Nadia harus mengalami cobaan begitu berat. Kehilangan anak dan pernikahannya kandas di hari yang sama saat bayinya menghilang. Ditengah keterpurukannya, ia bertemu dengan mantan tunangannya yang memiliki seorang bayi laki-laki. Tanpa sengaja ia akhirnya menjadi seorang ibu susu dari anak mantan tunangannya.
Apabila cerita tidak sesuai keinginan kalian, silahkan tinggalkan tanpa meninggalkan pesan yang kasar. Sekian dan terima kasih.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 - Bertemu Mantan Tunangan
Nadia membalikkan badannya, matanya membulat kala mengetahui sosok pria yang menegurnya.
"Nadia??"
"Ini anak kamu?" tanya Nadia kepada pria dihadapannya.
"Ya, dia anakku," jawab Marcell, 30 tahun. Ia tadi sedang menerima telepon karena suaranya tak terlalu jelas ia sedikit menjauh dari kereta bayinya. Saat kembali, dirinya menemukan bayinya diangkat oleh orang asing. Ia begitu terkejut bahwa wanita yang menggendong bayinya adalah mantan tunangannya.
"Maaf, tadi aku melihat dia sendirian di sini. Jadi, aku coba mengajaknya bicara!" kata Nadia tersenyum menjelaskannya.
Mendengar ucapan mantan tunangannya membuat Marcell mengernyitkan dahinya.
"Wajahnya mirip dengan anakku!" kata Nadia tersenyum memandangi wajah bayi mungil yang masih di dalam gendongannya.
"Tidak mungkin mirip!" Marcell dengan nada ketus mengambil bayi di gendongan mantan tunangannya.
"Kapan kamu menikah? Dan di mana istrimu?" tanya Nadia penasaran.
"Kamu tidak perlu tahu tentang istriku dan kamu mau juga tak perlu tahu kapan aku menikah. Karena itu bukan urusan kamu!" jawab Marcell ketus.
"Maaf!" lirih Nadia menundukkan wajahnya.
Marcell melihat pakaian yang dikenakan Nadia bagian dada sebelah kanan tampak basah.
Nadia mendapatkan tatapan Marcell ke arah tubuhnya lantas mengikuti arah pandangannya. Dengan cepat ia menyilangkan kedua tangannya di dada untuk menutupi pakaiannya yang basah.
"Kalau keluar rumah pastikan pakaianmu tidak seperti orang yang selesai mandi!" sindir Marcell. Ia kemudian berlalu seraya mendorong kereta bayinya.
Nadia yang malu gegas kembali menghampiri keluarganya.
Marcell dan Nadia sempat menjalin hubungan kasih selama 1 tahun. Mereka memutuskan bertunangan 2 tahun lalu, namun takdir berkata lain keduanya harus berpisah karena Marcell menuduh Nadia berselingkuh. Pria itu tak lain adalah Aryo.
Nadia sempat menjelaskan bahwa Aryo dan dirinya cuma berteman. Tetapi, Marcell tak percaya dengan semua penjelasan dari Nadia. Hingga akhirnya hubungan pertunangan selesai.
Selang 6 bulan berakhir hubungan keduanya, Nadia menjalin kasih dengan Aryo. Selama ini Aryo memberikan perhatian luar biasa sehingga hatinya pun luluh.
"Aku menunggu kalian di mobil saja, ya. Bajuku basah!" kata Nadia sembari meminta kunci mobil iparnya.
Setelah menerima kunci, Nadia melangkah cepat menuju mobilnya. Belum membuka pintu mobil, ia kembali mendengar suara tangisan bayi.
Nadia mencari asal suara tangisan itu. Ternyata, suara itu berasal dari sebuah mobil berwarna hitam yang jaraknya cuma 2 meter dari mobil milik iparnya.
Naluri keibuannya muncul membuat kaki Nadia melangkah ke arah mobil tersebut. Di sana lagi-lagi ia dibuat terkejut karena dirinya kembali bertemu dengan mantan tunangannya.
"Mungkin dia lapar!"
Marcell dan ibunya lantas menoleh ke arah suara. Keduanya saling pandang melihat kemunculan Nadia.
"Di mana ibunya? Cepat beritahu dia, anak kamu butuh susu!" kata Nadia.
"Mau apa lagi kamu di sini?" tanya Marcell.
"Aku mendengar dia menangis, mungkin saja dia lapar atau haus!" jawab Nadia.
"Jangan sok tahu!" sergah Marcell.
"Mungkin saja yang dikatakan Nadia benar, Cell!" sahut Della, 55 tahun.
"Aku tidak membawa bubuk susunya, Ma!" kata Marcell.
"Memangnya kemana ibunya?" tanya Nadia lagi.
"Kamu tidak perlu tahu!" jawab Marcell kesal.
"Apa dia ASI?" tanya Nadia kembali.
"Ya," jawab Della dengan cepat.
"Bagaimana kalau aku coba menyusuinya?" Nadia menawarkan dirinya.
Marcell dan ibunya saling pandang mendengar ucapan wanita muda yang ada dihadapannya.
"ASI yang aku miliki terlalu deras. Daripada terbuang sia-sia lebih baik aku memberikannya kepadanya!" jelas Nadia mengarahkan pandangannya kepada bayi
mungil yang menangis di dalam gendongan Marcell.
"Bagaimana ini, Ma?" tanya Marcell bingung.
"Biarkan dulu dia mencoba memberikan ASI-nya kepada Mario," jawab Della.
"Tapi, Ma...."
"Sudah coba saja dulu, daripada terus menangis begini!" kata Della.
"Ya sudah, kamu boleh menyusuinya tapi di dalam mobil!" ucap Marcell sembari menyerahkan gendongan bayinya kepada Nadia.
Nadia dengan tersenyum menerima bayinya Marcell. Pintu mobil dibuka oleh Marcell dan Nadia masuk lalu kemudian mulai menyusui anak mantan tunangannya.
Marcell dan ibunya menunggu di luar mobil dalam keadaan cemas.
"Semoga saja Mario cocok dengan ASI-nya Nadia!" kata Della.
"Ya, semoga saja, Ma."
"Tapi, di mana anaknya Nadia? Kenapa bilang kalau ASI-nya yang sangat banyak? Apa dia tidak bisa menyusui anaknya?"
"Entahlah, Ma. Aku juga tidak tahu, tadi aku sempat bertemu dengannya. Dia bilang kalau anakku mirip anaknya."
"Mungkin saja, makanya dia bersedia menyusui Mario."
knp jg marcel pake bohong klo nadia tau itu ank x tak tau lah apa akan marah taau gmn