Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"lu impoten Kai?"
Pagi sekali Ethan sudah muncul di ruang kerja Kai.
"Gak mungkin kan junior lu udah gak bisa bangun lagi? Lu masih muda loh,masih sehat pula"
" haiiss.... berisik" Kai melempar bantal ke arah Ethan yang berdiri dengan melipat kedua tangan di dada.
"gue kan cuma mau bantu lu,anak onta"
" masih aman,than"
" aman apanya? kemarin malam burung lu gak bisa berdiri? Lu tahu gimana malunya gue pas denger cerita dari tuh cewek? Lu....ahk...." Ethan menunjuk Kai geram.
" kalau gue bilang masih aman ya aman"
"serius, Kai.jangan bikin gue malu"
"gue serius, masih berdiri kok, gagah malah"
" terus kemarin malam kenapa burung lu gak berdiri? Padahal tuh cewek udah kasih service yang terbaik"
" gue udah pernah bilang kan sama lu, beberapa hari ini gue gak mood lihat cewek"
" tapi.....lu normal kan , Kai? " Ethan memegang kening Kai.
"normal setan, berisik lu aahh...." Kai yang geram akhirnya menggulung Ethan dengan selimut yang dia pakai.
"lu mau kemana?urusan kita belum beres,Kai"
"mandi"
"oh ya, kamar lu kenapa masih di pakai tuh cewek? Gue pikir tuh cewek udah almarhum" Ethan mengikuti langkah Kai menuju kamar mandi yang ada di ruang kerja.
Berdiri menunggu Kai dengan sabar didepan pintu kamar mandi dengan menyandarkan punggungnya di tembok,sambil terus mengoceh.
"lu itu tuan rumahnya,kenapa jadi dia yang enak-enakan tidur disana?"
Kai tidak menjawab,hanya suara air yang terdengar.
"terakhir gue lihat dia baik-baik saja,cuma kotor sedikit.tapi dia kayanya sehat-sehat saja"
Kai masih tetap hening tanpa bicara.
"jangan sampai dia jadi membangkang gara-gara lu manjain,atau jangan-jangan lu....."
" jangan asal bicara,dasar cocot gak sekolah"
Kai akhirnya keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah serta mengenakan handuk.
" gue masih belum tahu dia di kirim siapa?, jadi gue hanya bisa mantau dia seperti itu"
"kalau memang cuma mau nyari tau kenapa lu gak satu kamar aja, Kai? Bukannya lebih cepat ketahuan kalau lu terus barengan sama tuh cewek?"
"gue...." Kai terdiam sejenak. Sementara Ethan menatap Kai serius.
"udahlah lupain,ayo sarapan.... Gue tahu lu laper kan? makanya pagi-pagi dateng ke rumah gue" setelah selesai memakai baju Kai segera merangkul pundak temannya itu, menggiringnya menuju ruang makan.
Dengan senang hati Ethan pun mengikuti Kai.
"gue masih penasaran dengan wajah cewek itu,pas gue lihat waktu itu wajahnya kotor dan pucat.gue rasa dia pasti gak secantik cewek-cewek di bar kan?"
"mulut lu sepertinya perlu di sumpal cabe,than"
"biar gini juga mulut gue masih berguna,gak kaya lu"
" berguna apaan?tiap pagi cuma numpang makan"
Tawa kedua sahabat itupun terdengar renyah.membuat semua orang yang sudah menunggu di meja makan menoleh ke arah mereka.
"uuppss...."
Langkah kedua sahabat itu terhenti seketika.Mereka berdua terkesima dengan penampilan seorang wanita dengan t-shirt putih dan mini jeans yang sedang duduk di meja makan.

"wooow..... apakah ini Xia Fei?" Ethan melepaskan tangan Kai dari pundaknya.berlari secepat kilat menghampiri Xia Fei lalu duduk di sampingnya.
Sementara Kai masih tetap berdiri mematung menatap Xia Fei yang bak bidadari, diterpa cahaya matahari pagi.
"pantes saja hari ini begitu cerah, ternyata ada bidadari di rumah ini" Ethan yang baru melihat Xia Fei untuk pertama kalinya langsung terpesona.ia mencoba melemparkan rayuan mautnya.tapi sayangnya Xia Fei hanya tersenyum tipis tanpa ekspresi menanggapi rayuannya.
Dengan raut wajah cengar-cengir Ethan berusaha terus merayu dan menatap Xia Fei.
"duduk yang benar" Kai melempar apel ke arah Ethan, untunglah Ethan bisa menangkapnya.
"kenapa lu gak bilang kalau dia cakep banget?" bisik Ethan melempar kembali apel ke arah Kai.
Selama sarapan Kai terlihat risi dengan tingkah Ethan yang selalu dekat-dekat dengan Xia Fei. Bahkan tanpa ragu Ethan mengelap sisa makanan yang ada di bibir Xia Fei.juga mengambilkan sepotong ayam kedalam piring milik Xia Fei.
"terimakasih"
"sama-sama cantik" senyum Ethan merekah mendengar ucapan lembut dari Xia Fei.
"oh ya.bagaimana kalau malam ini kita pergi ke kafe yang baru saja buka?kamu free kan?"
" uhuk-uhuk...." seketika Kai tersedak mendengar Ethan yang dengan berani mengajak Xia Fei pergi di hadapannya.
"bagaimana?jam tujuh aku jemput ya?" Ethan masih berusaha merayu Xia Fei tanpa menghiraukan keberadaan Kai.
"hmmm....."
"bisa kan?" Ethan terus memaksa. Dan benar-benar menghiraukan kode keras dari Kai.
"hmmm...selesai makan lu boleh pergi, jangan berlama-lama di sini"
Kai meletakkan sendok dan garpu diatas piring lalu beranjak dari meja makan.balik badan dan mengelap mulutnya dengan napkin berwarna putih.
"bagaimana?kamu setuju kan?" Ethan kembali bertanya,menatap Xia Fei penuh harap. Menghiraukan ucapan Kai seperti angin lalu.
" aku....." Xia Fei terdiam cukup lama.
Ada perasaan ragu dan takut jika dia menerima ajakan dari ethan.tapi Xia Fei juga merasa jenuh seharian didalam rumah.
Kai yang masih berdiri membelakangi mereka, diam-diam menguping.seolah ikut penasaran dengan jawaban yang akan diberikan.
"aku, aku setuju" akhirnya Xia Fei pun memberanikan diri menerima ajakan Ethan.
"hah, bagus" dengan kesal Kai meremas napkin kuat-kuat lalu melemparnya sembarang. bergegas pergi meninggalkan mereka berdua dengan kesal menuju ruang kerja.
Ada perasaan aneh yang timbul di dadanya,seolah seperti panas dan sesak.
Perasaan yang tidak pernah Kai rasakan sebelumnya.perasaan yang datang begitu tiba-tiba dan rasanya seperti ditikam belati yang tajam tepat di jantungnya,sesak,sakit dan panas.
Kai benar-benar tidak bisa mencerna apa yang terjadi padanya.
"sudahlah, mungkin karena gue belum tau siapa yang mengirimnya dan apa yang dia inginkan .makanya dadaku sakit" Kai mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Ia berusaha meyakinkan jika perasaan yang dia rasakan saat ini hanya karena dia belum tahu jelas siapa yang mengirim Xia Fei dan apa yang di inginkan Xia Fei darinya.selagi semua masih belum terbongkar tidak ada yang boleh membawanya keluar dari paviliun.itulah yang saat ini sedang dia yakinkan dalam hati.
"baiklah, nanti malam aku jemput kamu ya. kalau gitu aku pergi dulu. sampai jumpa nanti malam cantik"
Dengan girang Ethan keluar dari paviliun sambil bersenandung kecil.
Sesampainya di depan mobilnya.
Di rogohnya saku celana, diambilnya ponsel lalu ia pun terlihat sibuk menghubungi seseorang.
"hallo....." suara seorang wanita dari seberang.
"buatkan aku buket bunga mawar merah,nanti sore aku ambil"
" baik tuan Ethan. segera akan aku buatkan.apakah tuan Ethan akan pergi berkencan?"
"begitulah kira-kira" jawab Ethan menutup telepon lalu masuk kedalam mobil dengan senyum yang masih tersimpul dari bibirnya.
Tanpa Ethan sadari, seorang pria tengah menatapnya di balkon lantai dua. Tatapan yang cukup tajam dengan kepalan tangan penuh kekesalan.
"Ethan...." gumam Kai kesal.
Sesampainya di rumah, Ethan langsung sibuk mencari baju yang akan dia kenakan nanti malam.
Rencana kencan romantis pun sudah Ethan rangkai sedemikian rupa.
Ethan sangat yakin jika rencananya akan berjalan mulus dan Xia Fei akan mengingatnya dan mungkin mengejar-ngejar dirinya setelah selesai kencan mereka nanti.
"daripada tuh cewek di habisin si Kai lebih baik gue bawa pulang buat di jadiin bini. sayang banget cewek secantik itu harus mati sia-sia" Ethan merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
Pikirannya membawa dia menerawang jauh.ia mulai membayangkan setiap detail kencan romantis antara dirinya dan Xia Fei.
"hah, indahnya" senyum manis tersimpul dari bibirnya.
Ethan berharap waktu cepat berlalu dan ia sangat ingin bertemu lagi dengan wanita yang baru beberapa jam lalu telah mencuri hatinya itu.
Ia berjanji akan melakukan yang terbaik di kencannya nanti agar Xia Fei tidak akan melupakan malam ini seumur hidupnya.
"Xia Fei.....tunggu sampai beberapa kali kencan, aku yakin kamu pasti tergila-gila padaku"
Di peluknya guling seolah sedang memeluk Xia Fei.