NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 TAMU KEHORMATAN KAMI

Laki-laki berwajah sangat tampan serta berpenampilan wibawa itu memasuki ruangan utama kediaman Grand duke Herman.

Maria terpana saat dia melihat ketampanan laki-laki itu bahkan nyonya Grand duke Herman tidak sanggup menyapa tamunya itu, biasanya dia akan selalu tanggap cepat jika ada tamu datang ke rumah.

Namun pesona ketampanan laki-laki itu telah membungkam mulut sang nyonya rumah hingga dia tidak mampu berkata-kata apapun.

Kikuk, jelas mereka merasa sangat kikuk saat ini karena harus menghadapi seorang tamu penuh wibawa di rumah mereka.

Laki-laki yang mengenakan seragam militernya mengangguk sopan kepada Maria beserta nyonya Grand duke Herman.

"Oh, silahkan duduk, disana, disana saja !" ucap mama gugup sembari mempersilahkan laki-laki berwajah tampan itu duduk di kursi tamu.

"Terimakasih...", sahutnya dengan logat inggrisnya yang kental.

"Maria, tolong ambilkan minuman untuk tamu kita !" perintah mama.

"Tidak usah repot-repot, nyonya Grand duke Herman", kata laki-laki itu.

"Tidak apa-apa, sudah seharusnya kami menjamu tamu yang datang ke rumah dan merupakan suatu tradisi disetiap kediaman di keluarga kami", kata mama sembari duduk di kursi dekat tamu laki-laki yang masih asing itu.

Maria mendekat ke arah meja tamu kayu antik, dia meletakkan secangkir minuman yang tadi dia suguhkan buat Prinsen kepada tamu laki-laki itu.

"Silahkan dinikmati minumannya !" ucapnya tanpa menoleh sedikit pun ke arah laki-laki berseragam militer itu.

"Terimakasih", sahut laki-laki itu yang masih dengan logat inggrisnya sembari meraih cangkir yang disuguhkan oleh Maria.

"Sama-sama...", jawab Maria lalu beranjak pergi namun pada saat dia hendak melangkahkan kakinya, mama langsung menahan tangannya agar dia tidak pergi jauh-jauh.

Maria menoleh ke arah nyonya Grand duke Herman, dia bersikap diam.

"Duduklah !" perintah mama kemudian.

Maria mengangguk pelan lalu berjalan ke kursi yang menghadap lurus ke arah tamu.

Pandangannya tertunduk, sengaja dia menyembunyikan wajah cantiknya dari pandangan tamu laki-laki itu.

Namun Maria tidak mampu menyembunyikan rasa penasarannya kepada laki-laki itu sehingga dia diam-diam mencuri pandang ke arah tamu tersebut.

Tak disangka-sangka, pandangan mereka berdua bertemu.

Ternyata tamu laki-laki itu juga sama penasarannya dengan Maria, dia juga diam-diam mencuri pandang ke arahnya. Dan akhirnya pandangan mereka beradu.

Maria menundukkan pandangannya sedangkan tamu tersebut segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

Semburat warna merah langsung menghiasi kedua wajah mereka, sepertinya mereka sama-sama malu.

"Ehemmm...", tamu itu berdehem pelan lalu meletakkan cangkir minuman yang telah kosong ke atas meja tamu. "Maaf, saya belum memperkenalkan diri saya dan langsung bersikap kurang sopan disini..."

Nyonya Grand duke tertawa ringan sembari menutupi mulutnya dengan tangannya.

"Bukan masalah...", sahutnya. "Saya akan menjamu anda lebih banyak lagi dari hanya secangkir minuman teh..."

Laki-laki berwajah tampan itu tersenyum menawan lalu melanjutkan kalimat ucapannya.

"Rexton Brox Mackenzie...", ucapnya saat memperkenalkan diri.

"Rupanya orang Inggris datang ke Land-en Volkenkunde, apa anda ditugaskan disini tuan Rexton'', kata nyonya Grand duke Herman.

Laki-laki berseragam militer itu hanya tertawa pelan namun sikapnya lebih santai dari sebelumnya, disilangkannya kakinya sembari menaikkan salah satu kakinya.

"Ya, anda benar, saya datang dari Inggris mengemban tugas penting, dan gubernur meminta saya berkunjung ke rumah tuan Grand duke Herman", lanjutnya.

"Oh, begitu, ya, saya mengerti tapi sayangnya suami saya tidak dirumah sekarang ini, tuan Rexton", ucap mama.

"Sebut saja dengan nama Rexton, tidak usah sebutan tuan, nyonya Grand duke Herman", sahut Rexton.

"Untuk menghormati tamu apalagi dari luar negeri, sudah seharusnya saya menghormati anda, memanggil hanya panggilan nama kedengarannya kurang etis", kata mama.

"Jangan sungkan, saya lebih nyaman dipanggil Rexton saja supaya kita lebih akrab", sahut Rexton dengan logat Inggrisnya yang kental.

"Kalau saya boleh tahu, keperluan anda datang ke rumah kami untuk apa, mungkin saya bisa menyampaikan keinginan anda jika suami saya kembali nanti dari luar kota", kata mama.

Rexton Brox Mackenzie melirik pelan ke arah Maria yang sedari tadi hanya berperan sebagai pendengar saja.

"Maksud kedatangan saya hendak membicarakan suatu hal penting dengan Grand duke, tapi nanti saja saat beliau sudah pulang maka saya akan menemuinya lagi", ucapnya.

"Oh, baiklah, kalau begitu, mungkin sekitaran seminggu suami saya pulang dari luar kota, tepatnya ke wilayah gumente", kata mama.

"Tidak masalah sebab saya bisa menunggunya meski agak lama sekalian saya mendekatkan diri disini", kata Rexton.

"Anda bisa menginap disini jika perlu, kami akan menyiapkan kamar buat anda", kata mama.

"Terimakasih atas kemurahan hati nyonya", sahut Rexton.

"Baiklah, saya akan meminta pada putri saya, Maria untuk mengantarkan anda ke kamar jika perlu bisa tanyakan hal apa saja pada Maria", kata mama.

Nyonya Grand duke Herman menoleh kepada Maria yang duduk diam di kursi tamu sembari menundukkan kepalanya.

"Maria, kau dengar tadi yang mama bicarakan kepada tuan Rexton, tolong antarkan dia ke kamar tamu sebab dia akan menginap disini", ucapnya.

Maria langsung mendongakkan kepalanya ke arah mamanya, tergagap lalu berkata.

"Ke-kenapa bukan Espen saja yang melakukannya, mama ?" tanyanya.

"Ssshhh..., mana boleh dia yang melakukan tugas penting ini, antarkan saja tuan Rexton ke kamar tamu dan mama akan sangat menghargainya", sahut mama tanpa basa-basi sembari mengibaskan tangannya.

"Mama...", ucap Maria.

"Maaf, tuan Rexton silahkan langsung saja beristirahat di kamar tamu, biar Maria yang mengantarkanmu", kata mama.

Nyonya Grand duke Herman buru-buru beranjak berdiri cepat lalu berpamitan pada Rexton.

"Saya harus pergi memasak untuk makan siang nanti, tanpa arahan dari saya takutnya nanti pekerja di dapur akan bekerja sembarangan", ucapnya beralasan.

"Baiklah, saya mengerti", sahut Rexton dengan sikap dinginnya sembari melirik ke arah Maria yang terlihat gelisah.

"Saya pamit dulu ke dapur, permisi, maaf harus saya tinggal agak lama", pamit mama.

"Tidak masalah...", sahut Rexton sembari mengangguk pelan.

Pada saat Nyonya Grand duke Herman hendak pergi, Maria segera menahan tangan mamanya sembari berkata.

"Tu-tunggu, mama ! Jangan tinggalkan Maria sendirian !" ucapnya.

"Ssshhh..., jangan manja, temani tuan Rexton karena mama harus siap-siap memasak untuk makan siang", sahut mama sembari melepaskan tangan Maria darinya.

"Ta-tapi mama...", ucap Maria kebingungan.

"Maak geen ruzie meer, begrijp het, Maria !" sahut mama sembari mengarahkan jari telunjuknya ke arah bibirnya.

"Ik ben niet gewend om met een vreemde man om te gaan, mama", jawab Maria merajuk.

"Ssshhh..., sudah, sudah, biarkan mama pergi, dan ingat pesan mama, jangan lupa mengantarkan tuan Rexton ke kamar tamu, mengerti, Maria", kata mama.

"Mama... !" panggil Maria.

Maria hanya bisa bersikap diam dan memandangi mamanya yang berlalu dari hadapannya.

Tampak nyonya Grand duke Herman berjalan tergesa-gesa ke arah pintu ruangan utama, tanpa lagi memperdulikan panggilan Maria kepadanya, dia melangkah keluar ruangan utama dan pergi cepat.

Tinggal Maria sendirian sedang duduk diam menemani tamu, dan dia tampak gelisah karena harus berdua-duan saja bersama Rexton, seorang laki-laki yang baru ditemuinya.

Terdengar Rexton berdehem pelan, dia memperhatikan Maria yang agak gelisah.

"Ehem..., boleh aku tahu dimana letak kamar tamu teruntukku ?" tanya Rexton.

Maria terkesiap kaku, sejenak terdiam lalu menoleh ke arah Rexton.

"Mari saya antarkan ke kamar tamu !" ajaknya pada Rexton.

"Mmm..., baiklah, kita pergi sekarang", sahut Rexton dengan anggukkan kepala ringan.

"Mari... ?!" ucap Maria sambil beranjak berdiri namun sikapnya jelas sekali terlihat kikuk serta gugup saat dia harus berbicara dengan Rexton yang merupakan tamu kehormatan di rumah ini.

1
Tobatos Corp
rival terbaik
Dewi Anggya
enak donk bisa mnghilang setidaknya pas dlm keadaan mendesak atau Maria ingin menyelidiki sesuatu
Dewi Anggya
Maria bisa mnghilang karena cahaya itu...
Dewi Anggya
semoga kamu selamat Kliwon dn surooo 🤭 agak beraaaat tugasmuuu
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Bianca Nadia
gua cinta ma lu thor
Bianca Nadia
keren sih👍
Bianca Nadia
gak tanggung tanggung nih saingannya perwira tinggi militer pulak dibanding empedu jobless kek prinsen gak sebanding
Bianca Nadia
kek dejavu gitu
Bianca Nadia
oh critanya nih tentang reinkarnasi
Kintamani Wee
💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 💪💪💪💪💪💪
total 2 replies
Kintamani Wee
kek gimana ini
Dewi Anggya
Hiyaaaaaaat.....benturkan kepalanya prinsen Kedinding,ke meja,kelantai ,kemanapuuuun gk masalah Rexton 🤣✌🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂
total 2 replies
Dewi Anggya
prinsen ini arogan sekaliiiii....
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍mantap sekali....👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Dewi Anggya
thoor maaf klo saya komen terus yaa🙏🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
tuhhh dengerin Rexton bahwa apa yg di bilang Maria itu benar ...bkn halusinasi 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kintamani Wee
wajar sih kalo dibilang durhaka kelewatan
Kintamani Wee
lah disentuh kamunya yang kabur mulu maria, gimana juga ketegasanmu sebagai bini
Kintamani Wee
lah rexton terjadi lah reaksi kimia rexton
Kintamani Wee
guys
Kintamani Wee
sedari main kejar kejaran mulu nih mereka kapan wik wik wiknya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!