Kiki seorang gadis desa yang sederhana memiliki kemauan untuk merubah hidupnya. Ia memutuskan pergi ke ibu kota dengan hanya berbekal tekadnya yang kuat.
Ibu kota dalam bayangannya adalah sebuah tempat yang mampu mengabulkan mimpi setiap orang nyatanya membuatnya harus berkali-kali menelan kekecewaan apalagi semenjak ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Rio.
Apa yang terjadi dengan kehidupan Kiki dan Rio? apakah keinginginan Kiki akan terwujud?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephta Syani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 4
" Aneh masih ada gadis bodoh yang mau hidup kere. Kenapa mereka tak menerima saja tawaran juragan. Tentu hidupnya akan bahagia. Jika aku pasti tak banyak mikir ku terima tawaran juragan Marta. " gerutu Bonar sambil berlalu meninggalkan rumah juragan Marta.
***
Kiki menghubungi sahabatnya di Kota ***. Ia ingin sebelum sampai kota setidaknya ia bisa mendapat tempat tinggal sehingga ibunya tidak akan kelelahan.
" hallo assalamualaikum... Lisa, apa kabar?"
" waalaikumsalam.... Kiki senang sekali kau menghubungiku. Bagaimana kabarmu?" suara Lisa terdengar bahagia mendapat telepon dari Kiki.
" alhamdulillah Lisa aku baik. Maafkan aku, aku menghubungi karena ingin meminta bantuanmu." Kiki terdengar agak ragu, namun karena tekatnya yang kuat ia ingin segera mengutarakan maksudnya pada Lisa.
" apapun untukmu Kiki. Apa yang bisa aku bantu?"
" Aku berniat untuk mencari pekerjaan di kota. Oleh karena itu aku akan pergi ke kotamu untuk mengadu nasib. Apakah kau bisa membantuku mencarikan tempat tinggal sementara?"
" kau akan kerja apa?"
" aku belum memutuskannya Lisa. Yang penting aku pergi dulu dari desa ini." ujar Kiki.
" kau kenapa sahabatku? Apa yang terjadi padamu?"
" nanti aku ceritakan disana Lisa. Saat ini aku hanya ingin bantuanmu untuk mencarikan tempat tinggal karena aku pergi bersama ibuku."
" baik kalau begitu. Untuk tempat tinggal kau bisa tinggal dulu bersamaku. Nanti jika kau sudah dapat pekerjaan kita cari tempat tinggal yang dekat dengan tempatmu bekerja."
" terima kasih Lisa, tapi aku akan semakin merepotkanmu jika aku tinggal ditempatmu."
" sama sekali tidak Kiki. Justru aku senang karena akan ada ibu juga. Jadi kau akan pergi kapan?"
" aku berniat pergi lusa. Pagi aku berangkat dari sini."
" baiklah aku akan menunggumu."
" terima kasih Lisa. Aku akan menghubungimu lagi nanti. Assalamualaikum."
" waalaikumsalam." Kiki menghentikan pembicaraannya dengan Lisa. Ia memutuskan untuk berkemas lagi malam itu. Ia memilah apa yang harus ia bawa, adan apa yang tak perlu ia bawa. Ia juga memutuskan untuk menjual beberapa barang yang memang bisa ia jual.
" Bismillah aku bisa, akan ku buktikan bahwa aku tak sama dengan yang lain. " bisiknya dalam hati.
" Mudah-mudahan besok semua bisa ku kemas sehingga aku bisa pergi secepatnya. "
Sebelum tidur kiki menyempatkan diri melihat keadaan ibunya. Ia sebetulnya khawatir jika sang ibu jatuh sakit akibat keputusannya itu.
Setelah dilihat ibunya sudah terlelap Kiki pun segera pergi ke kamarnya dan tidur.
Malam tak terasa sudah berganti siang. Kiki nampak sudah kembali dari pasar.
" sudah pulang nak? " sang ibu bertanya melihat anaknya terlihat letih.
" minumlah sudah ibu buatkan teh hangat untukmu. " ujarnya lagi.
" terima kasih bu" Kiki pun beranjak dan segera meminum teh yang di suguhkan sang ibu.
" Alhamdulillah bu, uang hasil penjualan barang- barang kita lumayan bu. Insya alloh cukup untuk ongkos kita pergi ke kota. "
" alhamdulillah jika begitu nak. Kapan kita akan pergi?"
" insya alloh kita pergi lusa saja bu. Biar di rumah sudah beres. Bukankah juragan Marta juga memberi waktu satu minggu pada kita. "
" iya nak, aku ikut saja semua yang kau katakan. "
Pembicaraan mereka pun berlanjut. meskipun hanya perbincangan ringan namun terlihat sangat hangat.
***
Di rumah juragan Marta nampak Bonar sedang melaporkan hasil pengintai nya. Juragan Marta nampak menyimak perkataan Bonar.
" juragan, hari ini gadis itu menjual beberapa barang dirumahnya ke pasar. Menurut beberapa orang yang aku tanya katanya Kiki dan ibunya akan berangkat lusa. "
" Bagus, terus intai mereka. Laporkan semua padaku."
" baik juragan. "
" Bonar apa kau sudah mendengar mereka akan pergi kemana? "
" Sudah juragan, Kabarnya mereka akan pergi ke kota ***. Kiki berniat mencari pekerjaan disana. "
"apakah ada yang akan Kiki temui di sana? "
" setahu saya ada teman Kiki yang bernama Lisa di sana. Kiki sudah menghubunginya namun belum dapat dipastikan apakah kiki sudah mendapat pekerjaan atau belum. Hanya untuk tempat tinggal di kota *** untuk sementara Kiki akan tinggal dulu di rumah Lisa."
" Bagus, perluas jaringanmu. kau cari tahu juga tentang Lisa itu dan laporkan padaku segera"
"Baik juragan. Jika tidak ada lagi yang juragan inginkan aku pamit undur diri."
" pergilah, lakukan tugasmu dengan baik dan ingat jangan sampai ketahuan. "
" siap juragan. "Bonar pun segera undur diri dari hadapan juragan Marta.
Sementara juragan Marta nampak termenung. Sesaat kemudian ia mengambil telepon genggamnya dan menelpon seseorang.
" Hallo Jafar. Apa kau bisa membantuku? "