NovelToon NovelToon
Bodyguard Nona Muda Kaya

Bodyguard Nona Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sijack

Gabriella anashtasia

Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.

Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.

Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.

Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???

Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???

Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???


Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.

Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.


salam Sijack🥰.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 30: Menghindar

Setelah perdebatan malam itu, sudah 3 hari tidak ada interaksi antara Akin dan Gabriella, seakan akan mereka sedang menghindar satu sama lain.

Selama 3 hari itu juga Gabriella selalu berangkat kekantor dipagi buta dan akan pulang ketika waktu makan malam. Tuan Anton sampai heran dengan perubahan putrinya. Pasalnya Gabriella bukanlah seseorang yang gila kerja. Biasanya Gabriella akan berangkat kekantor saat jam delapan dan akan pulang sebelum makan malam. Perubahan itu membuat Tuan Anton penasaran dan menanyakan nya pada putrinya.

"Nak, Ayah perhatikan beberapa hari ini kau selalu pergi pagi sekali dan pulang saat makan malam. Apa sedang ada kendala diperusahaan??" Tanya tuan Anton disela makannya. Terdengar nada khawatir dari suaranya.

Tidak ada peraturan khusus untuk tidak berbicara dimeja makan. Sehingga mereka dapat mengobrol santai walau sedang makan.

Gabriella meneguk airnya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan ayahnya.

"Perusahaan baik baik saja,Ayah. Hanya saja aku sedang ada kegiatan lain diluar,makanya aku harus pergi pagi sekali dan baru pulang saat makan malam." Jawaban Gabriella terdengan tenang. Tuan Anton hanya mengangguk tanpa menanyakan lebih lanjut. Cukup dia tau putrinya baik baik saja sudah membuatnya lega.

Kedua ayah dan anak itu kembali melanjutkan makan malamnya dengan tenang. Tidak ada Noah. Karena kata pengawalnya Noah sedang melakukan proses diet.

Disisi lain Akin dibuat kebingungan dengan sikap nona mudanya yang aneh. Dia merasa nona mudanya sedang menghindari dirinya. Setelah perdebatan malam itu, Akin memang sengaja menghindari Gabriella karena masih merasa kesal dengan kejadian itu. Tapi itu hanya sehari. Setelah dia berpikir dan merenung akhirnya Akin memutuskan untuk bersikap seperti biasa pada nona mudanya.

Tapi... sudah tiga hari Akin tidak melihat Gabriella dirumah utama dan selama tiga hari itu juga Gabriella tidak mencarinya.

Setiap pagi Akin menunggu kemunculan Gabriella dipintu utama,tapi tidak pernah ada. Sampai seorang pengawal memberitahunya.

"Nona Gabriella sudah berangkat pagi pagi sekali,Akin."  Jawaban yang sama selama 3 hari ini  ketika dia menanyakan keberadaan Gabriella.

Ketika menjelang sore pun Akin menunggu Gabriella dihalaman, berharap dapat bertemu dengan nona mudanya dan meminta waktu untuk berbicara. Sudah satu jam menunggu. Ternyata sia sia. Akin mendapat kabar dari pengawal bahwa Nona mudanya akan pulang saat makan malam.

Pernah Akin melihat Gabriella sedang sendiri diruang keluarga. Membuatnya merasa dapat kesempatan untuk berbicara dengan Nona mudanya.

Baru saja satu langkah dia berjalan, Gabriella malah beranjak dari sofa pergi dari ruang keluarga. Akin hanya menatap kepergian nonanya dengan tatapan nanar. Membuatnya berpikir nona nya memiliki mata lebih dari dua. Seperti tau Akin akan mendatanginya makanya nonanya pergi. Padahal Akin lihat tadi nona mudanya fokus membaca buku. Akin mendengus kesal. Sepertinya takdir mendukung keadaan mereka yang seperti ini.

*******

Keesokan harinya, para pengawal dan pembantu rumah utama mendapatkan jatah libur dan diperbolehkan pulang selama 3 hari sesuai dengan jadwal.

Rumah utama memiliki sistem libur yang berbeda dari yang lain.

Sistem libur disini menggunakan jadwal yang dibuat oleh Erick selaku tangan kanan tuan Anton dan disetujui oleh tuan Anton. Jadwal libur dilakukan selama 2 kali dalam 1 bulan.tai,setiap pengawal hanya mendapatkan kesempatan libur selama 6 bulan sekali. Sudah terdapat nama nama para pengawal dan pembantu didalam jadwal bulanan itu. Maka jika bulan itu sudah berlibur maka harus menunggu 6 bulan lagi untuk mendapatkan jatah setelahnya. Setiap bulannya akan ada sekitar 20 orang yang mendapatkan jatah libur. Salah satunya Akin. Bulan ini dia mendapat jatah libur dan diperbolehkan pulang.

Saat ini Akin sedang menyiapkan barang barang yang akan dibawanya pulang. Tidak banyak,hanya satu tas ransel yang berisi beberapa pakaian. Hingga hari ini dia belum dapat bertemu dengan Gabriella. Niatnya dia akan menemui nonanya pagi ini,tapi tidak jadi karena dia harus berkumpul dengan pengawal yang lain untuk mendengarkan jadwal libur. Seperti biasa jika sudah jam delapan Gabriella sudah tidak berada dirumah. Saat ini Akin sudah berada didepan gerbang rumah utama menunggu ojek online yang sudah dia pesan saat masih didalam rumah.

Akin sudah pasrah untuk berbicara dengan nonanya. Sepertinya takdir memang tidak mengizinkannnya bertemu Gabriella untuk saat ini.

Sebenarnya Akin bingung dengan dirinya sendiri,kenapa dia sangat ingin berbicara dengan nonanya? Seharusnya dia tidak terusik dengan sikap nona mudanya yang seperti itu. Sempat terlintas dipikirannya untuk meminta maaf,tapi langsung ditepis oleh dirinya. Hilang sudah harga dirinya jika dia mengucapkan kata itu duluan.

Ditengah pikirannya yang sedang ribut,ojek online yang dipesan nya berhenti tepat didepannya. Akin menaiki motor itu dan membiarkan sang ojek membawanya sampai ke alamat tujuannya.

*******

Saat ini Gabriella sedang duduk sambil memikirkan sikapnya beberapa hari ini. Sudah 3 hari dia pergi ke kantor pagi sekali dan pulang ketika makan malam.

Gabriella memilih menghabiskan waktunya diruang kerjanya yang berada dilantai teratas perusahaan itu. Tanwarin corp. Perusahaan yang didirikan oleh ayahnya mulai dari titik nol sampai bisa sebesar ini.

Perusahaan yang hanya dibangun sepuluh lantai tapi memiliki luas sebesar 2 lapangan sepak bola terbesar dinegara itu.

Beberapa hari ini Gabriella lebih suka melakukan sesuatu dengan sendiri. Dirumah jika dia ingin meminta bantuan dia akan memanggil Jimmy. Mengingat Jimmy sudah baim baik saja. Ya, saat dia menghindar dari Akin. Sebisa mungkin dia tidak berpapasan dengan pengawalnya itu. Alasan dia menghindar adalah karena Gabriella masih merasa kesal dengan sikap Akin, sehingga membuatnya melayangkan tamparan kewajah pengawalnya itu.

Setelah lama merenung dan berpikir Gabriella memutuskan untuk berbicara dengan Akin. Pengawal yang akhir akhir ini membuat hatinya tidak karuan. Terkadang membuatnya marah,kesal. Terkadang malah membuatnya nyaman berada disisi pengawalnya. Walaupun sikap menyebalkan lah yang lebih dominan.

Gabriella bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobil yang menggantung di dinding. Dia memilih untuk pulang lebih awal dari biasanya .   Gabriella masuk kedalam lift yang langsung menuju parkiran khusus VIP. Alih alih menggunakan supir, Gabriella lebih suka mengendarai mobilnya sendiri. Mobil hitam yang dibawanya meluncur keluar dari tempat parkir. Ikut memadati jalanan di siang hari yang cerah.

Butuh 30 menit untuk Gabriella sampai kerumah utama. Langkah kakinya berjalan masuk kedalam rumah menuju kamar para pengawal.

Disinilah Gabriella sekarang. Didepan pintu kamar pengawal yang sudah dia diamkan selama 3 hari.

Gabriella berpikir sejenak,kembali menimbang nimbang keputusannya, dengan mengenyampingkan egonya,Gabriella mengetuk pintu kamar Akin.

Tak lama pintu itu terbuka menampakkan seseorang yang sedang mengenakkan kimono mandi.

"Nona!" Ucap pete terkejut melihat nona mudanya berada didepan pintu kamarnya. Pete menyadari penampilannya dan segera menutup tubuhnya dengan tangannya.

"Apa yang anda lakukan disini,Nona?"

Bagaimana tidak heran, karena jarang sekali keluarga utama masuk kedaerah para pengawal.

"Dimana Akin?" Tanya Gabriella. Dia tidak memedulikan penampilan Pete yang berdiri dihadapannya. Kepalanya celingukan melihat kedalam kamar,berharap melihat keberadaan Akin.

Pete menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Maaf,Nona. Akin sedang pulang kerumahnya karena ini sudah masuk waktu liburnya."

Pete melihat raut keterkejutan diwajah nonanya.

Sepertinya nona tidak tau,yah.

Gabriella menyesal karena tidak pernah mengurusi waktu libur pengawalnya. Saat ini ketika dia ingin berbicara dengan Akin malah orangnya tidak ada. Sepertinya takdir memang sedang mempermainkannya.

"Apa kau tau kapan Akin akan pulang?" Tanyanya lagi. Mungkin dia akan berbicara dengan Akin ketika dia pulang.

"Akin baru pulang tiga hari kedepan,Nona."

Pete kembali melihat raut terkejut diwajah nonanya.

"Tiga hari??? Kenapa selama itu!!!" Pekiknya tidak menyangka. Dia baru tau jika para pengawal diizinkan pulang selama itu.

Antara kesal dan menyesal mulai meliputi diri Gabriella.

Sekarang Pete yang kebingungan mendengar keterkejutan nonanya. Bukankah peraturan itu sudah dari lama,kenapa nonanya harus terkejut.

"Peraturannya memang seperti itu,Nona." Jawab Pete sambil menormalkan ekspresinya. Jangan sampai nonanya salah paham dengan ekspresi kebingungan nya.

Gabriella berdecak pelan. Setelah ini dia akan menanyakan pada Erick tentang libur para pengawal.

Gabriella kembali menatap Pete yang hanya diam dihadapannya.

"Terimakasih atas infonya."

Pete terkejut mendengar ucapan terimakasih dari nonanya. Pasalnya itu bukanlah suatu hal yang besar. Hanya bertanya tentang Akin,nonanya berterimakasih padanya.

Tapi,ucapan yang dilontarkan nona mudanya sebelum pergi malah membuatnya tersenyum malu.

"Oh ya,sebelum membuka pintu jangan lupa untuk mengenakan pakaian yang benar." Ucap Gabriella.

Setelah melihat nona mudanya menghilang dari lorong kamar,Pete segera menutup pintu kamarnya dan segera mengenakan pakaiannya. Pete menyesal denga sifatnya yang satu ini. Ceroboh.

1
Amy Carissa
bagus nih ceritanya 😍 salam hangat dari "my Unspoken Goodbyes" jangan lupa mampir juga🤗
BodySnatcher
Tidak ada kata lain selain "woah"!!! 😱😍
Sijack
siap ditunggu yahh
Talklesswinmore
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!