NovelToon NovelToon
Secret Love

Secret Love

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:237k
Nilai: 4.9
Nama Author: Irma

Nusantara Alam Lestari, seorang wanita yang tak percaya cinta sejati. Suatu ketika, ia tak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Langit di Kala Sore di sebuah pinggir pantai di pulau Dewata.

Mereka berkenalan dan terlibat obrolan seru. Namun siapa sangka alkohol yang menemani obrolan mereka, membuat mereka hilang kendali dan membuat mereka terlibat cinta satu malam.

Keesokan paginya mereka terbangun oleh ketukan kencang di kaca mobil Kala, para nelayan setempat memergoki mereka berduaan di mobil tanpa busana. Di tengah kepanikan karena penggerbegan itu, Tari berhasil melarikan diri dari amukan para nelayan. Ia bisa kembali ke hotelnya dengan selamat dan terbang ke Jakarta meninggalkan Kala yang harus menghadapi amukan masa seorang diri.


Selang lima tahun kemudian Kala bertemu dengan dua anak kembar yang begitu mirip dengan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Amber melingkarkan lengannya di leher Kala, ia bergelayut mesra ketika Kala baru saja keluar dari kamar mandi. "Oh my Dear..." ucapnya manja sembari memajukan bibir, mencoba mencium pipi Kala.

"Kau ini apa-apan sih Amber," Kala mencoba melepaskan diri dari pelukan Amber, ia bukan hanya risih dengan sikap Amber yang mendadak agresif, tapi juga dengan pakaian wanita itu yang terlampau sexy, sebab Amber membuka blazernya.

"Sudahlah Sayang, kau tidak perlu malu-malu," Ia semakin erat memeluk Kala. "Kau tidak perlu jajan kalau kau mau, aku akan melayanimu dengan senang hati, Sayang."

"Melayani?" tanya Kala heran, ia berhasil meraih tangan Amber dan menjauh darinya.

Amber menceritakan bahwa dirinya bertemu dengan asisten rumah tangga Kala di lobby, ia menduga jika selama dua malam ini Kala tidak pulang ke apartemennya lantaran mencari wanita penghibur, untuk itulah Amber yang merasa Kala adalah calon kekasihnya menggoda Kala, dan menawarkan tubuhnya pada pria itu dengan senang hati.

"Hei, hei... Sepertinya kau salah sangka Amber," Kala mengangkat tangannya mencegah Amber mendekat lagi padanya. "Aku memang dua malam ini tidak pulang ke apartemen, tapi aku bukan mencari wanita penghibur. Aku..."

Kala berpikir apakah sudah saatnya bagi Kala untuk mengatakan bahwa ia mencintai wanita lain, bahwa dia memiliki dua anak kembar dari Tari?

"Aku apa, Kala? Kau tidak mau mengaku karena malu?" desak Amber, ia begitu tidak percaya dengan apa yang di katakan Kala. "Pria lajang tidak pulang ke rumahnya selama dua malam tidak mungkin menginap di rumah teman pria. Kau pasti pergi mencari wanita penghibur dan kau menginap di hotel untuk mencari suasana baru kan? Akui saja lah Kala. Aku tidak akan marah padamu, justru aku akan menyelamatkanmu dari wanita-wanita yang belum tentu kebersihannya, aku akan meemberikan yang lebih dari apa yang mereka berikan..."

"Hentikan omong kosongmu itu Amber," Kepala Kala rasanya mau pecah mendengar ocehan Amber yang tiada hentinya menuduh dan menyudutkannya seolah ia pria tukang jajan. "Aku tidak melakukan semua yang kau tuduhkan. Selama dua malam ini aku tidak pulang karena aku..."

Kriing.. Kriiing...

Bunyi telepon di atas meja kerja Kala menghentikan kalimatnya, ia melangkah menghampiri dan mengangkat telepon tersebut. "Selamat pagi," ucap Kala, setelah itu. "Ya, ada apa Christ?" tanyanya pada sekretarisnya.

"Oh baiklah, antar dia ke ruang meeting. Aku akan segera menemuinya." Kala menutup teleponnya, pandangannya kembali pada Amber. "Ngomong-ngomong kenapa kau ada di sini? Bukankah ini hari pertamamu membantu para pekerja memperbaiki wahana?"

"Aku..." Amber bersiap untuk kembali merayu Kala agar terbebas dari hukuman, tapi Kala lebih dahulu dapat membaca pikiran Amber.

"Pergi sekarang juga atau aku akan menghubungi polisi?" Ia menatap Amber dengan tegas. "Aku akan mengecek hasil pekerjaanmu setelah aku meeting dengan Pak Alex."

Tak ada pilihan lain, Amber pun pergi menuju The Great Ocean dengan rasa jengkel. Sementara itu, Kala meeting hingga siang hari kemudian di lanjutkan dengan peninjauan project SEA LIFE bersama Pak Alex, hingga sore hari.

Kala menyempatkan diri untuk meninjau hasil pekerjaan Amber, ia tersenyum melihat wanita itu menjalani hukumannya walau pun dengan wajah muram. Kala ingin Amber belajar bertanggung jawab dengan apa yang di perbuatnya.

Selesai mengecek hasil perkerjaan Amber, dan para pekerja lainnya. Kala bergegas pulang ke kediaman Tari untuk memenuhi janjinya pada Tari dan kedua jagoannya.

...****************...

"Daddy..." Lingga dan Lintang berhambur menuju teras saat medengar deru mesin mobil, mereka sudah sangat hapal dengan suara mesin mobil Kala.

Betapa senangnya Kala di sambut oleh dua jagoannya, ia langsung menunduk dan memeluk keduanya. "Daddy tumben datang sore, apa Daddy sedang tidak sibuk?" tanya Lintang, di ikuti anggukan dari Lingga.

Kala menggeleng. "Hari ini pekerjaan Daddy tidak banyak jadi Daddy bisa pulang lebih awal, " ia kembali berdiri dan membuka pintu bagasi. "Tolong bawain ini ke dapur ya," Kala memberikan masing-masing satu tote bag berisi makanan dan mainan, sementara dirinya membawa buket bunga untuk Tari. "Mommy di mana?"

"Di depan TV lagi sama laptopnya dari siang tadi," ucap Lingga, ia dan lintang berjalan menuju dapur sedangkan Kala menuju ruang tengah untuk menghampiri Tari.

Kala mengendap-endap untuk mengagetkan Tari, namun tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat. "Jangan mengganggu, aku sedang sibuk!" firasatnya begitu kuat untuk menebak kejailan Kala.

"Siapa yang mau mengganggu? Aku hanya ingin memberikan bunga cantik ini untuk wanita yang paling cantik." Kala memeluk Tari dari belakang, ia kemudian mengecup puncak kepala Tari seraya mengulurkan buket bunga.

"Gombal kamu," Tari menerima bunga itu, ia hanya menciumnya sekilas kemudian menaruhnya di sampingnya. "Sana.. Aku lagi sibuk,"usir Tari, ia mendorong Kala menjauh darinya.

"Iya, iya... Aku sama anak-anak main bola dulu ya di belakang," Kala kembali mengecup kepala Tari sebelum ia beranjak menuju dapur dan mengajak kedua jagoannya untuk bertanding.

Rasa penasaran menghantui Tari, ia tidak bisa berkonsentrasi memeriksa laporan penjualannya. Pikirannya di penuhi oleh keseruan Kala dan kedua putranya bermain bola.

Akhirnya tari menutup laptopnya dengan di bantu oleh pengasuh anaknya, ia berjalan menuju taman belakang rumahnya. Ia tersenyum haru menatap kedua putranya bermain bola bersama Kala.

Lagi-lagi ia harus mengakui bahwa ia memang tidak bisa mengisi posisi sosok ayah dalam hidup Lingga dan Lintang, posisi itu hanya bisa di isi oleh Kala, ayah kandungnya.

Kala yang menyadari kedatangan Tari langsung menoleh dan tersenyum padanya, moment kelengahan Kala itu di manfaatkan oleh Lintang untuk merebut bola dan menendangnya ke gawang.

"Goooll..." teriak Lintang dan Lingga dengan riang sembari berlari mengelilingi taman. "Yeee.... Kita menang."

Di pinggir taman Tari ikut bersorak untuk kemenangan kedua putranya. Kala hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Kalian benar-benar cerdik," ucapnya.

Mereka bertiga berlari menghampiri Tari, Tari memberikan air minum dan mengelap keringat kedu putranya secara bergantian. "Jangan mandi dulu ya, tinggu sampai keringatnya hilang."

Lingga dan Lintang bergeser, Kala berjongkok dan menyodorkan kepalanya.

'Eh?' Tari terkejut menyadari Kala sudah berada di hadapannya. "Kau lap sendiri keringatmu." Ia memberikan satu handuk bersih kepada Kala.

Kala menerima handuk itu dengan wajah yang menggembung dan bibir yang di majukan, membuat Tari ingin tertawa. "Ternyata kau lebih manja dari anak-anak," Tari mengambil kembali handuk dari tangan Kala, dengan penuh kelembutan Tari mengelap keringat yang menetes di dahi Kala.

Kedua mata mereka bertemu, mereka saling bertatapan untuk sesaat sebelum akhirnya Tari menunduk dan salah tingkah. "Kamu lap sendiri keringatmu, aku mau masuk lagi. Pekerjaanku belum selesai." Tari memanggil pengasuh putranya untuk membantunya kembali berjalan.

Kala tersenyum simpul, ia yakin jika sebentar lagi ia bisa meluluhkan hati Tari. Kala berdiri dan mengajak kedua putranya membersihkan diri.

1
Niar Zahniar
semangat berkarya
Rosnah Yusuf
sangat bagus, terima kasih
Fera Damayanti
Luar biasa
Dewi Hutabarat
Lumayan
Aqilla Aqilla
Ceritanya bagus.. tapi kok gk dilanjut endingnya gk puas 😁
Sativa Kyu
👍
aku_aja
Luar biasa
Fransiska Musilah
emang ya amber cs tipe tipe manusia culas
Fransiska Musilah
hm....
rumput cari kuda.
Srie Ciwis Ladahitam
hahaha...mimpi NU yee... nenek sihir..../Curse//Curse//Curse/
Mei Mei
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Suzy Fahda
Luar biasa
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Nahhh kaannn.... ingin memperkaya diri dengan menghalalkan segala cara akhirnya yaaa begitu....
bunda DF 💞
good story
bunda DF 💞
kala sifatnya mirip bgt sm papanya jagat,, ga tegas sm perempuan
Diaz
Luna posesif sekali
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
Alhamdulillah dah lahiran
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Memang seorang ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!