Bumi, tahun 2120. Di sebuah kota kecil, tepatnya sebuah gang belakang distrik F. Lahirlah seorang anak laki-laki , bernama Arlean yang berarti "Janji". Kedua orang tuanya, merupakan seorang petualang peringkat (E+), bertugas untuk membantu kerajaan dalam menghabisi binatang-binatang buas dan moster yang menyerang ke wilayah kerajaan.
Dunia ini memiliki sejarah baru, yaitu. Adanya gelombang energi yang tidak diketahui menimpa bumi kita. Perluasan wilayah bumi dengan tiba-tiba, yang semula berkisar 1x (510.072.000 km²) menjadi 1.000x lipat luasnya.
Monster-monster perlahan muncul, beserta. Dengan adanya kekuatan sihir dan sistem, Arlean yang seorang anak kecil, bercita-cita menjadi petualang tingkat teratas, seperti kedua orangtuanya. Mampukah dia mencapai mimpinya? Ataukah malah sebaliknya... kegagalan yang tragis! ("Cerita ini, merupakan kisah dari seseorang yang jauh dan sangat berharga bagiku" by; Florina).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AI. htiar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch (28) Serangan Monster Drzd [3]
(Sebelumnya)
Salah satu anggota kelompok Tristan, yang berarmor gelap. Layaknya penembak dari teknologi masa depan. Yang menggunakan senjata [Spectre-ARC].
Menghubungi kaptennya, yang berada jauh di kedalaman hutan. Yang saat ini membasmi para monster aneh. "Lapor Komandan, nona muda. Viona, ingin meminta sambungan komunikasi dengan anda, ganti".
Tristan yang mendapat laporan dari salah satu anggotanya. Segera memencet alat kecil di telinganya.
Tristan : "Laporan diterima. Sambungan di izinkan". Ucapnya berbicara sembari menghindari serangan monster.
Sesaat kemudian.
Viona : "Lapor komandan, terjadi masalah pada sistem pelindung zona pinggiran. Ini.. Meriam untuk menghalau para monster, tidak bisa diaktifkan". Ucap viona, yang saat ini. Mendapat laporan terkait hal aneh di tembok zona pinggiran.
Tristan yang mendengarnya, segera menjawab.
Tristan : "Laporan Dite..." Sebelum sempat ia menjawab nya. Gelombang energi aneh, memutus signal komunikasinya dengan Viona.
'Whuzz...~~' Suara dari benda yang sedang terbang dengan kecepatan tinggi.
Tristan : "Itu?.." Melihat balok es dengan kecepatan tinggi. Bersama dengan telur hitam yang melilit di setiap sisinya.
Tristan : "Wakil Komandan, ambil alih lapangan". Ucapnya melihat wakil komandan yang berarmor gelap dengan kedua tangannya memegang dua pedang.
Wakil Komandan : " Baik Pak". Memberi hormat pada Tristan.
Tristan setelah memberikan pengalihan komando. Ia segera berlari menuju tembok kota... Berharap sampai tepat waktu.
...
.
___---
(Kembali ke sisi Arlean)
Arlean : "Ayah?.." Melihat ayahnya yang sedang berdiri sembari menusuk kepala monster yang telah mati tersebut. Bersamaan dengan tampilan auranya yang sangat megah.
Tristan tersenyum melihat Arlean. Dan berkata.
Tristan : "Iya.." Ucapnya menjawab Arlean.
Ia pun segera menuju Arlean. Untuk mengecek kondisinya.
Tristan : "Ada yang terluka?" Ucapnya sembari melihat-lihat di bagian badan Arlean dan teman-temannya.
Arlean : "Tidak, hanya saja. kami hampir dimakan oleh monster itu" Ujarnya. Memberitahu bahwa dia tidak terluka.
Tristan : "Baiklah, kalau begitu. Sebaiknya kalian pulang, disini terlalu berbahaya. Titip salam untuk ibumu ya". Mengusap kepala Arlean.
Arlean : " Baik Ayah" Mengangguk dengan tersenyum.
Ia pun melihat Arlean pergi dan melanjutkan. Untuk kembali memeriksa terkait apa yang terjadi. Terhadap sistem tembok zona pinggiran.
..
.
---___
(Di Perjalanan)
Saat Arlean dan kelompoknya mendapat tumpangan darurat dari para penjaga.
Shaobo : "Hey Arlean, aku tidak tahu. Kalau ayah mu sekeren itu" Matanya berbinar-binar membayangkan Tristan tadi.
Arlean : "Itu belum kekuatan penuh miliknya" Tersenyum karena ada yang memuji ayahnya.
Florina : "Kalian lebih baik berdoa. Dan berharap Serina bisa bangun secepatnya". Menatap tajam pada Arlean dan Shaobo.
Arlean yang menyadari ini salahnya, segera meminta maaf pada mereka dan merasa bersalah atas hal yang telah terjadi.
Arlean : " Maaf.. Jika bukan karena ku.." Kepalanya menunduk dengan rasa bersalah.
Kemudian tanpa disadari mereka bertiga. Serina telah bangun.
Serina : "Itu tidak apa-apa Arlean. Itu bukan salahmu" Tersenyum sembari mencoba untuk bangun.
Ketiga orang tersebut yang menyadari serina telah bangun dan segera menghampirinya. Serta bercerita terkait apa yang terjadi dan bagaimana ia bisa pingsan di saat tengah-tengah pertarungan.
Arlean pun juga sama, ia berulang kali meminta maaf. Hingga telah tiba mereka di zona besar...
..
.
Serina : "Semuanya, terimakasih". Menundukkan badan nya kepada mereka bertiga [Arlean, Florina, Shaobo].
Shaobo : " Iya, sama-sama serina". Mengucapkan terimakasih balik. Arlean dan Florina pun juga ikut mengucapkan nya.
Setelah Serina mendengar terimakasih balik dari teman-temannya. Dia segera pergi dari hadapan mereka bertiga... Sekarang, giliran Shaobo yang bertanya pada teman-temannya.
Shaobo : "Jadi, teman-teman. Apa rencana kalian? ". Berbicara sembari memakan snack nya lagi, yang ia peroleh dari tim penyelamat.
Florina menatap Arlean dan menatap shaobo.
Florina : " Aku ingin berlatih. Aku pergi dulu" Ucapnya dengan dingin.
Arlean dan Shaobo yang mendengar hal itu. Tertawa kecil dan canggung. "A-Aha... ha.."
Shaobo kala itu, juga melihat Arlean. Dan kali ini, ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya juga. Kemudian tersisa Arlean yang sendirian, yang saat itu terdiam menatap teman-temannya.
Arlean : "Baiklah, seperti nya... Aku memang harus bertambah lebih kuat". Gumamnya dalam hati sembari melihat asap besar dan goncangan dari arah peperangan. Di luar tembok zona pinggiran...
..
.
---___
(Rumah Arlean, Ruang Latihan Pribadi)
Arlean yang sadar akan ketidakberdayaan nya, saat melawan monster tadi. Ia segera memutuskan, bahwa ia perlu untuk menjadi lebih kuat. Tetapi, ia tidak tahu. Harus bagaimana memperkuat dirinya lebih cepat lagi.
Hingga ia teringat, oleh sebuah buku. Yang diperoleh dari pelelangan. Sebuah buku yang diperoleh oleh Kak Jasmine saat lelang di [Zona Pusat].
Arlean : "Ya, itu dia. Buku itu, menceritakan cara menjadi kuat". Gumamnya dan segera menuju dinding yang memiliki fingerprint besar.
Sesosok system berbicara.
A.I (Gemini) : " Halo Tuan, Apakah ada yang bisa saya bantu? Silahkan tempelkan tangan anda di kotak tersebut" Menunjuk menggunakan hologram system.
Arlean segera menempatkan tangannya. Di kotak yang berlogokan tangan, kemudian suara system terdengar.
[System: Hand Scanner] >... [System: Success]
Arlean : "Berikan saya buku [Galaxy Mana Technique]". Ucapnya pada A.I Gemini.
A.I (Gemini) : " Baik, silahkan di tunggu ". Ujarnya pada Arlean.
Dan Arlean yang mendengar permintaan tunggu dari Gemini, segera menarik tangannya perlahan-lahan.
Seketika, tembok yang semula tidak berisi apa-apa. Kini mulai bergerak dan memutar layaknya gerbang yang akan terbuka.
'Krak.. Krak.. Krak..' Suara tembok yang menjadi potongan-potongan yang berlipat.
'Whuzzz..." Suara dari mesin sistem. Yang telah selesai membuka pintu gerbang.
Saat itulah, terlihat sebuah ruang penyimpanan. Yang berisi barang-barang penting di tempat latihan. Bersamaan dengan robot penjaga, yang segera mengambil buku yang diinginkan Arlean.
A.I (Gemini) : "Silahkan diambil Tuan". Mengoperasikan robot tersebut.
Arlean : "Terimakasih". Ucapnya pada A.I (Gemini).
Saat itulah, ruang penyimpanan tertutup kembali dengan rapat.
Arlean yang telah mengambil buku [Galaxy Mana Technique]. Kini dirinya berusaha untuk membaca isi-isinya. Ia pun, segera membolak-balikan halaman buku itu. Hingga, sebuah catatan penting yang ia temukan dan terpampang jelas di buku tersebut.
Arlean segera menggunakan jam tangannya. Dan menyambungkan nya, ke system miliknya.
Arlean : "System, carikan kaitan catatan buku ini. Dengan orang-orang di benua utara". Teringat oleh seseorang yang membantunya dari benua utara.
[System: Permintaan Informasi (Diproses...)]
[System: Informasi Diperoleh]
__________________________________________
...Informasi...
...|||||...
1.) Long Wei (龙威)
Detail: Orang terkuat yang telah mencapai ranah tingkat tertinggi, ia menggunakan teknik kultivasi sebagai pengganti mana. Dirinya berjuang sekuat tenaga untuk mencapai posisinya sebagai sang penyendiri terkuat...
2.) Hua Rong (花荣)
Detail: Bunga tercantik dari kerajaan Qin / Dinasti Qin. Ia di ketahui sebagai orang terkuat kedua setelah Long Wei. Dirinya saat ini, sebagai pilar penjaga [Kekaisaran Omega] bersama dengan rekan-rekannya...
3.) Sword God Muda
Detail: Dewa Pedang Muda, yang telah mencapai gelar tersebut. Berkat pengakuan gurunya dan bersama dengan pengakuan orang-orang ahli pedang. Dia telah mencapai peringkat tinggi, karena usaha dan dedikasi kerasnya...
4.)...
__________________________________________
Arlean kemudian mulai membaca kisah mereka satu persatu, hingga. Ia menemukan, bahwa. Tidaklah seimbang kekuatan manusia jika dia bukan seseorang yang mendapatkan kelas special.
Yaitu kelas yang tidak memungkinkan nya memperoleh mana dengan cepat. Seperti para penyihir dan kelas special.
Menyadari bahwa kultivasi itu lebih baik daripada melatih mana. Kini ia merenungkan niatnya untuk melatih mana terlebih dahulu.
Ia saat ini ingin mempelajari kultivasi terlebih dahulu sebelum menyatukan mananya dengan teknik kultivasi tersebut.
Arlean : "Sebaiknya aku mencoba ini" Ujarnya.
Arlean segera duduk dengan tenang dan fokus untuk menyelesaikan stat kultivasi miliknya.
[System: Cultivate Progress (+0.01%)]
Arlean : "!?, Apa, kenapa sekarang lebih mudah?" Ujarnya. Ia mencoba mengingat kembali latihan yang sebelumnya.
~>[System: Cultivate Progress (+0.00001%)]<~
Arlean : "Bukankah, aku biasanya mendapatkan segitu ya?" Ucapnya sekali lagi dalam hati.
-"Mungkinkah, karena orang itu?" Gumamnya dalam hati mengingat seseorang yang menolongnya kembali saat itu.
Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dan segera memulai penambahan stat kultivasi miliknya.
[System: Cultivate Progress (+0.01%)]..
[System: Cultivate Progress (+0.01%)].
[System: Cultivate Progress (+0.01%)]
. . .
..
.
Hingga berlalu sore hari, Arlean tetap fokus untuk memperoleh progress stat kultivasi nya. Ia tidak menyadari, bahwa telah berlalu banyak waktu. Hanya untuk mendapatkan kenaikan progress kultivasi nya. Kemudian.. Arlean mendapati sebuah pesan dari system miliknya.
[System: Notification!]
[System: Cultivate {Unlocked}]
[System: Status]
__________________________________________
^^^[/#{Virus : (Error?80%)}\#]^^^
...[Status]...
Nama : Arlean von Britan
Umur : 12 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
...---(°•)---...
Level : 25 (4350.17/5000)
Peringkat : [F+] \=> {1.1x Stat}
Class : {Adventurer Explorer}
Cultivate : (Qi: 1/1) [Mortal {I}]
...---[%]---...
| Strength [E++] : 912 / 3.200
| Stamina [E++] : 671/ 3.200
| Intelligence [F++] : 205 / 400
| Dexterity [F++] : 244 / 400
| Agility [E] : 131 / 800
| Defense [F++] : 145 / 400
| Mana [F] : 89 / 100
...---{∆}---...
Skill :
[1] \= Keen Eye {Lvl.2}
[2] \= Trailblazer's Instict {Lvl.2}
[3] \= Basic Survival Lore {Lvl.1}
[4] \= Britan's Sword Style {Lvl.2}
[5] \= Magic Flare {Lvl.1}
Sub-Skill : [>]
...---(?)---...
Unknown : (???)
...---(~)---...
-Relationship : Florina
Perkamen Suci : {Janji}
Buff : (???)
_________________________________________________
Arlean : "Apa ini? Qi?" Ujarnya bertanya-tanya dalam pikiran.
Arlean : "A.I (Gemini), tolong bantu saya. Apa itu Qi?" Ucapnya kepada hologram A.I yang mengambang di seisi ruangan latihan pribadi.
A.I (Gemini) : "Baik, tuan". Menjawab pertanyaan Arlean
-"Qi bisa diartikan sebagai kekuatan hidup, energi vital, atau energi spiritual yang ada di dalam setiap makhluk hidup dan juga di alam semesta. Ini adalah fondasi dari segala kekuatan dan kemampuan dalam kultivasi". Memberikan penjelasan.
A.I (Gemini) : "Dengan kondisi Tuan saat ini, kultivasi adalah yang terbaik. Karena anda memiliki kelas [Adventurer Explorer], meskipun tidak sekuat orang-orang biasanya. Tetapi, tidak ada salahnya untuk bertambah kuat. Sedikit demi sedikit..." Berkata dengan memberikan saran.
Arlean mendengar jawaban tersebut. Segera paham apa yang dimaksud oleh A.I itu, ia tahu. Jika melatih mana sekarang, ia tidak akan bertambah lebih kuat dan lebih cepat dari orang lain.
Arlean : "Lebih baik, aku mencari mana dengan menyerap monster-monster itu atau mencarinya ditempat yang kaya akan mana". Ucapnya bergumam dalam pikiran, untuk mencari solusi mana di saat dirinya sudah sangat kuat.
Ia pun segera memulai kembali latihan nya.
[System: Cultivate (+1 Qi)...
[System: Cultivate (+1 Qi)..
[System: Cultivate (+1 Qi).
. ..
___---
(1 minggu kemudian)
Monster yang saat itu sedang berada dalam kepompong nya. Kini badannya mulai bergerak.
Kepompong yang semula melilitnya. Saat ini mulai runtuh satu-persatu. Matanya yang semula tertutup, mulai bangun satu persatu..
'Hzaas... ~' Suara dari empat kelopak mata berlendir yang mulai terbuka.
Matanya mulai melihat sekeliling dengan sangat cepat. Tangannya yang semula diam, kini mulai bergerak. Ia yang semula diam, mulai melangkahkan kakinya, menuju energi termal merah. Bersamaan dengan telur-telurnya yang menetas dalam jumlah besar dan keluar dari lubang besar tersebut.
'Kraaaghhh!!!.. " Suara dari monster alien yang berteriak... Suara yang mampu terdengar hingga 1.000 km jauhnya.
Monster itu kemudian mulai melebarkan empat sayapnya. Dan bersamaan dengan menunjukkan aura warna merah gelap yang mencekam, diikuti oleh sebuah petir yang keluar dari tubuhnya. 'Bzzz..~'
Ekornya yang berada di bawah. Kini mulai naik satu persatu untuk mengumpulan energi. Yaitu seperti ingin menembak sesuatu.
Kemudian lima ekornya yang terbuka layaknya bunga pemakan serangga. Memperlihatkan gigi yang tajam dengan aura energi yang terkumpul didalam mulutnya.
'Bhuwuuuunnngg..!!' Suara dari energi seperti laser, yang ditembakkan dengan kecepatan (7,5x) ultrasonik.
'Whunngg... ' Suara lintasan energi yang sangat cepat.
Lintasan nya membuat daerah yang ia lewati menjadi sangat panas, bersamaan dengan gelombang yang menghancurkan tanah yang dilewati oleh radius serangan energi tersebut.
Hingga akan mencapai jarak yang akan melewati ke dua orang misterius itu.
(?) : "Tidak bisa dibiarkan". Ucap seseorang yang menghunuskan pedangnya.
-"[Sword Galaxy Slash {Lvl.7}]" Gumamnya menggunakan kemampuan miliknya.
...
..
.
_____
Bersambung : {Ch (29) Serangan Monster Drzd [4]} > [Next]
aku mau ngasih masukan tentang dialog kurang tepat pake tanda : tapi kalo untuk dialog lebih tepat pake tanda "
contoh nya
“Lo beneran bawa tikar?” tanya Vero sambil melirik tas jinjing besar yang dibawa Aluna.
semoga masukan ku bisa bermanfaat ya
semangat terus nulisnya cerita kamu sangat bagus ☺☺
Every writer has their own characteristics but every novel has its rules and writing methods.
aku udah like dan komen ya kak, jangan lupa balasannya di ceritaku🙃✨🙏