NovelToon NovelToon
Chaostic Enigma

Chaostic Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.

ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps - 30

Rudy dan Marco langsung di ikat di sebuah pohon besar.

"huh huh, aku sudah tidak kuat Rudy." Marco pun langsung tertidur.

Rudy pun sama, ia langsung tertidur begitu saja tanpa mempertimbangkan bahaya yang ada di depannya.

Luka pukulan mereka, semakin membengkak di seluruh tubuh, bahkan goresan luka bercampur dengan keringat dan debu.

Baru saja tidur 30 menit, beberapa prajurit melempari mereka dengan batu,

Brak Brak. PLAK. "Arggh"

"HAHAHA". "lemparan ku mengenai kepalanya, hahaha", " Aku juga bisa."

BRAK.

Darah keluar dari kepala, mata mereka berdua menjadi merah, kesabaran sudah di puncak. Bahkan amarah sudah ingin meluap-luap.

"Bajingan, aku sudah tidak kuat menahan kesabaran ini Rudy."

"Kita benar-benar diremehkan. Perkiraan, ada puluhan ribu prajurit. Untung saja mereka bodoh, kita di ikat di pinggi camp, aku akan membakar talinya, lalu kau masuklah ke dalam hutan dan berlari ke arah kanan, aku akan pergi ke arah kiri. Kau bisa menghabisi prajurit yang mengejarmu kan.?"

BRAK.

"HAHAHAHA, lihat kan, aku juga bisa mengenai kepalanya."

Darah mulai mengguyur ke badan, tapi para prajurit tidak tau, Rudy sedang memotong tali dengan semburan api dari jarinya.

"huh huh, kali ini kau harus bisa survive Marco, kita tidak bisa menghabisi puluhan ribu prajurit secara langsung. Jadi pancing mereka satu persatu kedalam hutan, dan bunuh mereka secara diam-diam."

"Aku tau."

TASS. tali mereka pun putus.

"Pancing mereka keluar dari camp terus menerus. mereka akan sibuk mencari kita."

"Baiklah."

"Kita bertemu lagi disini." kata Rudy, dan Marco hanya menganggukkan kepala.

Lalu, SWOOSH. mereka berdua pun langsung berpencar dan lari ke dalam hutan.

"Mereka kabur, mereka kabur."

"Cepat kejar mereka."

Puluhan prajurit berpencar kearah kanan dan kiri, tanpa memikirkan resikonya dan tanpa perintah. Sekarang, mereka masuk kedalam jebakan Rudy.

"Ada apa.?" sahut Kapten.

"Tawanan kedua bocah itu kabur kapten."

"Ha? bagaimana mereka bisa kabur? apa kalian tidak mengikatnya dengan benar.?"

Salah satu prajurit membawa tali yang mengikat Rudy dan Marco. Ada bekas api kecil dan bekas terbakar.

"Sialan, ternyata mereka punya Aura. Bentuk tim kecil, dan tangkap mereka." perintahnya.

Ratusan prajurit di kerahkan kedalam hutan untuk mencari tawanan mereka. Bahkan kapten mereka sendiri ikut dalam pencarian itu.

20 menit kemudian, terdengar suara teriakan di dalam hutan. "Aaargh" "Uharg".

Itu adalah teriakan puluhan prajurit pertama yang mengejar kedalam hutan.

"Disana, cepat." teriak Kapten.

Lalu, suara teriakan terdengar lagi dan berada di sebelah kiri. "AAAARG"

"Disana juga, kejar mereka."

Ratusan prajurit langsung masuk kedalam hutan, dan suara teriakan semakin menggema di seluruh hutan. Itu membuat Kapten merasa bingung.

"Suara teriakan ini ada di mana-mana, apa ada prajurit yang menyelamatkan mereka.? Jika benar, maka perkiraan prajurit yang bersembunyi di hutan ada sekitar 200 an."

"AAARGH" suara itu semakin mendekat, "AAA" dan semakin mendekat.

"Mereka membunuh seperti hantu, bahkan aku tidak tau posisi mereka ada dimana."

"Kapten, mereka semakin mendekat, sepert....

JLEB. prajurit itu tiba-tiba tertusuk tombak dan ambruk seketika.

"Ha?" itu membuat Kapten ketakutan. Bahkan sampai detik itu, tidak ada lagi suara teriakan.

Seseorang menunjukkan tubuhnya dari kejauhan, sosok yang di sinari rembulan sedang menatapnya.

Deg. Kapten semakin takut, dan merasakan ancaman yang luar biasa.

Tiba-tiba, prajurit bantuan datang kesana, jumlahnya semakin banyak, ada ribuan prajurit yang datang menghampiri Kapten.

"Kapten aku membawa bala bantuan, kami akan menangkap mereka."

Namun, sang Kapten hanya terdiam membisu.

"Berpencar, dan tangkap tawanan itu." teriak prajurit yang langsung masuk kedalam hutan tanpa pikir panjang.

Lalu, sosok yang menatap Kapten disana tiba-tiba menghilang begitu saja.

"tu, tunggu. TUNGGU." teriak kapten kepada prajuritnya. Namun itu sudah terlambat.

SRAK SRAK SLASSH. "AAAA", "ARGH"

Suara teriakan semakin menggema, dan kapten lainnya yang ada di dalam camp, tiba-tiba keluar dari tenda. Suasana disana jadi kacau.

"Ada apa ini.?"

"Ada seorang tawanan yang kabur dari sini kapten."

"Tawanan.? tawanan siapa.?"

"Tawanan Kapten Deny. sekarang pasukannya sedang mengejar kedalam hutan. Dan sepertinya ada musuh yang bersembunyi didalam sana."

Kapten itu hanya terdiam, lalu BREDMM. BLARRSSS.

Sebuah ledakan terjadi di dalam camp, bahkan tenda-tenda mulai terbakar disana. Situasi semakin mencekam.

Beberapa prajurit mengambil air dan memadamkan api, tapi ledakan lain terjadi disana.

DRMM. BREDMM.

"Apa yang sudah terjadi disini.?"

Belum menemukan jawabanya, tiba-tiba seorang prajurit yang berada di belakangnya terkena serangan SLASSH. lehernya pun putus karena sabetan pedang.

"Sialan, kita di serang. PASUKAN BERSIAP."

Saat pasukan mulai mengambil senjatanya, serangan itu berhenti secara tiba-tiba. Tidak ada lagi ledakan, dan tidak ada serangan sama sekali. Meskipun begitu, ribuan prajurit tetap bersiaga didalam sana.

Dan di dalam hutan. Karena medan dan gelapnya malam, para prajurit tumbang begitu saja. Bahkan terkadang mereka menyerang temannya sendiri.

"Kau yang membunuh ya, aku melihat kau membunuh dia."

"Bukan, bukan aku."

"HAAAA" TRANG TRANG SLASSH. Mereka malah sibuk bertempur sendiri.

Kapten Deny, masih terpaku di tempatnya, sambil mengamati situasi disana. Teriakan dan jeritan para prajuritnya masih mengema sangat keras.

Dan disisi lain, prajurit yang ada di camp, hanya berdiam diri dengan siaga tempur. Moment itu sangat menguntungkan bagi Rudy dan Marco, mereka berdua bisa menghabisi semua prajurit yang ada di dalam hutan dengan mudah.

Beberapa menit kemudian, suasana jadi sepi. Para prajurit masuk kedalam hutan secara perlahan dan hati-hati. Tapi tidak ada serangan sama sekali.

Meskipun begitu, kapten Deny masih bersiaga disana. bahkan prajurit di camp juga sama. Sampai 2 jam berlalu, serangan tidak terjadi lagi. Waktu sudah mendekati subuh, dan Kapten Deny memutuskan untuk menarik kembali prajuritnya.

"Semua Prajurit kembali." teriak Kapten Deny.

Para prajurit pun langsung kembali menuju ke camp karena sudah kelelahan. Teriakan kapten dan situasi itu, membuat para prajurit mudah di temukan.

"Huh, akhirnya bisa kembali. aku sangat takut berada disini."

"Kau ben.... SLAASSH. lehernya langsung putus.

"SERANGAAAN." teriak prajurit didalam hutan.

"Masih belum berakhir kah. Sialan, kondisi para prajurit sudah kelelahan."

SRAK SRAK SRASSSS. tebasan demi tebasan terlihat dengan sangat cepat, bahkan posisinya selalu berpindah-pindah.

"UHARG". "AAARG"

"Apa yang terjadi sini.? mereka semakin mendekat."

Kapten tidak percaya dengan situasi seperti ini, karena di era perang, belum ada yang memakai strategi operasi bayangan. Kejadian seperti itu, baru pertama kalinya.

"Kita sudah di jebak dengan trik kotor seperti ini. Sialan. Sialan."

"AAAAR" suara prajurit terakhir dari ribuan prajurit yang mengejar kedalam hutan, membuat Kapten Deny hanya bisa menelan ludah dan mundur secara perlahan.

"Apa kau takut.?" suara seseorang yang berada di belakangnya. Deny sampai gemetar ketakutan.

"Hm, maafkan aku tidak bisa membereskan kalian dengan cepat. Karena tubuhku juga butuh istirahat."

"Sial, ternyata aku membawa anak monster kedalam camp."

"HAAAA, MATI KAU." teriak Deny sambil menghempaskan pedangnya ke arah belakang.

"Apa kau sudah mabuk.? aku ada di depanmu, kenapa menyerang ke belakang."

"HAAAA." SLASSH.

"Hm, aku ada disini, kau kurang maju, maju sedikit lagi."

Tubuh Deny semakin gemetar ketakutan. Lalu, ia memutuskan berlari ke arah Camp. SWOOSH.

"Huh huh, aku harus melaporkan kejadian ini."

Sesampainya di camp, ia benar-benar tidak percaya. Semua prajurit yang ada disana sudah terbunuh habis. Dan seorang bocah sedang minum air di antara tumpukkan mayat.

"Aaaah." menarik gelas dari mulut. "kau lambat sekali Marco." sahut Rudy sambil melihat ke arah Deny.

"Jadi kau, kau, bajingan." SWOOSH. Deny pun langsung meloncat dan berlari ke arah Rudy.

belum sampai ke tempatnya, sebuah tombak melesat lebih cepat. JLEB. tubuhnya pun langsung ambruk dan mendarat tepat di kaki Rudy.

"Huh huh, akhirnya selesai juga." Brak. Marco langsung pingsan disana.

"Hm" Lalu di ikuti Rudy yang langsung ambruk kedepan.

....

1
azizan zizan
kurang faham...alurnya seperti kalut aja.. mau ngomong bodoh ya memang bodoh alurnya.. mau ngomong tolol ya memang watak mcnya...mau ngomong goblok emang goblok si athornya...
Adam Erlangga: Novel ini dibuat bukan untukmu. 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!