Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

#aisyah ....

    Aku berjalan menuju pintu utama karna mendengar suara bel, aku sudah mengira itu adalah Ibnu mengingat tuan azzam mengatakan kalau Ibnu akan membawakan pakaian untuk ku.

Ting tong"""

"iya sabar" nggak bos, nggak anak buah sama saja.

Sesampai nya di depan pintu aku langsung saja membuka pintu apartemen yang ada dihadapan ku, seperti yang ku duga dan benar saja itu adalah asisten pribadi tuan azzam siapa lagi kalau bukan Ibnu pacar dari sahabat sejati ku vera.

"eh Ibnu ada apa nu?"

"ini adalah pakaian nona aisyah, mohon izin untuk langsung menata nya di lemari nona?"

" iya silahkan "

" kalian masuk lah dan tata di lemari kosong yang berada di ruangan itu"

Satu orang, dua orang, tiga orang dan masih banyak lagi yang masuk .

seketika mulut ku menganga, mata ku melebar kejutan apa lagi yang ada di rumah ini, lama-lama jantung ku akan jatuh dengan sendiri nya jika harus hidup dengan si beruang kutub itu.

"apa itu Ibnu?"

"itu pakaian nona aisyah"

"apa kau memborong semua toko di negara ini?"

"cuma satu toko saja nona"

"haaa apa kau gila Ibnu"

"tidak nona"

"berhenti memanggilku dengan sebutan nona, panggil aku Aisyah seperti biasa, kenapa juga harus di ubah?"

" maaf nona, sebentar lagi nona akan masuk di keluarga Alcantara "

Ku putar bola mata ku malas, menurut ku keluarga ini terlalu banyak drama, apa seperti ini kehidupan orang kaya? Eh ngomong-ngomong orang kaya, bukan kah tuan Azzam sudah bangkrut? Kenapa bisa beli baju satu toko untuk ku, apa dia sudah gila? Oh ya ampun apa iya aku akan hidup dengan orang yang tidak waras,, dia waras saja sudah bikin kesal apa lagi kalau dia udah stres.

aaahhh lama-lama bisa aku yang gila duluan kalau seperti ini terus..

"sudah selesai tuan" ucap para karyawan yang ditugaskan membawa baju ku dan sekalian mengatur semua nya pada lemari kosong yang berada di kamar tuan Azzam

Eh tunggu...! Apa tadi kamar tuan azzam, maksud nya aku akan satu kamar dengan nya begitu?

aaahhh Brengsek bisa-bisanya aku terjebak di istana derita ini, kenapa juga aku menyetujui nya, sial.. aku tidak bisa menolak nyonya Linda dia sudah ku anggap seperti mama ku sendiri.

"nona semua sudah selesai saya juga ikut pamit ya"

" apa tidak masuk dulu nu?"

" tidak nona, pekerjaan di kantor masih banyak"

" ya sudah hati-hati ya "

" siap nona"

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya guna merilekskan pikiran dan tubuh ku, seperti nya aku butuh tidur saat ini sebelum masuk ke drama selanjutnya.

Aku menutup kembali pintu apartemen dan bergegas ingin merebah kan tubuh ku dulu sebelum bertempur dengan dapur lagi.

sebelum masuk ke dalam kamar ku, aku menyempatkan diri untuk izin kepada tuan Azzam terlebih dahulu.

"tok, tok,tok " aku membuka perlahan pintu kamar tuan Azzam tanpa menunggu lagi perintah nya, dan ternyata dia sedang sibuk dengan komputer nya saat ini.

"tuan Aisyah izin mau tidur ya, badan Aisyah sakit dan kepala Aisyah juga pusing karna kurang tidur"

" baiklah kamu tidak usah memasak hari ini nanti aku pesan makanan di luar saja"

" baik tuan terima kasih Aisyah pamit ke kamar dulu"

Baru saja aku ingin membalikkan tubuh ku tiba-tiba terhenti karna suara tuan Azzam.

"mau pergi kemana?"

Aku mengkerut kan dahi ku, heran ... kalau mau tidur sudah pasti di ranjang dan di dalam kamar kan dia ini bodoh apa pura-pura bodoh sih.

"mm mau ke kamar Aisyah tuan"

"tidur di ranjang itu, mulai sekarang kamar ini adalah kamar kita berdua"

" APAAAA "

" untung nya aku berada jauh dari mu kalau tidak mungkin gendang telinga ku sudah pecah karna tiga kali mendapat terompet malaikat "

" mm kenapa Aisyah harus tidur disini kita kan belum sah"

" sebentar lagi kita akan sah"

" tapi belum kan tuan Azzam "

" berhenti membantah Aisyah aku tidak akan macam-macam pada mu, tidur lah di ranjang itu "

ihhh boleh cekek nggak si terus buang dari jendela itu biar hancur berkeping-keping, belum apa-apa darah ku sudah naik, gimana kalau untuk selama nya, ya Allah tolonglah hamba mu ini

" tapi benar ya jangan macem-macem kayak tadi, kalau tidak Aisyah akan kabur dari rumah ini"

" mau kabur kemana?"

" mm kabur lah, kabur mm kabur ke luar negeri biar jauh dari tuan dan juga dari semua yang bikin kesel,"

" apa kamu bilang ? aku membuat mu kesal?"

" Aisyah nggak ngomong kayak gitu kok"

" tadi barusan kamu bilang mau jauh dari orang yang buat kamu kesal"

" ah sudah lah, Aisyah mau tidur, kapan tidur nya kalau di ajak debat Mulu"

" oh sekarang kamu sudah mulai berani ya, mentang-mentang sebentar lagi akan jadi nyonya Alcantara "

Males, males semalas malasnya menjawab pertanyaan nya lagi, aku melangkah tanpa memperdulikan tatapan serius dari tuan Azzam, jangan tanya apa kah aku takut apa tidak , yang pasti bulu kuduk ku sudah berdiri semua, bisa-bisanya aku dengan lantang menjawab semua perkataan nya.

aku terus berjalan menuju ranjang tuan Azzam berpura-pura tidak melihat nya dan tidak mendengar nya, di ibaratkan saat ini aku sudah membangun kan singa yang sedang tidur terlelap seperti nya.

tanpa berlama-lama aku naik ke atas ranjang dan masuk kedalam selimut, menenggelamkan wajah ku, seperti nya aku tidak akan bisa tidur kalau situasi nya seperti ini.

...****************...

hayy guys maaf ya baru update lagi.

benar-benar tidak ada kesempatan buat update karna kalian pasti tau kalau aku ini , bekerja sebagai pembantu di negara onta.

Maaf sekali lagi ya guys🤗🤗

Terima kasih sudah menunggu 🫶

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...