NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Bunbee, Ayu, dan sepasang pasutri telah sampai di depan pintu ballroom.

Alex menggenggam tangan Alexia dengan erat. Alexia menoleh kearah Alex, mereka berdua saling tatap dan tersenyum.

"Apakah kamu gugup, sayang?"

"Sedikit, Mas." Sahut Alexia dengan tangan yang sudah berkeringat dingin.

Alex tersenyum maklum. "Ada aku yang selalu berada di sisimu, sayang. Ambillah nafas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan."

Alexia mengangguk dan menurut. Ia nampak sedikit lebih rileks.

"Bagaimana? Mendingan kan? Apakah kamu sudah siap?"

Alexia tersenyum dan merangkul lengan Alex. "Aku siap, Mas."

Alex langsung menatap Bunbee dan mengangguk.

Bunbee langsung memberi perintah kepada kedua orang yang berjaga di depan pintu ballroom. Lalu keduanya pun membuka pintu tersebut dengan lebar.

Terlihat ballroom yang luas dan mewah itu dipenuhi dengan cahaya yang hangat dan lembut. Lampu-lampu kristal yang menggantung dari langit-langit memantulkan cahaya yang berkilauan, membuat ruangan itu terlihat seperti istana yang mewah.

Meja-meja yang disusun rapi dengan kain putih yang elegan dan hiasan bunga yang indah, menambahkan kesan kemewahan dan keanggunan. Musik yang lembut dan romantis mengalun dari pengeras suara, membuat suasana menjadi lebih hangat dan intim.

Tamu-tamu yang hadir terlihat sangat bahagia dan bersemangat, mereka berbincang dan tertawa bersama sambil menikmati hidangan yang lezat. Suasana yang hangat dan menyenangkan itu membuat siapa pun yang hadir merasa seperti bagian dari keluarga yang besar dan bahagia.

"Selamat datang, para tamu undangan! Sekarang, saat yang kita tunggu-tunggu telah tiba. Mari kita sambut kedatangan sepasang pengantin kita yang tercinta!" Ujar seorang pembawa acara ketika melihat pintu ballroom telah terbuka.

Semua tamu undangan menoleh ke arah pintu, dan mata mereka terpaku pada pasangan yang baru memasuki ruangan. Tamu undangan yang hadir di resepsi pernikahan itu terpesona dengan Alex dan Alexia.

Alex terlihat sangat tampan dengan setelan jas yang rapi dan senyum yang lebar. Sementara itu, Alexia terlihat sangat cantik dengan gaun abu-abu dengan aplikasi renda yang halus dan hiasan manik-manik yang berkilauan di dada dan pinggangnya. Rambutnya yang panjang dan lembut diikat ke atas dengan sanggul yang elegan, dan wajahnya yang cantik dihiasi dengan senyum yang bahagia.

Mereka berdua berjalan dengan sangat hati-hati menuju tempat singgah sana. Alex dan Alexia tak hentinya memberikan senyum hangatnya kepada mereka semua.

Teman-teman Alexia heboh melihat kedatangan mereka berdua.

"Wah, Pak Alex sangat tampan sekali."

"Iya, Alexia juga sangat cantik. Mereka sangat cocok."

"Mereka berdua seperti pangeran dan putri. Mana pestanya mewah begini."

"Beruntung sekali ya Alexia bisa menikah dengan Pak Alex."

"Sepertinya bukan Alexia yang beruntung tapi, Pak Alex lah yang beruntung mendapatkan Alexia. Kalian tahu sendiri kan kalau Pak Alex itu dingin banget dan tak pernah dekat sama sekali dengan seorang wanita?"

"Alexia wanita yang tidak sombong dan apa adanya, kita beruntung bisa menjadi teman istri Pak CEO."

Begitulah obrolan mereka.

Tamu undangan yang lain tidak bisa tidak terpesona dengan ketampanan Alex dan kecantikan Alexia. Mereka tersenyum dan memberikan tepuk tangan menyambut kedatangan mereka.

Mungkin dari semua tamu yang datang hanya Widia, Tasya, dan Sandra yang terlihat tidak senang.

Nampak sekali ketika Tasya merengek kepada Widia karena cemburu melihat Alex dan Alexia berjalan dengan senyum bahagia. Widia pun menatap sengit Alexia dari tempat dimana Ia berdiri karena telah berani merebut laki-laki yang anaknya suka.

Sementara Sandra menatap Alexia dengan iri dan dengki. Namun, Ia juga tidak dapat berkutik.

Alex dan Alexia baru saja sampai di singgah sana, mereka berdiri menatap para tamu dengan senyum yang tak pudar.

Pembawa acara memberikan waktu untuk Alex mengucap sepatah dua patah.

Alex memperkenalkan kepada mereka yang belum mengenal Alexia. Ia juga mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada para tamu undangan yang telah bersedia hadir dalam acara resepsi pernikahannya dengan Alexia.

Setelah itu pembawa acara mempersilahkan para tamu untuk kembali menikmati jamuan yang sudah disediakan, Ia juga mempersilahkan mereka naik ke singgah sana untuk memberikan ucapan dan doa maupun berfoto bersama Alex dan Alexia secara bergantian.

Teman-teman Alexia sangat antusias untuk naik ke atas singgah sana untuk memberikan ucapan dan do'a.

"Selamat atas pernikahan Bapak dengan istri, Bapak."

"Terima kasih atas ucapannya! Kalian teman-teman istri saya, kan?"

"Benar, Pak."

Alex manggut-manggut. Lalu mereka beralih kepada Alexia.

"Al, selamat ya atas pernikahanmu dengan Pak CEO. Semoga pernikahan kalian diselimuti dengan kebahagiaan." Lala mewakili ketiga temannya memberikan ucapan dan doa yang tulus.

"Aamiin, terima kasih ya! Kalian sudah menyempatkan waktu kalian untuk hadir diacara ini."

"Al, kita foto dulu ya, buat kenang-kenangan. Kapan lagi punya teman istri CEO, ya gak gays?"

Mereka semua terkekeh.

Setelah itu mereka berfoto bersama dengan wajah yang nampak bahagia. Baru setelah itu mereka turun.

Tasya yang sudah tidak dapat lagi menahan rasa cemburunya Ia langsung berlari menghampiri Alex. Bahkan Ia sempat mendorong salah satu rekan bisnis Alex agar memberinya jalan hingga orang tersebut menggerutu kesal.

"Kak Alex. Kenapa kamu harus menikahi wanita ja-lang ini? Dia tidak pantas menjadi istrimu, Kak. Dia pasti hanya menginginkan harta Kak Alex saja." Ucapnya dengan keras sehingga banyak yang mendengar dan menatapnya dengan heran.

Para tamu menjadi saling bisik.

Adnan terkejut dengan Tasya yang nekat.

"Ma, kenapa kamu membiarkan Tasya ke sana? Apa dia ingin mempermalukan dirinya sendiri?"

"Biarkan saja sih, Pa. Lagian yang dikatakan oleh Tasya memang benar. Pasti perempuan itu hanya menginginkan harta Alex saja. Biarkan semua orang tahu."

"Apa kamu gila? Itu sama saja mempermalukan aku. Lagian kenapa Tasya sebegitu terobsesinya dengan Alex? Mereka itu saudara tiri, Ma."

Widia memutar bola matanya malas. Ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Adnan. Ia tidak mau ikut campur. Biarkan saja anak kesayangannya itu meluapkan semua.

Sementara suasana kini menjadi tegang karena Tasya.

"Tasya, apa yang kamu katakan? Bisa-bisanya kamu menghina istriku dihadapan para tamu undangan?" Nampak Alex menahan emosi. Ia tidak terima karena Alexia telah dihina oleh Tasya. Meskipun Tasya saudara tirinya, namun Ia sama sekali tidak menahan diri untuk memarahinya.

"Kenapa, Kak? Benar kan apa yang aku katakan? Dia hanya menginginkan harta, Kak Alex. Dia itu hanya seorang ja-lang yang ingin merampas harta Kak Alex, dia tidak tulus, Kak."

Alexia berdiri dengan wajah merah padam, mata berapi, dan napas yang terengah-engah. Dia tidak bisa menahan emosinya lagi setelah mendengar hinaan yang kasar dan tidak pantas dari orang yang berdiri di depannya.

Plak!

Dengan tangan yang gemetar, Alexia mengangkat tangannya dan menampar Tasya dengan keras. Suara tamparan itu terdengar jelas di ruangan tersebut, membuat semua orang terkejut.

Kemudian Alexia berteriak dengan suara yang tinggi dan penuh emosi, "Bagaimana kamu bisa berani menghinaku seperti itu?! Lalu bagaimana denganmu? Saudara yang terobsesi dengan saudara tirinya hingga bertingkah bodoh seperti ini, seperti tidak ada laki-laki lain!"

Tasya terkejut dan tidak bisa berbicara karena menahan malu, Ia hanya bisa menatap Alexia dengan wajah pucat dan takut. Matanya berkaca-kaca dengan tangan yang masih mengelus pipinya yang masih terasa panas akibat tamparan tadi.

Diwaktu yang sama, Ayunda yang ikut merasa emosi langsung menemui Adnan.

"Adnan, apa kamu tidak melihat apa yang anakmu itu perbuat? Kenapa kamu hanya diam saja? Apa begitu caramu mendidiknya? Memalukan. Cepat kamu minta anakmu itu untuk turun dari sana, sebelum kalian malu sendiri dibuatnya." Ayunda meminta mantan menantunya itu untuk segera membawa anaknya turun dari dinggah sana.

"I-iya, Bu. Sabar."

"Aku tidak mau tahu." Ayunda yang kesal melirik Widia, lalu Ia pergi meninggalkan Andan.

Adnan sendiri bingung. Ia tidak mungkin naik ke atas sana dan menarik anaknya. Bisa jatuh harga dirinya nanti.

"Kamu sih, Ma. Disuruh buat menghentikan anak itu kok malah diam saja. Kalau sampai dia membuat malu aku. Aku tidak akan segan-segan  memberimu hukuman." Ia menyalahkan istrinya yang bersikap acuh dan tak peduli.

"Loh, kok Papa malah nyalahin Mama sih?"

"Ah, s1al. Dimana anak itu." Mata Adnan kini berkeliling mencari seseorang agar membantunya.

Suasana di ruangan itu menjadi sangat tegang dan tidak nyaman, dengan semua orang menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tasya menatap semua orang yang juga sedang menatapnya. Lalu Ia beralih menatap Alex.

"Kak Alex, kenapa Kak Alex hanya diam saja melihat dia menamparku?" Tasya berharap Alex mau menolong dan memihaknya. Namun, melihat Alex yang diam dan acuh, sepertinya harapannya sia-sia.

"Tasya, ayo kita turun. Kamu ini sudah mempermalukan keluarga." Seorang laki-laki datang untuk mengajak Tasya turun dari singgah sana. Ia adalah Amar kakak Tasya.

"Kak, tapi ak-"

"Tidak ada tapi-tapian. Ayo kamu ikut aku turun." Amar langsung memotong kalimat Tasya, Ia berusaha mengajak Tasya untuk turun.

"Maaf atas ketidaknyamanannya, silahkan acaranya dilanjutkan kembali." Ujar Amar kepada para tamu.

"Alex, maafkan Tasya." Amar menatap Alex dengan tatapan bersalah dan menyesal.

Tanpa menunggu jawaban Alex, Amar menarik Tasya dan membawanya pergi dari ruangan tersebut. Adnan dan Widia yang melihat kedua anaknya pergi pun langsung mengikuti mereka.

Sementara itu Alex langsung memeluk Alexia dengan erat, menunjukkan dukungan dan perlindungan terhadapnya. "Jangan khawatir, aku ada di sini untuk melindungimu, aku tidak akan membiarkan mereka hidup tenang setelah ini." Katanya dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

Setelah kepergian Adnan dan keluarga, suasana kembali cair ketika Alex meminta maaf dan menjelaskan alasan atas apa yang dilakukan oleh saudari tirinya kepada tamu undangan. Mereka yang mendengarnya hanya geleng-geleng kepala.

Para tamu pun kembali menikmati acara pesta dan melupakan masalah yang baru saja terjadi. Diakhir acara pengantin melakukan sesi foto.

*****

Amar terus menarik Tasya dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil.

"Kak, aku mau kembali ke dalam sana. Aku tidak rela kalau Kak Alex bersama wanita itu."

"Diam." Bentar Amar.

Tasya tersentak. Seumur-umur, Amar belum pernah bersikap kasar kepadanya tapi, sekarang Ia baru saja dibentak olehnya.

Amar mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, berharap mereka akan segera sampai di rumah.

Sementara Andan dan Widia yang panik ikut menyusul kedua anak mereka.

Sesampainya di rumah, Amar menarik Tasya masuk ke dalam rumah.

"Kak, lepasin. Kak Amar mau membawaku kemana?"

Amar hanya diam tidak menjawab, Ia terus menarik Tasya hingga sampai di ruang tengah.

"Kak, kamu menyakitiku. Kak Amar ini kenapa sih?"

"Kamu yang kenapa? Kamu sudah membuat malu keluarga."

"Aku hanya melakukan yang terbaik, Kak."

"Terbaik untuk siapa? Untuk dirimu sendiri? Kamu jangan egois, Sya."

Tak lama Adnan dan Widia datang dengan raut wajah khawatir.

"Mar, jangan keras-keras kepada adikmu. Dia tidak salah."

Amar menoleh dan menatap ibunya. "Kenapa Mama selalu membelanya? Apa Mama tidak malu setelah apa yang dilakukan anak perempuanmu ini?"

"Kenapa harus malu, Mar? Dia melakukan apa yang seharusnya Ia lakukan."

Amar geleng-geleng mendengar jawaban ibunya.

"Mama terlalu memanjakannya. Tidak sepantasnya seorang adik mengejar-ngejar kakaknya. Apa Mama tidak bisa melihat jika Tasya ini bukan hanya sekedar suka ataupun cinta, melainkan obsesi? Jangan lupa, Ma. Kak Alex bisa saja mengusir kita dari rumah ini setelah hari ini."

"Mana bisa dia mengusir kita, ini kan rumah Papa. Iya kan, Pa?"

Gleg!

Adnan menelan salivanya dengan susah payah.

"Pa, apa Papa tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Mama?"

Adnan diam. Ia merasa takut jika nanti Widia pergi meninggalkannya karena Ia sebenarnya tidak memiliki apa-apa.

"Pa. Kenapa Papa hanya diam saja? Katakan, Pa!"

Adnan menunduk. Lalu mengambil nafas dalam-dalam dan Ia hembuskan secara perlahan.

"Yang dikatakan Amar memang benar. Semua yang kita nikmati selama ini adalah harta Aluna. Dan semua harta jatuh ketangan Alex. Aku sama sekali tidak memiliki apa-apa. Jadi tolong, jangan membuat masalah kalau tidak mau diusir dari rumah ini. Dan kamu Widia, tolong didik anakmu dengan benar."

Setelah mengatakan itu, Andan pergi meninggalkan mereka semua.

Widia yang terkejut masih diam mematung. Tasya juga tidak kalah terkejut dan memilih pergi masuk ke dalam kamar. Sementara Amar hanya bisa menghela nafas.

1
Diny Julianti (Dy)
alex lemah
LOLLIPOP: Iya, kurang gimana gitu yahh,,,huft
total 1 replies
kuncir
Pasti Nyenyak itu nama hotel nya ya..??? sampe baca berulang2... jd mikir kapan mereka tidur di hotel?? ada ada aja nama nya../Facepalm//Facepalm/
LOLLIPOP: haha,,iya kak, itu nama hotelnya.😅
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh mencicil apa nih? kayak hutang aja ada cicilan ✌️😀
LOLLIPOP: Hehe, iya juga ya kak😬
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
top banget Thor 👍 maaf bacanya nyicil 🙏
Yuni Ngsih
Duuuuuh Thor kamu selalu memotong ceritra yg lg asyik ko tega ,krn ceritramu itu bgs banget jg ku pokus pd ceritra ,kecewa kezel,....krn ceritra terpotong .....lanjut Thor ....ku tunggu ceritra selanjutnya ...ok semangat
LOLLIPOP: Terima kasih, kakak😊🙏
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
LOLLIPOP: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
LOLLIPOP: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
LOLLIPOP: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
LOLLIPOP: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
LOLLIPOP: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!