NovelToon NovelToon
Rojali Dan Ratih

Rojali Dan Ratih

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Pengganti / Ilmu Kanuragan
Popularitas:20.6k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

"kamu pembawa sial tidak pantas menikah dengan anakku" ucap Romlah
"aku sudah mempersiapkan pernikahan ini selama 5 tahun, Bagaimana dengan kluargaku" jawab Ratih
"tenang saja Ratih aku sudah mempersiapkan jodohmu" ucap Narti
dan kemudian munculah seorang pria berambut gondrong seperti orang gila
"diakan orang gila yang suka aku kasih makan, masa aku harus menikah dengan dia" jawab Ratih kesal
dan tanpa Ratih tahu kalau Rojali adalah pendekar no 1 di gunung Galunggung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RR 30

Yohana menerima telepon dari Boni, tangan kanan ayahnya, Hermawan. Suaranya tegang. Di kantor pusat, situasi kacau—Hermawan ditekan habis-habisan oleh keluarga besarnya. Lewat Boni, ia berpesan: Yohana harus segera pergi. Jauh. Sejauh mungkin.

Tubuh Yohana gemetar. Otaknya yang cerdas tak siap menghadapi badai secepat ini. Ia merasa lumpuh.

“Kakak pulang saja dulu,” ucap Ratih pelan, tangannya mengusap punggung Yohana yang gemetar menahan cemas.

“Di sana terlalu bahaya, kata Paman Boni. Menurutku, sebentar lagi mereka akan mencariku ke sini,” ucap Yohana, suaranya pelan namun penuh ketakutan.

“Kakak pergi saja sama Bang Rojali, pasti aman, Kak,” saran Ratih lembut, mencoba menenangkan Yohana yang gelisah.

“Lalu bagaimana dengan kamu?” tanya Yohana, ragu dan gelisah. Hatinya tak tenang, merasa bersalah jika harus pergi bersama suami orang, meski demi keselamatannya sendiri.

“Kakak sudah banyak menolong saya. Sekarang giliran kita saling bantu. Kita ini sudah seperti saudara, Kak,” ucap Ratih penuh perhatian, menatap Yohana dengan ketulusan yang menguatkan di tengah situasi genting.

“Bang, bisakah antar Kak Yohana pergi?” pinta Ratih dengan suara memelas, seolah itu permintaan besar. Selama ini, Ratih tak pernah menyuruh atau meminta. Tapi kali ini, untuk pertama kalinya, ia memohon pada Rojali.

Rojali terdiam, merenung sejenak.

Sebaiknya aku panggil si Mamat, gumamnya dalam hati. Kegelisahan menyelimuti pikirannya—dua wanita yang ia lindungi masih terlalu lemah untuk menghadapi bahaya. Sementara itu, musuh mereka begitu banyak dan bergerak dalam bayang-bayang. Berbeda dengan dirinya, yang kini tak lagi dimusuhi secara terang-terangan, justru membuat situasinya semakin rumit dan penuh teka-teki.

Menggunakan SUV miliknya, Yohana akhirnya memutuskan pergi bersama Rojali. Namun, hatinya dipenuhi kegelisahan, seolah ada bahaya besar yang mengintai di balik setiap langkah mereka.

Perjalanan ditempuh selama dua jam hingga akhirnya mereka tiba.

Namun, pemandangan yang muncul membuat mata Yohana terbelalak—bukan ancaman, bukan kekacauan, melainkan pesta meriah.

“Apa-apaan ini? Apa aku sedang diprank?” gumam Yohana, bingung dan semakin gelisah.

Yohana masuk dengan tergesa-gesa, masih mengenakan sepatu bot. Di belakangnya, Rojali mengikuti dengan seragam security lusuh yang kontras dengan megahnya rumah Kusumo. Beberapa pengawal menghadang, tapi setelah Yohana membentak keras, mereka membiarkan Rojali lewat tanpa berani berkata apa-apa.

Dengan dorongan kuat, Yohana membuka pintu utama rumah itu—rumah masa kecilnya yang penuh luka. Para penjaga hanya menunduk. Dia adalah pewaris sah, meski tak pernah dianggap.

Begitu pintu terbuka, langkah Yohana terhenti. Matanya terbelalak. Di pelaminan mewah yang berdiri megah di tengah ruangan, Rama—lelaki yang selama ini menjadi harapannya untuk keluar dari jerat keluarga beracun itu—sedang tersenyum di samping mempelai wanitanya.

Adik tirinya. Vania.

“Rama, apa-apaan ini?!” teriak Yohana, suaranya pecah oleh kemarahan dan keterkejutan.

Namun Rama tak menunjukkan rasa bersalah. Justru seulas senyum puas terpahat di wajahnya. Di sekelilingnya, para tamu keluarga tersenyum menyambut kehadiran Yohana—seolah ini adalah bagian dari rencana yang sudah mereka nantikan.

Hanya satu wajah yang tampak gelisah—Hermawan, ayahnya.

“Nak... kenapa kamu datang sekarang?” ucap Hermawan, nyaris seperti bisikan ketakutan.

“Apa maksud semua ini, Pah?” suara Yohana meninggi, matanya menatap tajam penuh luka.

Tiba-tiba langkah berderap terdengar. Seorang wanita tua, anggun namun dingin, mendekat. Nyonya Melani Kusumo—neneknya. Wajahnya menyiratkan kebencian lama yang belum mati.

“Dasar cucu tidak berguna. Saat kami kesusahan, kau menghilang. Sekarang masalah sudah selesai, justru kau datang—mau mengacau?” ucap Nyonya Melani tajam. Rambut putihnya tak mengurangi sorot matanya yang menusuk Yohana, cucu yang paling dibencinya. Bukan karena bodoh, tapi karena terlalu pintar—persis seperti mendiang ibunya, Sarah.

“Apa maksud Nenek? Kapan aku tahu keluarga ini sedang bermasalah? Sekarang aku datang malah dianggap pengacau. Kalianlah yang sudah mengacaukan hidupku!” ucap Yohana tanpa gentar. Sikapnya justru makin mengingatkan Melani pada sosok Sarah—ibunya yang dulu dibenci.

“Dengar baik-baik. Keluarga kita sedang butuh suntikan dana, dan keluarga Widyatama bersedia membantu asal pernikahanmu dengan Rama dipercepat. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu malah berselingkuh. Kamu benar-benar memalukan,” ucap Melani tajam, penuh kebencian

“Selingkuh? Trik macam apa lagi ini? Kapan aku pernah menjalin hubungan dengan lelaki lain selain Rama?” batin Yohana, hatinya bergolak penuh tanda tanya dan amarah.

Vina dengan masih menggunakan gaun pengantin datang menghampiri yohana

“Kak, akhirnya kamu datang. Kalau Kakak mau menikah dengan Kak Rama, silakan. Aku tidak ingin merusak kebahagiaan kalian. Perselingkuhan dalam pacaran mungkin hal biasa bagi Kakak, jadi kalau masih mau menikah dengannya, cepatlah—mumpung akad belum dilaksanakan,” ucap Vania lembut. Sebagai sosok manipulatif, ia sangat pandai memainkan peran dan membalikkan keadaan.

“Vania, apa yang kamu lakukan?!” teriak Rama marah. “Dia memang sudah selingkuh, dan kamu sudah berkorban menggantikan dia. Aku tidak sudi menikah dengan wanita yang suka selingkuh!

“Rama!” bentak Yohana, matanya berkilat marah. “Berapa tahun kita menjalin hubungan? Kenapa kamu menuduhku tanpa bukti? Apa segitu mudahnya kepercayaanmu hancur hanya karena kata orang?”

“Apa kamu bilang?!” hardik Rama, nadanya meninggi. “Aku tidak akan menikah dengan Vania kalau kamu tidak selingkuh lebih dulu!”

“Cukup!” bentak Melani, suaranya menggema di seluruh ruangan. “Yohana, kamu sudah mencoreng nama keluarga. Kamu memang sama seperti ibumu—suka selingkuh! Mulai sekarang, aku cabut seluruh jabatanmu dari perusahaan. Pergi! Sekarang juga!”

Yohana menatap Hermawan, berharap mendapat pembelaan. Namun pria itu hanya mengangguk pelan—isyarat agar Yohana tidak melawan. Hati Yohana tercekat, ia tahu ayahnya telah kehilangan taring dan keberanian yang dulu pernah ia banggakan.

“Kamu masih bisa aku maafkan, asal kamu bersujud di depanku, mengakui semua kesalahanmu, dan menikah dengan Anton,” ucap Melani dingin, penuh kekuasaan, seolah nasib Yohana ada di tangannya.

Anton adalah tuan muda dari keluarga Mahardika yang dianggap tak berguna. Meski pikirannya lamban dan tubuhnya agak bungkuk, kekuatan serta pengaruh keluarganya tak bisa diremehkan sedikit pun.

“Cih, mana mungkin aku tunduk pada kalian! Lebih baik mati daripada merendahkan diri pada orang sekeji kalian,” ucap Yohan dengan tatapan penuh kebencian, suaranya tajam dan membakar harga diri lawan.

“Kamu benar-benar sombong, Yohana! Mulai hari ini, jangan pernah lagi injakkan kakimu di sini!” ucap Melani dengan nada tajam, matanya menatap penuh amarah, menyiratkan pengusiran tanpa ampun.

“Baik… dengar baik-baik, akan datang masanya kalian semua merangkak padaku, memohon dengan hina,” ucap Yohana sambil mendongak, menatap tajam penuh harga diri dan keyakinan yang tak tergoyahkan.

“Dasar anak durhaka!” bentak Melani dengan suara melengking penuh amarah.

Namun Yohana sama sekali tak menggubris. Tanpa menoleh sedikit pun, ia melangkah pergi meninggalkan ruangan dengan tenang, menyisakan aura dingin dan keteguhan yang membuat semua orang terdiam.

Tak ada tangisan, apalagi keputusasaan, meski telah diusir dari keluarga Kusumo. Yang tersisa hanyalah dendam dan tekad membara untuk bangkit. Itulah Yohana—darah dari Sarah, wanita yang tak pernah tunduk pada penghinaan.

Maya yang sedari tadi hanya diam menyaksikan kepergian Yohana, perlahan mengangkat ponselnya dan mengetik pesan singkat.

“Dia bukan lagi bagian dari keluarga Kusumo. Sekarang habisi dia. Buat seolah-olah seperti kecelakaan,” tulis Maya dingin, lalu mengirimkannya ke seseorang yang jelas bukan orang sembarangan.

Yohana melangkah cepat menuju mobilnya, diiringi Rojali yang masih kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Amarah membara dan kekecewaan menghantam dadanya. Tanpa berkata apa-apa, Yohana masuk ke dalam SUV yang ia beli dari hasil kerja kerasnya sendiri. Rojali ragu untuk ikut masuk, tapi akhirnya duduk di samping, masih terdiam.

“Dasar keluarga bajingan!” umpat Yohana, sebelum menginjak gas dalam-dalam. Mobil melaju kencang membelah jalan, menandai kemarahan yang tak bisa ia bendung. Rojali hanya menatap lurus ke depan, membiarkan Yohana meluapkan emosinya tanpa gangguan.

Suasana di dalam mobil terasa sunyi, hanya suara mesin dan tarikan napas berat yang terdengar. Tiba-tiba, Yohana menginjak rem mendadak. Mobil berdecit, hampir kehilangan kendali. Tubuh Yohana nyaris membentur setir, sementara Rojali tetap tenang..

1
Susi Lestari
Luar biasa
Ninik
kenapa macet
Uswatun Hasanah
Kak kok gak lanjut thor ceritanya ?
Darti abdullah
luar biasa
Darti abdullah
luar biasa
Putu Suciptawati
kak thor ceritanya ga dilanjut?
Agustina Fauzan
ceritanya bagus dan tdk biasa
Ropiyati Ropi
kok gak up lg kak,dah ditunggu lho
Fasa: Ayo donk kapan up lagi
muthia: selalu setia menunggu up nya🙏
total 2 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak thor
kalea rizuky
hmmm bn r kan yoona mulai ada rasa jangan gatel km yoana
kalea rizuky
karman mati aja lah bapak g guna
kalea rizuky
awas aja lu Rojali ampe selingkuh ma yoana
kalea rizuky
jangan jd pelakor ya yoana
kalea rizuky
mending cari rmh sendiri
kalea rizuky
heleh akal akalan lampir aja ini
Purnama Pasedu
pendekar di lawan
saljutantaloe
akhirnya up juga
makin seru ceritanya thor
rajin" lah up thor jgn cuma satu
Ibrahim Efendi
hajarrr!!....
Ibrahim Efendi
lanjut....
Purnama Pasedu
teman seperguruan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!