kesini kan?" tanya nyonya Anna lagi.

"Ya, memang sering kesini. Tapi tidak ada pacar pak Dewa di sini," jawab Ayushita lagi.

"Oh, benarkah? Atau mungkin aku salah ya," ucap nyonya Anna tampak ragu.

Memang seharusnya dia tidak langsung menanyakan gadis yang di sukai anaknya Dewa. Terlalu terburu-buru.

"Saya tidak tahu kalau pak Dewa punya pacar dari tempat lain, yang jelas di sini karyawan sini tidak ada pacar pak Dewa," ucap Ayushita lagi.

"Baiklah, mungkin benar aku salah sangka ya," ucap nyonya Anna.

Ayushita tersenyum kecil, Dinda hanya melirik saja pada bosnya. Ingin bicara juga tidak sopan rasanya.

"Baiklah, maaf ya kalau saya salah," ucap nyonya Anna.

"Ya nyonya, tidak masalah. Barangkali nyonya ingin memilih baju untuk anak gadis nyonya, koleksi butik ini sangat banyak dan semua di sukai oleh para gadis remaja," ucap Ayushita dengan ramah.

"Hmm, kalau saya punya anak gadis pasti akan cari baju di sini. Sayangnya anak saya satu-satunya, cuma Dewangga Aldiansyah," ucap nyonya Anna.

"Oh, begitu ya."

Nyonya Anna berbincang sebentar lalu dia pergi lagi, Ayushita dan Dinda menatap kepergian ibu dari Dewa tersebut.

"Mbak, kayaknya itu calon mertua mbak Ayu deh heheh," ucap Dinda.

"Calon mertua matamu!" ucap Ayushita mendelik matanya pada Dinda.

"Mbak, yang peka dong. Pak Dewa itu kelihatannya suka lho sama mbak Ayu," ucap Dinda.

"Aah, sudah jangan bahas itu. Ayo kita makan dan rayakan ulang tahun Dea."

Dinda sedikit cemberut, tapi dia mengikuti apa yang di ucapkan Ayushita.

"Hmm, padahal itu calon mertua sangat cetar banget deh. Wanita karir."

"Belum tentu juga calon mertua cetar itu menyukai dugong sepertiku."

"Dugong juga pak Dewa suka lho."

"Kamu mengatakan bosmu Dugong?"

"Kan mbak Ayu sendiri yang bilang."

"Ck, pegawai tidak tahu sopan santun kamu."

"Heheh. Piis mbak Ayu."

_

_

*****

1
Aditya hp/ bunda Lia
waaah, ... camer gak tau kalo yang di ajak bicara itu camen tapi camen udah tau kalo itu camer ... 😅😅
Rohmi Yatun
double up dong thor
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹👍
Wicih Rasmita
Dewa Dewa...😇😇
Aditya hp/ bunda Lia
udah bawa ajah dewa kenapa sih ...
Rian Moontero
lanjuuttt🤩🤸🤸
Aditya hp/ bunda Lia
seru loh novelnya ada keselnya gemesnya juga ... jarang ada novel CEO kesengsem gadis gendut ...
Aditya hp/ bunda Lia
jreng ... jreng ... kalo udah tau mama mau apaaaa?
Rian Moontero
mampiiiirr🖐🤩🤸🤸
Aditya hp/ bunda Lia
apakah Dewa akan menyuruh atau buat nurunin BB nya? dengan cara diet dan olah raga lah ... jangan dengan cara yang aneh2
Aditya hp/ bunda Lia
eeh ... itu mbak anu ada 2 orang yang kelihatannya lagi tatap2an kayaknya bakalan ada kisah cinta Dewa-ayu ... 🤭
Aditya hp/ bunda Lia
hahayyy ... mas dewa kayaknya sekarang selalu pengen dekat sama ayu ... pasti akhirnya bakalan cintrong ... 🤭
Yuliana Tunru
modus dewa nih kyk x
Aditya hp/ bunda Lia
bakalan dibikin cintrong + bucin ini mah si dewa sama othor
Laila Isabella
bagus karya mu thor..semangat update nya ya
Laila Isabella
cocok itu..dewa dan dewi..bergabung meletup..🤣🤣🤣
Yuliana Tunru
nah gitu lbh bqik diakuai dgn dewa toh dia yg mau bantu biqr semua bisa jln lagi ksihqn karyawan jg butik mu
Aditya hp/ bunda Lia
dasar karyawan kurang ajar semoga ada yang laporin pecat ajah ...
Wicih Rasmita
next Thor
Wicih Rasmita
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!