NovelToon NovelToon
Reveal The Facts

Reveal The Facts

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

Elara Andini Dirgantara.
Tidak ada yang tidak mengenal dirinya dikalangan geng motor, karena ia merupakan ketua geng motor Ladybugs. Salah satu geng motor yang paling disegani di Bandung. Namun dalam misi untuk mencari siapa orang yang telah menodai saudara kembarnya—Elana, ia merubah tampilannya menjadi sosok Elana. Gadis manis, feminim dan bertutur kata lembut.
Lalu, akankah penyelidikannya tentang kasus yang menimpa kembarannya ini berjalan mulus atau penuh rintangan? Dan siapakah dalang sebenarnya dibalik kehancuran hidup seorang Elana Andini Dirgantara ini? Ikuti kisah selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Dring... Dring...

Elara segera merogoh ponselnya. Ternyata Kak Zakia yang menghubungi. Takut terjadi apa-apa pada Elana, akhirnya Elara langsung menjawab panggilan.

"Halo, Kak?"

"El kau di mana?"

"Aku di Jakarta."

"Ke Bandung sekarang juga El, Elana dalam bahaya."

"Apa?"

Elara langsung memutus panggilannya begitu saja dengan perasaan was-was. Ia menatap Chelsea yang masih meringkuk takut setelah hampir diperk*sa tadi.

"Ada apa, El?" tanya Langit.

Tidak langsung menjawab, Elara justru menatap Chelsea dengan tajam. "Kalau sampai terjadi apa-apa dengan Elana, awas kau!"

"El, katakan ada apa?" ulang Langit.

"Elana dalam bahaya."

"Apa?" Langit ikut terkejut. Tetapi kemudian ia tersadar dengan cepat. "Tunggu apalagi, ayo kita ke Bandung."

Elara mengangguk, kemudian kembali menatap Chelsea. "Kau ikut kami. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Elana, habis kau!"

Hanya membutuhkan kurang lebih tiga puluh menit perjalanan, akhirnya Langit bersama Elara dan Chelsea tiba di rumah sakit. Mereka lekas masuk dengan tergesa menuju ruang rawat Elana yang tepat di samping ruangan Kak Zakia.

"Kak, ada apa? Kenapa Kakak bilang Elana dalam bahaya?" tanya Elara.

Zakia tidak langsung menjawab, yang ia lakukan adalah menatap menatap Langit cukup lama, lalu mengerjabkan matanya kepada Langit sebagai sebuah kode.

Langit mengernyit bingung melihat kode yang Kak Zakia berikan. Tetapi kemudian ia menatap Elara, lalu menatap Kak Zakia lagi, hingga akhirnya ia mampu menarik kesimpulan. Perlahan Langit mendekati Elara, setelah itu ia mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya dan langsung membungkamkannya ke hidung Elara.

Mata Elara terbelalak, wajahnya kian memerah seiring dengan pasokan oksigen yang hampir habis. Dalam beberapa detik berikutnya kesadarannya perlahan mengikis hingga akhirnya tak sadarkan diri. Chelsea yang berada di sebelah Langit tentu menaruh tanda tanya besar melihat apa yang Langit lakukan terhadap Elara, terlebih ketika ia melihat Kak Zakia yang tadi Elara panggil Kakak justru hanya diam saja melihat Elara pingsan.

"Bawa dia," perintah Zakia.

...•••***•••...

Sepasang kaki melangkah dengan begitu waspada melewati lorong-lorong rumah sakit. Seseorang dibalik masker itu menatap sekeliling, lalu melangkah perlahan menuju ruang rawat Elana. Saat hampir mendekati ruang rawat Elana, seseorang itu bersembunyi demi mengamati sekitar. Setelah melihat tidak ada dokter atupun perawat di depan ruangan Elana, orang itu berjalan cepat untuk masuk ke ruangan dan mengunci pintunya dari dalam.

Sosok itu melangkah perlahan mendekati brangkar pasien, lalu menatap Elana yang terbaring lemah di ranjang pasien dengan infus yang terpasang di punggung tangannya. Sebelah tangan orang itu terangkat, lalu mengusap permukaan pipi Elana dengan lembut.

"Maafkan Papa, Nak."

Tangan laki-laki itu terangkat, lalu membuka masker yang dikenakannya, berikut dengan hoodie yang menutupi kepalanya. Hingga nampak 'lah wajah yang tidak lagi muda itu menatap Elana dengan tatapan tak terbaca. Tersirat rasa bersalah disertai penyesalan dalam tatapannya. Dialah Efendi, seorang laki-laki yang dipanggil Papa oleh Elana dan Elara, meskipun mungkin sebenarnya ia telah kehilangan hak itu setelah apa yang ia lakukan. Tiba-tiba ingatan Papa Efendi melayang pada kejadian naas tiga bulan yang lalu.

Tiga bulan yang lalu, Papa Efendi pulang dari perjalanan bisnis ke Singapore. Saat kembali ke tanah air, ia langsung bertolak menuju rumahnya di Jakarta untuk mengunjungi salah satu putrinya.

Tiba di rumah, jam sudah menunjukkan pukul satu dinihari. Papa Efendi menekan bel beberapa kali, hingga beberapa saat setelahnya Bik Asih membukakan pintu.

"Tuan? Silahkan masuk, Tuan."

Papa Efendi masuk dengan menenteng paperbag di tangannya. "Elana di mana, Bik?"

"Ada di kamarnya, Tuan."

Papa Efendi lekas menuju kamar sang putri. Sebab, sekian bulan tidak pernah mengunjungi karena kesibukannya di perusahaan, Papa Efendi merasa sangat rindu kepada putrinya. Saat sampai di kamar Elana, Papa Efendi membuka pintu kamar dan ternyata memang tidak dikunci.

Papa Efendi masuk ke kamar putrinya, meletakkan paper bag yang ia bawa ke meja belajar Elana, kemudian lekas mendekati Elana yang terlelap di ranjang. Papa Efendi mengusap puncak kepala Elana, kemudian melabuhkan kecupan sayang di sana.

"Mimpi indah, Nak."

Papa Efendi membenarkan selimut untuk Elana, kemudian berniat beranjak keluar. Namun saat ia akan keluar, Elana menggeliat dalam tidurnya hingga membuat selimutnya melorot sebatas betis, dan menunjukkan paha mulusnya yang hanya memakai celana pendek.

Entah apa yang terjadi pada Papa Efendi, saat ia melihat paha mulus Elana terpampang nyata di depannya, tangannya terangkat lalu mengelusnya lembut, dan semuanya bermula dari sana. Papa Efendi tidak mampu menahan na*su bej*d dalam dirinya hingga ia mengg*uli putrinya sendiri. Bahkan jerit ampun penuh kesakitan dari Elana 'pun tidak ia hiraukan, ia terus mencapai kenikm*tan untuknya, hingga membuat Elana menangisi hidupnya sepanjang malam.

"Maafkan Papa Nak, maaf."

Rasanya beribu maaf 'pun tidak akan cukup untuk menebus kesalahan Papa Efendi malam itu. Setelah melakukan aksi bej*dnya, Papa Efendi bertolak menuju Bandung pagi-pagi sekali. Dua hari berada di Bandung, Papa Efendi tidak hentinya menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi. Hingga kemudian pada malam berikutnya, Bik Asih mengabari Elara tentang Elana yang mulai hilang kendali atas dirinya.

Papa Efendi kembali menatap Elana yang terbaring lemah di ranjang pasien. "Elana, maafkan Papa, Nak. Papa tahu, Papa telah kehilangan hak untuk dipanggil Papa setelah apa yang Papa lakukan padamu. Tapi Papa mohon maafkan Papa, Sayang. Kau tahu, kau dan Elara sama berartinya bagi Papa. Kalian berdua adalah lentera dalam kegelapan yang selama ini menghantui rumah tangga Papa dan Mama. Tapi Lan, Papa tidak berharap kau bisa sembuh dan bangun lagi. Karena Papa tahu, kalau kau sembuh, maka kau pasti akan memberitahu Elara kejadian yang sebenarnya. Kau sudah membenci Papa, Lan, dan Papa tidak mau Elara juga ikut membenci Papa. Papa tidak bisa kehilangan dua putri Papa sekaligus. Maka dari itu Papa harus memilih salah satunya. Dan pilihan Papa adalah tetap menyimpan rahasia ini diantara kita untuk selamanya. Selamanya tidak akan ada yang tahu bahwa Papa yang sudah memperk*samu. Maafkan Papa, Nak. Maaf."

Papa Efendi menuju sofa, lalu mengambil bantal sofa dan ia bawa mendekati Elana. Dengan hati yang tidak rela, Papa Efendi mengarahkan bantal sofa tersebut ke wajah Elana, tapi belum saja bantal tersebut sampai pada Elana, secara tak terduga Elana bangun, kemudian menendang perut Papa Efendi sekuat tenaga.

"El— Elara?"

...----------------...

Waktu dan tempat untuk menghujat dipersilahkan. Hujat sepuasnya si Efendi gila ini.

1
Farida Irwanq
lanjut kak
Kadek Bella: lanjut thor
total 1 replies
Abu Yub
iklan/Rose//Pray/
Abu Yub
komen
Abu Yub
like
Abu Yub
Semangat dek/Pray/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
mampir dek/Pray/
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
Halo kak salam kenal,ceritanya keren. kalo berkenan boleh mampir keceritaku juga🤗
Aulia Safitri
ceritanya baguuss, menarik untuk dibaca. plot twist nya dapet feell nya juga dapet
Elara: Terima kasih/Drool/
total 1 replies
Aulia Safitri
okeee berarti misi selanjutnya mencari orang tua kandung mereka yaa. semangaatt author cantiikk, ini keren paraahhh ❤️
Elara: Kakk../Whimper/
total 1 replies
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
keluarga dirgantara
hasatsk
tadinya udah suudzon ke Chelsea.padahal chelsea akan membantu mengungkap pelaku pelecehan yg menimpa elana karena dia mengetahui yg ada bersamanya elara.
ayah yg bejad moralnya ..anak sendirian yg seharusnya di lindungi malah dia makan😡
Elara: /Frown/
total 1 replies
Yusry Ajay
gila bgt papanya elana Thor 😡
Elara: Iya kan? Emang biadab!/Hammer/
total 1 replies
Adit monmon
ternyata papanya pelakunya dasar biadab mungkin Zaskia sudah curiga hingga buat rencana sama langit🫰👌
Elara: Bisa jadi/Blush/
total 1 replies
hasatsk
wow amazing... ternyata bener" orang terdekat bahkan begitu dekatnya..cinta pertamanya....
tapi kenapa langit dan zavia apakah kerjasama dengan papa Efendi untuk menghilangkan bukti dan mengetahui alasan elana depresi?....
Elara: Jawabannya ada di bab berikutnya.
total 1 replies
Elara
Ahhh gila!!
Aku sampe nahan napas karena ternyata ada yang bisa nebak plotnya dari awal, tapi ngga papa, aku tetep lanjutin dan perbaiki aja sebagian alurnya. Btw, ini karya pertama aku yang ada plot misteri gini. Jadi gimana pendaoatkn kalian tentang karya ini? Komen yukk.
hasatsk
ragu terhadap chelsea,...jujur atau mencari alibi karena ketahuan.....
Elara: Nahlo/CoolGuy/
total 1 replies
Abu Yub
mampir dek/Pray/tetap semangat/Rose/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
keren dek/Ok/
Abu Yub: masama dek/Pray/
Elara: Terima kasih/Kiss/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!