Di sebuah desa tinggalah seorang lelaki tua yang hidup seorang diri.istrinya meninggal duabelas tahun yang lalu.desa yang ditinggalin jauh dari keramaian,akses masuk desapun harus tempuh dengan jalan kaki yang lumayan jauh.jarak rumah orang-orang desa juga sangat jauh,kalau ada yang sakit atau kesusahan mereka akan terlambat menolong,dipagi hari kakek Budi pergi mencari kayu bakar dihutan dan bahan makanan semenjak ditinggal pergi sang istri tercinta hari harinya dihabiskan dengan berpetualang dihutan,untuk menghilangkan rasa kesepiannya.pagi itu kake Budi pergi dengan membawa parang dan air minum,untuk bekal nanti,kakek budi melangkah dengan pasti dan sampai ditepi hutan.kakek Budi memotong kayu kering untuk dibawa pulang,setelah cukup diikat dan dipikul kayu itu,sepanjang jalan kake Budi juga memperhatikan pohon pohon siapa tau ada buah masak yang bisa dia petik,sepanjang jalan kakek Budi mendengar suara tangin bayi mendengar suara tangisan bayi ada rasa penasaran dan ingin tau
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenvyy27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia
Hari berganti tak terasa bekerja hampir 1 bulan dan tidak ada hal hal yang aneh karena tuan dan nyonya sedang keluar kota.
mereka tidak terlalu banyak mengerjakan pekerjaannya hanya sesekali membersihkan kolam.
seperti biasa Lia yang di ajak membersihkan ruangan yang belum di bersihkan oleh Lia dan bi Tuti karena mereka di larang membuka ruangan itu dan tidak seorang pun yang tau itu ruangan apa, yang bisa membuka ruangan itu hanya orang yang sudah di tunjuk untuk bisa membuka dan membersihkan ruangan itu.
" Hufffffftttt .... Capek sekali rasanya badan Abang ." ucap junet.
" iya bang Ali juga." jawabnya menambahi.
" Sudah kalian minum teh ini pasti tidak akan terasa capek lagi." ucap Lia.
" ini teh apa dek." tanya junet.
" Teh herbal bang, coba aja pasti enak badan Abang." ucap Lia.
" Pantas saja Lio tidak merasa capek." ucap junet.
" Hehehhehe .... Capek sih ada bang tapi tidak seperti Abang dan Ali." ucap Lio.
" Ah ... Lia tidak adil ." ucap Ali.
" Maksudnya." tanya Lia.
" ya tidak adil, yang di buatkan teh cuma Lio kita tidak." ucap Ali.
" Kan pernah Lia tawari minum teh tapi Abang tidak mau katanya rasanya agak lain." ujar Lia.
" Oh ..... Ini teh yang kalian minum setiap hari ya." tanya junet. Dan kedua nya mengangguk seketika Ali dan junit yang melihat ada satu gelas teh yang sisa dengan sigap mereka berebut untuk mengambilnya tanpa mereka sadari Lio yang lebih dekat duluan ambil ,dan gelak tawa mereka karena Ali sama junet saling tabrakan.
Hahahhahhaha tawa semua memenuhi ruangan paviliun karena melihat tingkah Ali dan junet , sedangkan yang ada di sebelah ruangan lain merasa keributan yang ada di sebalah langsung mengetuk pintu.
" Heh .... Anak baru kalian bisa diam gak." ucap nya.
" Oh .... Maaf kak ... Kami lagi senang soalnya." jawab junet yang lain sembunyi sambil menutup mulut.
" Kali ini saya maafkan lain kali saya adukan sama tuan biar kalian di pecat " ucapnya langsung pergi.
" Hhussssttt .... Hhussssttt.... Usir Lia sambil memperagakan gaya perempuan tadi tidak ada yang bisa menahan tawa, mereka semakin tertawa Taku kali ini mereka tutup mulut mereka pakai bantal sehingga tidak di dengar oleh orang lain.
Junet yang melihat sisi lain Lia yang kocak dan cuek membuat dia semakin sayang dan ingin menjaga Lia dari orang jahat.
Mereka segera tidur karena besok harus kerja lagi. Sang tuan rumah pergi bukan berarti mereka kerja seenaknya .
" Selamat pagi bi Tuti." sapa Lia.
" Emm .... kamu bantu saya bersihkan kamar tuan sama nyonya." perintah Bi Tuti.
" Baik bi." jawab Lia.
Mereka segera pergi ke atas dan mulai membersihkan ruangan ruangan yang di atas dan balkon, bi Tuti mengajak Lia masuk ke kamar tuan dan nyonya nya.
" Kamu bersihkan kamar mandi biar saya bersihkan ruangan ini." ucap bi Tuti.
" Ya bi ...... Saya akan kerjakan." ucapnya, bi Tuti mengangguk dan mulai kerja.
Sedangkan di luar junet Ali dan Lio.
Membersihkan halaman dan rumput yang mulai tumbuh tidak teratur.
Sedangkan scurity mengawasi mereka kerja.
" Kalian malah cerita bukannya kerja." bentak scurity yang lain.
" Ini kami kerja pak bukan lagi bermain." jawab Ali asal.
" Heh .... Di kasih tau di dengar jangan ngelawan. Saya laporkan tuan baru tau kamu." bentak nya.
" lapor kan saja tidak takut." jawab Ali asal.
" Awas kamu ya ." gertak nya lagi, sedangkan junet dan Lio melerai agar Ali tak terpancing dengan omongan scurity.
" Awas saja sampai saya di keluar kan saya bunuh dia secara perlahan." ucap Ali.
Lio yang tau Ali tidak baik baik aja , segera menarik tangan nya dan mengajak ke halaman belakang supaya tidak terpancing.
Junet yang melihat itu merasa geram, juga karena scurity sok jadi bos itu.
Sedang kan Lia yang sudah membersihkan kamar mandi di ajak keluar dan melanjutkan ke ruangan yang di larang tapi tidak untuk di buka hanya di depan nya saja.
Perasaan Lia kaget dengan melihat ruangan di samping dapur yang terpisah dengan ruangan gudang , ada tempat yang tidak boleh di datangin oleh siapa pun kecuali orang kepercayaan tuan nya.
" ***Ini ruangan apa ya kok tidak boleh di bersihkan oleh pembantu disini, ada sesuatu yang tidak di ketahui oleh semua orang*** " Batin Lia.
***Aku harus cari tau apa sebenarnya yang ada di dalam ruangan itu, bila perlu kasih tau Abang dan Abang bisa mencari tau cara yang lainnya***.
Sinar Surya yang mulai tenggelam menandakan malam akan tiba, semua yang bekerja telah istirahat kecuali yang khusus di dalam rumah yang biasa melayani tuan dan nyonya saja.
Lia yang panggil Lio untuk masuk ke dalam kamar akan memberitahu kan sesuatu ke pada sang abang.
" Bang tadi adek kan di ajak bicara bi Tuti bersihkan kamar tuan diatas terus kita beralih ke ruangan yang tidak boleh di bersihkan adek kok curiga ." ucap Lia.
" Apa yang buat adek curiga." ucap Lio.
" ruangan itu loh bang , di tutup rapat dan tidak seorang pun yang boleh masuk ke dalam kecuali yang sudah di tugaskan." terang Lia.
" Adek hati hati jangan sampai adek kenapa kenapa , Abang tidak mau adek dapat masalah di sini ingat tujuan kita cari orang tua kita." jelas Lio.
" Iya bang adek tau itu .... Tapi apa gak boleh adek sedikit curiga dengan ruangan rahasia itu." ucapnya.
" boleh tapi harus hati hati jangan sembarangan ." cecar Lio.
tiba tiba pintu di ketuk dari luar dan Lio langsung membuka ternyata junet dan Ali sudah berdiri di depan pintu.
" Abang sungguh kecewa sama kalian." ucap junet langsung tanpa memberi penjelasan ke pada anak kembar itu.
" Maksud Abang apa." tanya Lio.
" Kalian kenapa sembunyi sembunyi dalam kamar dan tidak mau cerita ke pada Abang ." ucap junet.
" bukan begitu bang , ini soal kami bukan masalah yang besar." jelas Lio.
" jangan bohong sama Abang .... Abang sudah tau dari Ali." ucap junet yang melirik Ali dan Ali yang di plototin Lio dan Lia langsung tunduk.
" Maafkan Ali Lio Lia , Abang junet memaksa." ucap Ali gemetar.
Huuuffftttttttt ............ Lio menarik nafas panjang dan meminta junet untuk masuk ke dalam kamar supaya tidak ada yang mendengar kan mereka.
Hallo guysss lagi gak enak badan ni dua hari ini maaf ya jarang update ohh iya jaga diri kalian semua ya karna sekarang musim batuk pilek ... Jangan lupa liike dan tinggal kan komentar kalian ... Karena dukungan kalian penyemangat ku ..... okey guyss
