Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Saking sibuknya bu Rita dan Lila sampai tidak menyadari seseorang sudah berdiri di depan pintu sambil melihat mereka dengan marahnya.
Sedangkan Xia sendiri dalam hati sangat tertawa senang karena melihat sang suami sudah datang, jadi membiarkan saja suaminya nanti yang bertindak, dia menikmati dramanya saja menjadi menantu teraniaya.
Bu Rita dan Lila terus mendorong Xia mengusir Xia keluar dari rumah itu, sambil sesekali memukul bahu Xia dengan keras sampai akhirnya mereka sampai di depan pintu dan sangat terkejut melihat Brian yang sudah berada di depan pintu itu.
" Brian " bu Rita langsung menghentikan aksinya setelah melihat anaknya ada.
" Kak Brian. " Lila juga sama dan langsung gugup melihat Brian yang tiba-tiba sudah pulang saja
Sedangkan Xia langsung berlari ke arah sang suami dengan drama yang lebih meyakinkan lagi.
" Brian hiks hiks hiks... Mama dan Lila mengusir ku, aku tidak mau berpisah dengan mu dan anak kita Brian hiks hiks hiks... " kata Xia sambil menangis sesegukan di pelukan suaminya.
" Tenang sayang, aku sudah datang kamu tidak apa - apa kan " Brian langsung saja membalas pelukan sang istri sambil menenangkan Xia seperti ketakutan.
Padahal dalam hati Xia bersorak ria tertawa dengan senangnya menunjukkan sikap ibu dan iparnya itu bagaimana terhadap dirinya.
Sedangkan bu Rita dan Lila langsung tak karuan apalagi melihat raut wajah Brian yang tidak enak di lihat, mereka tahu betul kalau Brian saat ini begitu sangat marah.
" Brian mama bisa jelaskan " ucap bu Rita langsung menghampiri anaknya itu.
" Benar kak, semua tidak seperti yang ia katakan, kami hanya bercanda saja " kata Lila juga langsung menghampiri kakaknya itu.
" Brian hiks hiks hiks... " Xia semakin menangis sesegukan berada di pelukan suaminya.
Dan Brian sangat mengerti ketakutan sang istri, tidak tahu saja Xia hanya berpura-pura takut.
" Tidak perlu di jelaskan, aku sudah tahu semuanya, tega sekali mama melakukan ini pada istri Brian, kenapa ma kenapa... " Brian begitu marah sekarang pada ibunya itu.
" Kamu juga Lila, apa salah istri ku kenapa kamu juga mengusirnya, tidak bisa kah kalian menerima Xia, dia istriku sekarang ibu dari anak ku wanita yang sangat aku cintai kenapa kalian tidak bisa menerimanya HAH... " Brian tidak habis pikir dan langsung saja meluapkan kekesalannya.
" Tidak seperti itu Brian, mana ada kami seperti itu, kamu salah paham, dia saja yang bicara sembarangan mana ada kami mengusirnya " bu Rita mengelak
" Benar yang mama katakan kak, kakak jangan percaya apa yang wanita ini katakan " Lila juga mengelak.
" Cukup jangan kalian pikir aku tidak tahu, pergi mama dan Lila dari sini, kalau tidak jangan salahkan Brian akan melaporkan kalian berdua ke polisi karena sudah menganiaya Xia " kata Brian mengancam karena sudah muak dengan perlakuan ibu dan adiknya pada wanita yang sangat di cintainya ini.
" Tega sekali kamu Brian, kamu lebih membela wanita ini, kamu tidak percaya yang kami katakan kami ini keluarga mu Brian mama ini mama mu, kenapa kamu malah membelanya " bu Rita belaga sedih menarik perhatian putranya.
" Benar kak, jangan percaya yang ia katakan " kata Lila juga yang langsung merangkul ibunya.
" Cukup, justru karena keluarga aku tidak langsung melaporkan kalian ke polisi, kalau saja bukan tidak sampai sekarang kalian pasti sudah mendekam di penjara " kata Brian saking emosinya.
Sedangkan Xia masih memelas di pelukan sang suami, sambil menikmati drama yang ia perankan.
Mendengar itu bu Rita dan Lila tidak bisa berkata apa - apa lagi.
" Tunggu apa lagi, pergi kalian dari rumah ku sekarang, bukankah sudah ku larang kalian datang ke rumah ini, kenapa kalian masih kesini, pergi... " Brian masih menahan emosinya, karena itu ibu dan adiknya.
Tanpa kata bu Rita dan Lila langsung pergi dari rumah Brian, tapi sebelum pergi bu Rita dan Lila sempat melayangkan tatapan tajamnya pada Xia, sedangkan di balas Xia dengan tatapan sedih, tapi di hati Xia sedang bersorak ria.
" Kamu tidak apa - apa kan sayang? " Brian langsung memeriksa seluruh tubuh sang istri karena melihat langsung bagaimana adik dan ibunya tadi menganiaya Xia.
" Hmm, aku tidak apa - apa Brian, hanya pipi ku saja yang masih terasa perih Shiiitt... " Xia mengusap pipinya yang memang masih perih.
" Ayo duduk aku kompres pakai air hangat " langsung saja Brian membawa istrinya itu duduk
" Bi ambilkan air hangat dan handuk kecil untuk mengompres " panggil Brian
Sedangkan Xia masih memasang wajah melasnya, berpura-pura sedih untuk mendapatkan simpatik dan perhatian dari sang suami.
" Baik tuan " salah satu maid langsung mengambilkan semua yang di suruh Brian.
Langsung saja Brian mengompres pipi sang istri yang merah akibat tamparan Lila tadi.
" Shiiitt... " Xia meringis menahan perih.
Meskipun begitu Xia sangat bahagia bisa mendapat perhatian dari sang suami.
Sedangkan Brian dengan telaten dan hati - hati merawat sang istri.
_________
Setelah pergi dari rumah Brian, ibu dan anak itu langsung pergi menemui Nella dan saat ini mereka sedang berada di salah satu restoran.
" Kali ini kami gagal lagi menyingkirkan perempuan miskin itu, kamu punya saran Nella " bu Rita masih belum Terima.
" Tentu saja tante, karena kalian gagal kali ini aku yang akan bertindak " sahut Nella dengan senyum misteriusnya.
" Memangnya apa yang akan kak Nella lakukan? " tanya Lila penasaran.
Bu Rita juga tak kalah penasarannya.
" Tante dan Lila tidak perlu tahu tunggu dan lihat saja apa yang akan ku lakukan " ucap Nella dengan tatapan tajamnya.
Entah apa yang di pikirkan perempuan itu, yang jelas bukan sesuatu yang baik untuk Xia.
Tidak lama Dimas datang dan langsung bergabung bersama mereka.
" Bagaimana tante, Lila, apa berhasil? " tanya Dimas penasaran.
" Gagal " hanya Lila yang menyahut sedangkan bu Rita saat ini sangat malas sekali membahas karena rencananya mengusir perempuan yang tidak di sukainya gagal total.
" Ck, sayang sekali, padahal aku sudah tidak sabar mau memberi pelajaran pada perempuan itu, lalu bagaimana selanjutnya? " tanya Dimas lagi sambil menatap mereka.
" Katanya kak Nella yang akan mengurusnya "sahut Lila sambil melihat ke arah Nella.
" Benarkah, lalu apa yang akan kamu lakukan Nella? " tanya Dimas sambil menatap Nella penasaran.
" Kalian tunggu saja, kali ini aku tidak akan segan - segan lagi mengurus perempuan itu, tunggu saja " kata Nella dengan tatapan nyalangnya.
Melihat itu Dimas dan Lila bergidik ngeri dengan tatapan dan expresi Nella, mereka menebak mungkin kali ini rencana Nella tidak sesederhana seperti sebelumnya, sehingga mereka tidak berani bertanya lebih lanjut lagi, dan hanya menunggu saja apa yang akan Nella lakukan.
Sedangkan bu Rita sendiri tidak perduli apa yang akan Nella lakukan, karena yang penting bagi bu Rita bisa menyingkirkan perempuan yang tidak ia inginkan sebagai menantu itu, meski dengan cara apapun, dan apapun yang akan Nella nanti lakukan Bu Rita sungguh tidak perduli.